Download App
0.87% Dear Love...
Dear Love... Dear Love... original

Dear Love...

Author: Cenars_

© WebNovel

Chapter 1: First and Last

Waktu sudah hampir menunjukan pukul 7 waktu setempat. Hari semakin gelap dan kereta terakhir akan segera datang. Seorang perempuan duduk di bangku yang disediakan untuk para penumpang yang menunggu kedatangan kereta dengan earphone yang terpasang di kupingnya. Selain menunggu kereta, ia juga sedang menunggu seseorang. Dia mendapat pesan bahwa orang itu akan datang 15 menit lagi, dan pesan itu sudah ia terima dari 20 menit yang lalu. Lima menit lagi kereta akan datang, jika orang itu tidak datang, maka ia akan meninggalkannya, tidak peduli orang itu akan naik apa untuk pulang.

Wanita itu melihat jam di tangannya, dua menit lagi kereta akan datang, dan orang yang ditunggunya belum datang juga. Bersamaan dengan ia menurunkan tanganya, sebuah pengumuman mengenai kereta terakhir yang akan segera tiba terdengar. Wanita tadi mengambil tasnya dan segera berdiri mendekati rel, ia berdiri di belakang garis pembatas dan menunggu kereta yang akan datang beberapa detik lagi. Ia sudah melihat kepala kereta yang datang mendekat bersamaan dengan pundaknya yang dipukul cukup kencang.

" aku nggak telat kan ? " tanya seseorang yang memukul pundak wanita itu dengan nafas yang masih tersengal.

" menurut kamu aja, lepas ah, berat " Wanita tadi mengatakannya dengan sewot sembari menyingkirkan tangan temannya kesal.

Sementara temannya itu hanya tersenyum sambil membenarkan pakainnya.

"kenapa kamu datang telat ? hampir aja ketinggalan " tanya Adara menghadap temannya yang masih mengatur nafasnya tersebut.

" biasa, banyak cowo yang berebut nganter aku, jadi aku susah buat keluar tadi " ucap Miyuki sombong sambil mengibaskan rambutnya.

Adara hanya mendengus sebal. Ya memang ia tahu bahwa temannya yang baru ia kenal semenjak pindah ke Jerman ini sangat cantik, tapi ia tetap sebal jika mendengar dari mulut Miyuki langsung. Adara sendiri merupakan wanita cantik berasal dari Indonesia yang sedang saat ini sedang tinggal di negera Jerman. Ia bertemu dengan Miyuki, si gadis asal jepang ini di kampusnya. Setelah lulus, mereka memilih untuk tinggal bersama, alasannya agar biaya menyewannya lebih murah. Mereka juga bekerja di wilayah yang sama namun berbeda tempat, jadilah mereka sering berangkat dan pulang bersama. Alasan kenapa mereka tidak tinggal di sekitaran tempat mereka kerja karena di wilayah tersebut sangat mahal. Lagian tempat tinggal mereka juga tidak terlalu jauh, hanya naik kereta selama 30 menit.

Kereta berhenti, mereka pun masuk dan melihat sekeliling, mencari tempat duduk yang masih kosong. Saat melihat sambil berjalan, Miyuki memegang tangan Adara heboh.

"ra, bukannya itu In Su, Byun In Su " tanya Miyuki menunjuk seorang laki-laki dengan berpakain serba hitam, ditambah topi yang menutupi sebagian wajahnya.

Adara ikut memperhatikan objek yang ditunjuk oleh Miyuki tadi. Benar, itu Byun In Su, idolanya yang hampir setahun ini harus keluar dari grup karena masalah yang menimpannya. Melihat berita keluarnya Byun In Su, Adara sampai tak melihat media sosialnya selama seminggu karena takut membaca berita tersebut. Adara merupakan penggemar K-pop, terutama Byun In Su. Bahkan, walaupun In Su sudah keluar dari grupnya, ia tetap menyukai laki-laki tersebut. Dari gantungan kunci, case ponsel sampai wallpaper ponselnya semua tentang In Su. Jangan melupakan kamarnya yang banyak sekali di penuhi oleh wajah In Su.

