Download App
I AM A DEVIL : THE MYSTERY OF THE STICKS OF THE SPIRIT CALL I AM A DEVIL : THE MYSTERY OF THE STICKS OF THE SPIRIT CALL original

I AM A DEVIL : THE MYSTERY OF THE STICKS OF THE SPIRIT CALL

Author: Fatihuddin_Shabri

© WebNovel

Chapter 1: Prolog : Malam Penyusupan

Hembusan angin terdengar di dalam kegelapan hutan belantara Gaunhem yang sangat mengerikan. Namun mereka tidak peduli tentang roh-roh menakutkan itu sekarang. Karena mereka sedang berada dalam kesibukan mereka sendiri. Kesibukan untuk menyelesaikan urusan sendiri. Roh-roh itu merasa jengkel karena merasa tidak dipedulikan, mereka biasanya ditakuti banyak orang. Namun kali ini mereka merasa bahwa penyihir itu tidak takut apapun. Karena 5 orang di antara adalah seorang penjaga hutan belantara Gaunhem, yang sudah biasa bertemu dengan hal-hal gaib.

Sejurus kemudian, hawa dingin mulai menyebar, namun lingkaran sihir yang bercahaya itu menghapuskan keraguan mereka untuk berhenti melindungi sekutu kebenaran. Lingkaran sihir itu bercahaya terang dan memancarkan semua sihir serta kilatan yang luar biasa ke segala arah. Gerakan yang sangat cepat yang dapat menandingi werewolf itu membuat ras iblis benar-benar unggul di dunia bawah. Layaknya manusia yang unggul di dunia tengah dan dibandingkan dengan jenis hewan lainnya. Kekuatan mereka membuat takut seluruh mahkluk. Rangkaian kata-kata yang selaras dengan Mautchphase mereka membuat mereka tampak gagah dalam memainkan sihir yang berbahaya. Namun permainan ini harus mereka lakukan dengan hati-hati. Jika tidak, mereka telah membuat peperangan besar terjadi di wilayah itu. Dan penyerbuan akan menumpahkan darah seluruh sekutu. Dan akhirnya mereka dianggap sebagai pengkhianat.

5 orang pria yang memakai jas yang sama dan motif corak yang sama sedang berjuang menyerang para penyusup yang telah memasuki wilayah sekutu mereka. Mereka berlima melawan 2 orang pria yang memakai jas berwarna hitam, topi lebar berwarna hitam, serta celana kain berwarna hitam. Mereka adalah pemberontak dari kaum terkutuk onheil . Mereka pasti ditugaskan oleh Vaunserif.

"Gembt! Kalahkan mereka!" Ucap seseorang, mereka semua telah menyiapkan lingkaran sihir mereka.

Pertarungan itu merupakan kombinasi antara jarak dekat dan jauh.

Seorang pria penyusup berkata "Cermos Paredi!".

Ia mengaktifkan sihir asap yang keluar bertubi-tubi dari Mautchphase-nya. Hal itu membuat kabur pandangan kaum kebenaran.

"Berpencar!" Kata seseorang dari kaum kebenaran.

Mereka berpencar dan berlindung di balik pohon, untuk menghindari serangan tiba-tiba dari kaum onheil.

"Gyammane!" Teriak seseorang dari kaum kebenaran.

Lingkaran sihirnya mengeluarkan udara yang menghapuskan keberadaan asap itu. Hingga terlihat seorang dari kaum pemberontak.

"Aku akan maju" kata seseorang dari kaum kebenaran.

Ia bergerak maju dan mengepakkan sayapnya dengan kencang ke arah orang itu.

"Syno Ternt!" Teriaknya.

Ia maju dan memukul pria penyusup itu dengan lingkaran sihir Mautchphase di depan kepalan tangannya. Pria penyusup itu tidak mau kalah dan mengadu kekuatan mereka. Mereka saling memukul dan menangkis. Itulah pertarungan sihir jarak dekat arah iblis, menggunakan pukulan lingkaran sihir. Pria penyusup memukulnya, dan pria kebenaran menangkis.

Mereka sangat cepat, sayap mereka yang sama-sama berbulu hitam itu mengepak dengan cepat secepat kilat, sayap itu membuat mereka berpindah dalam waktu singkat, mereka terus berpindah tempat dan tanpa disadari mereka telah bertarung di daerah yang cukup jauh dari teman mereka.

Kini, tinggal 4 orang kaum kebenaran melawan satu orang dari kaum terkutuk. Kali ini, adu sihir jarak jauh. Pria penyusup itu tertawa terbahak-bahak memandang mereka.

