Download App

Chapter 29: Perempuan (Story Min)

*****

Karakter : Min 🌹🌹🌹

*****

"ah.." desah gadis di tengah lorong tengah malam yang sepi. dan ada seorang pemuda mabuk yang sedang menahannya disana. wajah gadis itu tampak lelah karena ia baru saja selesai kampus hingga larut malam.

"ngh, lepaskan aku!" teriak seorang gadis manis itu. ia melepaskan dengan susah payah cengkraman dari lelaki kurang ajar yang ingin melecehkannya itu. dengan susah payah dan sedikit tenaga yang diperoleh. dia akhirnya bisa mendorong pemuda itu.

"Sialan!" teriak lelaki itu tidak terima. ketika gadis itu berhasil lari dari dekapannya. gadis itu melihat ke arah bajunya yang sudah terbuka sedikit. ia tidak menangis melainkan merasa malu karena ia tidak bisa melakukan apa apa untuk membalas pemuda itu.

Min mengeratkan tangannya di baju yang dikenakannya. suatu saat, suatu saat nanti ia akan membalasnya. Min tau kalau ia adalah seorang perempuan dimana kodrat nya lebih rendah di bandingkan dengan laki laki. dia tau itu, perempuan itu selalu menjadi paling lemah dan selalu dilindungi. ada kalanya dimana keperawanan perempuan adalah hal yang paling penting. jika sampai kehilangan itu, maka dia tidak akan pernah lagi dianggap berharga.

Sedangkan laki-laki?. mereka mau sudah gak perjaka lagi gak masalah, itu adalah hal yang lumrah. menjadi wanita adalah masalah yang besar. dimana banyak tata krama dan tugas yang diterapkan kepada manusia berjenis kelamin satu ini. ditambah perempuan banyak yang dianggap sebagai barang dan sosok yang sama sekali tidak berharga. itu adalah hal yang wajar?.

Tidak, tapi itulah yang terjadi. Min, dia benci menjadi seorang perempuan. tapi ia harus tetap bertahan. dan ia benci menjadi seseorang yang lemah. ia benci ketika harus menerima nasib seperti ini. min bertekad mulai hari ini, dia tidak akan lagi menjadi lemah dan berdiri dengan kekuatan orang lain. melainkan dari dirinya sendiri. ia adalah seorang perempuan. tapi kenapa dengan hal itu?. ia akan menjadi laki-laki jika hal itu diperlukan. tapi dengan caranya sendiri. ia akan berdiri oleh dirinya sendiri.

Bukan oleh orang lain.

***

Sudah beberapa tahun sejak kejadian pelecehan hari itu. dan kini min sudah menjadi gadis yang begitu kuat dan begitu mandiri. tapi..., karakter nya sebagai perempuan tidak lagi diketahui. maksudnya adalah kalau dirinya tidak lagi dianggap sebagai perempuan. dengan kondisi rambut pendek khas laki laki dan badan tegap dan kekar. min dianggap sebagai seorang laki laki. dan tidak ada yang percaya kalau dia adalah seorang perempuan tulen.

Ia memang berharap kalau ada kejadian seperti ini. dimana semuanya begitu menghormatinya. tapi..ia merasa kalau dirinya sebagai perempuan menghilang seiring berjalannya waktu. ia memang mandiri..dimana ia bis berdiri sendiri tanpa ada seorangpun disekitarnya. ia juga sama sekali tidak percaya dengan yang namanya laki laki dan memilih untuk tidak jatuh cinta dan menikmati masa remaja yang penuh warna pink. bergulat dalam dunia pertarungan dan dunia bertahan hidup diluar sana.

Min tau itu, tapi tetap saja. ia adalah seorang perempuan. tidak ada kah yang memandangnya seperti itu?. min merasa kalau dirinya selalu sendirian meksipun ia dikelilingi oleh banyak orang. ia merasa kalau dirinya hanyalah sendirian dan tidak ada seorangpun yang mengerti tentang dirinya. tapi, bukankah ini yang dia inginkan. dia tidak butuh orang lain dan dia bisa hidup secara mandiri tanpa siapapun. Tetap saja ini begitu kesepian. min juga adalah seorang perempuan yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya.

