Download App

Chapter 3: Bertemu Rafa

Kring kring kring

Suara alarm pagi membangunkan seorang gadis yang sedang tertidur pulas

"Aduh berisik aja" ujar Dara sambil mencari cari sumber bunyi tersebut

Mau tidak mau Dara harus bangun dan jam pun baru menunjukan pukul 6 pagi. Dalam keadaan yang masih sangat mengantuk Dara memaksakan untuk bangun dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan.

                                 ***

Setelah selesai mandi dan bersiap siap, Dara langsung keluar dari kamar dan menuju kemeja makan untuk bergabung sarapan bersama.

"Pagi semuanya" sapa Dara sambil menduduki salah satu kursi

"Pagi sayang" timbal Ibunya Dara

"Loh ada Kak Bella" ujar Dara sedikit terkejut atas kehadiran Bella kakaknya yg sudah beberapa taun tidak bertemu

Bella menghampiri Dara dan memeluknya "Kakak kangen banget sama kamu" ujar Bella sambil melepaskan pelukannya

"Aku juga kangen banget sama kakak" ujar Dara sambil tersenyum pada Bella

Tiba-tiba ibu menghampiri Bella dan Dara untuk mengajak mereka makan bersama

"Nanti lagi ya kangen kangenannya,sekarang kalian sarapan dulu" ujar ibunya sambil merangkul kedua anaknya untuk duduk

Mereka semua duduk dan makan bersama layaknya keluarga bahagia. Terlihat dari raut wajah Bella yang sangat senang sekali bisa berkumpul bersama keluarganya setelah 5 taun berpisah karena Bella memutuskan untuk tinggal bersama suaminya di Amerika

"Kak Wisnu ga ikut ke indonesia kak?" Dara menanyakan suami kakaknya yang sembari tadi tidak terlihat

"Oh kak Wisnu gabisa ikut,dia masih ada urusan dikantornya jadi mungkin nanti lusa dia bisa datang kesini" jelas Bella

"Ohh okey" kata Dara lalu melanjutkan sarapannya dengan lahap

Setelah kegiatan sarapannya selesai Dara langsung menuju ruang tv untuk melihat berita-berita yang sudah lama ia tidak lihat

Bella pun menghampiri adiknya

"Dar" ujar kakaknya sambil duduk disamping adiknya

"Iya kak?" jawab Dara dengan polos sambil memakan snack nya

"Kakak denger katanya kamu dijodohin ya" ujar Bella serius pada adiknya

"Iya kak" wajah Dara mulai tampak sendu

"Sama Rafa?"

"Iya" kali ini Dara menjawabnya dengan sedikit tersenyum

"Kamu setuju atas perjodohan itu?" lagi lagi kakaknya menanyakan hal yang sangat Dara benci

"Aku setuju kak" Dara mengucapkan kalimat tersebut dengan berat hati

"Kakak tau kamu sebenernya ga setuju sama perjodohan ini" kakaknya memang selalu tau apa yang ada dihati Dara

"Aku gabisa berbuat apa-apa kak selain menyetujuinya"

"Kamu yang sabar ya. Kakak yakin ini semua yang terbaik buat Kamu." ujar kakaknya menyemangati

"Makasih ya kak"

"Sama - sama. Oh iya kamu kapan wisuda?" Bella sedikit mengalihkan pembicaraan

"Sekitar 1 minggu lagi kak. Kakak bisa datang kan?" Mohonnya pada Bella

"Bisa dong. Kakak kan pengen liat adik kakak ini lulus jadi sarjana Kedokteran" ujar kakaknya sambil memeluk bahu adiknya

"Hehe kakak bisa aja" kata Dara sambil membalas pelukan kakaknya

Itulah sisi positifnya mempunyai seorang kakak perempuan. Bisa menjadi kakak dan sekaligus teman curhat. Dara selalu mencurahkan isi hatinya kepada kakaknya dan Bella pasti akan selalu memberikannya solusi atau paling tidak memberinya semangat.

                                ***

Dara pov

"Bu aku keluar dulu ya,mau ke toko buku ada yang harus aku beli" kataku sambil berpamitan dengan ibu

"Naik taksi?" tanya ibu

"Iya aku naik taksi aja bu"

"Ga dianter sama kak Bella aja?" tawar ibu

"Gausah bu,kak Bella kan baru pulang dia butuh istirahat kan cape habis perjalanan jauh" jawabku sambil melirik jam tangan yang sudah menunjukan pukul 2 siang

"Yasudah kalo gitu hati-hati dijalan ya,jangan sore sore pulanganya" ujar ibu sambil mengelus pucuk rambutku

"Oke bu,aku berangkat ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah berpamitan aku langsung berjalan menuju arah luar rumah untuk mencari taksi,kebetulan sekali ada taksi yang lewat, Akupun langsung melambaikan tangan

"Ke toko buku didekat Jln. Anggrek ya pak" kataku sambil membereskan rambut

"Baik mba" jawab supir taksi tersebut

Dalam perjalanan aku terus memikirkan tentang perjodohan tersebut. Aku tidak habis pikir bahwa papah akan menjodohkanku dengan Rafa yang notabenya adalah mantan pacarku. Apa tidak ada cowo lain gitu selain Rafa? Ternyata dunia sesempit ini

Aku masih membayangkan betapa nanti mengenaskannya hubungan rumah tanggaku dengan Rafa. Rafa adalah sosok pria yang keras dan terbilang cuek menurutku. Dia bukan termasuk tipe cowo yang romantis, humoris pun tidak. Jadi apa yang spesial dari diri Rafa? Aku pikir tidak ada.

