Download App

Chapter 3: Di Kamar Kost

Setelah selesai melaksanakan sholat Ashar berjamaah di Masjid kampus,Aira mampir ke tempat laundry untuk mengambil pakaian yang sudah seminggu dititipkan untuk dicuci disana. Kemudian gadis itu segera kembali ke tempat kostnya dengan membawa satu kantung besar berisi pakaian bersih dan wangi.Semenjak dia datang tadi

pagi,Aira belum sempat merapihkan tempat

tidur dan kamarnya.Sebenarnya sih tidak terlalu berantakan,tetapi hal itu membuat Aira merasa risih sendiri. Meskipun hanya ditinggal dua hari saja, cepat sekali kamar itu menjadi kotor dan berdebu. Mungkin karena pengaruh musim kemarau yang panjang dan juga akibat sejumlah proyek pembangunan jalan tol dan LRT yang masih berjalan di area Jakarta.

Aira gadis yang rajin dan sangat menjaga kebersihan,dia tidak suka dengan hal hal kotor dan berbau,oleh sebab itu Aira sering membersihkan kamar kost nya,Seperti dia membersihkan kamar dirumahnya sendiri.

Untuk meminimalisir bau yang mengganggu, Aira memberi pengharum ruangan yang beraroma teraphy di dalam kamarnya itu. Aira percaya bahwa kamar yang wangi bisa merubah suasana hati seseorang.

Tak heran jika teman temannya seperti Roswita dan hanifah sering mampir untuk menumpang sholat atau sekedar "pis and pup"dikamar Aira.

Di tempat kost putri ini,terdapat delapan kamar kost yang dihuni oleh satu orang per kamar.Masing masing kamar itu ber AC dan memiliki ukuran enam kali sembilan meter persegi dengan kamar mandi didalamnya.

Dan dilengkapi dengan ruang tamu,dapur bersih yang menyatu dengan ruang makan,

dan ada juga ruang keluarga.Bangunan itu didesain dengan konsep minimalis bergaya klasik,sangat nyaman dan elegan.Letaknya yang sangat strategis hanya berjarak lima puluh meter didepan pintu gerbang kampus

Jika dilihat dari depan jalan,bangunan itu tidak akan terlihat,karena terhalang oleh ruko ruko didepannya.Di Tempat kost ini hanya boleh menerima tamu perempuan,

dan tidak boleh menerima tamu laki laki dengan alasan apapun.Kecuali orang tua kandung atau keluarga dari salah satu penghuni kost.

Aira mendapatkan informasi tempat kost ini,ketika dirinya mengikuti ujian mandiri. Pada waktu itu bangunannya masih dalam tahap renovasi,Ayah dan ibu Aira langsung setuju dan membookingnya untuk satu tahun kedepan. Dan ternyata,bangunan itu milik salah seorang Dosen senior Universitas tersebut.Sehingga Orang tua Aira merasa tenang meninggalkan anak gadis semata wayangnya ditempat orang yang dipercaya.

Aira sudah memasuki tahun ketiga tinggal di tempat kost itu,sejak pertama masuk kuliah hingga saat sekarang.Aira juga tidak ingin berpindah ke tempat lain.Aira merasa nyaman dan familiar tinggal disitu,dengan ibu kost yang baik,fasilitas yang memadai, lingkungan yang asri, dan keamanan yang ketat,membuat Aira betah dan kerasan.

Walaupun biayanya lebih mahal dibanding dengan tempat lain yang berada agak jauh dari jalan raya.

Aira mengganti sprei tempat tidur dengan sprei yang baru diambil dari laundry,lalu menaruh sprei yang kotor di keranjangnya. Dengan cekatan Aira membersihkan debu debu dilemari dan meja belajarnya dengan kemoceng,lalu Aira menyapu dan mengepel lantai kamarnya.Dalam hitungan lima belas menit,kamarnya sudah bersih dan terasa nyaman.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam sore,Aira pun masuk ke dalam kamar mandi membersihkan diri dan bersiap siap berangkat ke Masjid,karena sebentar lagi akan memasuki waktu Maghrib untuk area Jakarta Raya dan sekitarnya.

Aira selalu membiasakan diri untuk sholat berjamaah,baik dirumah maupun diMasjid.

