Download App

Chapter 34: Jangan lama lama

Ihsan dan Aira sedang bersiap siap untuk keluar dari kamarnya dilantai atas,ketika mbak Darti salah seorang asisten mengetuk pintu kamarnya dan memberi tahu jikalau tuan dan nyonya besar itu sudah menunggu mereka di meja makan.

"Tok...Tok...tok...nyuwun sewu den....

"Iya mbak...."Ihsan membuka pintu kamar,

Aira sedang memakai kerudungnya. "Nyuwun sewu den,tuan dan nyonya besar sudah menungggu aden dan nona di meja makan.

"Sebentar lagi mbak..."ujar Ihsan.

mbak Darti menganggukkan kepalanya,dan memohon diri meninggalkan tuan muda.

Pasangan suami istri baru itu turun dengan bergandengan tangan dengan mesra,seolah takut ada yang akan memisahkan mereka.

Papa mama tersenyum sumringah,melihat anak dan menantunya yang sangat serasi itu menghampiri mereka.

"Malam ma,pa"Sapa Ihsan sambil mencium pipi mama dan papanya,diikuti oleh Aira

yang berdiri disampingnya.

"Malam sayang,ayo...papamu sudah lapar"

ucap mama.Aira mencium mama dan papa mertuanya dengan hangat,lalu mama pun mempersilahkan Aira dan Ihsan duduk dan berhadapan dengan papa dan mama.

Mereka berempat segera menikmati menu makan malam yang lezat dan sehat yaitu ikan salmon panggang,ayam serundeng lengkuas,capcay tahu dengan paprika dan sambal goreng,semua makanan itu hasil dari olahan bi Minah asisten rumah tangga yang senior dirumah besar itu.

"Mama...papa,besok aku dan Aira mau ke Bandung"Ihsan memberitahu mama dan papanya akan rencananya ke Bandung.

"Tdak jadi hari kamis,nak?" ujar mama dengan raut muka yang agak keberatan.

"Jangan lama lama disana.... Airlangga!"

mama kamu akan kesepian kalau kalian tinggalkan.Papa menimpali sambil melirik ke arah mama.

"Besok siang ada urusan dikampus pa,aku harus berangkat pagi.Hanya beberapa hari saja pa,lagi pula hari minggu besok kami mau ke Jakarta,Arjuna ingin main bersama Aira ke Mall,jawab Ihsan serius.

Sepertinya dokter Arya dan istrinya sudah merasa sangat nyaman dengan kehadiran putra bungsu dan menantunya,rumah akan kembali sepi bila mereka bepergian.Tetapi di sisi lain,mereka mempunyai kehidupan dan urusan yang berbeda.Aira dan Ihsan tidak dapat mengabaikannya,apalagi berkaitan dengan pendidikan yang secepatnya harus mereka selesaikan.

Mama yang sudah terlanjur jatuh hatinya kepada Aira menantunya itupun menjadi galau,serasa ada yang hilang bila Aira tak ada dirumah besar itu.Rumah akan terasa hampa seolah tak bernyawa,hal yang sama dirasakan olehpara asisten rumah tangga. Mereka tidak bersemangat mengerjakan tugas tugasnya yang monoton pada setiap harinya.

Setelah menyelesaikan makan malam,Aira kembali kekamarnya lebih dulu.Ihsan harus memastikan mobil mana yang akan dipakai

untuk besok pergi ke Bandung dengan Aira. Papa menyuruhnya memakai mobil mercy kesayangannya,mobil itu sama mewahnya,

tetapi Ihsan memutuskan untuk memakai mobilnya saja,dia lebih suka mengendarai mobil sportnya,jika dibandingkan dengan mobil sedan papanya.

Ihsan masuk kekamarnya,dia melihat Aira sedang berbicara di telepon dengan ibunya.

Aira mengabarkan pada ibu,kalau dirinya akan ke Bandung bersama suaminya.Ibu berpesan agar Ihsan hati hati mengendarai mobilnya,dan mendoakan agar anak dan menantunya selamat sampai di tujuan.

Setelah selesai berbicara dengan ayah ibu

melalui telepon,Aira menghampiri Ihsan yang duduk di sofa,sambil membuka chat smartphonenya.Aira bersandar pada dada bidang suaminya dengan manja.Lalu Ihsan meletakkan smartphonenya,diatas meja. Suami Aira itu mencium mesra kepala Aira dan mempermainkan rambutnya dengan penuh kelembutan.

Aira dan Ihsan berbicara dari hati ke hati,

mereka membahas berbagai macam prihal masa depan mereka dengan tangan yang saling bertautan.Ihsan menatap istrinya yang dalam kesepuluh hari pernikahannya itu menjadi sumber kebahagiaan hidupnya, membawa kebahagiaan bagi diri dan juga keluarganya.

Ada keresahan dan kegalauan menghantui pikiran Ihsan,bila mengingat dirinya akan segera menjalani program koas yang sudah didepan mata.Hal ini berhubungan dengan kepergiannya ke Bandung,Ihsan tak akan sanggup berjauhan dengan Aira.

Itu sebabnya Ihsan memilih menikahi Aira,

sebelum mendapatkan gelar resmi sebagai dokter.Agar dirinya dan Aira menjalani hubungan yang halal,menjadi suami istri.

Dimana dia bisa mencurahkan semua cinta dan perasaannya kepada kekasih hatinya.

