Download App
16.66% ENVELOPE

Chapter 2: ENVELOPE : 2

Mencintaimu itu sakit:(

Tapi tenang,aku kuat!

💌

Wanita dengan nama lengkap Anindita yang biasa dipanggil Dita itu,sedang sibuk dengan tugasnya yang menumpuk,sekarang sudah jalm 10 malam,dan ia masih bertahan dengan laptop dihadapannya,tadi saat dikafe memang tugas mereka belum siap tapi karna selin yang minta pulang cepat,jadi tugasnya harus Dita siapkan malam ini juga sebelum besoknya dikumpulkan

Mengingat kejadian kafe,Dita teringat ke temannya selin,tunggu! Siapa namanya? Ahh Dita lupa,padahal pria itu sangat tampan,Dita akui itu

Dita tidak pernah pacaran,tapi ia adalah cewek no 1 kalo soal cogan,dimata orang Dita adalah orang yang cuek,tapi berbeda dimata keluarga dan teman temannya, Dita itu berisik,Dita itu penikmat cogan,tapi ia tidak pernah pacaran meskipun banyak cogan yang menembaknya,Aneh tapi nyata! Cocok buat Dita

"Aro? Are? Siapa sih nama itu cowok?" Dita mengetuk keningnya dengan pena,sambil menutup mata ia mencoba mengingat siapa nama cogan yang berstatus teman dekat selin

Pintu terbuka,membuat lamunan Dita buyar,ia melirik kearah pintu dan mendapati papanya berdiri dengan wajah yang sangar

"Kenapa belum tidur kamu?" Tanya papa Dita dengan mata melotot

Dita menghela napasnya,"tugas Dita pah,baru juga siap" ucap dita seraya membenahi barang barangnya yang berantakan diatas meja belajarnya

"Mau tugas,mau apapun itu,yang namanya tidur jangan begadang,gak baik buat kesehatan,kamu papa kasih kamar sendiri bukan buat kayak gini,mending kamu sekamar sama anin aja sana"

"ENGGGAK!!!!"

Papa Dita terkejut,teriakan Dita membuat telinganya berdengung

"Gak mau! Dita gak mau satu kamar sama Anin! Gak!"

Mengerti situasi papa dita hanya geleng geleng," yasudah kamu tidur!"

💌

Dita memarkirkan mobilnya dengan aman,ia melirik kesamping menatap anin yang sedang mengoleskan lip tint ke bibirnya,Dita bergidik,jujur! Ia tak pernah memakai riasan,sinkare atau semacamnya,itulah sebabnya mengapa Dita gak mau satu kamar dengan Anin,nanti semua novel yang ada di rak lemari dia akan digusur oleh Anin dengan alat alat kosmetiknya,ditambah lagi dengan muka seram Anin yang tiap malam selalu memakai masker wajah

Tak mau pikir panjang,Dita keluar sambil menenteng tasnya diikuti dengan Anin yang tergesa gesa memasukan lip tintnya ke tas, sepertinya Anin memang gemar tergesa gesa ya

Dita berjalan dengan santai,ia merapikan poninya yang pergi kesana kemari,lalu ia melirik kedepannya,Seperti deja vu,ia seperti perna melihat sosok pria yang membelakangi dirinya ini,hanya saja ia lupa dimana dan kapan

Mencoba tak peduli,ia lanjut berjalan dengan tenang menuju kelasnya

💌

"Halo sobat ku yang ku cintai, Dita yang cantik datang" ucap Dita sambil berjalan kearah Selin dan Alya

Selin dan Alya hanya menggeleng,mereka tak habis pikir,dari mana asal wanita yang kebetulan nyasar kekehidupan mereka berdua?ahh!

Dita duduk dikursinya,lalu melirik kearah selin,ia kembali teringat dengan pria yang diajak Selin kekafe kemaren,tapi sudahlah toh ia juga tidak akan bertemu dengan pria itu lagi,mengingat mereka sepertinya berbeda sekolah karna Dita tak pernah melihat pria ganteng itu di sekolah,Dita itu hapal siapa saja cowok ganteng disekolahnya,sangat hapal!

"Dit,Anin mana?" Tanya alya sambil merogoh tasnya

"Udah kekelas mungkin,kenapa?" Tanya dita heran

"Gue kemaren make ponsel dia buat nelpon supir,eh dianya pulang sebelum ambil ponsel,kalo gue jahat ya,gak akan gue balikin!" Ucap Alya menggebu-gebu

Memang Anin itu lupa atau bodoh sih? Ini ponsel loh,harganya mahal dan seenaknya malah main ninggalin

"Emang bloon tu orang! Sini!" Ucap Dita lalu mengambil ponsel Anin dari tangan Alya

Kring....

Padahal Dita sudah berdiri,tapi bel tanda masuk sudah berbunyi,membuat Dita kesal,terus ponselnya Anin gimana? Wanita itu kan juga butuh ponsel buat belajar,tapi mau gimana lagi,pas istirahat sajalah ia berikan

💌

Dita berjalan dengan santai meskipun perasaannya tidak santai,bagaimana mau santai kalo sedari tadi orang orang meliriknya,ah,Dita muak hidup seperti ini disekolah, sekolah ini bukan tipe sekolah untuk anak anak hits atau berlebiham menanggapi siswa atau siswi lain,jadi jangan kira mereka menatap Dita karna Dita itu cantik bukan! Memang sih Dita itu cantik,banget! Tapi bukan itu alasannya