Dan mereka tidak akan pernah datang, karena min sama sekali tidak dianggap sebagai wanita. apa kodratnya sebagai perempuan?. begitu aneh bukan?, disaat dimana perempuan tidak lagi membutuhkan siapapun dan bisa berdiri dengan sendirinya. maka tidak akan ada seorangpun yang menganggapnya penting dan mempedulikan nya lagi. dalam kasus ini min bahkan tidak lagi dianggap sebagai wanita. dia dianggap sebagai orang lain.

Apa perbedaan wanita dan lelaki?. fisik yang kuat?. wajah yang cantik atau kelemahannya yang membuat wanita selalu bergantung dengan lelaki?. itu adalah hal bodoh di mana masyarakat masih terbelenggu dengan hal itu. lelaki bisa menjadi perempuan dan sebaliknya perempuan bisa menjadi lelaki dalam kehidupan manapun. sesungguhnya tidak akan ada perbedaan antara laki laki dan perempuan. jika dilihat semuanya sama saja dan bisa berubah seiring berjalannya waktu. wanita bisa menjadi sosok yang kuat dan tangguh dan lelaki bisa menjadi sosok yang begitu lemah dan kotor. Tidak akan ada yang suci diantara kedua itu.

Maupun laki dan laki dan perempuan. semuanya memiliki kesalahan dalam diri sendiri. dan seorang perempuan tanpa seorang lelaki juga bisa berdiri dengan sendirinya. seorang perempuan bisa menjadi sosok yang begitu tangguh melebihi lelaki sendiri. Kami itu kuat, kami itu tegar. maka janganlah kasihani kami. jangan pandang dengan sebelah mata. karena kami, perempuan itu. bisa menjadi kuat disaat waktunya.

Disaat kami percaya bahwa kami itu kuat. Maka kami bisa menjalankan kehidupan dengan sendirinya lebih baik maupun lebih buruk. Dimana hanya kami sendiri yang berperan dalam hal itu. dan itu adalah kekuatan dari hebatnya menjadi seorang perempuan.

***

"kakak!" seru sebuah suara ramah disana. min menatap tidak percaya saat ia pulang disambut dengan adiknya itu. padahal sejak ia memutuskan untuk hidup lebih kuat. orang tuanya bahkan sang adik tidak lagi mau tau dengan urusannya itu. keluarganya menganut kalau perempuan itu tidak lebih dari sekedar kebutuhan rumah tangga dan tidak boleh lebih tinggi dari lelaki.

"kau sudah pulang min?, nih makan dulu ya" ujar ibu. hari ini min terkaget saat melihat kalau ibunya tersenyum tipis padanya bahkan sampai menawarkan makanan. padahal sebelum itu, min harus mengurus dirinya sendiri karena tidak ada satupun yang peduli.

"iya" ujar min pelan. ia berjalan dari belakang seraya menunduk malu.

Mereka makan di ruang makan secara bersama-sama. min merasa canggung karena ia sudah terbiasa dengan dirinya sendiri dan bersama keluarganya seperti ini bukanlah hal yang biasanya terjadi. min merasa kalau hatinya begitu gembira dan juga bingung.

"ibu...kenapa ibu... seperti ini?"

"hm?, kan kamu itu anak perempuan ibu yang ibu miliki. tentu saja kan"

Perkataan itu membuat min merasa sangat senang. untuk pertama kalinya dalam seumur hidup. min dianggap sebagai perempuan. dan apalagi oleh orang tuanya sendiri. min tersenyum sembari meminum sup yang terasa begitu enak itu. ini pertama kalinya ia bisa menyantap makanan buatan ibunya yang sungguh familiar. rasanya seperti hati min yang selalu sendirian ini terisi begitu penuh dan membuat min merasakan kebahagiaan luar biasa.

"ibu...aku sayang...-" rasa pusing melanda. dan membuat min merasa kalau jarinya lemas dan menjatuhkan sup. ia tidak tau apapun hingga ia bisa melihat bagaimana wajah ibu yang berubah drastis tanpa senyuman. dan min yang kini tidak bisa melihat apapun selain kegelapan yang begitu pekat.

