Download App

Chapter 13: Part 13

Zalfa diam menunggu jawaban dari Figo. Namun lelaki itu sepertinya kelu, terlihat sekali dia tegang. Mungkin tidak punya jawaban atas pertanyaan Zalfa barusan. Atau dia merasa ini bukan waktunya. Dengan menelan air ludahnya sendiri. Figo hanya tersenyum simpul. Reaksi lelaki yang sedang dierhatikan Zalfa. Cukup membuat perempuan itu sadar diri. Terlebih dirinya hanya sekedar ingin tau, jika sang empunya jawaban enggan untuk memberikannya. Dia tidak memaksa, lewat ekspresi saja Zalfa bisa menentukan bahwa Figo masih menjadi lelaki pengecut.

"Kamu istirahat yang cukup, biar besok bisa masuk kerja lagi." Figo tau itu hal konyol. Dia hanya kehabisan kata-kata saja.

"Kalau aku gak ke kantor. Harusnya kamu senang. Gak akan ada yang gangguin kamu."

"Aku lebih suka digangguin, daripada lihat kamu terbaring di sini." Figo berbicara seakan hal ini tidak akan banyak berpengaruh untuk Zalfa. Lelaki itu salah besar, Zalfa ingin bangun dari tempat tidur saat ini juga. Anggaplah bucin. Tidak masalah. Yang penting dia tau seberapa tulus ucapan itu untuknya.

Dewan ingin muntah mendengar gombalan sampah Figo. Dia hendak pergi. Namun pertanyaan dari Delvis menghentikan langkahnya.

"Mau ke mana?" tanya Delvis. Dia pikir Dewan sudah sempat dari dalam. Dan hendak pergi ke suatu tempat.

"Ke kantor." jawab Dewan singkat.

"Yaudah, saya titip berkas ya. Kamu tolong printkan. Karena sepertinya saya masih harus di sini."

"Iya, " jawabnya singkat.

Wow perlu diapresiasi seorang Dewan bisa secuek ini selain pada orang yang dianggapnya rival, yaitu Figo.

Delvis swdikit heran, tidak biasanya Dewan seperti itu.

"Kamu baik-baik saja?" tanya lelaki itu memastikan.

"Baik. Yaudah, saya pergi dulu."

"Kamu gak habis ditolak Zalfa kan? "

Dewan menggelengkan kepalanya, dan melanjutkan jalannya. Dewan menaikan bahunya. Dia membuka pintu. Tapi, pintu itu lebih dulu dibuka oleh sezeorang yang berjalan ke luar dari arah dalam. Setelah keluar, ternyata Figo. Dewan langsung mengerti kenapa Dewan seperti itu.

"Ada apa?" tanya Figo. Dia merasa tidak enak ditatap seperti itu oleh Delvis.

"Enggak. Zalfa udah bangun?"

"Hmm." jawab Figo. Lelaki itu kemudian pergi tanpa bilang apapun. Memang minim sopan santun. Delvis saj heran kenapa Zalfa begitu menyukai lelaki jangkis tersebut.

Selepas itu, Delvis masuk. Ke dalam.

"Dari mana Bang?" tanya Zalfa yang melihat lelaki itu datang.

"Cari angin." jawab Delvis dengan santai, kemudian duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Zalfa.

"Segala dicariin, nanti masuk angin tau rasa." Zalva berkata dengan jenaka.

"Terus pengennya cari siapa?" Delvis menanggapinya dengan humor juga.

"Jodoh hehe," kalau ngomong kadang gak suka ngaca nih Zalfa, dia saja masih jomblo akut. Jodohnya masih dijagain cewek lain.

"Sama kamu aja deh, saya ikhlas." Delvis berniat bercanda mungkin, tapi wajahnya sangat serius.

"Saya sih gak nolak." Zalfa menanggapi gurauan itu, dia tau Delvis bercanda. Mana mungkin lah, lelaki itu menyukainya.

"Nanti ada yang marah." Zalfa diam. Siapa yang akan marah coba, jomblo banget begini.

"Marahin balik." Ada saja jawabannya kalau Zalfa sedang mengobrol dengan Delvis. Dia tidak pernah merasa malu, pada lelaki yang jauh lebih dewasa darinya itu. Delvis juga demikian, dia hanya bisa bergurau pada Zalfa. Karena sudah nyaman mungkin.

Figo pergi dari rumah sakit, dia harus melanjutkan pekerjaannya. Saat ini, dia sedang berada dalam posisi yang serba salah. Dia ingin Zalfa berhenti mencintainya. Berhenti mengejarnya, tapi jangan sampai wanita itu sakit. Dia tau, bahwa itu konyol. Namun dia ingin, semua berjalan seperti yang dia inginkan.

Figo datang ke kantor, dia belum tau jika Dewan audah kembali ke kantor. Sesampainya di lantai atas, dia barulah sadar. Bahwa Dewan lebih dulu sampai di sana


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C13
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login