"Apa yang dia lakukan?" Ujar seseorang.

"Batch!". Ia membuka lingkaran sihir itu.

"Kostarient Xew" katanya pelan.

Pria penyusup itu membuka lingkaran iblis tahap 4-nya. Itu bukan sihir biasa, butuh perjalanan yang cukup panjang untuk mendapatkannya. Keempat pria kebenaran itu terkejut, karena di antara mereka belum ada yang sampai pada tahapan itu.

"Hiversne" kata pria penyusup itu pelan.

Kemudian muncullah sebuah bola hitam gelap yang berbentuk seperti gelembung besar namun tidak tembus pandang.

"Neriessa! Giorn! Batch!" Teriak pria itu.

Dan........Boom!!!!!!.

Bola itu mengeluarkan sinar yang dengan sekejap menghanguskan mereka. Hanya sekejap bagi iblis tingkat 4 untuk menghanguskan mereka.

"Hahahaha!!" Kata Pria penyusup itu tertawa terbahak-bahak dan merasa bangga karena telah mengalahkan empat penyihir dalam beberapa menit.

Sementara pria kebenaran terakhir sedang bertarung sengit melawan pria penyusup lainnya. Mereka saling beradu mantra.

"Sebv Ruess" kata pria kebenaran menendangnya dan mengenai tubuh pria penyusup itu.

"Selamat" kata penyusup itu memegang kakinya.

"Syno Ternt!" Katanya memukul perut pria kebenaran itu,tubuh pria kebenaran itu telah dimasuki oleh sihir jahat.

"Ressj!" Pria penyusup itu maju dengan cepat ke arahnya dan memukul wajahnya.

Tiba-tiba, wajah pria kebenaran itu terpecah seperti kertas yang sobek dengan potongan-potongan yang kecil.

"Tidak!" Kata pria kebenaran itu dan ia mati, ia menghilang bagaikan kertas-kertas yang berterbangan.

Pria penyusup itu terbang ke arah temannya. Mereka kemudian terbang bersama di dalam gelapnya hutan Gaunhem. Saat mereka terbang melintasi hutan Gaunhem, sebuah bayangan membuntuti mereka.

Bayangan itu bergerak sangat cepat. Salah seorang dari mereka merasa curiga. Sebuah kris cahaya muncul.

"Awas" kata salah seorang dari mereka.

Mereka menghindar dan berhenti serta bertengger di pohon. Ada sebuah bayangan yang menghentikan mereka. Ada seseorang yang berdiri di hadapan mereka. Bayangan seorang penjaga hutan Gaunhem. Namun kali ini bukan penjaga hutan biasa, dia adalah seorang penjaga hutan yang paling kuat di hutan ini.

"Sepertinya kalian sudah bersenang-senang dengan para penjaga kami ya, kalian sudah lulus pada tahapan pertama, namun jangan harap untuk melewati tahapan kedua" kata orang dalam bayangan itu.

"Kau sombong sekali Mister!!" kata penyusup itu marah dan terbang maju ke arahnya.

"Syno Ternt!".

Orang itu tersenyum.

"Golcer" katanya pelan.

Ia menahan pukulan pria penyusup itu. Pria itu berusaha melawannya. Namun ia gagal. Orang dalam bayangan itu membuang sihir pria penyusup itu ke samping. Ia memutar tubuhnya. Jas-nya yang bercorak hijau itu berkibar.

"Sebv Ruess!" Katanya menendang pria itu dengan tendangan berputar.

Pria penyusup itu terpental ke samping, ia berusaha mengerem dirinya saat tubuhnya sedikit lagi membentur batang pohon. Pria bayangan itu terkekeh. Pria penyusup yang lainnya membuka lingkaran sihir tahap 4.

"Berton" katanya.

Sinaran keluar dan sekejap memancar ke arah pria bayangan itu. Lagi-lagi pria bayangan itu tersenyum. Ia menghilang dengan cepat sedangkan sinar itu menghanguskan pohon.

Pria bayangan itu melompat ke atas. Penyusup itu melihat sejenak bayangan itu. Di sekitar wajahnya terdapat kerutan, namun wajahnya belum terlihat jelas karena tidak terkena sinar bulan yang terang itu. Nampaknya seorang lelaki tua. Rambutnya yang panjang berkibar di udara. Jasnya terbuka dan sayapnya membuka lebar. Siap menyerang lawan di hadapannya.

"Yumkoffe" katanya.