***

Min terbangun saat melihat kalau dia tidak lagi berada di ruang makan. dengan kepala pusing ia melihat ke sekeliling. dan terkejut saat melihat kalau dia sedang ada di kamar. min waspada saat mendengar kalau ada bunyi pintu terbuka. min melihat ke arah dirinya yang masih utuh dan berada di atas kasur. aneh, padahal tadi ia sedang makan masakan ibu yang...enak.

***

T.. Tidak mungkin.

***

benar, tidak mungkin. ia adalah anak ibu. tidak mungkin keluarganya sendiri melakukan hal seperti ini. min mengeleng berusaha agar pikiran buruk ini tidak mempengaruhi dirinya. ia percaya dengan ibunya, ia percaya kalau keluarganya tidak akan melakukan hal seperti ini. min melihat tidak percaya ke arah laki laki yang kini tengah memakai handuk di bagian bawahnya.

"oh.. cantiknya~" serunya. ia mendekati min. min menatap sinis. hingga laki laki itu tiba tiba saja menerjang min dan dengan cepat mengikat kedua tangan nya di atas kepalanya. min menatap dengan kasar. ia berusaha untuk memberontak tapi pria itu menekan bagian intimnya membuat ia mengigit kedua bibirnya rapat rapat. ia tidak boleh sampai terlena. pria itu bersiul saat melihat min di bawahnya.

"kau siapa!" tegas min. ia tidak pernah melihat pria ini sebelumnya.

"aku~?, aku hanyalah orang biasa yang kebetulan mendapatkan rejeki!" serunya. dan membuka sebagian baju min sehingga menampakkan kulit halus tapi sedikit berisi milik min.

"wah, kau banyak latihan tubuh ya?. aku suka suka ini. wanita yang susah untuk ditaklukkan itu lebih menarik ~!"

Min mendecih ia tidak suka saat saat seperti ini. ini bukannya sama saja seperti waktu dia dulu dimana ia hampir saja di lecehkan. min merasa sangat mual saat melihat bagaimana wajah laki laki itu. melihat bagaimana ia begitu bernafsu seperti binatang saat melihat tubuhnya itu. geh, menjijikan.

"ck, mana ayah dan ibuku?!" tanya min. ia berinisiatif kalau pria di depannya ini telah mengurung dan melakukan sesuatu dengan keluarganya. lihatlah bagaimana binatang bernafsu ini melihat ke arahnya yang mungkin bahkan yang baru dia kenal. memang lelaki itu seperti ini. mereka benar benar binatang!. min sangat membenci laki laki dan melihat bagaimana laki-laki itu kini menatapnya seperti 'barang'.

Kebenciannya menjadi berlipat ganda. lelaki itu mengerjapkan matanya dan tertawa keras. min menatap tajam penuh kebencian ke arahnya. ia benar benar sangat membenci lelaki ini. min kembali berteriak dengan keras, tapi lagi lagi laki laki itu tertawa jauh lebih keras dan ia menatap mempermainkan.

"kau benar benar tidak tau ya?"

"apa?!"

"ssst... jangan seperti itu. kau tau kan?, perempuan itu sudah sepantasnya ada di bawah!" lelaki itu tidak menjawab pertanyaannya malah menunduk dan kini menciumi leher milik min.

"sialan?!, lepaskan aku binatang busuk!" min memberontak. ia tidak suka saat pria ini seenaknya melakukan hal hal menjijikan di tubuhnya ini. ia dengan cepat mengigit pipi pemuda itu ketika ia tidak bisa mengunakan tangannya. pria itu kesakitan dan menjauh dari min, tapi ia tetap tidak melepaskannya.

"ck wanita tak tau malu!, kau harusnya bersyukur bisa dinikmati oleh pria seperti ku!, ck sok sokan kuat. dimana mana pria itu lebih tinggi dari wanita dasar perempuan lemah!"

"aku gak lemah!, dan apa yang kau lakukan pada keluarga ku?!"

"keluarga?. heh~?. kau benar benar tidak tau ya. keluarga mu itu mereka yang menjual-mu padaku!" kedua mata min membulat. sejenak detak jantung miliknya terasa terhenti seketika.

Tidak mungkin.

Tidak mungkin.

