Download App

Chapter 2: 2. Pencarian Data Karyawan

Sepulang dari meeting dengan Klien Jean tiba dirumah pukul 9 malam. Dia Memarkirkan mobil Range Rover Sport berwarna Putih nya di Parkiran. Dia merasa sangat lelah hari ini dan penat karena pekerjaan yang menumpuk dan serasa sangat ingin berendam di air hangat dan saat itu juga Jean segera masuk ke dalam rumah.

"Den sudah Pulang? mau makan malam sekarang Den? "sapa Bi Nani ART rumah Jean.

" Nanti saja Bi, saya mau mandi air hangat dulu". jawab Jean singkat

"Baik Den, bibi siapin di meja makan saja dulu ya makanan nya ya Den. "

"Ya Bi, saya keatas dulu.

Sesampainya di kamar Jean langsung masuk kamar mandi dan menyalakan air hangat kedalam bathub. Sambil menunggu air penuh dia duduk di Sofa yang ada si dalam Kamar Mandi dan melihat pesan yang masuk ke HP nya. Tiba Tiba ia teringat kepada sosok wanita yg dia kagumi sejak SMA yaitu Rania anak Biasa bukan dari keluarga kaya namun sangat pintar dan menjadi juara kelas. Karena Jean anak yg dingin dari dulu sampai sekarang, dia terbiasa di eluh eluhkan gadis - gadis di Sekolah sejak SMP sampai dia Kuliah karena ketampanan nya apalagi dia anak seorang pengusaha ternama di Negara nya. Tapi karena Rania yang bukan Jean Holic alias fans berat Jean dan kecuekan Rania terhadap Jean lah yg membuat Jean Penasaran. Ketika air sudah penuh ia bergegas berendam menjernihkan pikiran dan menghilangkan penat dalam air hangat. Saat Jean Memejamkan mata ia teringat kembali Gadis lain saja mengejar nya kenapa Rania tidak berminat sama sekali. Namun karena Rania adalah Gadis biasa Jean tidak berani mendekati ia takut nanti Rania akan di Bully gadis 1 sekolah kalau tau Jean mendekati Rania. Lebih aman jika Jean menjaga jarak karena jean tau gadis gadis disekolah nya dulu adalah anak anak dari orang kaya bisa saja menjatuhkan rania dan keluarga nya karena mereka orang biasa bukan dari golongan orang kaya. Lagi pula Jean bukan lah pria yang mudah jatuh cinta, jangan kan pacaran mengungkapkan perasaan nya kepada seorang wanita saja tidak pernah. Entah mengapa hanya sekedar Kagum dan Penasaran dengan sosok Rania namun melihat Rania dari Jauh saja sudah membuat dada nya Berdesir. Bahkan Jatuh cinta pun Jean blm pernah sekalipun. Karena Ayah nya berpesan kalau Jean haruslah matang dan belajar dengan giat belajar sampai S2 untuk meneruskan bisnis keluarga. Tidak ada Pacaran Pacaran Pulang Tepat waktu. Pulang sekolah harus Les ini dan itu mana ad waktu untuk memikirkan pacaran. Akan sangat kasihan gadis yang menjadi kekasih nya karena waktu nya saja hanya untuk tidur dirumah. Ayahnya seringkali menjodohkan Jean dengan kolega Ayah nya untuk menyatukan dua usaha namun Jean tidak pernah mau karena untuk urusan cinta Jean mau memilih sendiri Jodoh nya. Namun Ayah Jean Juga setuju untuk urusan Cinta Ayah tidak dapat memaksa karena dulu saat muda juga ayah nya tidak suka nama nya perjodohan.

Setelah mandi dan berpakaian santai Jean turun ke bawah untuk makan. Serasa sepi sekali dirumah karena Ayah dan Bunda nya saat ini berada di Singapur mengurus bisnis Ayah nya yang ada di sana.

"Den, ada yang mau di tambah makanan nya? " tanya bi Nani.

"Tidak ada bi ini sudah cukup." jawab Jean singkat.

lalu bian memanggil Pak Dana suami Bi Nani sekaligus Supir pribadi Jean.

"Pak Dana besok kita bernagkat jam 7 dari sini ya." info Jean kepada Pak Dana.

"Baik den siap". jawab pak Dana.

"Bi Nani, Jean mau bilang terimakasih bi Nani udah nemenin Jean dan merawat rumah ini dari Jean kecil sampai sekarang. Terimakasih bi Nani udah setia sama kelg ini. Setidak nya Jean gak kesepian - kesepian banget karena masih ada Bi Nani dama Pak Dana dirumah ini"

"Ya Allah Den, bibi terharu banget denger kata kata aden. Bibi yang harus nya berterimakasih den karena aden dan keluarga sudah banyak membantu bibi dan keluarga bibi. Nyonya udah nyekolahin anak - anak bibi sampe SMA aja bibi sudah bersyukur Den. Apalagi bibi sama Pak Dana suami Bibi juga kerja disini jd bibi ga khawatir bibi tenang kerja disini, nyaman, bibi betah den ga kepikiran jauh dari anak dan suami. Bibi Udah punya 2 cucu. Apalagi yang bisa bibi lakuin slain ngabdi sama keluarga aden sebagai wujud terimakasih bibi buat semua kenyamanan yang udah dikasih sama keluarga ini. Aden, nyonya, tuan sama non Kanya udah bibi anggap keluarga sendiri den." jelas Bi Nani dengan mata sudah berkaca - kaca.

" Makasih ya Bi. Jean harap nanti kalo Jean sudah punya pendamping Bihi tetap ikut sama Jean kmana pun Jean Tinggal bibi ikut ya." pinta Jean

"Pasti den bibi sama Pak Dana akan ikut aden sama istri aden nanti."

"Ok, tenang aja Bi pasti kalo Jean ajak Bibi, Pak Dana juga akan Jean ajak Masa mau di pisahin nanti Pak Dana meluk guling malem malem hehe"

Bi Nani dan Pak Dana senyum - senyum mendengar kalimat yang di keluarkan oleh Jean.

"Aden bisa aja." sahut Pak Dana


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login