Ia menukik ke arah pria penyusup itu dengan cepat. Lingkaran sihirnya bertambah lebar dan menabrak lingkaran sihir pria penyusup itu. Lelaki tua itu melompat dan berputar di atasnya. Sementara lingkaran sihirnya ia tinggalkan, ia berdiri di dahan pohon yang lain.

"Moqey, Serin" katanya.

Kedua lingkaran sihir lelaki tua itu menarik lingkaran sihir yang lainnya bergerak menjauh dari pria penyusup. Lelaki tua itu melompat dan menerjangnya. Pria penyusup itu jatuh dan bergelantungan di atas pohon.

"Sialan!" Kata pria penyusup itu.

Ia mengepalkan sayapnya, terbang dan berdiri di dahan pohon. Sementara pria penyusup lainnya berdiri di sisi kirinya.

"Felixer!" Kata pria tua itu.

Lingkaran sihirnya yang sudah jauh mengeluarkan sinar ke arah pria penyusup itu.

"Hati-hati" kata lelaki tua itu melompat.

Kedua penyusup itu ikut melompat. Lelaki tua itu memutar tubuhnya, dan memukul seorang di antara mereka, salah satu pria penyusup terjatuh dan membentur batang pohon. Gerakannya sangat cepat sehingga kedua pria itu tidak dapat menghindar.

Lelaki tua itu menjilat bibir, ia mencekik pria yang satunya lagi, dan mendorongnya ke bawah. Pria penyusup itu membentur batang. Ia memegang tangan lelaki tua itu dan berusaha melepaskan cekikannya.

"Crie......" Kata-katanya tertahan.

"Kau sudah tidak berdaya tikus kecil" ejek lelaki tua itu.

Pria penyusup itu berusaha menendang tubuhnya. Lelaki tua itu menghindar ke belakang.

"Criento!" Katanya.

Lingkaran sihirnya kembali dan ia terbang ke dahan lain.

"Senfor" katanya.

Lingkaran sihir itu mengeluarkan batu-batu kecil ke arahnya. Lelaki tua itu menghindari semua itu dengan mudah.

"Criento" katanya.

Lingkaran sihirnya kembali.

"Sepertinya aku harus memisahkan kalian dulu" kata lelaki tua itu.

Ia maju secepat kilat dan mengucap mantra "Vister".

Ia memukul pria penyusup itu pada bagian perut.

"Arrgh!" Katanya mengerang kesakitan.

Sebuah pusaran muncul di tubuhnya dan menariknya untuk berpindah ke tempat lain. Secara perlahan ia ditelan oleh pusaran itu dan menghilang begitu saja.

"Sekarang tinggal mengurusmu" kata lelaki tua itu tersenyum puas.

"Sialan kau! Dasar tua!" Katanya marah.

Penyusup itu maju dan ingin memukul lelaki tua itu dengan mantra pukulannya.

Lelaki tua itu menangkis, dan berkata "Kau petarung jarak dekat kan, kau tak akan bisa melawan penyihir tahapan 6 sepertiku!" Katanya.

Ia memukul pria penyusup itu. Dengan secepat kilat lelaki tua itu melompat dan menendangnya. Pria penyusup itu terjatuh. Ia berusaha mengepakkan sayapnya, namun ia tidak dapat terbang ke atas, karena lelaki tua itu menahan dengan kakinya. Lelaki tua itu terus mendorongnya hingga mencapai tanah dari hutan Gaunhem.

Sekarang, mereka berada dalam situasi yang sangat berbahaya, para mahkluk-mahkluk jahat sepeti werewolf dapat mendengar suara bising mereka ketika bertarung. Namun lelaki tua itu sengaja membawanya ke bawah, karena ia ingin penyusup itu menjadi santapan bagi para werewolf yang sedang berburu malam itu.

"Mengapa kau mengajakku kesini! Kita akan mati bila masih di bawah sini!" Katanya.

"Werewolf sudah lama tidak mendapatkan makanan, karena itu aku ingin memberi mereka pakan sekali-kali" kata lelaki tua itu.

"Kau!!" Kata penyusup itu geram.

"Syno Ternt!" Katanya ingin memukul lelaki tua itu.

Ia maju dan menggerakkan kepalan tangannya ke arah wajah lelaki tua itu.

"Menzer" bisik lelaki tua itu.

Ia menangkis serangan penyusup itu dan mulai terjadi keanehan. Suatu gelombang tak kasat mata menangkisnya, lalu gelombang itu menarik tangan penyusup itu.

"Apa! Ini, pembelokan dimensi" pikir pria penyusup itu.

"Sayang sekali, anak kecil" ejek lelaki tua itu.

