Download App

Chapter 2: Akhir Si Penulis (2)

"Ah, tidak tidak. Ini adalah arteri selangkang,jika aku tusuk disini akan...terciprat kewajah ku,uh merepotkan"tangannya berpindah kebagian atas

Jiang sontak tercekat,nafasya menderu mendelik jari yang ada dilehernya itu

"Ah,ini dia! Darah vena leher,bukan pembuluh arteri. Huhuhu jika ku tusuk kau akan mati dengan sangat pelan, yak! Kau akan meratap"seringainya seperti kesetanan

"Kau..bajingan gila!"umpat Jiang meski berkeringat dingin sebesar jagung,mengucur seluruh tubuh

"Stt sutt! Tenang sayang. Jangan salahkan aku,kau yang membuatku seperti ini! Kau selalu merendahkan ku karena novel ku tidak pernah terkenal! Mengapa hanya kau yang berhasil! Padahl kita sama-sama memulai,apa bagusnya tulisanmu! Apa mereka semua buta! Kenapa orang egois sepertimu yang mengabaikan keluarga bahkan kehidupan nyata yang mendapat kesempatan itu!"Kang Min menggebu menatap penuh kebencian pada Jiang

"Aku melakukannya untukmu! Aku bahkan mengorbankan tulisan terbaikku untuk kau jadikan batu loncatan! Kang Min..ja-jangan seperti ini..."Jiang berkata dengan bibir dan wajah yang pucat pasi itu

"Kalau begitu matilah ditanganku,orang yang kau cintai!"Kang Min menyambar pisau disampingnya dan...

Sret

Menorehkannya di leher putih itu,tak sampai sekejab kedipan

Curr...

Darahnya bercurah bagai hujan,mengalir..menetesi leher putih itu,seperti kertas putih yang dibanjiri tinta

Jiang belum sadar diseperkian detik "Aaarrghhhhh!"barulah rasa sakitnya menyeruak keseluruh tubuh

Cittt..decitan dinding yang disandari Jiang dan perlahan jatuh tersimpuh "Aaaarrghh! Hiks.."Jiang memegangi lehernya yang telah tertoreh itu

Bibir Kang Min bergetar menahan senyuman "Ahahaha! Ahahaha!"lepasnya tertawa kesenangan. Benar! Begini baru menyenangkan!

Jiang medongak Kang Min yang berdiri didepannya,betapa terlukanya dia sampai ragu mana yang lebih menyakitkan,peghianatan atau pembunuhan ini. Sorot matanya tidak berkata apapun,kosong,benar-benar kosong

"Ya! Mata yang meratap adalah yang paling indah!"lanjutnya tertawa seperti sedang menonton badut dihadapannya

Jiang menatap dalam mata itu,dia tidak tahu seperti apa matanya sendiri,yang pasti dengan mata dingin dan kejam pria itu menertawakannya yang perlahan meregang nyawa

"Eh...ada yang kurang,oh! Dimana kau sembunyikan obat depresanmu?"Kang Min mengacak-acak laci,membuat semua barang berserakan. Tak lama dia mendapatkan apa yang dicarinya

"Telan! Ayo telan!"Kang Min memaksa Jiang menelan semua obat dalam botol itu

Jiang yang tak berdaya hanya bisa pasrah. Bagaimana bisa dua orang yang saling mencintai kini salah satunya membunuh hati tu sendiri,atau kah...aku salah mengira dihatimu juga ada diriku,jika tidak bagaimana kau tega membunuhku yang jelas-jelas ada dirimu disana.

"Sempurna! Jiang-Ok bunuh diri karena gagal dan merasa iri pada kekasihnya! Dengan begini mereka akan menganggapmu bunuh diri karena depresi"Kang Min merentangkan tangannya merasa puas

"Sakit..."suara ku tak mau keluar,bahkan teriak hanya didalam hati

Jiang terus memejamkan dan membuka matanya,nafasnya tersengal-sengal

Tak tak

Suara sepatu Kang Min yang pergi sambil tertawa,Jiang mengangkat tangannya meringkuk seperti hewan melata berharap Kang Min berbalik menolongnya tetapi...bahkan harapan menghianatinya. Meski diluarpun tawanya terngiang ditelinga Jiang

