Download App

Chapter 2: Part 2

'Deng

Bel istirahat telah berbunyi lalu dengan segera Inanna menghadap ke arahku,

"Apa kamu masih ingin mendengar jawaban pertanyaanmu tadi? " tanyanya,

"Pasti lah, aku penasaran banget" balasku pada Inanna.

"Oke kalau begitu, dengerin baik-baik ya," ujarnya memulai cerita.

"Bagi kami, manusia adalah teman tapi itu dulu sebelum adanya penelitian yang hampir membunuh spesies kami" aku pun kaget mendengar cerita Inanna.

"Hampir membunuh seluruh spesies katamu?" tanyaku bingung. Apa dulu manusia seperti itu?

"Iya, dulu kami hidup bersahabat dengan para manusia, namun tak lama kemudian manusia membantai spesies pegasus untuk penelitian mereka."

"Kami pun marah akhirnya timbul lah peperangan antara kami para makhluk yang sekarang disebut hanya mitos dengan para manusia tersebut."

"Dengan kekuatan dan keunikan kami tentu saja kami para makhluk mitologi lebih unggul, tetapi para manusia itu mereka mengancam kami, kami para makhluk mitologi pun tak dapat melakukan apa pun."

"Para manusia meminta kami untuk bersembunyi di dalam hutan dan jangan pernah menampakan diri, mengenai mengapa hanya kamu manusia disini aku pun tak tahu alasannya karena menurut buku yang kubaca kawasan ini seharusnya tidak terlihat oleh manusia" jelas Inanna,

"Tapi aku dapat melihat tempat ini" ujarku,

"Karena itu aku merasa ada yang aneh," balas Inanna memandang heran pada diriku.

"Oh ya Inanna mengenai ancaman para manusia, ancaman apa yang mereka berikan pada kalian? " tanyaku aku sungguh pemasaran akan hal itu,

"Kalau soal itu maaf tapi tentang anacaman tersebut tidak dibahas dalam buku ku" jawab Inanna dengan cengiran. Aku pun hanya bisa pasrah mendegar jawabannya

'Deng... Deng..

Bel selesai istirahat pun terdengar aku dengan cepat bertanya kepada Inanna.

"Inanna kamu makhluk mitologi jenis apa?" tanyaku, Inanna pun menjawab dengan senyuman

"Aku mermaid."

Aku mendelik. Apa aku salah dengar, barusan dia berkata di seorang mermaid!

"Haaah?!!! Mana ekormu? " tanyaku penuh antusias.

"Mermaid bisa memiliki kaki kok, ketika mereka tersentuh air maka kaki mereka akan ekor" jelas Inanna,

aku hanya bisa berkata, "Oh.." ternyata mermaid dapat memiliki kaki juga ya.

Pelajaran pun di mulai.

'hmm... Matematika yah, ternyata sekolah makhluk mitologi ada pelajaran kaum manusia, sekolah ini ternyata tidak seburuk yang ku kira.

.

.

Aku berkeliling mendatangi setiap ruangan di sekolah, dan tanpa sengaja aku melihat dua orang guru yang sedang berbincang.

Karena penasaran aku pun menguping sedikit pembicaraan mereka,

"Murid baru itu anak 'dia' ya kan"

"Sepertinya iya, jika benar rumor tersebut maka anak ini sangat berbahaya, seperti Ayahnya,"

"Aku pun tidak tau,"

"Ya sudahlah ayo, katanya mau nebeng",

"Iya, ayo"

Anak baru? Apa yang mereka maksud adalah aku. Lalu apa mereka menyebut tentang Ayah? Aku tidak punya Ayah, berarti bukan aku kan?

'Huftt.....

Aku menghela nafas. Memikirkan hal tidak jelas ini hanya membuat kepala ku pusing saja.

Aku pun berjalan menyusuri lorong dan tanpa sadar menabrak seseorang,

"Aw.. Sakit, ah maafkan aku" ujarku seraya mengusap kening lalu membungkuk, aku pun mendongak untuk melihat siapa yang kutabrak.

Kulit pucat, mata merah tajam. Ah iya anak yang duduk didekat ku.

Tanpa menjawab permintaan maaf ku anak itu langsung pergi melewatiku. Aku terbelalak.

Tunggu, barusan aku diacuhkan,

"Dasar kurang ajar," gumamku pelan.

.

.

"Ibu, kenapa ibu tidak bilang kalau sekolah itu isinya seperti itu" keluhku pada ibu.

"Kan sudah ibu katakan ketika kamu masuk jangan kaget," jelas ibu,

"Yah tapi ibu tidak mengatakan rinciannya," keluhku kesal.

"Hehehe, iya maaf-maaf " cengirnya,

"Sudah kak ayo mandi terus makan, Lona udah laper nih nungguin kakak" ucap Lona.

"Iya adikku sayangg...," ucapku seraya mencubit gemas pipi adikku Lona.

.

.

"Jadi gimana sekolah barunya Nora, enak?" tanya Ibuku disela-sela makannya.

"Enak sih iya, tapi masalahnya kenapa cuma aku manusia disitu" keluhku kesal.

"Lalu tadi juga ada guru yang bicara tentang Ayah," lanjutku mengingat kejadian di sekolah tadi.

Tiba-tiba saja ekspresi ibuku berubah, dan dia tidak berbicara mengenai sekolahku lagi. Sepertinya ada yang aneh.

.

.

Hari ini sungguh hari yang luar biasa, dimulai dari terlambat sekolah, hingga bertemu banyak makhluk aneh. Aku jadi gak sabaran banget buat besok hari.

.

.

'Deng

Aku segera menyiapkan buku ku untuk pelajaran berikutnya, ku pandang anak yang duduk di pinggir kiri ku.

"Inanna, siapa orang yang duduk disamping kiri ku ini?" bisik ku kepada Inanna.

"Ah itu, dia namanya Vince, salah satu kaum Vampir" jelas Inanna.

"Oh begitu, terima kasih" balasku dengan senyum.

"Tapi Inanna apa dia sependiam itu?"

"Iya, dia hampir gak pernah berbicara di kelas, tapi walaupun begitu dia si ranking satu lho," jelasnya, rangking satu ya... Keren.

"Plus, banyak fansnya," tambah Inanna dengan berbisik.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login