Gelombang tak kasat mata kembali memukul pria penyusup itu dan ia terpukul mundur.

"Arrgh!" Rintihnya.

Ia kembali bangkit, melompat dan ingin memukul pria penyusup itu.

"Serfon" bisik lelaki tua itu dan memukul tubuhnya.

"Mantra apa ini?" Pikir penyusup itu.

Mantra itu membuat penyusup itu kembali terpukul mundur dan ia terjatuh ke tanah.

"Syno" bisik lelaki tua itu.

Suatu gelombang tak kasat mata memukul pria itu dari kanan.

"Neappa".

Gelombang kembali memukul penyusup itu ke atas.

"Jundam, Kortesh, Teomne, Sern" katanya menguntaikan rangkaian mantra yang menyiksa penyusup itu bertubi-tubi.

"Sialan! Ini mantra gelombang perasuk, siapa kau sebenarnya?" Tanya penyusup itu, ia berlutut di tanah dan tak mampu berdiri.

"Tidak ada gunanya kau tahu siapa aku" kata lelaki tua itu maju perlahan ke arahnya. Ia tersenyum licik. Tidak sabar ingin menendang wajahnya.

"Sebv Ruess!" Kata lelaki tua itu menendang wajahnya.

Penyusup itu terlempar ke samping dan terguling di tanah. Bau tanah Gaunhem yang menyengat sangat mengganggunya dan memaksanya untuk berdiri. Namun ia tidak mampu. Lolongan werewolf terdengar dari kejauhan, memperingatkan para mahkluk untuk segera menjauh dari gelapnya hutan belantara Gaunhem.

"Sepertinya kau sudah tidak mampu berdiri lagi ya" kata lelaki tua itu.

Ia mendekati penyusup itu, lingkaran sihir ada di tangannya.

"Kau bilang ini mantra perasuk kan. Ya, kau benar sekali" kata lelaki tua itu.

Ia memukul penyusup itu dan berbisik "Umebern, Astras ne ya Zedin Moanch".

Lalu pria penyusup itu dirasuki oleh roh iblis. Napasnya seperti tersendat. Matanya berwarna putih, seluruh wajahnya pucat, dan ia memegangi dadanya. Itu benar-benar menyakitkan. Ia terlihat seperti orang kesurupan.  Mantra perasuk iblis tahapan 6 bukan mantra yang dapat dimiliki oleh seorang iblis biasa. Namun seorang iblis yang mendapatkan Mautchphase Zamosia yang dapat melakukan hal seperti itu.

Hawa dingin semakin menyebar, suasana semakin mencekam, dan penyusup itu semakin tersiksa.

"Selamat tinggal, Ener. Sampai jumpa di akhirat" kata lelaki tua itu.

Membentang sayapnya dan terbang meninggalkan pria penyusup itu. Beberapa menit kemudian, suara langkahan yang menakutkan datang. Cakarnya panjang, matanya berwarna merah dengan mulut dengan taring yang mencuat pada gusi-gusi merahnya. Tubuhnya yang berbulu dan bau merupakan pertanda akan bahaya yang datang pada penyusup itu. Werewolf itu datang kepada penyusup itu, mengeluarkan cakarnya. Dan menerkamnya.

Penyusup itu terbangun, ia terbaring di atas dahan sebuah pohon. Ia bangkit dan melihat ke sekitar.

"Dimana aku?" Tanyanya.

Suara langkahan kaki terdengar dari sebuah dahan pohon di dekatnya.

"Kau sudah bangun ya, seperti dugaan ku" seseorang berbicara.

Itu adalah lelaki tua tadi.

"Wally" kata lelaki tua itu.

Penyusup itu terkejut kenapa lelaki tua itu bisa tahu namanya.

"Siapa kau sebenarnya?" Tanya penyusup itu.

"Kau sudah lupa siapa aku....." Lelaki tua itu terkekeh.

"Apa kau masih belum ingat siapa aku?" Kata lelaki tua itu, membuka lingkaran sihirnya.

Cahaya menerangi sekitar, sehingga wajah lelaki tua itu terlihat jelas. Ia memakai kacamata bulat dengan rantai besi yang terkait di kacamatanya. Hidungnya panjang dan membengkok. Rambutnya berwarna putih, panjang, dan agak kusut.

"Kau! Tidak mungkin!!" Kata penyusup itu terkejut.

Ia memperhatikan wajah lelaki tua itu sekali lagi.

"Tidak salah lagi! Kau adalah...Prof. Narsefficent!!" Kata Wally.

"Tepat sekali Wally, kau ternyata masih mengingatku" kata Narsefficent.

