Download App
22.22% ESPERANDO

Chapter 2: 2. Sekolah baru

ººº

Starting a new life page, new school and new friends. Maybe love is new too?

-esperando-

°°°

Killa menatap menatap gedung sekolah barunya. Tampak besar dan luas. Jika dibandikan dengan sekolah lamanya luasnya lebih besar sekolah barunya ini.

Killa berjalan memasuki gerbang sekolah  barunya yang tampak sudah ramai. Bisik-bisik para siswa pun terdengar sampai telinganya.

Killa tersenyum manis kepada semua orang membuat yang melihatnya terpesona akan senyumnya itu. Killa berjalan menelesuri koridor sekolah. Terdengar bel sudah berbunyi para siswa sudah masuk kekelasnya masing-masing. Killa tersenyum menatap pintu yang bertulisan 'RUANG KEPALA SEKOLAH'. Ia mau mengetuk pintunya tetapi sebelum itu pintunya terbuka terlebih dahulu.

Killa yang kaget pun memundurkan langkahnya. "E-eh.." Ucap wanita paruh baya.

"Kamu Aresya?" Ucap seorang pria baruh baya yang berbet kepala sekolah. Ah, itu pasti kepala sekolah disini. Fikir Killa.

"Iya pak," Balas Killa tersenyum.

"Bu Lena tolong antarkan murid baru ini ke kelas 12 IPA-3." Kata kepala sekolah tersebut. Bu Lena tersenyum menggangguk. "Baik pak," Ucapnya.

"Aresya kamu akan diantarkan ke kelas bersama Bu Lena ya, kebetulan Bu Lena ini wali kelas kamu." Ucap kepala sekolah.

"Baik pak," Balas Killa tersenyum.

"Ayo nak." Ajak Bu Lena sambil berjalan, Killa mengikuti dari belakang.

Terdengar sorok ramai dari dalam kelas yang bertulisan 12 IPA-3 itu. Bu Lena membuka pintunya, seketika hening.

"Pagi anak-anak" Sapa Bu Lena.

"PAGI BU!"

"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru, mari Aresya masuk." Ucap Bu Lena. Para murid seketika jadi berisik karena kedatangan murid baru dikelasnya.

Killa masuk kedalam dengan menunduk. Ia sungguh takut, jika teman barunya tidak suka dengannya dan tidak ingin berteman dengannya.

"Perkenalkan dirimu!" Ujar Bu Lena.

Killa mendongakan kepalanya dan menatap kearah teman-teman barunya, ia tersenyum sangat manis yang membuat heboh satu kelas.

"Hai! perkenalkan namaku Aresya Killa Safaluna. Call me Killa." Sapa Killa dengan ceria walaupun ia sedikit gugup tapi Killa harus tetap tersenyum.

"HAI KILLA!!" Ujar mereka.

"Baiklah, Killa kamu bisa duduk disamping Rachel. Rachel angkat tangan kamu."

Killa tersenyum kearah yang akan menjadi teman duduknya itu. "Terima kasih bu," Ucap Killa tersenyum kepada Bu Lena dan berjalan kearah tempat duduknya disamping perempuan bercepol itu. Bu Lena mengangguk ramah.

"Hai nama Killa, Killa." Sapa Killa kepada perempuan yang berbet Rachel Iandra itu. Rachel menatapnya sekilas dan menenggelamkan kepalanya dimeja.

Killa menggerutkan bibirnya melihat itu, apa dia tidak bisa membalas sapaannya? huft sungguh teman duduk yang menyebalkan.

"Ngapain bibir lo maju-maju gitu?" Ujar Rachel.

"Achel nyebelin banget padahal tadi Killa nyapa Achel tapi malah enggak dibales." Ucap Killa kesal.

Rachel menatap Killa heran, so asik banget anak baru ini. Pikir Rachel.

"Lo kenal gue?"

"Ih! tadi kan dikasih tau sama sama Bu Lena gimana sih. Makanya Achel dengerin kalo orang lagi ngomong!" Kesal Killa.

"Oh." Balas singkat Rachel. Killa makin kesal berberbicara dengan teman barunya ini.

"Lo pindahan dari mana?" Tanya Rachel.

"Bandung," Balas Kila yang masih kesal dengan Rachel.

Rachel tersenyum melihat Killa yang kesal dengannya. "Enggak usah ngambek kaya gitu, emang mau lo engga punyak temen?"

Killa menoleh ke arah Rachel. "Iya maulah, Killa mau punya temen. Ini kan Achel temennya Killa." Ucap Killa kembali ceria.

"Sejak kapan kita temenan?" Ucap Rachel smbil menaiki satu alisnya.

"Sejak tadi" Ucap Killa santai. "Achel maukan jadi temennya Killa?" Minta Killa tersenyum manis.

Rachel mengangguk.

Killa tersenyum senang. "YEAY JADI KITA TEMENAN YA!!" Ucap Killa sedikit kenyang.

Anak-anak dikelas menoleh kearah Killa yang berteriak itu. Bahkan Bu Lena pun yang sedang menjelaskan materi ikut menoleh kearah Killa.

"Bodoh," Ucap Rachel menggeleng melihat Killa yang menurutnya seperti anak kecil.

"Ada apa Killa?" Ucap Bu Lena.

Killa menyengir, "Hehe gapapa kok bu, maaf ya." Ucap Killa yang tidak enak. Huft, baru beberapa menit ia duduk dikelas barunya sudah melakukan hal bodoh saja. Dasar Killa!