Ihsan membuang semua pikiran itu untuk sementara waktu,saat ini dia hanya ingin menikmati masa masa indahnya bersama dengan Aira.Ihsan tidak ingin larut dalam

pikiran pikiran itu.

"Sayang,kita berbulan madu dihotel atau diapartemen saja?"tanyanya lembut,tapi

yang ditanya diam saja tidak menyahut.

"Sayangku..."Ihsan mendongakkan wajah, ternyata Aira sudah tertidur dengan pulas. Ihsan membiarkan istrinya tertidur diatas pangkuannya,Ihsan menatap wajah polos yang tak berdosa itu,wajah Aira yang selalu hadir dalam ingatannya dan membuyarkan lamunannya.

Ihsan menggendong Aira dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan hati hati,agar istrinya tidak terjaga dari tidur cantiknya.Lalu dia menyelimuti tubuh Aira yang ramping itu,dan merebahkan dirinya disamping istri tercintanya.

Hari masih sangat gelap,Aira bangun dari tidurnya.Gadis itu gelagapan,seingatnya dia berada di sofa semalam dengan Ihsan. Ditatapnya wajah tampan suaminya,yang memberikan warna baru dalam hidupnya.

Aira merasa berdosa karena suaminya itu belum mendapatkan hak atas dirinya yang sudah menjadi kewajibannya.

Aira mencium lembut pipi Ihsan,diamatinya wajah tampan yang selalu membuat dirinya pasrah tak berdaya dengan pesonanya itu.

Aira mengusap hidung mancung suaminya,

lalu alisnya yang tebal,dan bibir tipisnya

yang merah merekah memabukkan dirinya kala bibir itu menciumnya penuh gairah.

Ihsan menarik tangan Aira ketika melihat istrinya sudah bangun lebih dulu,dan akan beranjak dari tempat tidur.Aira terjatuh dalam pelukannya,dan bibirnya menempel di pipi Ihsan yang mulus,Aira tersipu malu.

Ihsan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu,dia melumat bibir Aira dengan rakus.

Aira membalasnya dengan penuh gairah,

seketika keduanya telah tenggelam dalam kenikmatan syurgawi yang memabukkan.

Setelah menunaikan sholat subuh dikamar, Ihsan dan Aira berangkat ke Bandung.

Mereka berpamitan kepada kedua orang tuanya yang mengantar mereka sampai garasi mobil.Mama memeluk Aira sangat erat,papa dan Ihsan tersenyum melihat betapa mama sangat menyayangi Aira dengan tulus.

Aira melambaikan tangannya pada mama dan papa,mobil Ihsan segera meninggalkan mereka yang masih berdiri didepan pintu gerbang hingga mobil mereka tak terlihat.

Ihsan mengendarai mobil mewah BMW XI

warna putih metalik itu dengan kecepatan sedang,dia ingin menikmati suasana pagi yang indah dengan gadis cantik yang kini berada disampingnya.

Tepat pukul delapan pagi,Ihsan dan Aira sudah tiba di apartementnya.Pemuda itu membuka kuncinya dengan keycard,lalu keduanya masuk dengan bergandengan tangan.

"Sayang,ini rumah kita,jadi jangan pernah sungkan" ucap Ihsan pada Aira yang masih agak risih dengan tempat barunya itu.Aira hanya tersenyum simpul,mendengarkan ucapan suaminya.

"Kita akan berbulan madu disini....,jadi bersiaplah"Ihsan menaikkan kedua alisnya dengan jahil. "Huhhh,maunya...." Aira menyeringai sambil mencubit lengan Ihsan.

Ihsan dan Aira beristirahat di sofa sambil menonton televisi.Aira membuat secangkir kopi capucino kesukaan suaminya dan teh manis untuk dirinya.Beberapa makanan ringan sudah tersedia di meja sofa,Hendra telah mempersiapkan kedatangan sahabat sejatinya itu sebelumnya.

Setelah keduanya cukup lama beristirahat,

Ihsan membawa Aira ke kampusnya.Ihsan memakai kaos putih dengan kemeja luar kotak kotak tangan panjang ,dan kancing kemeja yang sengaja terbuka.Diserasikan dengan celana panjang warna mocca dan sepatu sport warna putih,serta jam tangan kesayangannya.

Sedangkan istrinya memakai rok panjang warna mocca berpola huruf A dengan blus putih dan kerudung berbunga yang senada dengan pakaiannya,dengan make up yang natural membuat pasangan pengantin baru ini sangat serasi dan kompak.

Aira menunggu suaminya di dalam mobil,

gadis itu menolak halus ketika Ihsan akan mengenalkannya kepada teman teman kampusnya yang sebagian adalah laki laki,

Aira merasa risih dan belum siap mental.

Setelah menunggu hampir satu jam,Ihsan menghampiri Aira yang sedang membuka akun instagramnya pada ponselnya.

"Mas sudah selesai?"Aira bertanya senang.

"Alhamdulillah,Sudah sayangku.."sekarang kita tunggu Hendra sebentar.

Tak berapa lama Hendra datang,pemuda asal Sumedang itu mengucap salam pada Aira dan tersenyum senang melihat Ihsan sahabatnya membawa istri tercintanya.

Setelah berbicara beberapa menit dengan Ihsan dan Aira,Hendra berpamitan untuk melanjutkan urusan yang belum selesai di kampusnya.Mobil Ihsan bergerak melaju meninggalkan kampus itu dengan hati yang bahagia.Pemuda itu tersenyum penuh arti.

☆☆☆☆☆


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C34
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login