Download App

Chapter 3: Harapan

"Tanpa sadar, ikatan itu pun mulai tumbuh"

4 bulan kemudian

"Oke pelajaran cukup sampai disini, jangan lupa belajar senin depan kalian udah mulai UAS.. kita tunjukin kalo juara umum pasti dari kelas kita!."

"Iya pakk."

Aku pun mulai bersiap memasukan buku-buku ke dalam tas ku, tiba-tiba Fani dan Rini pun menghampiriku. Aku melihat tingkah mencurigakan dari mereka, seakan sedang menyembunyikan sesuatu. Fani terus mencolek-colek kearah tangan Rini dan memberikan kode mata yang tertuju kepadaku.

"Entah mengapa perasaanku tidak enak, sebaiknya aku segera pergi saja."

Namun ketika aku hendak berdiri, Fani pun mulai memanggilku, "P,p,pak Riki... sebenarnya saya mau minta saran pak."

Aku yang melihat ia terbata-bata seperti itu semakin berpikir bahwa pergi adalah tindakan yang tepat saat ini, jadi saat itu juga aku langsung pergi meninggalkan mereka dan mengatakan bahwa aku harus pergi ke toilet. Memang terdengar jahat tapi saat ini aku sedang tidak mood untuk mendengar curhatan dari para siswa maupun siswi, alasanannya sebenarnya tidak lain adalah karena aku ingin istirahat sejenak karena semalam aku habis begadang untuk membuat soal untuk ujian murid-murid. Sebenarnya setelah kejadian yang terakhir kali, sekarang ini mereka sudah sangat dekat denganku, bahkan banyak yang meminta saran-saran ataupun curhat kepadaku.

Kini di dalam toilet, aku yang sudah merasakan mataku sudah sangat berat pun langsung bergegas untuk membasuh mukaku. Ketika aku sedang mencuci muka ku, tiba-tiba terdengar suara dari sebalah kiri ku,

"Pak Riki, saya ada barang baru nih... saya yakin bapak gk akan nyesel."

Kepalaku pun langsung menoleh ke arah suara tersebut dan dapat melihat seorang murid dengan kepala yang botak pelontos itu sedang berdiri di depan pintu masuk toilet. Dia adalah Robi, salah satu murid dari kelasku, nilai akademiknya sangatlah bagus, namun sayang ia tidak pernah bisa mengalahkan Fani atau pun Rini, dikarenakan ia sangat lemah dalam pelajaran yang berhubungan dengan menghafal. Setelah mengetahui bahwa suara tersebut berasal dari Robi, aku pun langsung memberikan jawabanku kepadanya,

"hmm... terlalu beresiko kalo sekarang, temuin gue nanti jam 5 sore di kelas kita." Jawab ku

Setelah mendengar itu Robi pun hanya menanggukan kepala dan langsung pergi. Sedangkan aku langsung pergi ke ruang guru dan memejamkan mataku karena sudah tidak tahan lagi untuk tidur.

1 jam pun berselang, alarm dari hape ku pun berbunyi yang menandakan sudah jam 4.45 sore, aku pun langsung bersiap untuk membereskan barang-barangku dan segera pergi ke ruang kelas ku untuk bertemu dengan Robi.

Sesampainya dikelas aku melihat Robi sedang duduk sendiri di kelas, tidak ada seorang anak pun yang berada disana. Robi yang melihat aku sudah sampai pun langsung berdiri dan menggendong tasnya dan langsung menganggukan kepalanya. Aku yang melihat itu pun langsung menanggukan kepala ku dan langsung menutup pintu kelas, dan berjalan menuju meja guru.

"Jadi, gimana?," tanyaku

Setelah mendengar itupun Robi langsung membuka tasnya dan langsung mengeluarkan sebuah hardisk yang langsung disodorkan kearahku.

"Semuanya anime terbaru dan terbaik ada di file matematika pak," kata Robi

"hmm.. berapa harganya?," tanyaku

"gak mahal pak, bapak khusus ngawas aja di dikelas kami selama ujian. Dan biarin saya ataupun yang lain nyontek."