Miyuki sendiri bukanlah penyuka K-pop, tapi bergaul dengan Dara membuatnya jadi mengenal beberapa artis korea- terutama In Su -. Apalagi Miyuki mempunyai radar yang sangat bagus ketika menyangkut masalah laki-laki tampan.

Melihat Adara yang kaget membuat Miyuki yakin bahwa perkataanya benar. Kebetulan sekali bangku di dekat laki-laki bernama In Su itu masih kosong.

"ayo kita duduk disana " Ajak Miyuki menarik tangan Dara, sementara yang ditarik menahan Miyuki.

"jangan ah, dia lagi liburan kali, jangan ganggu " tolak Dara yang mau duduk di sebrang In Su.

"emang kita mau ngapain, kan Cuma duduk, ayo "

Tanpa persiapan yang baik, tangan Dara sudah ditarik oleh Miyuki dan sampailah mereka duduk di bangku dekat In Su yang hanya memperhatikan ponselnya dengan earphone yang terpasang dikupingnya. Dara benar-benar duduk di samping In Su. Dara melayangkan protes pada Miyuki, sementara Miyuki hanya tersenyum meledek.

Kereta mulai meninggalkan stasiun dimana Dara dan Miyuki tadi naik. Karena sudah terjadi, akhirnya Dara hanya duduk santai saja. Fisiknya sudah sangat lelah, jadi ia tidak mau memikirkan banyak hal. Lagian laki-laki di sebelahnya sepertinya tidak tertarik. Sudah beberapa menit berlalu. Miyuki yang bosan dan tidak melihat Dara yang mencoba ber interaksi dengan idolanya tersebut mendapatkan ide ketika melihat ponsel Dara yang wanita itu taruh diatas tas yang ia pangku.

" Ra, sekarang jam berapa ?" tanya Miyuki yang langsung mengetuk ponsel Dara 2 kali yang membuat ponselnya otomatis menyala dan menampilkan gambar seseorang sebagai wallpapernya.

Dara yang tidak terlalu peduli tidak sengaja melihat ke kanan dimana laki-laki idolanya tersebut berada, dan sepertinya ia melihat ponsel Dara. Dengan cepat Dara membalikan ponselnya. Betapa bodohnya Dara, bukanya mematikan ponselnya, ia malah membaliknya dan menampilkan nama In Su di casse ponselnya. Dara ingin menepuk kepalanya, merutuki kebodohannya. Dara melihat Miyuki sebal yang sedang tersenyum ke arahnya, meledek Dara.

Dara berusaha untuk bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Tapi tidak berapa lama, Miyuki kembali mengganggunya.

"Ra, ini gantungan Lighstick nya Grup kesukaan kamu kan " Miyuki menggerakan gantungan di tas Dara berbentuk Lightstick yang membuat Dara langsung memutar tasnya, sehingga gantungan kunci tadi berada di sebelah kanannya. Dan Dara kembali merutuki kebodohannya.

Miyuki yang melihat itu hanya tertawa meledek Dara yang wajahnya sudah memerah karena kesal dan juga malu. Dara baru saja mau beranjak dari bangkunya sampai Miyuki menahannya dengan Miyuki yang mencoba untuk menahan tawannya. Dara duduk dengan santai, lebih tepatnya mencoba santai. Ia benar-benar tidak peduli apa yang terjadi setelahnya. Walaupun begitu, Dara juga merutuki waktu yang terasa sangat lama. Ia ingin cepat-cepat keluar dari kereta ini dan segera pulang dan memukul kepala Miyuki.

Tak berapa lama, ponsel Miyuki berdering, Ia pun mengangkat telefon dan sedikit menjauh, pasalnya tempat dimana ia duduk terlalu banyak orang, ia takut mengganggu setelah sebelumnya ia sudah diperhatikan karena terlalu berisik saat menggoda Dara tadi. Miyuki sedikit menjauh mencari tempat yang tidak terlalu dipadati orang-orang.

Dara hanya melihat sebentar lalu memejamkan matanya. Baru saja memejamkan matanya sebentar, Dara merasa ada tangan yang menyenggolnya. Saat membuka mata, ia melihat sebuah ponsel yang ada disampingnya, terpapampang beberapa kalimat yang membuat Dara terkejut. Lebih terkejut lagi saat mengetahui siapa yang melakukannya.

