Download App
Perfect CEO Perfect CEO original

Perfect CEO

Author: Usekkk

© WebNovel

Prolog

Malam semakin larut namun keadaan di sebuah gedung berlantai dua di bilangan Jakarta Selatan justru penuh sesak oleh muda-mudi dari kalangan anak kolongmerat.

Mereka datang ke Skyhouse hanya untuk mencari sebuah kenikmatan, kepuasan dan kesenangan atau bahkan pelampiasan semata tanpa memedulikan akibat yang akan timbul setelahnya.

Dentum musik remix yang diputar hingga ke seluruh penjuru ruangan, membuat tubuh siapa saja yang mendengarnya akan langsung bergoyang liar bak cacing kepanasan, mengikuti irama yang dimainkan oleh DJ profesional, kecuali Fredo Aditama Pranaja.

Pemuda berusia 25 tahun itu hanya menjadi pengamat dari tempat duduknya sambil sesekali menyesap sekelas wine, ia tak berminat untuk bergabung ke lautan manusia tersebut.

Sedangkan di sekelilingnya ada begitu banyak wanita sexy yang ingin menggoda dirinya, akan tetapi tak satu pun yang berani mendekat karena aura dingin dan sorot mata mengintimidasi sudah terpancar jelas dari raut wajah Fredo ditambah beberapa pengawal yang berjaga di sekitarnya tak memberikan celah sedikit pun untuk sekedar menyapa.

"Aku tidak peduli jika dijadikan simpanannya saja."

"Aku pun rela kalau harus menjadi simpanannya yang ke 100."

"Bahkan aku juga siap kalau hanya menjadi pemuas nafsunya seumur hidup!"

Celotehan-celotehan itu tentu saja ditujukan kepada Fredo. Bagaimana tidak?

Dengan bentuk rahang yang kokoh, hidung mancung, alis lebat dan mata hitam pekat serta bibir tebal yang sangat menggoda, membuat hati perempuan mana pun akan meleleh dibuatnya.

Apalagi Fredo adalah satu-satunya calon pewaris perusahaan paling bergengsi se-Asia Tenggara.

Tentu banyak yang menginginkannya, bukan?

"Saatnya pergi Tuan muda, sudah pukul dua tepat," kata Rama—salah satu pengawal setia yang dimiliki Fredo.

Tanpa memberikan sepatah kata pun, Fredo beranjak dari sofa yang didudukinya. Sudah menjadi kewajibannya untuk kembali ke kediaman Pranaja sebelum jam empat subuh, entah apa alasannya.

Dan… baru melangkahkan kaki beberapa jengkal tiba-tiba…

DUK…

PRANG…

Fredo sudah disuguhi segelas bir yang membasahi sebagian kemeja putihnya.

"Astaga. Sa.. saya minta maaf Tua—,"

"Beraninya kau!" sentak Ariska emosi seraya mendorong tubuh orang tersebut sampai ia jatuh terduduk.

"Sa.. sakit," lirihnya.

Kemarahan Ariska bukan tanpa alasan, itu karena orang tersebut telah lancang menyentuh bagian tubuh Tuan mudanya meskipun hanya telapak tangan yang bahkan tak sembarangan orang bisa memegangnya.

Ariska adalah satu-satunya pengawal perempuan paling bengis yang menjadi kepercayaan Fredo setelah Rama, ia selalu sigap menjauhkan para wanita-wanita modus dan ganjen yang selalu mengincar Fredo.

"Tak tahu diri kau," maki Ariska lantang.

Seketika keheningan menyelimuti, semua mata tertuju pada seorang gadis berpakaian pelayan itu. Ada yang memandang iba sekaligus kasihan tetapi ada juga yang berwajah sinis seperti ingin menerkam karena sudah membuat pangeran berkuda putihnya mendapat kesialan.

Dengan kepala masih tertunduk kaku, gadis itu bersuara lagi. "Sa.. saya tidak sengaja No—,"

"Tidak sengaja?! Kau punya mata dipakai, jangan hanya untuk pajangan!"

Saat Ariska akan melayangkan tangan kirinya untuk memberikan sebuah pelajaran lagi pada gadis itu, tanpa disangka-sangka tangan Fredo berhasil mencekal pergelangan tangan pengawalnya tersebut lantas menariknya dengan kuat sampai Ariska mundur jauh ke belakang.

Fredo berjalan mendekati gadis itu dan.. dalam hitungan detik ia sudah berjongkok tepat di hadapannya. Fredo mengangkat paksa dagu gadis tersebut hingga iris mata mereka bertemu dan saling mengunci selama beberapa detik.

"KAU HARUS MEMBAYAR PERBUATANMU INI, NONA!" lirih Fredo.

Setiap kata yang keluar dari bibirnya terdengar penuh penekanan.

"Sa.. saya minta ma-maaf Tuan," ulang gadis itu dengan suara bergetar hebat.

"Maaf saja tidak akan cukup!" jawab Fredo tegas.

"Ka.. kalau begitu lepaskan baju Anda Tuan, sa.. saya akan membersihkannya."

Ck...

Fredo terpekik setelah mendengar sebuah penawaran konyol yang diberikan gadis itu. Pupil matanya perlahan turun ke bagian bawah dan menangkap sebuah nametag bertuliskan ALLEA, setelah menyimpan nama tersebut di memori otaknya, Fredo perlahan mendekat…

Semakin mendekat…

Semakin mendekat...

Hingga bibirnya sangat dekat dengan bibir Allea.

"Kau sungguh memintaku melepaskan baju di sini?!" tanya Fredo tersenyum tipis. Entah isyarat apa yang terukir di bibirnya itu.

"I.. iya Tuan. Sa.. saya akan bertanggung jawab," Allea kembali meyakinkan agar masalahnya cepat teratasi. Matanya sudah memanas, genangan air yang ditahan sedari tadi sudah tidak mampu dibendung.

"Kenapa kau menangis?!" tanya Fredo bingung. Apakah Allea setakut ini kepadanya.

"Ti.. tidak Tuan,"

Tanpa diduga, Fredo menghapus buliran-buliran air yang sudah membasahi pipi Allea lalu menyelipkan anak rambut gadis itu ke belakang telinga. Sentuhan lembut itu membuat Allea semakin menciut dan takut akan tetapi yang dirasakan Fredo justru sebaliknya, ia merasakan sensasi aneh yang sangat menggelitik.

"Sialan," batin Fredo frustrasi.

"Sa.. saya janji akan mencucinya sampai bersih, Tuan,"

Fredo membuang napas kasar, sebenarnya bukan ini yang diharapkannya tapi sudahlah.

"Oke, aku akan menuruti kemauanmu tapi tidak sekarang dan kau harus melepaskan bajuku dengan tanganmu sendiri." Senyum evil kembali tercetak jelas di bibir Fredo. "Pertanggung jawabanmu kunantikan suatu hari nanti dan jangan pernah menyesalinya, Nona Allea."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Fredo kembali berdiri lantas pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban yang akan disuarakan Allea.

"Syukurlah, Beliau tidak memperpanjang masalah ini," batin Allea lega, namun ia tidak menduga jika kejadian ini menjadi titik awal kisah hidupnya.


CREATORS' THOUGHTS
Usekkk Usekkk

Semoga suka dan terhibur ❣️❣️

Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C0
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login