Aku yang mendengar itupun sedikit terkejut, kira-kira sebagus anime - animenya kali ini.

"tidak bisa! lu pikir bisa nyuap gue cuman modal ngasih anime - anime gini?."

"Bapak yakin? disitu ada anime yang lagi booming banget loh dijepang, dengan genre baru yaitu isekai, udah gitu kualitasnya udah bagus banget."

Aku pun terdiam ketika mendengar itu, anime baru? dengan genre baru? apa itu? sepertinya sangat menarik sekali apa lg aku baru mendengarnya.

"Hmm...Baiklah, tapi cuman 1 hari aja gimana?." Tanyaku

"5 Hari pak selain itu ada anime genre battle royal yang gak kalah dari seri fate series,"

"3 Hari, terserah kau mau atau tidak."

"Deal!." Jawab Robi sambil tersenyum,

Setelah mengucapkan itu Robi pun langsung pergi meninggalkan kelas saat itu juga. Sedangkan aku langsung memasukkan hardisk itu kedalam tasku, aku berniat untuk menontonya di hari minggu.

Hari Ujian

Akhirnya hari ujian pun dimulai, ujian hari ini adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan juga Bahasa Jepang. Seperti kesepakatanku yang sebelumnya aku pun akhirnya menjadi pengawas di kelas 10-1, perjuanganku untuk mengawasi kelas ku sendiri sangatlah sulit, aku harus bisa merayu ataupun melobby guru-guru agar mau bertukar kepada ku. Awalnya semua guru menentang dan tidak mau, namun akhirnya bu Nina membantuku dan berkata bahwa ia akan menjadi pengawas menemaniku di kelas 10-1, setelah mendengar itu para guru pun akhirnya setuju. Kenapa bisa? tentu saja karena semua orang tau bahwa bu Nina adalah guru yang sangat keras ketika mengawasi ujian, ia tidak akan tanggung-tanggung untuk memberi hukuman kepada murid-murid yang mencontek.

Aku pun akhirnya mulai masuk ke kelas 10-1 terlebih dahulu, terlihat muka Robi yang sepertinya sangat senang ketika aku memasuki kelas namun semua berubah ketika bu Nina muncul. Jujur saja aku sangat ingin tertawa di depan muka Robi saat ini dan sekaligus mengejeknya, namun aku harus bisa menahannya saat ini. Aku dan bu Nina pun mulai membagikan kertas soal dan jawaban kepada murid-murid. Setelah membagikan dan murid-murid mulai untuk mengerjakan, aku pun langsung mengeluarkan laptop dan earphone milikku. Jujur saja aku masih penasaran dengan anime yang sedang ku tonton ini, dan aku pun belum sempat menyelesaikan kemarin hari minggu.

Melihat Aku yang sepertinya malah menonton di anime di laptop bu Nina pun langsung menghampiriku,

"Pak Riki kok gk ngawas malah main laptop sih? entar kalo anak-anak pada nyontek gimana? tolong ya, saya sudah bantuin capek-capek kemarin."

setelah mendengar itu aku pun langsung menajwab,

"Maaf bu Nina, alasan kenapa saya ingin mengawas disini karena saya percaya sama anak-anak. mereka ini pinter-pinter saya berani jamin kok mereka gak akan menyontek! kecuali mungkin dia." Kataku sambil menujuk ke arah Robi

Semua anak-anak yang mendengar itu pun langsung tertawa,

"Bercanda-bercanda, gak usah dipikirkan, semuanya balik ke ujian lagi, ingat kalian harus fokus!." Kataku

Setelah mendengar itu mereka semua pun langsung kembali fokus dalam ujiannya lagi, terlihat muka bu Nina berubah menjadi sangat bete, aku pun langsung menghampirinya,

"maaf ya bu, hanya saja saya ingin melihat anak-anak selama ujian. Saya berani jamin kok mereka semua gak akan nyontek karena mereka murid-murid kesayangan saya, dan saya juga yakin mereka gak akan bikin saya kecewa."