Bu Lena pun melanjutkan materinya dan para murid mulai fokus melihat kearah papan tulis mendengarkan penjelasan dari Bu Lena.

Tring tringg..

Bel istirahat pun berbunyi anak-anak dikelas satu persatu keluar dari kelas menuju kantin untuk mengisi perutnya.

"Achel ke kantin yuu!" Ajak Killa.

Rachel berdiri dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Killa.

Killa mengerutkan bibirnya kesal. Rachel sangat menyebalkan.

Killa menatap kantin yang sudah ramai itu, sampai Rachel berjalan ketempat yang kosong Killa mengikutinya.

"Ramai banget ya chel," Rachel mengangguk dan berucap "Udah biasa,"

"Lo mau makan apa? biar gue pesenin," Ujar Rachel.

Killa tersenyum ternyata Rachel baik juga ya hihii.

"Killa mau mie ayam sama es teh aja, ada ga?"

Rachel mengangguk "Tunggu!". Rachel berjalan kestand mie ayam untuk memesan makanannya.

"Nih makan!"

Killa tersenyum dan merogoh sakunya, Killa menyodorkan selembar uang seratus ribu kepada Rachel.

Rachel menatap uangnya, "Enggak usah." Ujar Rachel memakan baksonya.

"Ih! apasi Rachel harus terima uang dari Killa ini kan makanan Killa masa Achel yang bayar." Ujar Killa kesal.

Rachel tersenyum melihat tingkah Killa, "Enggak usah gue ikhlas,"

Killa mengangguk. "Yaudah nanti gantian ya Killa yang bayarin Achel"

Rachel hanya berdehem sambil memakan baksonya itu.

Killa memakan mie ayamnya, menurutnya ini mie ayam yang sangat enak yang pernah Killa makan.

"RACHEL!!" Ucap seorang gadis cantik berjalan kearah meja Killa dan Rachel.

Uhukk.. ukhukk--

Killa menyodorkan air minum kearah Rachel yang tersedak bakso.

"Pelan-pelan" Ucap Killa.

"Aduh, Chel lo kemana aja sih? gue nyarin lo kekelas enggak ada. Biasanya lo engga mau kekantin kalo sendiri, tapi ini apa hah!? lo ninggalin gue achel." Kata gadis itu bertubi-tubi.

Rachel menatap orang itu malas.

"Lo lama," Balas Rachel.

"Iya kan gue lagi ulangan Rachel Iandra jadi lama."

"Lama atau lo yang ngerjainnya enggak bisa?" Tanya Rachel manaiki alis satunya.

Gadis itu menyengir, Ah tau saja sahabatnya ini.

Rachel menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan sahabatnya ini.

Ekhem..

Killa berdehem merasa dikacangin.

Gadis itu menoleh kearah Killa.

"Heh bocah lo siapa!?" Ujar gadis itu menatap Killa dari atas sampai bawah, terlihat seperti tatapan menilai maybe.

Killa kesal karena dikatain bocah dengan gadis didepannya.

"Ish! Killa bukan bocah!" Sarkas Killa.

"Aw gemesin banget si," Pekik gadis itu sambil mencubit pipi chubby Killa.

"Sakit tau!" Ujar Killa sambil mengelus pipinya itu.

Gadis itu menyengir. "Hehe maaf ya, btw lo siapanya Rachel? setau gue nih ya Achel enggak pernah mau temenan sama cewek kecuali gue." Ucap gadis itu heran.

Sejak kapan Rachel berteman dengan cewek lain selain dia? selama ini Rachel selalu berteman dengan cowok dan dia cuman punya temen cewek cuman dirinya, lalu siapa gadis ini?

Killa menyodorkan tangannya. "Killa" Ucap Killa tersenyum.

Gadis itu menyambut tanggan halusnya Killa. "Nafeeza. Panggil aja Feeza or Fiza ya tapi jangan manggil nama gue Napi, Oke Killa?"

"Okee Fiza!"

"Nah baguss!" Ucapnya Nafeeza tersenyum senang karena Killa mengikuti ucapannya tidak dengan yang lain yang memanggilnya Napi atau Pizzahut. "Killa lo emang ngomongnya make nama gitu ya?" Tanya Nafeeza.

Killa mengangguk polos.

"Oh, kenapa enggak lo-gue aja si lebih kane."

Killa menggelengkan kepalanya, "Enggak boleh kata bunda Killa, Killa ga boleh ngomong lo-gue."

"Lah itu lo ngomong" Ujar Nafeeza.

"Ck! ribet banget si lo napi!" Celetuk Rachel.

"Achel udah gue bilang berapa kali sih, jangan panggil gue napi berasa narapidana gue,"

"Iya emang," Ucap Rachel santai.

"RACHEL!!"

"Iya Pija" Balas Rachel dengan malas.

"Ah taulah"

Killa tertawa melihat interaksi teman barunya ini. Sangat lucu.

"Killa, Killa enggak boleh ya ngikutin Rachel. Dia sesat." Ujar Rachel kepada Killa.

Killa tersenyum dan mengangguk.

Nafeeza tersenyum melihat Killa yang menggemaskan dan sangat penurut itu.

Rachel memutar bola matanya malasnya melihat kelakuan Nafeeza itu dan Killa menurut saja lagi. Dasar polos!


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login