Dalam ponsel tersebut tertulis sebuah kalimat.

'kau sepertinya penggemar ku ? benar ? '

Dara yang melihat itu hanya tersenyum canggung. Ia pun mengetik sesuatu di ponselnya.

'maaf jika kau terganggu, aku akan pindah '

Balas Dara yang langsung di tanggapi dengan gelengan oleh In Su, orang yang memulai pesan di ponsel tersebut. In Su kembali mengetikan sesuatu dan segera menunjukan pada Dara.

'tidak apa-apa, aku tidak masalah, Aku In Su '

Sementara Dara yang membacanya ingin tertawa, lebih tepatnya beberapa kata terakhir yang menurutnya lucu. Dara Juga kembali mengetikan kalimat di aplikasi catatan di ponselnya dan menunjukan pada In Su.

'ya aku sudah tahu, namaku Adara, panggil saja Dara'

In su yang membacanya hanya mengangguk tersenyum. Lalu Ia kembali mengetikan sesuatu di ponselnya.

' bagaimana kau tahu bahwa ini aku ? aku sudah melakukan penyamaran'

Pertanyaan itu malah membuat Dara tertawa dengan suara yang pelan. Ya, bagaimana ia tidak tahu, In Su hanya memaki Topi yang menutupi setengah wajahnya, jadi bagaimanapun wajah In Su tetap terlihat.

' akan sangat aneh jika penggemarmu tidak tau itu kau, sementara kau hanya memakai Topi sebagai penutup untuk wajahmu. Bahkan temanku yang baru saja melihat fotomu beberapa kali mengetahui itu kau '

Ketik Dara cukup panjang yang disambut dengan tawa pelan oleh In Su. Ya, Ia tahu bahwa penyamaranya kurang.

'maaf kalau aku mengganggu mu, aku pikir kau sedang menikmati liburanmu, tidak seharusnya aku merusuh. Pasti tidak enak bertemu dengan fans ketika kau sedang liburan, maafkan aku '

Ketik Dara lagi dan menunjukan ponselnya pada In Su. Laki-laki itu langsung menggeleng pelan. Ia memang sedang liburan, tapi tidak merasa terganggu dengan kehadiran wanita disebelahnya, ia malah senang karena dapat mengobrol dengan seseorang, walaupun saat ini mereka tidak benar-benar mengobrol secara langsung melainkan menggunakan ponsel mereka.

' aku tidak merasa terganggu' ketik In Su singkat yang di tanggapi dengan senyuman lega oleh Dara.

Pesan menggunakan catatan di ponsel masing-masing terus berlanjut. Sebuah pemberitahuan bahwa kereta akan segera berhenti di stasiun dimana tujuan Dara membuat Dara segera menyudahi dan siap-siap untuk turun. Saat Dara akan berpamitan pada In Su, ia melihat laki-laki itu juga berdiri dari duduknya. Melihat Dara yang bingung, In su pun akhirnya mengatakan bahwa ia juga akan segera turun. Akhirnya mereka menunggu di pintu bersamaan. Kereta berhenti dan merekapun turun. Saat akan berjalan, tiba-tiba sebuah panggilan mengagetkan Dara juga In Su yang sedang berjalan.

" Ra, tega ya, aku ditinggalin "

Melihat perempuan dihadapnnya, Dara baru ingat bahwa ia bersama Miyuki. Ia hanya tertawa dan segera meminta maaf. Tetapi dari pada permintaan maaf dari Dara, Miyuki lebih tertarik dengan laki-laki di sebelah Dara saat ini yang melihat mereka heran.

" halo, kenalkan saya.."

"In Su kan? aku udah tau, namaku Miyuki "senyum Miyuki mengulurkan tangannya.

Walaupun terlihat bingung, In Su tetap mengulurkan tanganya menyambut tangan Miyuki. Saat melihat In Su, Dara menangkap sinyal yang dia sendiri tidak mengerti, tatapan In Su pada Miyuki sedikit berbeda.

Setelah perkenalan tersebut, mereka pun jalan bersama keluar dari stasiun. Saat akan berpisah, In Su mencegat mereka.

