Download App

Chapter 5: 5

Sesampainya di villa, mas noval lantas mengajakku memasuki villa kami. Villa berbentu rumah ini cukup luas dimana terdapat kamar, dua kamar mandi yaitu kamar mandi dalam dan luar juga mini pantry.

Noval meletakan koper kami dan langsung membukanya

"Aku mau mandi dulu, kamu jangan kemana-mana"ucapku menatapku tajam

"Biasa aja kali matanya"ucapku sembari mengerucutkan bibirku

Ia mendekat ke arahku dan langsung menciumku singkat. Aku terkejut dengan hal tiba-tiba seperti itu, aku lantas membulatkan mataku

"Bibirnya jangan gitu"ucapnya

"Udah sana mandi!"ucapku mengusirnya

"Atau mau mandi bareng?"tanyanya yang membuatku membulatkan mata

"Udah sana! Mandi!"ucapku yang membuatnya terkekeh, ia lantas mengambil handuk dan langsung berjalan menuju kamar mandi.

Selepas perginya noval aku berkeliling villa dan melihat ke luar jendela yang mengarah ke villa milik daffa.

Aku memandangi ke arah villanya hingga tiba-tiba muncullah daffa. Ia membulatkan mata melihat kehadiranku dan lantas keluar dari villanya berjalan menuju jendela di villaku ini yang membuatku salah tingkah

"Villa kamu disini?"tanyanya

"Iya"jawabku

"Nadia mana?"tanyaku

"Lagi mandi"jawab daffa

Kami terdiam sejenak karena bingung ingin berbicara apa

"Nanti malam mau jalan jalan gak?"tanya daffa

"Berdua aja?"tanyaku

"Gausah kalau berdua!"ucap seseorang dengan nada dinginnya. Aku menoleh dan mendapati noval disampingku. Ia hanya memakai handuk untuk melilitkan di bagian bawahnya sehingga aku dapat melihat percikan air di tubuh sexy nya ini.

"Cepet banget mandinya"ucapku

"Aku tadi bilang apa?"tanyanya

"Apa?"tanyaku

"Jangan kemana mana apalagi sampai ngobrol sembarangan sama orang! Kamu udah janji soal itu!"ucap noval yang membuatku berdecak

"Aku gak kemana-mana. Nih lihat! Aku masih di dalam villa"ucapku

"Daf! Lo mending balik ke villa lo! Nanti nadia nyariin"ucap noval sembari menatap daffa tajam. Ia lalu menatapku

"Kamu mandi sana!"ucapnya menyuruhku

Dengan terpaksa aku lantas menuruti kemauan noval, aku sudah terlanjur berjanji padanya untuk mengikuti kemauannya.

Aku mengambil handukku dan mulai memasuki kamar mandi, pandanganku teralihkan pada kamar mandi luar yang bernuansa alam ini. Sepertinya aku akan mandi disini saja lagipula walaupun ini disebut kamar mandi luar, ini tertutup dan hanya terbuka di bagian atapnya.

Aku menyalakan shower dan mulai membasahi diriku, aku tersentak ketika menyadari ada lengan yang memelukku dari belakang.

Aku menoleh dan melihat noval disana

"Katanya udah mandi?"tanyaku

"Belum selesai tadi"jawabnya

"Terus ngapain keluar?"tanyaku

"Aku gak akan ngebiarin kamu berduaan sama daffa"jawabnya yang membuatku menghela nafas

"Lagipula! Sejak kapan kita jadi ngobrol pakai aku kamu?"tanyaku

"Sejak sekarang"jawabnya sembari menelusuri tubuhku dengan tangannya.

Sudah di pastikan mandi kali ini akan sangat lama

Ia bermain di kedua payudaraku dimana hal itu membuatku mengerang, ia memepetkan tubuhku ke tembok dimana ia mulai menggesekkan miliknya pada bagian belakangku

"Boleh?"tanyanya

"Apa perlu aku jawab?"tanyaku yang membuatnya terkekeh

Ia melebarkan kedua kaki dan mulai memasukan miliknya ke dalam milikku.

Aku mengerang keras yang entah apakah suaraku ini akan terdengar oleh orang luar? Aku tidak peduli!

Ia memainkan dengan cepat dimana itu membuatku meracau bukan main. Aku mencoba menahan suara itu namun noval memintaku untuk tetap bersuara

"Jangan ditahan! Teriak aja kalau perlu"ucapnya lembut di telingaku yang membuatku meremang

Aku memang tidak ada cinta dengannya tapi bermain dengannya selalu membuatku puas. Dibanding daffa, sejujurnya noval lebih baik soal ini padahal ia baru-baru saja melakukan hal seperti ini.

