Download App
50% Mr. K

Chapter 2: Bertemu Malaikat

Seminggu sudah berlalu Kim Seokjun telah mengurus berkas-berkas yang diperlukan untuk mengadopsi anak gadis Jeon Sunny, bocah yang baru berumur 11 tahun itu. Dia mengadopsi anak itu karna keponakannya Kim Tan masih berumur 16 tahun. Belum memenuhi syarat untuk mengadopsi seorang anak. Setelah Tan dewasa dia akan menggantikan Kim Seokjun sebagai orang tua angkat anak gadis itu. Begitulah kesepakatan mereka berdua.

Entahlah Tan sangat menyukai gadis itu. Katakan saja karna gadis itu imut dan terlampau imut dimata Tan sehingga dia tidak mau anak itu jauh-jauh darinya. Seperti sekarang sifat posesif terhadap gadis itu sangat jauh dari kata wajar.

Teman-temannya Jaem sibentet, Juno sikelinci, Agus si es batu, RJ si genius, dan terakhir Jope si kuda. Sedang ingin bermain dengan si gadis imut itu.

"Hy gadis cantik siapa nama mu?" tanya Jaem.

"Kim Sunny samchom."

"Heh.. Park Jaem kamu jangan coba-coba kau dekat-dekat dengan anak gadis imutku!" titah Tan seraya menunjuk-menunjuk memperingati Jaem, anak gadisnya tidak boleh di sentuh, bahkan seujung jari sekalipun.

"Aigo.. Kim Tan ada apa dengan mu? Kenapa kau sebegitu marah?" tanya Jaem dengan nada menggoda.

"Hyung apa sekarang kamu menjadi pedofil setelah putus asa mengejar Naya?" Juno angkat bicara.

"Ais kau ini," Tan menjitak kepala si Juno. "Yang benar saja, aku tidak suka pada Naya itu, kalian salah paham. Dan jaga ucapan kalian di sini ada anak kecil," Ujar Tan dengan penuh penekanan. "Kamukan yang menyuruhku meminta nomornya aissss." ujarnya lagi sembari menunjuk kearah Jeon Juno. sedangkan Juno yang tersudutkan hanya ketawa nyengir.

"Sunny sebaiknya kamu main sana ke rumah Choi Sanha ajak dia main apa saja!" pinta Tan kepada Sunny. Sebaiknya gadis imut itu tidak mendengarkan kata-kata yang tidak seharusnya dia dengar dari orang-orang dewasa seperti Tan dan teman-temannya.

"Ok samchon. Baiklah bye samchon-samchon semua," Sunny berlari kecil ke rumah Choi Sanha sahabatnya. Sanha namja kecil telah menjadi sahabatnya sejak tinggal di rumah Tan.

"Ya baiklah gadis kecil" ujar RJ kemudian di angguki oleh yang lain.

***

*Sunny POV*

Halmeoni Sunny bertemu malaikat di sini. Sunny rasa halmeoni salah jika malaikat hanya ada di surga. Buktinya Sunny temukan malaikat di sini halmeoni. Namanya Kim Tan samchon dan Kim Seokjun samchon, sekarang Sunny tinggal bersama mereka halmeoni. Mereka sangat baik sama Sunny halmeoni. Walaupun Tan samchon selalu berisik helmeoni. Suka ngomelin Sunny kalau Sunny lupa makan, terlambat mandi sore, kelamaan main sama Sanha, tidur di sofa dan masih banyak lagi. Tapi Sunny tetap sayang kok sama Tan samchon. Halmeoni Sunny kangen halmeoni. Halmeoni Sunny kangen sama momy dan dady. Halmeoni jangan nangis ya di sana. Sunny janji ngak akan nangis lagi di sini. Sunny juga janji ngak nakal lagi.

*Sunny POV End*

***

*Tan POV*

Ternyata mengurus anak kecil itu tidak gampang ya? Di usiaku yg masih 16 tahun bisa di bilang terlalu muda untuk mengurus anak gadis nakal tapi imut seperti Sunny Tapi tenang ajah aku 'si manusia ganteng dan genius' sangat sangat menyanyangi Sunny.