Tidak mungkin.

min merasa kalau semuanya terasa berkunang-kunang. dalam lubuk hatinya ia tidak ingin mempercayai hal itu. tapi itu adalah hal yang lumayan bisa di pastikan. min mengeleng dan air mata mengalir dari kedua pelupuk matanya. ini hal yang tidak mungkin, karena karena ibu bilang kalau ia mencintainya. ia tersenyum pada min dan mengatakan hal itu. min mendengarnya langsung. ibu tidak mungkin akan melakukan itu pada anaknya sendiri. min bahkan tidak pernah berpikir tentang hal itu.

"Huh?, kau benar benar keras kepala!. kau tidak percaya huh?. oke!. lihatlah bagaimana ibumu sendiri memberikan bukti ini dan bagaimana berapa banyaknya uang yang bisa didapat dengan bonus wanita!"

Dia tersenyum seraya dengan mudahnya memperlihatkan radio itu dan bagaimana berapa banyaknya uang yang di serahkan padanya. min menatap dengan tidak percaya. saat uang bernilai tinggi itu banyak di diambil dari sakunya dan ia memamerkannya. kemudian ia menghidupkan radio itu. min menoleh ke arah sana, kumohon semua ini tidak mungkin. tidak mungkin terjadi. ini hanyalah kebohongan yang dibuat oleh pria gak bermoral seperti ini.

"""bzzzt...""""

Bunyi radio itu seperti pengatur detak nadi milik min. ia merasa kalau apapun yang akan keluar dari sana adalah sebuah penentu dimana kepercayaan yang dia percayai akan diuji.

""""baiklah, -""""

Suara ibu. min terdiam. rasanya badannya beku dan tidak bisa bergerak sama sekali. tidak mungkin, ini pasti hanyalah orang lain. dan pemuda ini pastilah yang memaksanya.

""""-sebagai ganti untuk wanita itu. kau bisa mengambil uang segalanya dariku. dan ini adalah bukti kalau aku memang melakukan ini murni keinginanku. kau tau min, ibu sama sekali tidak pernah sekalipun mencintaimu. sejak kau menjadi perempuan yang sama sekali tidak berguna!. tapi ibu menahan diri dan membesarkan mu. tapi kau malah melakukan hal tabu!. kau sama sekali tidak berguna sekarang!""""

min merasa kalau air matanya mengalir perlahan dari ujung matanya. ibunya sendiri mengatakan hal ini pada dirinya. ia benar benar tidak percaya. rasanya seperti ada wajah ibu dan ia sedang menatap tajam min seraya menunjuk bagaimana tidak berharga keberadaan miliknya. apa salahnya jika ia menjadi seorang perempuan?. salahkah?.

"""'-aku juga merasa kalau kakak sama sekali tidak berguna!. kakak itu adalah perempuan bersikaplah seperti perempuan!. ibu lebih membutuhkan anak laki laki sepertiku!"""

dan obrolan itu berhenti. min menatap dengan tatapan kosong. adiknya dan ibunya tidak pernah sekalipun mencintai dirinya. tidak pernah sekalipun. bahkan saat ia berada dalam kandungan. tidak ada seorangpun yang menginginkan dirinya. tidak ada seorangpun yang ingin agar dia lahir sebagai perempuan. semua orang menginginkan anak laki laki. anak laki laki yang kuat dan sehat. anak perempuan tidak berguna, dan hanya akan menyusahkan saja dan tidak sepantasnya ia bersikap seperti anak laki laki yang memiliki derajat lebih tinggi. sebenernya derajat itu apa?.

Min tidak mengerti. ia juga tidak ingin menjadi perempuan jika hal tersebut sangat salah baginya. keberadaan nya adalah sebuah hal yang tabu dan sebuah kesalahan sejak awal. menjadi perempuan adalah kesalahannya. dan ini adalah tanggung jawab atas sebuah konsekuensi kesalahannya itu. min tidak mengerti. apakah kalau ia adalah anak laki laki. maka semuanya tidak akan serumit ini. ia juga tidak ingin lahir menjadi anak perempuan.

Tidak mau, jika semua ini harus ia lalui. jika ia harus mendapati kalau dari awal keberadaannya sama sekali tidak dianggap. jika harus tau kalau sejak awal diatas dirinya masih ada keberadaan yang jauh lebih tinggi bahkan sebelum ia berjuang. menjadi seorang perempuan adalah hal yang begitu rendah. kenapa?. lalu kenapa harus ada perempuan di dunia ini jika kami semua tidak dianggap.