"hufft... yaudah, pokoknya selesai UAS ini pak Riki harus traktir saya ya, gk mau tau!." Jawab bu Nina dengan ekspresi yang terlihat sedikit cemberut.

Setelah mendengar itu aku pun hanya menganggukkan kepala dan menarik tangan bu Nina untuk duduk di sebelah mejaku dan mengajaknya untuk menonton anime yang ada di laptopku. Aku pun langsung menyodorkan salah satu earphone milikku kepadanya, ia pun langsung mengambil dan memakainya. Sungguh menggejutkan, aku kira ia akan marah ketika aku mengajaknya menonton anime, terlebih lagi ini sedang ujian dan dia dikenal dengan guru yang snagat displin, tetapi ternyata ia sangat antusias dalam menonton anime.

Akhirnya pada hari itu kami pun akhirnya menonton Anime selama ujian berlangsung, aku bahkan jadi harus mengulang dari episode 1 karena bu Nina yang memintanya.

Lalu, di hari - hari berikutnya kami pun menonton anime bersama selama mengawas, tanpa disadari aku pun semakin dekat dengan bu Nina, biasanya aku hanya menyapa formalitas saja jika bertemu dengannya karena canggung, sekarang sudah bisa dikatakan kami bahkan suka berbagi cerita atau bisa dikatakan curhat tentang kehidupan kami.

Seminggu kemudian

"Oke deh, setelah balikkin nih hardisk gue mesti buru-buru pergi."

Yup akhirnya ujian pun selesai, dan aku pun akan mengembalikkan hardisk ini ke Robi. Kami sudah janjian untuk bertemu di kelas saat jam istirahat kedua, yaitu sekitar jam setengah 1. Alasan kenapa kali ini tidak perlu menunggu sampai sore atau sampai kelas kosong, itu karena aku hanya harus mengembalikkan dan juga aku sudah ada janji dengan bu Nina untuk mentraktirnya makan. Kami berencana mencoba rumah makan all you can eat yang baru saja buka di dekat salah satu mall di bogor.

Aku pun akhirnya segera pergi menuju kelas untuk bertemu dengan Robi. Sesampainya dikelas aku melihat ia sedang mengobrol dengan teman-teman sekelasnya yang lain. Aku pun segera memanggilnya untuk langsung datang ke arah ku.

"nih bapak kembalikan, sudah jangan ngambek gitu dong Rob, nilai kamu juga bapak liat lumayan bagus kok."

"huff.. yaudah gapapa pak saya gak terlalu kesel kok, cuman bapak licik aja ngomong tentang murid kesayangan didepan anak-anak, setelah mendengar itu mereka semua gak ada yang mau nyontek atau kerja sama jadinya. Mana di hari itu saya cuman belajar sedikit lagi." Kata Robi

Setelah mendengar itu aku langsung membalasnya dengan canda dan tawa. Jujur saja aku sangat terkejut setelah mendengar hal itu. Aku pun lantas memberikan hardisk dan langsung berkata,

"Hahaha mangkanya belajar!! Untung aja lu sedikit jenius, kalo gak udah siap-siap remedial lu sekarang.. Lagipula Rob, dengar ini baik-baik, sebenarnya bapak bangga bisa jadi wali kelas kalian.. bapak yakin kalian semua pasti akan jadi orang sukses."

Robi yang mendengar itu hanya menangguk dan langsung pergi menuju tempat duduknya untuk menaruh hardisk ke dalam tas nya.

Jujur saja aku merasa sedih, karena mulai 2 bulan kedepan atau tepatnya saat masuk tahun ajaran baru nanti, aku tidak akan menjadi wali kelas mereka lagi. Mereka mungkin terlihat seperti anak-anak nakal tapi sebenarnya mereka semua anak-anak yang baik dan pintar. Aku harap hasil ujian mereka memuaskan dan ada yang dapat juara umun disekolah ini.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login