Disela matanya yang mulai kabur,Jiang melihat tawa kejam Kang Min "Ah...seandainya aku bisa menambahkan tokoh iblis..it..itu..akan sempurna sekali..."Jiang yang malang hanya bisa terpangut mengerang

Dia mulai merasa kedinginan merasuk hingga tulangnya,tubuhnya sudah tak kuasa ia gerakkan "Apa ada orang...ah,aku..lupa..."Jiang menutup matanya bersamaan dengan nafas terakhirnya

Dari si penulis

Harus dimulai darimana..nama ku Jiang-Ok,awal perjalanan hidupku tidaklah mudah,aku seorang novelis yang dicampakkan keluarga,lebih tepatnya karena aku terlalu berambisi sehingga tak menghiraukan mereka yang disisiku.Orang-orang berkata hanya dengan menulis bisa mendapatkan uang,heh! Mereka fikir menulis itu gampang. Aku membaca dan mempelajari banyak pengetahuan agar bisa membagikannya pada pembacaku,menyingkirkan ego ku agar mereka bisa mengerti tulisan ku. Orang tua ku pun tidak menghargai pekerjaan ataupun tulisanku,mereka mengatakan itu hanya membuang-buang waktu "Kau tak akan terkenal apalagi mendapat uang,kertas-kertas mu itu nantinya hanya akan jadi sampah!". Aku menulis bukan untuk itu. Aku hanya ingin orang-orang membaca tulisanku,jadi sampahpun pada akhirnya mereka telah membacanya. Tapi aku tak ambil pusing,maka ku pilih jalanku sendiri,hidup terpisah seorang diri. Kehidupanku terasa nyaman,aku tak membutuhkan orang lain,cukup laptop dan kertas-kertas putih itu yang menemaniku,tak satupun kurasa kurang. Uang,rumah,mobil semua ada dan mewah. Tetapi orang-orang yang merendahkan ku dulu berkata lagi bahwa hidupku malang meski bergelimang harta tetapi tak memiliki siapa-siapa. Aku tak lagi tercengang,memang mereka menutupi kedengkiannya dengan menghina ku. Walaupun memang aku terkadang merasa kosong..hingga aku mengenal Kang Min,dia adalah pria yang periang dan penyayang,awalnya aku merasa dia mengganggu saja,tapi lambat laun aku menyukainya. Kami melakukan segalanya bersama hingga dia menjadi satu-satunya orang didalam duniaku. Tetapi...dia mendadak jadi pemurung,ternyata alasannya adalah kesuksesanku yang melambung. Dia berfikir aku merendahkannya karena tulisannya tidak pernah sukses sepertiku,awalnya aku menganggap ia hanya sedikit kesal saja,tetapi lama-kelamaan kesal itu berubah menjadi kedengkian,ia memintaku untuk memindah namakan novel yang ku tulis dengan harapan dan impian. Padahal ia tahu aku menulisnya dari pagi hingga malam,begitu terus berhari-hari sampai mata belum terpejam,sampai tanganku kebas,jari-jariku membengkak dan pinggangku terasa retak. Kemudian entah bagaimana ia berhasil merayuku,akhirnya aku memberikan novel itu padanya,karena janjinya akan fokus pada hubungan kami setelah itu. Aku mengira dia menetap disisiku karena mengerti diriku,ternyata...hanya memanfaatkanku,dia berubah menjadi pemarah dan pemaksa. Dia seakan menunjukan bahwa aku seorang yang gagal dan menyedihkan,akuntidak bisa menulis lagi karena dia menekanku,aku tidak bisa merangkai kata apapun,benar-benar kosong melompong. Disaat aku seperti ini dia diam-diam merasa senang diatas penderitaanku,sejak kapan cinta berubah menjadi benci. Tidak bisa menulis adalah mimpi buruk bagiku! Padahal aku menganggapnya lebih berharga dari semua tulisanku yang nyata. Dan beginilah akhirnya,aku terbunuh...oleh dunia kecilku...

Sebuah Puisi

Morning and Dream

Tinta sudah mengering

Dan ku lihat pagi sebelum Bunga Morning Glory

Seperti Anyelir

Manis dan cantik

Mengapa kebaikan tidak seluas seperti keunguan itu?

Atau merajai seperti siputih satu itu...

Terlalu sulit untuk dirangkai

Terlalu sia-sia untuk cinta...

Kau perlu selingan untuk membawa kebahagiaan

Agar tak mendatangkan kemalangan


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login