Download App

Chapter 2: Bagian Satu

Di lapangan terpenuhi mahasiswa/i yang dipenuhi gerombolan anak baru dengan berbagai macam falkutas. Hari ini Universitas Bangsa membuat acara sambutan untuk menyambut mahsiswa/i yang telah milih untuk melanjuti studinya, ya walaupun Universitas Bangsa bukan Universitas Negeri tapi banyak peminat yang gabung di Universita Bangsa, salah satunya Kezia Nazelua Wiraguna.

Kezia memilih lanjut di Universitas Bangsa dengan Falkutas Keguguran yang merupakan diskusi panjang dengan Ayah, Bunda dan kakaknya. Kezia ingin mengambil jurusan akuntasi dari awal tetapi kedua orangnya menentangnya, alasannya Kezia harus mengambil jurusan yang tak merepotkan saat sudah menikah, supaya kezia bisa membagi pekerjaan dengan urusan rumah. Akhirnya keguruan merupakan voting akhir, dan menurut kezia benar juga. Kelak sudah menikah ia tidak akan susah berpikir untuk pekerja atau dirumah saja.

Setelah beberapa jam acara penyambutan mahasiswa baru, setiap falkutas membagi kubuh untuk memberi arahan atau masukan pada maba. Kezia mencari kubuh falkutas keguruan dengan kertas karton berwarnah hijau yang merupakan jurusan Bahasa Indonesia.

"Halo, boleh kita kenalan?" Sapa cewek yang rambut dikepang dua pada Kezia.

"Halo, boleh dong." sahut kezia dengan senyuman.

"Nama gue Nayla Chiya Raymond, dan ini teman baru gue."

"Fiona Alberta"

"Nama gue Kezia."

"Boleh tid....." Ucapan Fiona terpotong dengan suara Cewek yang dikit berteriak memanggil nama Kezia.

"Kezzzz, gue kira salah melihat orang ternyata emang benar lo kezz!" Teriak cewek yang langsung memeluk Kezia.

"ish! lo emang kebiasaan yah lun, tapi gue senang lo disini juga. Btw, kenali ini teman baru gue Fiona dan Nayla."

"Luna Walandou/"

Mereka berempat saling kenalan dan berbagi momen untuk lebih dekat lagi. Mereka tidak mengiraukan apa kata senior di depan, mereka terlalu fokus untuk berbincang-bincang apalagi dengan topik senior tertampan. Sampai akhirnya senior menegur mereka berempat dan fokus untuk mendengar arahan senior.

"Apa semua paham!" Tegas ketua Senior

"Paham kak!"

"Dan satu lagi, kalian harus memilih organisasi yang telah disebut tadi. Bisa lebih dari satu organinasi asal kalian harus bertanggung jawab dengan pilhan. Kalian bubar untuk makan siang dan kumpul disini jam 2 siang!"

"Siap kak!"

Mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia bubar dari kubunya untuk makan siang, ada yang keluar dan ada yang tetap di tempat. Kezia dan temannya memilih keluar untuk keliling kampus dan mencari makanan. Setiap koordinor yang mereka lewat dipenuhi mahasiswa junior ataupun senior, ada senior yang menggoda Kezia dan temannya. Kezia mendengar alunan musik yang menarik perhatiannya, ia mengikuti alunan musik itu dan melihat seorang memainkan gitar, piano dan suara merdu.

Dia ada disini.

"Kez, kenapa kesini. Kami kira lo dicuri." kesal Nyala

"Tau nih Kezia main lari-larian saja, atau mau cari cogan sendiri ya?" Canda Fiona

"Tidak mungkin Kezia mencari cogan, kalian tidak tahu sih kezia ini anak baik." sahut Luna

"Emang salah kalau Kezia cari cogan, lo takut tersaing ya?"

"Ishhh, bukan gitu tahu. Kezia sudah punya kekasih ya walaupun LDR."

"LDR kan cuma bertahan sebentar saja, ya kan Nya." Nyala hanya mengiyakan kata Fiona.

"Kalian salah, mereka sudah dua tahun LDR dan sampai sekarang masih awet."

"Serius, dua tahun?" kompak Nayla dan Fiona yang tidak percya.

Gimana mau percaya, Mereka berdua seminggu saja tak tahan dengan status LDR apalagi bertahun-tahun dan mereka tidak percaya dengan kata LDR. Siapa yang tahu kalau jauh disana ada yang lain?

"Kayak kredit motor saja" Canda Fiona dan ditatap ketiga temannya.

"Santuy cuy, gue canda."

"Jawab dong Kez, malah senyum-senyum saja lo." Sambung Fiona

"Iya iya, gue sudah LDR selama 2 tahun. Dia kakak senior di sekolah gue dulu, namanya Samuel dan dia dapat beasiswa di Jogja." Jawab Kezia dengan senyum manisnya. Dia ingat bagaimana mereka bisa jadian dan bertahan sampai sekarang.

"Nanti cerita iya bagaimana kalian jadian dan kita hari ini kumpul dirumah gue!" Celetuk Fiona yang menyikut lengan Nayla dan Luna.

"Oke!"