Dipikir - pikir aku termasuk cewe yang penyabar. Karna aku bisa bertahan 3 tahun lamanya berpacaran dengan Rafa. Betapa aku sangat mencintai Rafa dulu sampai sampai aku tidak sadar bahwa aku terluka karenanya.

"Sudah sampai mba" lamunanku berhasil kabur oleh teguran supir taksi yang kutumpangi

"Oh iya,berapa pak?" kataku sambil mengambil dompet didalam tasku

"30rb mba" katanya dengan ramah

"Ini" aku mengeluarkan uang pas agar tidak usah repot untuk kembalian

Tanpa menunggu lama aku langsung masuk kedalam toko buku tersebut dan mencari buku yang akan aku beli

Saat sedang mencari buku tiba-tiba

"Dara" suara tersebut. Suara yang sudah lama sekali tidak aku dengar

"Ra-rafa" jawabku dengan gugup

Bagaimana bisa aku bertemu Rafa untuk kedua kalinya. Dan kali ini ia benar-benar nyata sedang berada didepanku.

Dengan sangat terpaksa aku harus pergi dari tempat ini "Maaf aku harus pergi"

Tangan Rafa menarikku dan akupun sedikit tersentak kebelakang

"Maaf" ujar Rafa sambil melepaskan cengkramannya

"Aku mau bicara sama kamu dar" tatapannya kali ini tetap sama seperti dulu.

"Gabisa aku buru-buru" lagi lagi aku menghindar

"Kali ini aja dar aku mohon" katanya sambil melembutkan nada bicaranya

"Aku bilang gabisa raf,lepasin tangan kamu sekarang juga" kataku sedikit membentak

"Aku mohon dar kali ini aja,demi masa depan kita" aku kaget mendengar ucapan terakhirnya

Aku sedikit berpikir kembali,sepertinya Rafa sangat ingin membicarakan hal ini

"Baiklah" putusku

                                ***

Aku dan Rafa duduk disebuah kafe dekat toko buku tersebut

"Apa yang mau kamu omongin?" tanyaku pada Rafa dengan muka datar

"Aku rasa kamu sudah tau tentang perjodohan kita" Ujarnya sambil menautkan alis

"Aku udah tau"

"Jadi ga ada yang mau diomongin lagi kan?" kataku hendak berdiri lalu Rafa mengentikanku

"Duduk dulu dar,kita bicarain ini baik baik"

"Apa yang perlu dibicarain sih? Ga ada kan? Yang penting aku sudah menyetujuinya begitu pun kamu" kataku memendam emosi yg ingin meledak

"Aku tau kamu masih marah sama aku dar. Tapi aku mohon untuk kali ini aja,kita lupain masa lalu kita dan kita mulai lembaran baru nanti saat kita sudah menikah" jelasnya panjang lebar

"Aku gamau" kataku dengan tegas

"Dar,kamu kan sudah menyetujuinya"

"Iya aku sudah menyetujuinya, tapi aku mau nanti kita jangan sampai menikah. Pokoknya kamu harus cari cara supaya pernikahan ini gagal raf. Terserah dengan cara apa, mau kamu selingkuh atau apa yang penting pernikahan kita itu gagal" ucapku panjang lebar pada Rafa

"Aku gabakal lakuin itu dar. Aku bakal pertahanin ini sampai kita menikah" aku cukup kaget dengan alasan yang dilontarkan oleh Rafa

"Kok gitu sih. Pokoknya aku gamau ya nikah sama kamu raf. Gamau" kataku sambil berdiri dan pergi dari tempat tersebut

Rafa mengejarku

"Dar tunggu" Rafa menarik lenganku,akupun langsung berhenti

"Aku anter kamu pulang ya" sialan. Aku kira dia akan menyetujui ucapan ku tadi

"Aku bisa pulang sendiri" kataku sambil mencari taksi.

Kebetulan sekali ada taksi yang lewat. Dengan cepat aku langsung masuk kedalam taksi tanpa memedulikan teriakan Rafa yang mencegahku untuk pulang.

Akhirnya aku bisa lepas dari Rafa juga. Aku sudah cukup muak untuk membahas perjodohan ini. Perjodohan ini cukup membuatku gila.

To be continue


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login