Download App

Chapter 3: part 3

#the cupu boy

"lo kemana aja gue cariin juga" geram mozza saat melihat angkasa memasuki kelasnya.

"gue, gak dari mana mana" bohong angkasa hingga tak mampu menatap manik mata mozza.

"oh" jawab mozza singkat dan berlalu menatap ke arah lain yang lebih mengasyikkan.

--- 5menit

"selamat pagi anak anak" seru pak ismet saat baru memasuki kelas XI - 1

"siang pak" jawab mozza lantang.

"memangnya jam Berapa sekarang?" tanya pak ismet pada mozza.

"jam 10 pak" teriak satya keras yang merupakan sepupu dari mozza. Ya...., begitulah sikap mereka dan tak lupa satya juga merupakan sahabat baik seorang angkasa.

"ish apaan sih lo, orang masih jam 9 juga" elak mozza yang tak terima dengan jawaban satya.

"jam lo tuh ngawur, orang dari tadi jam 10 juga"

"apaan! Jam gue tuh Limited Edition trus di sekolahin lagi"

"serah deh serah"

"terserah bego" satya mencoba menyempurnakan kalimat mozza.

"nyambung aja lo idiot"

"apa lo bilang!!"

"idiot! Idiot! Idiot! emang kenapa!!"

"gila! Gila! Gila!" sorak sorai zulfi mulai bertebaran di seisi kelas.

"mau apa lo!!!" teriak mozza dan satya bersamaan hingga membuat masyarakat kelas termasuk zulfi bergidik ngeri.

"ngga kok, lanjutkan!" ucap zulfi sembari menekankan kalimat 'lanjutkan'.

"lagian emang lo idiotkan? Dari kec---

"diam!!" teriak pak ismet pada keduanya.

"tapi dia yang duluan pak!" adu satya pada pak ismet.

"sekarang, kau-kau dan kau pergilah ke tengah lapang yang panas itu" suruh pak ismet seraya menunjuk satya, mozza dan zulfi.

"lo,lo,lo.. Kok saya ikut sih pak" rengek zulfi pada pak ismet.

"apa kau bilang!" -pak ismet

"tadi kau ikutan pula!!!" lanjut pak ismet.

"ngga lah pak" rengek zulfi dengan puppy eyesnya.

"sedah sudah, sekarang kau bertiga pergi ke lapang"

Sontak satya dan mozza yang tadinya saling menyenggol dengan tanda, saling menyalahkan langsung terdiam saat mendengar pak ismet sudah di puncak merdekanya.

"baik pak" ucap ketiganya dengan lesu nan kompak_-

°•°•°•°•°•

Disinilah mereka bertiga sekarang, di depan tiang sang saka merah putih seraya hormat dengan tingkat kelesuan WARBYASAHHH

"tuh kan, gara gara lo pada nih! Gue yang kena kan" keluh zulfi tak terima dengan kejadian hari ini. Dengan menggerakkan dahinya yang bercucuran keringat.

"harusnya lo itu berterima kasih, berkat gue... Kita semua jadi sehat" bela mozza yang tak mau kalah.

"sehat apaan! Lama lama gempor dah kaki guaaaa" satya berdecak lucu.

Baru saja mozza akan membalas, namun tiba tiba---

"HOYYYY! KAU YANG ADA DI SANA.... JENG JENG JENG JENG" teriak pak ismet dari lantai dua dengan toa kecil yang suaranya sangat UNLiMiTED.

Mozza, satya dan zulfi melirik sekilas pada pak ismet dan melanjutkan hukumannya.

KRINGGG, KRINGGG, KRINGGG....

secara tiba tiba bel sekolah berbunyi tanpa tau aturan izin atau permisi. Dan yang salah satunya bertempat di lantai dua dan berpapasan dengan telinganya pak ismet.

"busett dahhh!!!!"  -pak ismet

"sakit kali telingaku ini!!!" teriak pak ismetdan membuat siswa yang baru keluar dari kelasnya tertawa terpingkal pingkal.

°•°•°•°•°•

Mendapati dua orang pemuda yang sedang berbincang bincang.

Di salah satu ruangan, tepatnya di ruangan kepala sekolah.

"ada apa om panggil saya?"tanya angkasa sopan pada seorang kepala sekolah muda di hadapannya.

Mengapa angkasa memanggil jepala sekolah itu dengan sebutan 'om' ya...! Pasti kalian sudah tau apa artinya.