Dita menghembuskan napasnya didepan pintu kelas Anin,mencoba mengatur napasnya,lalu masuk dengan langkah pelan,tapi tetap saja menjadi sorotan,ahh Dita benci menjadi sorotan, ingin ia mencongkel setiap mata yang menatap dirinya,tapi tidak mungkin ia lakukan itu,selain dosa itu juga bisa membuat ia masuk penjara,oh tidak! Dita tidak mau! Dita membenarkan kacamata bulatnya yang merosot kehidung, Dita itu mempunyai sedikit masalah mata,saat masih sd ia pernah mengalami kecelakaan bersama supirnya saat pulang sekolah,dan kepalanya terkena benturan dari kaca mobil sampai kacanya itu pecah,akibat benturan itu matanya kadang kabur dan kadang jelas,tapi saat ia belajar,dan matanya harus fokus ke laptop atau ponsel akan membuat matanya sakit dan kepalanya pening,ia memang tidak rabun,tapi kadang rabun itu datang membuat ia harus menjaga kesehatan matanya saat agar tidak terlalu fokus atau terkena debu atau hewan semacamnya,karena itu Dita hanya diberikan fasilitas mobil,tidak pernah sekalipun di bolehkan mengendarai motor,atau dibonceng dengan motor

Itupun kalo naik mobil,kacanya wajib di tutup

Dita menatap kursi kosong yang ada dihadapannya,kemana wanita itu? Ia sudah capek capek datang kekelas anin dan ternyata wanita itu tidak ada? Minta dijambak tu orang!

"Hai"

"Eh"

Dita terlonjak kaget saat ada orang yang menepuk bahunya,untung saja ia hanya kaget biasa,ahh,tunggu! Ada yang membuatnya lebih kaget! Ini kan,orang ini,pria ini,dia kan Are? Are? Ari? Siapa sih? Ah itulah! Dia sekolah disini? Atau pindah?!

"Lo nyari anin?" Tanya Aero sambil menunjuk kursi anin

Dita mengangguk,mencoba untuk menetralkan ekspresinya,ia ingin membuat dirinya sesangai mungkin,oke harus santai!

"Iya gue mau balikin ponsel dia"

"Lah? Kalian kan satu rumah? Kenapa gak dirumah aja?"

"Lo siswa dikelas ini?" Tanya Dita sangat hati hati

"Iya gue siswa disini, lebih tepatnya siswa baru,lo temennya selin kan? Selin mana?"

Dita mengeryitkan keningnya,ia memicingkan matanya menatap ke arah Aero,lalu ia membenarkan kacamatanya yang lagi lagi merosot

"Nih gue titip,kasih ke anin" dita memberikan ponsel anin ke Aero lalu pergi meninggalkan Aero yang keheranan

💌

Oke! Dita tau,Are itu suka sama selin, Dita memang sudah menduganya sejak di kafe,bagaimana pria itu menatap selin saat selin mengusirnya, bagaimana tatapan terluka pria itu saat melihat selin pergi dengan cowok lain,dan bagaimana cowok itu begitu antusias tentang selin,dan satu lagi,Dita yakin! Pasti alasan utama cowok itu pindah sekolah adalah karna selin

Tapi selinkan sukanya sama Arga,itu pun sudah pacaran,kasihan nasib si pAre,mending sama Dita yang cantik ini! Baik lagi! Hihihi

Dukkkk

"Awwww" Dita meringis saat sebuah spidol mengenai kepalanya,ia menatap guru yang ada didepan,dan menyadari kalau sekarang ia tengah menjadi sorotan satu kelas

"Maaf pak" ucap Dita pelan sembari menunduk,kemudian ia maju dan menyerahkan spidol itu ke siguru

"Tunggu!" Dita membeku ditempat,padahal ia sudah berbalik ingin ke tempat duduknya namun suara guru galak itu menghentikannya

Si bapak guru yang umurnya kira kira 50 tahun-an ini menuliskan soal dipapan tulis yang dapat Dita yakini 100% bahwa ia akan disuruh untuk menjawabnya,padahal kan dita tidak bisa

"Kerjakan! Kalo kamu bisa kerjakan dengan benar kamu boleh duduk"

Dita maju dengan perlahan,ia tau ini pasti nateri yang tadi dijelaskan,tapi kan dita tidak mendengarnya tadi,ah habislah

Sudah beberapa menit dan dita masih diam ditempat dengan tangan yang memegang spidol melayang diudara seperti hendak menulis namun tak kunjung menulisnya sejak tadi

Pak guru itu semakin kesal ia lalu mengambil spidolnya dari tangan dita,"keluar kamu,sampai pelajaran saya selesai"

Dita berjalan dengan kepala tertunduk menuju keluar kelas,saat ia sudah sampai didepan kelas,ia langsung menganggkat kepalanya,lalu ia tersenyum,kemudian berjalan kearah kantin

"Wahh,gue bisa makan makan" ucap dita dengan senyum mengembang,sambil berjalan menuju kantin,namun ia berhenti saat melewati kelas anin

Dita ingat,dikelas itu ada pAre(Aero) juga,ahh karna namanya yang lupa dita jadi memberi nama pria itu Pare,karna ia ingatnya Are

Dita yang tinggi,tidak terlalu sulit untuk menggapai jendela,untung saja lorong sedang sepi karna kan jam pelajaran sedang berlangsung, matanya menjelajahi kelas itu,dan terpaku pada satu pemandangan yang indah menurut nya,disana Pare sedang tertidur,dengan arah yang pas mengarah ke dirinya,ahhh kenapa pria itu sangat tampan?

Dita memegang jantungnya,ia deg deg-an,kenapa? Apa segitu besarnya pengaruh pare dengan dita

Dita menatap lagi wajah Aero,ehhh ada yang membuat dita salah fokus,Dita melihat huruf yang ditulis dengan pena di lengan Aero, seperti berbentuk 'S'

Selin,iya selin,pria itu sangat menyukai selin

💌

Pare(Aero)

Anin(anindya)

Dita(anindita)


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login