******

Malam harinya

Kami dan keluarga besar ini menuju ke sebuah pendopo yang sudah di pesan untuk makan malam keluarga ini.

Noval menggandengku erat sembari berjalan menuju pendopo tersebut.

"rambutnya udah basah aja"ucap adik noval menyindir kami, lebih tepatnya noval. Karena rambutku sudah kering setelah kugunakan hair dryer

Noval hanya terdiam dan mulai menuntunku untuk duduk di sebelahnya. Posisi kamu berhadapan dengan daffa dan nadia.

"Kak arin! Berisik tau kak tadi"ucap adik noval yang membuatku malu bukan main

"Kenapa?"tanya nadia yang mulai penasaran

Di sebelahnya aku melihat daffa yang mengeraskan rahangnya ia terlihat marah padaku. Sedangkan di sebelahku, noval tersenyum kemenangan.

"Emang gak dengar? Ada yang habis iya-iya dan berisik"ucap adik noval

Nadia tertawa sembari menatapku

"Udah gatahan yaa rin hahaha"ucapnya

"Kak noval kalau lagi main jangan kasar kasar kasian kak arin"ucap adik noval meledek kamu

"Udah kamu diam aja! Clarin malu dengernya!"ucap noval pada adiknya

Dimana hal itu membuat maura yang merupakan adik noval, terdiam.

Kami lantas memulai makan malam kami ketika makanan sudah terhidang.

Noval benar benar memperhatikan makanku ia bahkan mengambil lauk untukku rasanya ini seperti terbalik, selain itu ada rasa aneh pada ku melihat noval yang sebaik ini.

"Jadi kapan noval nyusul daffa"ucap ibu daffa membuka percakapan

"Besok juga boleh! Tinggal cariin penghulu aja"ucap maura menimpali

"Belum tau tante"ucap noval

"Lebih baik di percepat"ucap ibu daffa sembari menatapku sinis

Ia dia memang ini aku cepat menikah agar tidak mengganggu anaknya! Enak saja!

Aku hanya tersenyum menanggapi ibu daffa ini.

Seusai makan nadia mengajakku dan noval untuk berjalan malam di sekitar villa dimana daffa juga akan ikut.

Sepanjang perjalanan memang tidak ada obrolan di antara kami, kami hanya menikmati pemandangan saja.

"Capek?"tanya noval

"Enggak kok"jawabku

"Kalau capek biar aku gendong"ucap noval yang membuatku sedikit tersenyum. Nadia yang mendengar itu lalu menggoda kami

"Kamu gak mau gitu juga mas?"tanya nadia pada daffa

"Kamu capek?"tanya daffa

"Iya"jawab nadia

Daffa lalu mulai berjongkok dan membiarkan nadia menaikinya hingga menggendongnya.

"Kamu gak keberatan kan mas?"tanya nadia

"Enggak"jawab daffa singkat

Ck! Kesalnya melihat mereka seperti ini! Harusnya aku yang berada di gendongan daffa saat ini bukan nadia!

Aku merangkul lengan noval sembari berjalan

"Aku ngantuk"ucapku

"Mau balik ke villa?"tanya noval yang ku angguki

Kami pun lantas berjalan menuju villa kami dan aku mulai merebahkan diriku di kasur.

"Kamu ngantuk atau cemburu?"tanya noval yang membuatku mengernyitkan dahi

"Maksudnya?"tanyaku

"Iya! Kamu balik ke villa karena memang ngantuk atau hanya cemburu melihat daffa dan nadia?"tanya noval

"Aku ngantuk"ucapku

"Bagus kalau gitu"ucap noval

Ia mulai menaiki kasur dan berbaring di sebelahku

"Aku serius dengan hubungan kita ini rin"ucap noval yang membuatku menatapnya

"Atas dasar apa? Kamu cinta sama aku?"tanyaku

"Iya"jawabnya singkat lalu terdiam sejenak

"Aku cinta dan nyaman sama kamu"sambungnya

"Kamu kan tau aku belum bisa melupakan daffa"ucapku

"Gak masalah, aku yakin semakin lama rasa cinta akan hadir juga"ucapnya

"Jangan berharap banyak padaku"ucapku

"Aku percaya kita bisa serius dengan hubungan ini"ucap noval

"Aku gamau hubungan kita hanya sebatas di ranjang"sambung noval

Aku terdiam mendengarnya

"Aku memang belum cinta denganmu tapi permainan ranjang kita cukup menyenangkan untukku"ucapku yang membuat noval terkekeh


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C5
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login