Seorang kepala sekolah itu ada adik dari papanya angkasa yang bernama reynata dolan aditia.

"om!!" panggil angkasa pada dolan untuk kedua kalinya.

"eum... Jadi gini za..." ucap dolan yang akan mulai menjelaskan. Angkasa hanya menautkan salah satu alisnya yang berarti 'apa'

"sampai kapan kamu akan seperti ini?" tanya dolan mulai melanjutkan.

"ntah"  -angkasa

"jawab om reza!" suara dolan yang mulai meninggi, mampu membuat angkasa bungkam.

"eza capek dengan kehidupan yang dulu" keluh angkasa mulai terdengar sendu.

"om mengerti, yasudah itu tergantung dirimu yang mengendalikan" ucap dolan sembari mengangguk anggukkan kepalanya yang berarti 'paham'

"ok makasih om" angkasa mulai melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan kepsek namun...

"zaaa!" panggil dolan menggema.

"papamu datang nanti malam!" kabar yang menggembirakan menurut angkasa. Jarang sekali papa datang cepat.

"oh ya!" sontak dolan terkaget melihat perubahan wajah angkasa yang begitu sumringah.

"oh iya om! Kalau di luar kita jangan terlalu dekat ya, supaya gak ada yang curiga" jelas angkasa panjang lebar.

"siap!!" semangat 45 akan di laksanakan.

# # #

TEKK BRUGG!!!

"aww" ringis angkasa saat beberapa meter keluar dari ruangan kepsek

"sakit ya...

Ow,.... Sorry....." kata kata mengejek itulah yang terdengar dari buah bibir  THE BUFALA.

angkasa hanya mampu mengatupkan bibirnya dan menelan salivanya kuat kuat! Menunduk, yaa... Hanya itu kegiatan yang paling mudah.

"ngapa lo diem?! Kalo gue nanya ya jawab!!!" teriak bulan di depan kacamata bulat milik angkasa.

"abis ngapain lo dari ruang kepsek?!"

Tanya bulan mulai mengganti topik.

DIAM

"jawab bego" bukan teriakan yang di dengar namun ketegasan dengan paksaan.

"eum... Anu, eum.." ucap angkasa yang terbata bata.

Bukan karna takut. Tapi? Mungkinkah bulan mengikutinya tadi? Apakah bulan mendengar semuanya? Apakah penyamarannya mulai terbongkar? Sudahlah,... Banyak sekali pertanyaan di benak angkasa.

"oh..., gue tau!!!" teriak zulfa mulai bersuara. Bulan dan keyla hanya mengangkat salah satu alisnya, sedangkan angkasa...

Angkasa hanya terunduk lemas,

Menormalkan getaran dan suhu tubuhnya kembali. Karna takut akan terbongkar sudah penyamarannya.

"mungkin dia telat bayar SPP bulan ini kali...."  -zulfa

"BHAHAHA...." ledakan tawa zulfa sudah menggencarkan lingkungan itu. Kemudian di lanjutkan ledakan tawa dari bulan dan keyla.

'huh slamet dah gue..." batin angkasa bersuara.

PRANKKKK

pecah dan lepas sudah kacamata minus berbentuk bulat milik angkasa terlempar dan pecah sia sia.

Bulan yang sudah geram pada angkasa akhirnya mencabut dan melempar kacamata minus berbentuk bulat milik angkasa.

Bukan karna ada kelainan pada mata milik angkasa, namun ia menggunakan kacamata itu hanya untuk memperkuat aksi penyamarannya.

Dengan sigap, angkasa meraba raba tanah yang ada di bawah sana untuk berpura pura rabun dan mencari kacamatanya yang hilang.

°•°•°•°•°•

"ah iya! Kenapa saya bisa lupa memberi tahu pada angkasa ya?!" tanya dolan pada dirinya sendiri

"kalau begitu, saya harus cari angkasa dulu" tegas dolan pada dirinya sendiri, seraya berlalu pergi meninggalkan ruangan kepsek.

Setelah beberapa meter...

'itu dia' batin dolan bersuara

Namun, dolan menghentikan langkahnya dan membulatkan matanya saat ketika melihat keponakannya tersebut sedang di bully.

°•°•°•°•°•

see you next part😊→_→


CREATORS' THOUGHTS
shepia_18 shepia_18

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login