Hari ini aku akan mengantar gadis imutku ke sekolah barunya. Iya aku harus memindahkan dia ke sekolah baru, jika tidak mungkin kejadian pembullyan beberapa waktu lalu akan terulang kembali. Ais.. Memikirkannya saja aku tidak habis pikir. Aku tidak mau dia kenapa-kenapa. Kalian tahukan aku sangat-sangat menyanyangi mahluk kecil itu.

Aku lirik jam diatas meja menunjukkan pukul 5.00 a.m. Aku harus menyiapkan perlengkapan ku dan Sunny ke sekolah dan harus segera membangunkannya.

'Tok.. Tok..' Aku membuka pintu kamarnya. Kulihat dia sudah duduk di atas ranjangnya.

"Kau sudah bangun Sunny ku?" aku menghampirinya.

"Hiks..hiks.. Tan samchon."

Aku lansung memeluknya. 'Apa dia mimpi buruk? Apa dia rindu halmeoninya?' oh tuhan aku mendadak cemas.

"Sunny kamu kenapa?"

"Samchon... Hiks..hisk jang-an marah-i Sun-ny ya. Sun-ny ngom-pol," tuturnya terbata-bata.

"Aigooo... Ku kira kau sakit atau semacamnya. Ya aku maafkan, lain kali jangan di ulangi lagi ya?" titahku sambil menghapus air mata di pipinya. Sekarang kalian tahukan 'aku orang yang yg baik hati'. Walaupun sedang diuji aku tetap tidak bisa marah. Ya bagaimana bisa aku marah sama si gadis kecil ini. Aku selalu berdo'a 'Jangan cepat besar gadis kecilku'.

Dia mengangguk.

"Sekarang kamu mandi, berpakaian dan bersiap-siap untuk ke sekolah baru mu Sunny. Baju mu sudah samchon siapkan di dalam lemari. Setelah itu turunlah kita sarapan bersama."

*Tan POV End*

***

*Author POV*

" Samchon aku sudah siap," ujar Sunny begitu dia hampir sampai di meja makan. Dia sudah siap dengan peralatan sekolah dan ransel yang juga sudah dia sampirkan di punggung munyilnya.

"Baiklah ayo cepat sarapan," Tan membawa Sunny ke meja makan.

"Samchon, Jun Samchon kemana?" tanya Sunny di sela-sela kegiatan makannya.

"Dia sudah pergii ke kantor Sunny. Dia ada rapat pagi ini. Ayo cepat habiskan sarapan! nanti kita terlambat."

***

Sunny mengikuti ssem-nya, sesampai di kelas 5 A. Dia di suruh memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama aku Kim Sunny. Semoga kita bisa berteman," ujar Sunny sembari menampilkan senyum yang sedikit terpaksa. Sejujurnya dia sedikit takut, mengingat dia adalah korban pembullyan. Dia sedikit trauma.

"Sunny silahkan duduk!" titah ssem-nya.

Sunny menurut dia lansung duduk di sebelah Choi Sanha namja chingunya, dia telah berjanji kemaren akan duduk di samping Sunny.

"Hy kenalkan nama aku Choi Sanha," canda Sanha.

"Arayo" sahut Sunny sambil menjitak kepala Sanha.

"Hy aku Beom Goo," seraya mengulurkan tangannya.

"Aku Yujeon."

"Huening Lai. Panggil aku Lai!"

"Aku Taehyon."

Mereka kelima namja itu saling berusaha mendekati Sunny.

"Ais.. Kalian ini tidak bisa melihat yang cantik saja. Tidak perlu saling berebut gitu. Hey Sunny aku mina , ini Meji, ini Mia dan ini Rujin. Salam kenal dari kami," ujar teman sekelas Sunny yang terakhir di ketahui namanya Mina.

"Senang bertemu dengan kalian semua," ujar Sunny, terharu gadis kecil itu terharu.

Dia sangat senang saat ini, teman-temannya sekarang jauh lebih baik dari teman-temannya di sekolahnya yang lama.

***

Pukul 03.00 p.m. Tan baru sampai di rumahnya dia lansung mencari keberadaan Sunny.

"Sunny," teriaknya.

"Sunny," Tan berlari ke kamar Sunny.

"Sun- eh kamu tidur ternyata. Maaf ya Samchon tidak bisa jemput kamu," Tan duduk di samping ranjang mengecup singkat kening Sunny.

"Samchon.." Sunny terbangun dari tidurnya gegara aksi singkat Tan barusan. "Samchon baru pulang?" tanyanya, sembari mengucek matanya.