***

Lelaki itu tersenyum dan mengarahkan kepalanya diantara ceruk lehernya. "makanya menyerah saja, kau akan berguna jika melakukan ini padaku". min mengarahkan tatapan matanya. tidak, ia tidak serendah itu sampai mengalami depresi seperti ini. min dengan gerakan kuat membanting pria itu ke lantai.

Sudah cukup, sudah!. ia tidak akan percaya lagi pada siapapun!. ia akan mengunakan segala kekuatannya untuk dirinya sendiri!. persetan dengan perempuan atau yang lainnya!. lelaki itu tersenyum meksipun ia dipukul. dan ia bisa melihat bagaimana kobaran api yang semakin melanda rumahnya itu. api mulai meninggalkan asap asap yang menyesakkan dada. min menutup mulutnya dan beranjak dari sana. seraya menatap jijik ke arah lelaki itu.

***

Ia akan berjuang untuk dirinya sendiri.

***

Min berjuang keluar dari sana. untungnya fisiknya lumayan kuat dan sering ia latih. min menatap ke arah pintu keluar yang sudah mulai terlihat dengan kobaran api itu.

Sedikit lagi.

***

Srek, BRUK!

***

Min menatap ke arah belakang dengan sedikit meringis. lelaki itu kini tengah memegang kaki kanan min. ia tersenyum saat min menoleh dan menatapnya sinis. lelaki itu tersenyum senyum begitu menjijikan.

"kalau mau mati kita harus mati bersama" serunya yang sudah hilang akal. min mengeliat. tapi lelaki itu ia malah memegang kaki kiri min sehingga ia tidak bisa bergerak. min mendecih kesal dan menyeret tubuhnya ke atas.

***

BRUK

***

karena kebakaran itu. sialnya atap rumah min menjadi rusak dan jatuh menimpa kaki Min sehingga ia sekali lagi terjatuh, terhempas begitu saja kelantai dengan dagu yang menyentuh keras lantai. min bisa merasakan bagaimana mulutnya berdarah. min meringis dan melihat kearah belakang bagaimana bangunan berat itu kini menimpa bagian belakangnya dan pria itu tidak terlihat lagi. dipastikan ia sudah mati karena tertimpa bangunan itu.

"ck aku harus hidup!" seru min. ia harus tetap hidup. dengan susah payah min berjuang sendirian. dimana hanya ada dirinya disana tanpa siapapun yang bisa diandalkan. min bergerak susah payah menyeret tubuhnya yang terasa berat dan asap yang mulai semakin banyak.

"Deg!"

Rasanya nafasnya begitu sesak. min menyipitkan salah satu matanya dan satu tangannya tetap menyeret tubuhnya keluar dengan sendirinya. dengan susah payah. pertahanan tubuhnya mulai melemah saat kedua matanya hanya memandang kabur ke arah depan. tapi ia harus tetap hidup!. dengan keinginan seperti itu. min kembali mengambil kesadarannya. ia memang adalah perempuan. tapi ia adalah perempuan yang tangguh!.

"sialan!" min melihat ke arah jalan keluar yang tertutup atap dan bangunan yang terbakar. ia melihat ke arah jendela yang masih sedikit terlalap api. min menyeret tubuhnya kesana. dan mengambil salah satu batu dengan nafas yang sudah hampir mau habis. ia dengan cepat dan sekuat tenaga mengarahkan benda itu ke arah jendela dan pecah. min bergerak ke arah sana antara hidup dan mati. seorang diri tanpa siapapun yang ada di sekitarnya. ya hanya dia seorang.

Dan aku harus bertahan hidup.

***

Min berjalan menyusuri kota yang ada. melihat ke arah gym yang sudah lama ia tinggalkan itu. min melihat ke arah tubuhnya yang tampak tegap dan kasar. tidak ada tanda tanda wanita dalam dirinya. min menghela nafas, melihat ke arah dirinya di pantulan cermin. dirinya yang tampak tinggi dan laki laki. ia merasa kalau dirinya tidak lagi seorang perempuan. bukan lagi disebut sebagai sosok yang dibilang seperti itu.

