Download App

Chapter 37: Oh jadi begitu ceritanya?

Sementara di Cikarang,dokter Arya dan dokter Marliana istrinya sedang berada di dalam kamarnya.Mama Ihsan itu tampak resah tidak bisa tidur,dia merindukan Aira menantunya dan Airlangga sibungsu putra kesayangannya.

"Pa...anak anak koq belum kasih kabar ya,

kapan mereka akan pulang?mama sudah kangen sekali dengan Aira dan Airlangga."

"Mama ini....baru ditinggal beberapa hari saja sudah galau....kenapa tidak telepon saja mereka?"ujar dokter Arya kepada istrinya.

"Sekarang sudah jam berapa pa..?"mama tidak mau mengganggu mereka.Siapa tahu mereka sudah tertidur,atau mereka sedang

....dokter Marliana tidak melanjutkan lagi kata katanya.

"Ayo kita tidur ma,seperti Airlangga dan istrinya Aira."Dokter Arya membisikkan sesuatu ditelinga istrinya dengan senyum jahil,lalu dokter Arya mematikan lampu kamarnya dan menyalakan lampu tidur. Dokter Marliana tersipu sipu,melihat polah

dan tingkah suaminya,dirinya harus siap melayani suaminya malam ini.Bagaimana

pun mereka masih mampu melaksanakan hak dan kewajiban sebagai suami istri.

Pada pagi harinya,cuaca di kota Bandung sangat mendung,dan hujan akan segera turun.Ihsan masih memeluk Aira dengan sangat eratnya,mereka melanjutkan mimpi indah dalam tidurnya selesai sholat subuh dini hari,lalu Ihsan melakukan serangan fajar kepada Aira istrinya yang sangat menggairahkan itu.

Waktu menunjukkan tepat pukul delapan,

suara telepon berdering nyaring meminta diperhatikan.Suara dari ujung sana lambat laun terdengar merdu,lalu dokter Marliana menyapa lebih dulu dengan lembut.

"Hallo....Assalamualaikum....."sapa mama.

"Waalaikum salam ma...apa kabar ma,Aira kangen mama dan papa"suara Aira parau.

"Koq suara kamu parau sayang,pasti baru bangun tidur ya?Alhamdulillah,mama papa sehat,sayang,ini mau berangkat kerumah

sakit.Mama sudah kangen dengan kalian, Airlangga mana sayang?"mama bertanya

tentang putra bungsunya.

"Syukurlah kalau mama dan papa baik baik saja,Mas Airlangga masih tidur ma..."ucap

Aira dengan malu malu,tentu saja mama tidak dapat melihat mimik wajah Aira yang merona kemerahan.

"Ya sudah sayang,biarkan Airlangga tidur,

kapan kalian pulang?tolong kabari mama"

"Aku terserah mas Airlangga saja ma...."

jawab Aira dengan polosnya.

"Baiklah sayang,mama berangkat dulu."

Kemudian dokter Marliana pun mengakhiri panggilan teleponnya,lalu perempuan yang awet muda itu menghampiri dokter Arya,

mereka berdua masuk kedalam mobil dan segera meninggalkan rumahnya menuju

ke rumah sakit.

Tidak lama setelah menutup telepon dari mama mertuanya,Aira segera menghampiri suaminya dan membangunkannya untuk segera mandi.Mereka berencana checkout dari hotel itu setelah sarapan pagi terlebih dahuhu.

Aira sudah berdandan dengan cantiknya,

dengan riasan tipis yang natural seperti biasanya.Aira memakai celana kulot jeans, baju tunik berwarna putih,dan pashmina ceruty babydoll yang sangat serasi dengan wajah imutnya.Aira memakai flatshoes dan tas bermerek channel yang terkenal senada dengan warna sepatunya.

Sedangkan Ihsan memakai kemeja linen lengan panjang berwarna putih dan celana panjang pitted,yang dia gunakan dengan kancing leher terbuka dan lengan kemeja yang digulung rapi.Membuat Ihsan tampil smart dan nyaman,keren maksimal.

Hendra sedang menunggu Ihsan dan Aira di lobby hotel,Pemuda asal Sumedang itu membawa pesanan Aira.Dari kejauhan dia melihat Ihsan yang merangkul Aira dengan

mesranya.Ketiganya bertemu,lalu pergi ke restauran untuk sarapan pagi bersama.

"Kalian seperti teletubbies saja,berpelukan terus,bikin orang irihati"Hendra mengeluh.

"Makanya....cepat sana cari istri,biar bisa berpelukan seperti kita.."Ihsan memanas- manasi sahabat sejatinya itu.

"Beres boss...tunggu saja tanggal mainnya"

Hendra berseloroh,dengan wajah lucunya.

"Wow....ada kemajuan rupanya dengan sahabat suamiku ini,siapa gerangan gadis yang beruntung itu,Hen?"Aira menimpali.

"Hahaha....kamu sangat mengenal dia,ra!"

Hendra terbahak bahak.

"Siapa ndra?jangan berteka teki dengan kami dong...!"Ihsan semakin penasaran.

Ihsan dan Aira menggoda Hendra sambil berjalan menuju restauran.Sesampainya disana,mereka berhenti sejenak menggoda Hendra.Ketiga sahabat itu sibuk mengambil menu prasmanan sarapan kesukaan masing masing.