Kebiasaan itu sudah dilakukan sejak kecil bersama adiknya dan kedua orangtuanya.

Ayah dan Ibu yang lulusan dari pesantren,

selalu mengingatkannya,betapa pentingnya sholat berjamaah dalam keluarga.Karena dengan sholat berjamaah,akan terjalin kebersamaan dalam membangun hubungan keluarga bahagia .

Terdengar lantunan suara Adzan diMasjid, Aira keluar dari kamarnya dan mengunci pintunya.Aira berpapasan dengan Ziva,

mahasiswi semester tiga dari fakultas yang sama.Ziva mau pergi ke Masjid,kamar Ziva berada disamping sebelah kiri kamar Aira. Anak kost yang berasal dari Pontianak itu sangat senang melihat Aira,dan tersenyum ramah.

"Kak Aira.....kapan datang? Tempat ini menjadi sepi kalau kakak tidak ada...."

"Alhamdulillah,tadi jam tujuh lebih kakak sudah sampai disini,Zi!Ah Masaaa sih...??"

Jawab Aira sambil mengambil sendal teplek di rak sepatu dan memakainya.

"Ayo Zi....kita berangkat!"

Kedua gadis cantik itu berjalan menuju ke Masjid,lalu masuk dari pintu sebelah kiri yang dibatasi tirai setinggi kepala normal,

khusus untuk perempuan.Sehingga jamaah lelaki dan perempuan tidak saling melihat.

Aira dan Ziva sudah mengambil wudhu dari tempat kost,dan mereka tidak perlu untuk mengantri.

Suasana "Masjid Al Ikhlas" malam ini sangat ramai,hampir semua barisan terisi penuh dengan jamaah yang sebagian besar para mahasiswa dan mahasiswi.Apalagi ini hari Senin,akan diadakan pengajian rutin setiap Senin malam setelah sholat Maghrib sampai memasuki waktu sholat Isya.

Aira dan Ziva mampir ke rumah makan "Masakan bundo"sepulangnya dari Masjid,

mereka meminta pelayan itu membungkus

makanan tersebut.Keduanya lebih sering makan ditempat kost sambil menonton tivi dan berbincang bincang tentang pelajaran masing masing.Ziva sering sekali meminta bantuan kepada Aira,jikalau ada hal yang tidak dimengerti tentang pelajaran atau tugas mata kuliah.Dengan senang hati Aira membantunya,Aira gadis yang sangat baik dan senang menolong orang lain yang butuh bantuannya,Ziva menjadi senang sangat mengagumi sosok Aira.

Aira dan Ziva masuk ke dalam kamarnya masing masing.Aira membuka kerudungnya

dan menggantungnya dihanger,sekilas Aira menatap wajahnya sendiri didepan cermin.

Rambutnya acak acakan belum disisir,Aira tersenyum tipis,mengingat dirinya belum sisiran.Wajahnya tanpa riasan sedikitpun,

tapi Aira tetap cantik dan menarik dengan wajahnya yang polos.Wpajahnya bersinar cerah tanpa beban,kulit Aira yang kuning langsat berkilau terkena cahaya lampu. Biasanya sebelum tidur dia memakai lotion keseluruh tubuhnya dan memoleskan cream malam pada wajahnya agar kulitnya tetap lembab dan tidak kering.

Aira membuka laptop dan membaca ulang materi ilmiah yang akan dipresentasikan besok pagi dihadapan teman temannya.

Kemudian Aira mengecek juga materi visual seperti slide atau video dan diagram yang kontras yang akan menjadi daya tarik dari presentasinya.

Aira tidak mau mengecewakan audiensnya,

dia sudah mempersiapkan presentasi ini dengan matang sebelum pulang kerumah orang tuanya beberapa hari yang lalu.Sebab

kunci sukses sebuah presentasi yang efektif adalah dengan persiapan yang matang.

Setelah semua persiapan persiapan untuk presentasi besok sudah lengkap,barulah dia mematikan laptopnya.Aira mengoleskan tangannya dengan sanitizer dan beranjak ke tempat tidur.Beberapa saat kemudian,

Aira sudah berada dialam mimpi.

☆☆☆☆☆


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login