Tak terasa waktu sudah menjelma menjadi sore hari, dari pagi hingga sore mereka hanya dikampus untuk mendengarkan arahan dan berbagai acara ataupun kegiatan. Sudah pukul 5 sore semua dibubarkan. Kezia yang menghubungi kakaknya supaya tidak menjemputnya di kampus dengan alasan ingin kerumah Fiona. Mereka berempat langsung kerumah Fiona tanpa pulang kerumah masing-masing.

Kezia menceritakan awal cerita hubungannya dengan Samuel. Bukan hanya Kezia yang sudah memiliki kekasih dan menceritakan kisah cintanya. Ada Nayla juga yang menceritakan kisah cintanya yang sudah setahun di jalaninya. Berbading terbalik dengan Fiona dan Luna, keduanya jomblo. Tak terasa waktu yang sudah mereka abiskan sudah lama, hingga bunyi diperut membubarkan mereka.

**********

Sudah seminggu Kezia menikmati masa kuliah, menikmati aktivitas baru, teman baru hingga organisasi baru. Kezia dan Nayla mengambil organisasi musik sedangkan Fiona dan luna mengambil organisasi paduan suara. Mereka berada di kantin Falkutasnya, menikmati waktu kosong dengan makan dan cerita.

Kezia sedikit gelisah dan murung, dia tidak mendapat kabar dari kekasihnya. Sudah dua minggu mereka tidak mengabari, seakan kekasihnya yang jauh disana sang sibuk sekali sampai tidak bisa menghubungi ataupun menanyakan kabar kezia. Jangankan makan melihat makannya didepannya saja dia tidak selera, Kezia minta izin pada temannya untuk keperpustakaan saja.

Disisi lain Arga memainkan gitar kesayangannya sambil merokok di rooftop kampus. Arga lebih sering memainkan gitarnya di rooftop dengan pandangan dan kesunyian tanpa diganggu ataupun dipandang cewek-cewek yang ingin menatapnya. Nada-nada yang ia mainkan sambil ditemani rokoknya membuatnya merasakan dunianya.

Drttt Drttt..

Bunyi Hp nya mengganggunya dan dia melihat siapa yang menelponnya dan ternyata temannya Rio sekaligus wali ketua organisasi musik dan Arga adalah ketua musik. Dengan kesal Arga menjawab telpon Rio, dan mematikan sepihak. Rio hanya nelpon Arga menanyakan keberadaannya karena sudah banyak sekali junior yang memberikannya bingkisan ataupun snack untuknya tapi Arga tidak akan mengambilnya ataupun memakannya.

Hingga pintu rooftop terbuka menampilkan sesosok cewek dengan rambut ikat satu ke atas memasuki rooftop. Tanpa sadar cewek itu ada sesosok cowok yang sedang bersantai di ujung, Arga tidak menghiraukanya dan membiarkan cewek itu duduk dikursi kosong yang berada dengan sisi kanan yang agak jauh dari sisi Arga. Arga hanya melihat wajah cewek yang kesal sambil memandang Hpnya dan Arga mengenal wajah kesal itu.

Mungkin lagi diputusi!

"Jangan berdiri disitu. Kalau bunuh diri jangan di kampus, kasihan nama baik kampus karena mahasiswa yang ingin mengakhir hidupnya yang sia-sia jadi jelek karena lo!" Ucap Kezia saat menyadari ada seseorang yang berdiri diujung sana.

Hanya ada wajah datar dan licik. "Kalau gue bunuh diri mungkin lo yang akan disalah!"

"lah kok jadi gue yang disalahkan, lo yang mau bunuh diri bukan gue yang bun..."

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, langsung dipotong "Siapa yang akan ngira gue bunuh diri kalau ada orang lain ditempat kejadian dan lo akan jadi tersangka bukan saksi!"

Senyum licik pun puas mengerjai cewek yang rambut diikat ittu, sedangkam dia terdiam mendengar ucapan cowok itu. Raut kesalnya berubah menjadi rasa takut, beberapa detik kemudian cewek itu lebih dekat untuk menghampiri cowok itu.

"Oke, kalau lo mau bunuh diri silahkan saja. Gue tidak larang dan gue akan rekam kejadian lo yang mau melompat supaya ada bukti dan...."

Lagi dan lagi ucapannya dipotong "Lo goblok, rekaman itu yang akan menjadi bukti lo menyuruh atau memaksa gue untuk bunuh diri."

"Loh kok jadi gitu, aturan itu bukti kalau lo bunuh diri bukan di bunuh paol!" Kesalnya membuat cowok itu tertawa seakan mengejeknya.

"Lo benaran goblok. Kenapa lo punya bukti gue bunuh diri dan lo pasti jawab lo merekam kejadiannya. Dan polisi akan bertanya lagi kenapa lo tidak melarangnya bunuh diri malah merekamnya? Lo pasti akan dituduh membunuh gue dengan cara bunuh diri."

Ucapan cowok itu ada benarannya juga, kenapa tidak diberhentikan tapi direkam? Sejenak cewek itu berpikir untuk memberhentikan aksi cowok gila itu. Dia memejamkan mata dan menundukkan kepala. Memekik dalam hati agar dia bisa keluar dari suasana menggilakan ini


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login