Aira dan Ihsan mengambil menu yang sama yaitu nasi goreng special,omelet,soup ayam dan fish fillet.Sedangkan Hendra dengan menu yang berbeda,pemuda itu mengambil nasi timbel dengan sayur asem dan pepes ikan gurame,komplit dengan sambal dan lalapan.Mereka makan sambil menikmati pemandangan alam yang sejuk dan segar.

Hendra menceritakan kisah pertemuannya dengan gadis pujaannya dari A sampai Z.

Gadis itu tak lain adalah Kayla sepupunya Aira,baik Ihsan maupun Aira tidak pernah menyangka kalau Hendra menyukai Kayla.

Namun Hendra belum mengutarakan cinta dan keseriusannya kepada Kayla,mereka masih dalam tahap penjajakan pribadi.

Hendra ingin mendengar pendapat kedua sahabatnya itu sebelum mengutarakannya langsung kepada Kayla.

Hendra jatuh cinta pada saat pandangan pertama,keduanya bertemu dirumah Aira disaat acara lamaran Ihsan dengan Aira sebulan yang lalu.Hendra dengan jantan meminta nomer handphone Kayla,gadis itu memberikannya lewat Aiman adiknya Aira.

Aira dan Ihsan sahabatnya sangat setuju dan mendukung hubungan dirinya dengan Kayla saudara sepupu Aira,asalkan dengan satu syarat,Hendra tidak mempermainkan Kayla.Karena Kayla belum pernah dekat dengan pria manapun,gadis itu lebih polos dari Aira.

"Ahhahaaaa,akhirnya kamu mendapatkan gadis Cikarang ndra.... katanya mau cari teman kampusnya Aira"Ihsan tertawa.

"Entahlah bro....mungkin inilah jodohku,"

Hendra menerawang,mengingat gadis itu.

"Come on Hendra.....kamu tunggu apalagi? Dahulu kamu yang memprovokasi aku untuk cepat cepat mendapatkan Aira,sekarang giliran kamu.Nanti si Kayla keburu diambil orang lho....meranalah dikau...."Ihsan pun mengingatkan Hendra betapa gigihnya dia menyuruh Ihsan untuk segera menembak Aira dan mengutarakan isi hatinya.

"Ohhhh jadi begitu ceritanya....bukan atas kemauan mas Airlangga sendiri jatuh cinta denganku?"ucap Aira kesal ingin menangis,

Aira menjadi salah faham kepada Ihsan.

"Hemm... bukan begitu ceritanya sayang..."

Ihsan buru buru menjelaskan kepada Aira yang sedang merajuk kepada dirinya.Tapi Aira masih tetap cemberut dan matanya berkaca kaca,Ihsan menjadi salah tingkah.

Melihat situasi yang kurang baik,Hendra segera angkat bicara kepada Aira,dia tidak mau Aira menjadi salah persepsi gara gara dirinya.Hendra menceritakan secara detail kepada Aira bahwa Airlangga sahabatnya itu sangat mencintai Aira setengah mati.

Sehingga Hendra menyarankan sahabatnya itu untuk segera bertemu dengan Aira dan mengutarakan cintanya langsung kepada Aira,dan berkata jujur bahwa dia sangat mencintai Aira sejak lama.

Akhirnya Aira dapat menerima penjelasan

dari Hendra,Aira meminta maaf kepada suaminya,dia menyadari kalau akhir akhir ini menjadi sensitif.Ihsan merasa sangat lega karena Aira sudah tidak marah dan cemberut lagi.

Ihsan tidak bisa melihat istrinya bersedih.

Ihsan segera memeluk Aira dengan posesif.

"Jangan salah faham lagi ya sayangku...."

Ihsan membelai pipi istrinya dan mengecup kepala Aira dengan penuh kasih sayang.

"Maafkan aku juga Aira,aku tidak ada maksud untuk membuat kalian bertengkar"

Wajah Hendra memelas.

"Lupakanlah....seharusnya aku tidak boleh bersikap seperti itu"jawab Aira lirih.

"Ayo sayang.....diminum wedang jahenya,

nanti keburu dingin..."ujar Ihsan mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.Ihsan tidak mau istrinya cemberut lagi.

Beberapa menit saja,Aira sudah berubah ceria dan tertawa lagi,Aira menghabiskan minuman hangat wedang jahe itu.Setelah selesai menghabiskan sarapannya mereka segera berlalu meninggalkan restauran.

Ketiga sahabat itu berpisah di depan lobby hotel,karena Hendra menggunakan sepeda motornya.Ihsan langsung berangkat pulang dan sebelumnya singgah ke gedung sate.

Tiga puluh menit kemudian mobil BMW XI berwarna putih metalik itu yang dikendarai oleh Ihsan,memasuki area parkir gedung sate berwarna putih yang sangat unik dan megah,terletak dipusat kota Bandung.

Namun Gedung ini tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang.Dan tidak setiap saat masyarakat sekitar dapat masuk ke gedung ini,seperti tempat wisata sejarah lainnya. Ihsan pernah datang ke gedung ini untuk menghadiri satu acara gala dinner bersama Gubernur Jawa Barat saat itu,dalam acara pemuda konferensi Asia Afrika mewakili kampusnya.

Aira dan Ihsan hanya mengambil photo di taman depan gedung sate,dengan berlatar belakang air mancur yang indah membuat sempurna photo keduanya.Meskipun begitu,

Aira cukup terhibur dan tidak penasaran lagi,karena ini yang pertama kalinya Aira datang ke gedung sate Bandung.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C37
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login