"jika kalian tidak sibuk, bisakah kita bertemu besok ?" tanya In Su yang langsung dijawab antusias oleh Miyuki. Sementara Dara malah kebingungan. Ya antara senang juga bingung.

Setelah mereka bertukar nomor dan menentukan jam berapa mereka akan bertemu, mereka pun segera berpisah. Setelah sampai dirumah, Miyuki benar-benar tidak lelah untuk meledek Dara yang pasti sangat senang bertemu dengan laki-laki yang sangat ia idolakan.

"kamu fans paling beruntung tau nggak, diajakin pergi loh sama idolanya, bukan kamu yang ngajak "

Mendengar itu, Dara yang sedang melepas sepatunya ingin sekali melemparkanya pada muka Miyuki yang akan memasuki kamarnya, tapi ia urungkan. Tempat tinggal mereka terdiri dari dapur dan 2 kamar tidur serta satu kamar mandi. Tidak ada ruang tamu, jadi hanya sebuah lorong kecil yang langsung mengantarkan pada dua kamar dan juga satu kamar mandi tersebut. Walaupun tidak memiliki ruang tamu, kamar Miyuki dan Dara cukup besar. Lagian mereka juga tidak terlalu butuh ruang tamu.

Dara langsung masuk menuju kamarnya. Ia memikirkan apa yang terjadi padanya hari ini, lebih tepatnya beberapa menit yang lalu. Benar kata Miyuki, dia merupakan fans yang paling beruntung. Ia tidak henti-hentinya berterimakasih pada Tuhan tentang hari ini. Tak lama ia pun sudah berada di alam mimpi bersama kenangan dengan In Su hari ini.

Keesokan harinya, Miyuki sudah terlihat sangat cantik dengan dress bunga-bunga selutut berwarna dongker yang ia kenakan. Miyuki sudah berada di kamar Dara yang masih asik dengan dunia mimpi. Dengan tidak elitnya, Miyuki menendang punggung Dara mencoba membangunkannya. Walaupun terlihat anggun, Miyuki tetap mempunyai sisi bar-bar nya.

Dara hanya menggeliat, malas sekali untuk bangun.

" Dara bangun, nggak inget hari ini kita harus ketemu In Su "

Mendengar nama In Su, Dara langsung terduduk dan termangu. Jadi kejadian tadi malam bukan mimpi.

"udah nggak usah bengong, In Su udah di café, mandi sana "

Mengalahkan kecepatan cahaya, Dara sudah mengambil handuknya dan berlari ke kamar mandi. Hal itu membuat Miyuki menggelengkan kepalanya bingung, temannya kadang bisa sangat malas, tetapi bisa juga sangat semangat untuk beberapa hal.

Tidak lama kemudian mereka sudah siap untuk berangkat. Walaupun Dara memang menyukai In Su, tapi ia tidak berdandan berlebihan, ia malah hanya menggunakan kaos putih, celana jeans dan cardigan berwarna hijau army. Melihat Miyuki, ia malah berpikir, siapa fans sebenarnya, kenapa Miyuki terlihat lebih niat dari dirinya ?

Mereka sudah sampai di café yang sudah mereka sepakati tadi malam. Saat masuk, Miyuki dan Dara langsung disambut dengan lambaian tangan dari seseorang yang memakai pakaian lebih berwarna dari yang mereka temui kemaren. Laki-laki itu menggunakan kaos putih yang dibalut dengan jaket berwarna merah, jangan lupakan celana jeansnya dan sepatu merah cerah. Kali ini ia lebih mencolok dengan fakta ia juga tidak menggunakan penutup kepala apapun untuk menutupi wajahnya.

Mereka pun menghampiri lelaki itu dan segera duduk dihadapannya.

" kau pasti menunggu lama, aku minta maaf, kerbau ini sangat susah dibangunkan " Miyuki menunjuk Dara yang ada disebelahnya dan mendapat pukulan dilengannya.

"tidak apa-apa "senyum In Su membuat suasana juga menjadi lebih hangat.