Dia tidak lemah lembut, melainkan begitu kasar dan tegas. dia itu tidak lemah melainkan sangat kuat hingga tidak perlu lagi siapapun untuk melindungi dirinya. min ,memegang ke arah kulitnya yang kasar dan sama sekali tidak lembut seperti wanita biasa miliki. ia benar benar sudah berubah, dari segi manapun. ia tidak akan pernah di percayai kalau ia adalah wanita.

Min merasa tidak nyaman. ia sedang datang bulan hari ini. meskipun ia sering disebut sebagai lelaki. ia tetap menderita hal yang satu ini. min lupa makan tadi karena ia belum bekerja. min melihat ke arah toko roti di depannya itu. ia lapar sekali, min meneguk ludah dan berjalan memasuki tempat yang berbau enak itu.

"permisi, hm..apa aku boleh meminta satu potong roti saja. setelah itu saya akan bekerja untuk membalasnya"

Orang itu melihat kearah min dari atas hingga kebawah. sosok yang tegap dan jantan. serta kulit yang tegas dan dia tampak begitu manly dan maskulin.

"ck , kau kan laki laki. bekerja dahulu sebelum makan!, tak pernah di ajari ya tentang itu"

"tapi-"

"kau kan bukan perempuan!, berhenti merengek bisa sih"

".... baiklah, ada pekerjaan yang bisa kulakukan?". setidaknya ia harus segera makan. atau datang bulan ini akan secara perlahan membunuhnya. semua orang menganggapnya sebagai seorang yang jantan dan laki-laki. dia tidak dianggap bahkan di hargai sebagai seorang perempuan. semua orang tidak pernah sadar dan akan percaya kalau ia adalah seorang perempuan tulen.

Pemilik toko itu keluar saat mendengarkan pertengkaran singkat dan suara kasar milik pegawainya itu. dia memang sangat ketus dengan yang namanya laki-laki karena ia pernah ditinggalkan dengan yang berjenis kelamin yang sama. pemilik itu keluar dan terkejut ketika melihat min yang ada di depannya seperti preman.

"si-si-siapa kau?!"

"ah..sa..saya hendak melamar pekerjaan" kata min bergegas sebelum ia lagi lagi berteriak ketakutan.

"eh?, uh.." dia memandang min dari bawah hingga keatas dan sekali lagi , membuat min merasa tidak nyaman. min memegang kedua tangannya guna menutupi dadanya meksipun tidak terlihat. tapi ia merasa tidak nyaman harus di tatap-in oleh orang lain dengan begitu intens seperti itu.

"ah maaf tidak ada pekerjaan untuk laki seperti mu. silahkan pergi ke tempat lain" serunya lagi datar.

"eh ...tapi saya ini cewek!. saya bisa juga melakukan pekerjaan cewek!"

"dih, bencong ya!. udah jelas jelas kamu itu cowok. udah sana, banyak pekerjaan diluar sana yang cocok!"

"eh..???"

***

Selalu saja seperti ini. tak jarang pula saat ia membantu gadis ia malah dianggap sebagai preman mesum dan ia tidak segan segan langsung dipukuli oleh warga. dan saat wawancara atau pengenalan pekerja baru. pasti mereka semua langsung memperhatikan min dengan saksama membuatnya tidak nyaman. dan ia tidak pernah sekalipun mendapatkan teman cewek pasti langsung teman cowok yang dengan seenak jidatnya menyentuh bagian bagian terlarang miliknya tanpa tau apapun dan menganggapnya sebagai jenis kelamin cowok. apalagi saat ia masuk ke toilet perempuan. ia benar benar langsung dihajar massal.

Ah sudahlah, min mengeleng kuat saat merasakan perutnya semakin sakit. min melihat ke arah dengan kabur dan ia terjatuh saat merasakan sakit luar biasa dan lemas. min terduduk di atas jalanan yang ramai itu. min memelas dan melihat meminta agar ada seorang yang menolongnya disaat seperti ini.

Tapi...lagi lagi tidak ada, mereka malah mengacuhkan min diatas jalanan itu. dan sebagian dari mereka malah mengejek dirinya sebagai lelaki yang lemah tanpa tau apapun. min ingin berdiri tapi lututnya lemas dan ia tidak bisa bangkit dari tempat dia duduk.

