Download App

Chapter 21: Cerita 21

Herry sedang rapat dengan billy untuk membahas kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan pada besok harinya, dan tiba - tiba di hp herry masuk sebuah pesan video dari nomor yang tidak dikenal, agak malas sebanarnya herry untuk melihat isi video tersebut, tapi betapa kagetnya herry saat melihatnya, wajahnya langsung berubah merah karena sangat marah. Didalam pesan video itu terlihat risty sedang diikat dikursi dan sedang berusaha melepaskan dirinya, sayangnya video itu tidak bersuara jadinya herry tak bisa memastikan apa yang sedang dikatakan risty. karena marah tanpa menunggu lama herry langsung menelpon pengirim pesan itu.

"WOOOII BRENGSEK APA MAKSUDNYA VIDEO ITU!!!!" teriak herry marah pada orang yang menerima telponnya. Tapi orang itu bukannya takut dia malah tertawa, dan dari latar belakangnya terdengar suara risty yang sedang berteriak agar dilepaskan. Kemudian disana herry mendengar orang itu berteriak pada anak buahnya untuk menutup mulut risty, tak lama kemudian suara risty tak terdengar lagi.

"haloooo selamat malam pak herry.. apa kabarmu hari ini.." terdengar sapaan orang itu.

"LEPASKAN DIA SIALAN.. APA MAUMU HAH??!!!" teriak herry lagi, billy yang sedang berada didepan herry langsung menyadari ada masalah dan dia langsung menelpon para detektif yang biasa disewa herry, untuk melacak penelpon itu.

"jadi pak herry sekarang mau negosiasi denganku ya?! Tanya orang itu dan dia kembali tertawa.

SIAPA KAMU!!"

"siapa aku?! Aku pernah bertanya seperti itu pada pak herry, betapa sakitnya hatiku karena pak herry tak mengingatku lagi.." suara orang itu terdengar licik.

"BRAM SIALAN.. LEPASKAN ISY BAJINGAN!!!" kemarahan herry sudah sampai ke ubun-ubunnya ternyata orang itu adalah bram, tunangan gila risty. kalau saat itu bram didepannya mungkin sudah dicabik-cabik oleh herry.

"Aku Tak Menyukai Penghianatan Pak Herry!, Kau Boleh Berkata Kalau Kau Adalah Sahabatnya, Tapi Aku Tidak Buta Pak Herry, Kalian Itu Sedang Jatuh Cinta.. dan Orang-Orang Seperti Kalian Sudah Seharusnya Mendapatkan Hukuman.." geram bram, saat mengatakan itu dia terdengar marah.

"Kalian Itu Baru Bertunangan Belum Menikah, Kau Belum Punya Hak Padanya!!, Lagi Pula Dengan Kau Telah Menyakiti Isy Hakmu Sebagai Tunangannya Hilang, JANGAN MACAM-MACAM BRENGSEK!!"

"siapa yang akan melarangku?! kalau aku bilang aku punya hak, berarti aku punya hak.. jangan mengaturku pak herry!!!" dan orang itu tertawa keras-keras.

"DIMANA KAU SEKARANG!!.. Jangan Bersembunyi Seperti Tikus Got, Kalau Kau Berani Hadapi Aku!!

"Baik Temui Aku Disini, Mari Kita Bermain Bersama-Sama Pak Herry.. Tapi Kalau Kau Memang Berani Jangan Membawa Polisi, Atau Apakah Aku Harus Berpikir Kalau Kau Tak Akan Berani Karena Kau Pengecut!!" bram tersenyum jahat di yakin dia telah berhasil memprovokasi herry, padahal disana dia telah menyediakan jebakan untuk herry.

"Tunggu Aku!! Kau Pikir Aku Takut Brengsek!!" kata herry dan langsung bergegas pergi dengan kemarahan dan rasa kwatirnya pada risty. billy yang mengetahui apa yang terjadi berusaha mencegat herry,

"her.. sabar dulu.. kita memang akan ke tempat itu tapi kita harus mengatur rencana, aku yakin orang itu pasti telah menyediakan jebakan buatmu.." bujuk billy.