Mereka akhirnya terlibat percakapan yang cukup seru. Padahal mereka baru saja bertemu, tapi sudah bisa seakrap itu. Bahkan Dara melupakan fakta bahwa yang dihadapannya kini adalah idolannya. Sepertinya In Su juga sangat nyaman bersama mereka, terbukti dia yang tidak canggung untuk melemparkan ledekan pada Dara yang tentu saja langsung dijawab dengan pukulan di pundak In Su.

Setelah beberapa lama mereka berbincang, Dara ijin ke toilet dan langsung lari begitu saja. In Su yang melihatnya hanya menggeleng.

" In Su Oppa, kau tidak tau kan betapa Dara menyukaimu ?" tanya Miyuki yang tentu saja dijawab gelengan oleh In Su. Mereka baru saja bertemu, mana tau In Su soal itu.

"aku beri tahu ya, ia benar-benar menyukaimu. Dari ponsel, gantungan kunci, gantungan pada tasnya, kamarnya dan banyak lagi yang bersangkutan denganmu. Kadang aku berpikir dia benar-benar berlebihan, pasalnya dia pernah tidak membuka social medianya karena kasusmu, ah maaf, harusnya aku tidak mengungkitnya " ucap Miyuki tidak enak.

Dari pada memikirkan hal terakhir yang diucapkan Miyuki, Ia malah tidak menyangka dengan yang didengarnya. Ia tidak tahu bahwa Dara benar-benar menyukainya sampai seperti itu. Tiba-tiba pikiran negative menghampiri In Su. Jangan-jangan sebenrnya Dara adalah fans fanatiknya. Ia mulai memikirkan betapa aneh kebetulan yang terjadi saat mereka berada di kereta kemarin, apa ini sudah direncanakan ? apa Dara mengikutinya ? pasalnya tidak ada orang yang tahu bahwa In Su berada di Jerman. Tapi In Su memang merasakan hal aneh saat ia berada di Jerman, ia merasa ada seseorang mengikutinya. Apa jangan-jangan itu Dara ? astaga jika benar itu akan sangat menakutkan untuk In Su. Ia memiliki trauma cukup serius mengenai fans fanatic. Ia pernah hampir tertabrak mobil karena ketakutan setelah mengetahui ada seorang fans fanatic yang mengikutinya. Dan tidak hanya sekali, sudah beberapa kali dengan kejadian berbeda yang disebabkan oleh para fans yang terlalu ter obsesi terhadapnya. Sedang asik dengan pikirannya, tanpa sadar Dara sudah berjalan menuju ke arah meja mereka.

"kalian kenapa serius banget sih ? In Su kau tidak apa-apa ? "tanya Dara yang kaget setelah melihat wajah In Su yang pucat.

"katakana padaku, pasti kau sudah tahu kan bahwa aku ada di Jerman ?" tanya In Su menatap Dara tajam. Sementara Dara tidak mengerti dengan ucapan In Su, juga sedikit memundurkan badanya karena ketakutan dengan tatapan tajam In Su.

"bertemu di kereta bukan sesuatu yang kebetulan kan ? kau pasti sudah tahu dan kau mengikutiku " ucap In Su lagi yang semakin tidak dimengerti oleh Dara.

Miyuki yang melihat kejadian ini pun heran. Apa karena perkataannya tadi mangkannya In Su jadi seperti ini ?

In Su tiba-tiba tersenyum sinis dan berkata " kau pasti salah satu fans yang terobsesi denganku, terbukti dengan cerita dari Miyuki tentang semua barang yang kau miliki berkaitan denganku. Jadi jangan pura-pura tidak tahu "

Walaupun tidak mengerti secara keseluruhan, tapi Dara mengerti bahwa ia sedang dicurigai sebagai fans yang sengaja menguntitnya. Rasanya ingin membela diri saat ini, tapi melihat In Su yang tersenyum sinis seperti itu membuat Dara mengurungkan niatnya.

" percuma aku membela diri sekarang. Maaf, itu yang bisa aku sampaikan saat ini "

Dara tersenyum, ia mengambil tasnya dan segera pergi tanpa merespon panggilan dari Miyuki yang sudah meneriaki namanya.


CREATORS' THOUGHTS
Cenars_ Cenars_

Creation is hard, cheer me up!

Like it ? Add to library!

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C1
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login