"lihat dia, ugh gak malu apa laki laki itu kuat ih najis"

__Aku perempuan__

"ck, ngapain dia diatas sana. mau jadi perempuan apa?!"

"hahaha, melawak kau!. ya tak mungkin lihatlah tubuhnya itu. perempuan itu seksi bukan malah kekar!"

__Aku perempuan__

"dasar lemah!, udah gak usah ditolong bikin malu aja. udah laki harus bisa berdiri sendiri lah!"

"benar benar, dasar manja. seperti orang payah aja disana"

__Aku perempuan__min menunduk. iya, ia itu bahkan bukan perempuan. dia tidaklah seksi ataupun mengoda. dia itu bahkan tidak berhak disebut sebagai perempuan. tidak akan ada yang akan membantunya kecuali ia bisa bangkit dengan sendirinya. dia itu payah.

***

Srek

***

"eh..kau tidak apa apa?" tanya seseorang yang sama sekali tidak min sangka. min melihat ke arah depan. seseorang menunduk dan mengulurkan tangan kearahnya. min terdiam dan dengan ragu memegang tangan itu. ini nyata. ia bisa menyentuhnya.

"ups..kau tidak apa apa?. hm kau terluka?" tanya pria itu.

Min mengeleng pelan. dia segera memegang kedua sisi tubuhnya saat pria itu sedang menatapnya dengan saksama. dia tersadar dan menjauh sejenak darinya. dengan tawa canggung ia mengaruk tengkuknya itu.

"ah maaf maaf kau tidak nyaman ya?, eh apa kau lapar. tampaknya kau tadi lemas. nih kalau mau" sodor pria itu. min melihat ke arah roti di tangannya dan pria itu tersenyum ramah padanya. min terdiam melihat tidak percaya saat ia melihat pria itu tau apa yang terjadi padanya. bahkan sebelum ia sempat mengatakan apapun.

"terima kasih" kata min meraih roti itu. menatap sambil tersenyum dan pria itu bergegas pergi lagi dari sana. dia adalah pria pertama yang tau kalau ia adalah seorang perempuan dan dia benar benar sangatlah baik. min bisa merasakan kalau ia langsung jatuh cinta saat ia melihat bagaimana pria itu tersenyum begitu canggung kearahnya dan bagaimana ia menyerahkan roti yang ada ditangannya begitu saja.

***

Sejak saat itu. setahun lebih sejak kejadian itu. min tidak pernah lagi bertemu dengannya. min membuka komputer yang ada di kamar kosnya itu. melihat ke arah guild yang ia tempati disana untuk sebuah game. disana min juga sama sama menyendiri dan berkarakter laki-laki disana. min ingin tau kapan ia bisa bertemu lagi dengan pria yang disukainya itu. ia ingin bertemu sekali saja padanya. dan melihat bagaimana ia bisa jatuh cinta untuk kedua kalinya pada dirinya.

Dan disana-lah dia. bagaimana pria itu masuk pertama kali ke dalam guild kami. dia memang berbeda disana dengan memakai nama samaran. tapi min tau itu adalah dia yang selama ini dia cari. dia tau akan hal itu. min bisa merasakan bagaimana ia jatuh cinta untuk kedua kalinya pada dirinya. min diam disana mengalihkan pandangan yang begitu senang melihatnya.

Ia tau itu, ia tau. tapi lagi lagi min hanya bisa merasakannya dari jauh. dari jauh. dimana tidak ada seorangpun yang sadar tentang dirinya. min tau kalau nan menyukai freeze di kehidupan nyata, ia tidak berharap kalau nan akan sadar tentang dirinya ini. tapi selama ia bisa terus melihat dirinya itu sudah lebih dari cukup. itu sudah sangat cukup. ia tau kalau cinta nya akan bertepuk sebelah tangan untuk selamanya.

Itu tidak masalah..

Min bangga menjadi perempuan, karena dengan menjadi perempuan ia bisa merasakan jatuh cinta pada Nan yang merupakan seorang laki-laki. dan ia sungguh bahagia karena hal itu. karena ia benar benar mencintai dirinya kini sebagai seorang perempuan.

***

Fin 🌹🌹🌹

***


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C29
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login