"isy sedang dalam bahaya bill, aku tak mau menunggu lebih lama, bagaimana kalau dia melakukan sesuatu pada isy, sesuatu yang akan aku, isy dan semua orang sesali nantinya bill .." kata herry hampir memohon pada billy, karena billy berusaha menghalangi jalan herry dengan gigih.

"her, aku hanya tak ingin kamu jadi nekat dan tak memperhitungkan resiko yang akan terjadi.."

"aku tahu bill, rencana yang akan kita lakukan disana kita bicarakan dimobil saja" dan herry langsung pergi, saat menuju parkiran herry hampir berlari dengan diikuti oleh billy.

"kita harus menelpon polisi her"

"tidak perlu bill, kudengar tadi kau telah memanggil para detektif sewaan kupikir mereka saja cukup, minta mereka juga untuk menyiagakan anak buah mereka untuk membantu kita"   kata herry tegas. Dan dia menelpon seseorang sepertinya untuk menyediakan senjata dan juga rompi anti peluru buatnya, billy terlihat begitu kwatir, tapi dia tahu bosnya bukanlah orang yang mudah menyerah, apalagi ini menyangkut keselamatan risty perempuan yang telah membuat bosnya jatuh cinta. dia sedikit menyesal dengan permintaannya selama ini, agar bosnya kena batunya dan berhenti menyakiti perempuan dan akan mencintai dengan sangat, tapi kalau seperti ini kejadiannya billy merasa bersalah.

Mereka tiba ditempat itu satu jam kemudian, suasana disekitar gudang itu begitu sunyi, gelap dan menakutkan, hanya suara binatang malam yang terdengar, billy menghentikan mobilnya   agak jauh dari gudang tempat bram menyandera risty, dan disana telah menunggu dua orang detektif sewaan herry bersama para anak buah mereka. Kemudian setelah semuanya berada disana, herry dan teman-temannya melakukan persiapan untuk masuk ke dalam. Pak jhon dan pak dant bersama para anak buah mereka langsung bergerak dan siaga di sisi kiri dan kanan gedung itu. sedangkan herry dan billy berjalan dengan tenang menuju pintu masuk gudang itu, tanpa takut. Sebelum mereka bergerak Billy sempat berdoa semoga tak akan terjadi pertikaian yang akan menyebabkan pertumpahan darah.

" pak herry sebentar.." saat hampir didepan pintu sebuah suara memanggil herry, secara bersamaan herry dan billy langsung waspada, dan bersamaan itu juga mereka sadar kalau yang memanggil herry itu adalah evan kakak risty. tapi saat herry membalikkan badannya, evan dengan cepat menyuntikkan suatu cairan kedalam mulut herry, herry kaget dan tanpa sadar dia menelan cairan itu. billy yang melihat itu langsung menarik evan menjauh dari herry.

"Apa Yang Kau Berikan Pada Herry?.. Kau Gila!!" geram billy marah, dia tak langsung memukul evan karena bagaimanpun juga evan adalah sahabatnya, dan dia ingin bertanya dulu.

"cairan pencuci perut dosis tinggi.. sebaiknya kau segera membawa bosmu pergi dari tempat ini dan obati dia, atau kau akan melihat bosmu itu mati karena kehabisan cairan." Kata evan tenang, dia sedikit lega karena salah satu rencananya telah terlaksana tanpa masalah. padahal sesaat setelah billy selesai menelponnya menceritakan apa yang dilakukan bram pada risty adiknya, evan sudah berpikir keras bagaimana caranya agar dia dapat melumpuhkan herry, berbagai cara telah dia rancangkan dan tak menyangka akan semudah itu mengalahkan herry.

"KAU BENAR-BANAR TELAH GILA!!!" mendengar yang dikatakan evan billy jadi marah dan memukul evan, tapi dia herhenti karena mendengar suara herry kesakitan, sepertinya obat itu telah berefek pada herry, herry kesakitan sambil memegang perutnya dan dari bau yang tercium seperti herry telah buang air besar.

"sial!" umpat herry, dia marah karena tak bisa menguasai dirinya.

"obat itu sangat keras bill, sebaiknya kau bawa bosmu kedokter" billy sangat frustasi.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C21
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login