"Ternyata kau sudah berkhianat Narsefficent, aku benar-benar menyesal sudah berteman denganmu. Kau menyampaikan pesan kepadaku bahwa kau akan pergi ke tempat yang jauh dan tidak pernah kembali. Tapi nyatanya, kau membohongiku Narsefficent! Kau pengkhianat!" Kata Wally, ia benar-benar marah. Karena selama ini Prof. Narsefficent adalah teman baiknya, ia tidak menyangka Narsefficent akan bersekutu dengan Raunserif.

"Aku sudah menemukan jalanku sendiri Wally, aku sudah bosan dengan kehidupan para iblis yah terus menerus dicampakkan karena perbuatan keji kita terhadap manusia. Aku sudah bosan bermusuhan dengan para malaikat, manusia, dan dewa. Aku memutuskan untuk mengubah nasib kaum kita. Bagaimana? Apa kau ingin mendukungku Wally?" Jelas Prof. Narsefficent.

Wally membuang muka. Narsefficent mengulurkan tangannya. Wally melihatnya. Beberapa menit kemudian, Wally mengulurkan tangannya.

Wally dengan cepat mengambil Mautchphase-nya dan mengucapkan mantra "Batch! Arrekent Swedin!".

Lingkaran sihir terbuka, dan mengeluarkan pedang yang berwarna merah dan bercahaya maju untuk menusuk Prof. Narsefficent. Narsefficent sudah menduga ini akan terjadi, ia sudah menyiapkan Mautchphase-nya lebih awal.

"Golcer!".

Pisau itu menabrak lingkaran sihir Narsefficent. Kekuatan sihir pisau itu semakin besar, pisau itu terus melawan perisai Narsefficent. Narsefficent tahu ia akan kalah. Ia melompat ke belakang, pisau itu masih mengincarnya.

"Anokh Gimenza!" Kata Narsefficent.

Lingkaran sihirnya mengeluarkan cermin yang kemudian terpecah menjadi beberapa cermin dan

menyebar ke segala arah.

"Sihir apa ini?" Pikir Wally.

Pisau itu berjalan dan menancap lingkaran yang berada di dekat Narsefficent.

"Hugon! Xen ne Panstra!".

Lingkaran itu bersatu pada satu lingkaran pada pisau itu menancap. Narsefficent kemudian memfokuskan sihirnya kepada pisau itu. Kekuatan pisau itu beradu dengan 5 kali lipat kekuatannya. Akhirnya, kekuatannya berhasil dihentikan. Ia turun ke dahan pohon.

"Wow! Aku tak menyangka kau berhasil menghentikan sihir pisau Arrakant. Kau benar-benar hebat sekarang" kata Wally.

"Itu adalah sihir dimensi. Pergilah, kau tak akan menang melawanku disini Wally" kata Narsefficent.

"Ya. Aku tahu, tapi aku akan menjelajah tempat ini terlebih dahulu" kata Wally.

"Kau boleh menjelajah hutan ini. Cepat atau lambat aku pasti akan menangkapmu. Tapi aku peringatkan kau untuk tidak datang ke sekolah dan mengganggu kehidupan warga hutan Gaunhem, atau kau akan lebih cepat tertangkap olehku" kata Narsefficent memperingatkan.

"Ya. Aku akan mengingatnya. Sebelum aku pergi, bisahkah kau jelaskan cara kerja sihirmu barusan?" Pinta Wally.

Narsefficent menghela napas.

"Baiklah. Aku menurutimu karena kau temanku. Aku baru saja memecahkan lingkaran dimensi. Ketika pisau itu menancap aku segera menyatukan dimensi itu pada satu tempat, dan dengan segera membalikkan kekuatannya melalui cermin dimensi. Bukan mudah untuk mengontrol kekuatan sebesar itu, tapi aku tidak lengah dan berhasil membalikkan kekuatannya. Aku hanya bisa membalikkan beberapa sihir" kata Narsefficent.

Ia menatap Wally. Menyuruhnya pergi.

"Oke, baiklah, aku sudah puas, aku akan pergi sekarang" kata Wally. Ia membuka sayapnya dan terbang menjauh.

Narsefficent menatap bulan, ia berharap temannya Wally untuk bersekutu pada kaumnya. Ia membuka sayapnya dan pergi ke kediamannya.

Malam ini, nasib Wally malam ini lebih baik daripada temannya. Namun di lain waktu, ia akan menjumpai takdir yang lebih buruk dan kejam daripada malam itu.

Bersambung

Cuss.....lanjut......


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login