"Maaf samchon membangunkan mu. Apa kamu sudah makan?" tanyanya sambil mengusap lembut rambut Sunny yang sedikit berantakan.

"Udah samchon. Tadi Sunny makan di rumah Kim Irene imo bersama Sanha," jawabnya sembari mengucek matanya.

"Bagaimana hari ini? Apakah kamu punya banyak teman?" tanya Tan lagi.

"Sunny senang samchon, Sunny punya banyak teman. Ada Sanha, ada Beom Goo, ada Yujeon, ada Taehyon trus... Siapa lagi ya? hmm... ada Lai oh ya Lai... Hampir saja lupa.. Truss ada... Eh," ucapan Sunny berhenti karna Tan mecubit kedua belah pipi tenbem Sunny.

"Aww... Samchon sakit."

"Apa semua teman mu hanya laki-laki?" kesal Tan. Dia 'cemburu' eh mungkin 'kawatir' 😂😂😂Ya begitulah. Tan kawatir gadis kecilnya dikelilingi para namja chingunya.

"Tidak samchon. Aku juga punya teman perempuan. Namanya Mina, hm.. Mia, Meji dan Rujin," ujar Sunny mengelak.

"Baiklah... Jangan cepat dewasa ya," Tan mengusak rambut Sunny. Tan selalu ingin mengatakan 'jangan cepat dewasa ya'. Dia semacam tidak rela jika Sunny mempunyai teman laki-laki seperti 'pacar' mungkin.

"Ais.. Samchon mengapa aku tidak boleh cepat dewasa? Kim Irene imo selalu bilang cepat dewasa ya biar bisa jadi pacarnya Sanha," ujar Sunny polos sambil melipat tangan di dada mengalihkan tatapannya ke arah lain. Yang pasti bukan ke arah dimana Tan berada. Dia kesal, gadis imut itu kesal.

"Astaga Irene imo bilang begitu. Besok aku akan ke rumahnya dan bilang jangan berikan ajaran yang tidak baik," Tan memijat pelipisnya.

Sunny hanya mengerutkan keningnya.

" Tapi samchon pacar itu apa Samchon ?" tanya Sunny polos.

***

Malam harinya Sanha datang ke rumah Sunny dia sudah berjanji akan mengerjakan tugas sekolah bersama-sama.

"Hyung, dimana Sunny?" tanya Sanha lansung masuk tanpa permisi.

"Eh ada Cana. Ada tuh Cunny di atas dia kamarnya" jawab Jun sambil menirukan gaya bicara anak kecil.

" Ah... Hyung jangan mengejek ku lagi aku sudah bisa bilang huruf s," rengek Sanha.

"Aigo... Baiklah sana pergi ke kamarnya," dia tersenyum geli melihat Sanha.w Jun emang selalu seperti itu sama Sanha. Mereka memang sudah dekat karna Irene dan suaminya Choi Suho. Mereka juga sering dulu membantu Jun untuk mengurusi Tan masih kecil dulu.

Sanha lansung berlari naik tangga dan lansung membuka pintu kamar Sunny.

"Sanha.. Kamu bawa buku gambarnya kan?" tanya Sunny, begitu Sanha masuk kekamarnya.

"Iya dong.. Ini," lalu Sanha memperhatikan Sunny yang tengah menggambar figura yang berada di kamarnya.

"Wahh.. Kamu menggambar itu Sunny.. Aku juga mau buatkan untuk ku juga cepet," paksa Sanha.

"Enak aja.. Bikin sendiri sana," sambil menjitak kepala Sanha.

"Aw... Sunny bisa tidak kau sehari saja tidak menjitak kepala ku.. Lama-lama aku bisa bodoh. Apa kau mau punya pacar bodoh? " kata Sanha polos.

"Biarin weekkk..."

"Ais... Kau ini baiklah aku akan mengejarmu."

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran SN Couple itu. Lalu tugas ? Ya mungkin mereka lupa.

TBC

'Apa aku cemburu?'- Tan.

'Sunny nakal.. Nanti aku bisa bodoh'- Sanha.

'Pacar ?'- Sunny.

'Yeppo'- Beom Goo, Yujeon, Lai, dan Taehyon.

'Asyik ada teman baru'- Mina, Mia, Meji dan Rujin


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login