Download App

Chapter 2: 2. Awal bertemu Rival di kampus

"ehem, kita boleh gabung?" ucap seseorang dengan suara khasnya.

Ara yang masih tertunduk menatap hpnya. Mendengar suara yang familiar ditelinga. Ia langsung mengangkat wajahnya dan melihat kearah sumber suara.

Ara menatap seseorang itu terkejut namun setelah beberapa detik ia mengubah ekspresinya sebiasa mungkin. Rayna yang menyadari ekspresi Ara yang menurutnya tidak nyaman dengan kehadiran mereka angkat bicara.

"Maaf, emang ngak ada tempat lain ya" ucap Rayna

"ngak ada, udah penuh semua. Kita boleh kan gabung" ucap Alfandy.

Sebelum Rayna angkat bicara. Jesslyn mendahuluinya.

"boleh dong, duduk aja" ucap Jesslyn ramah.

Mereka berempat pun gabung dimeja Ara dan teman-temannya. Jesslyn mencondongkan badannya kearah teman-temannya sambil memberi isyarat yang menyatakan.

"mereka anak baru yang gue omongin tadi" ucap jesslyn tanpa suara. Mereka yang mengerti dengan isyarat Jesslyn cuma beroh ria.

"oh iya kita belum kenalan, kenalin gue Melvin" ucap Melvin sambil mengulurkan tangan kearah mereka. Ravelyn yang pertama menyambar uluran tangan itu.

"gue Ravelyn" ucap Ravelyn sambil tersenyum manis. Begitu juga dengan yang lain terkecuali Ara.

Ravelyn yang berada disebelahnya menyenggol lengan Ara agar ia memperkenalkan diri.

'ternyata bener kata Al tadi, Ara beda'-batin Melvin

"gue Ara" ucap Ara datar.

'lah, nih anak kenapa. Tadi aja ketawa2 sekarang badmood'-batin jesslyn

Alfandy dan teman-temannya tersenyum ke Ara saat ia memperkenalkan diri, walaupun sebenarnya mereka saling mengenal saat dibangku SMA.

"sorry, dia lagi pms jadi agak judes" ucap Ravelyn. Mereka cuma mengangguk memahami Ara.

"kalian berempat satu fakultas" ucap Melvin basa-basi.

"Engga, cuma Ara sama Rayna yang sefakultas" ucap Jesslyn.

"lo ngambil jurusan apa" tanya varrel ke jesslyn

"gue arsi" ucap jesslyn "lo?" lanjutnya

"gue ngambil teknik mesin, kita sefalkutas" ucap varrel

"Guys, gue sama Ara duluan ya. Mau ngumpulin tugas" ucap Rayna yang memakai ranselnya begitu juga Ara.

"yaudah, ati2 " ucap Ravelyn. yang diangguki Ara dan Rayna.

Ara masih masih berdiri ditempatnya sambil menatap seseorang yang sedari tadi duduk disebelahnya dengan diam sambil menikmati mi ayamnya.

"permisi, gue mau lewat" ucap Ara

"lewat aja" ucap Alfandy tanpa mengalihkan pandangan darinya sambil memberi jalan untuk Ara, begitu juga Melvin yang duduk disebelah Alfandy.

Ara melangkah melewatinya lalu menyusul langkah Rayna yang berjalan lebih dulu kearah ruang dosen.

"Ra, lo kenapa" tanya Rayna

"ngakpapa" ucap Ara.

'pasti ada yang disembuyiin nih sama Ara'-batin Rayna.

'ngapain mereka jauh2 pindah kesini. Agh, gatau deh'- batin Ara frustasi.

Setelah dari ruang dosen mereka berdua berjalan melewati koridor.

"lo langsung pulang ra?" tanya Rayna

"gue ke cafe bang el dulu ray" jawab Ara

"oh oke, gue duluan ya kalo gitu. Kayaknya gue udah dijemput didepan" ucap Rayna sambil menatap sekilas kearah layar hpnya yang menyala karena ada pesan.

"oke, ati2 Ray" ucap Ara yang diangguki Rayna.

Rayna pun menjauh dari Ara untuk menemui seseorang yang menjemputnya. Sedangkan Ara melangkah menuju tempat motornya terparkir.

•••

Disisi lain, Alfandy dan teman2nya melangkah melewati beberapa koridor. Mereka hanya berjalan seperti biasa namun dimata mahasiswa lain khususnya kaum hawa malah terlihat mempesona, seperti beberapa aktor yang lewat didepan mereka.

"gans parah" ucap seorang mahasiswa.

"kira2 mereka pindahan darimana ya?" ucap seorang mahasiswa lainnya.

Tak dipungkiri memang mereka berempat memiliki wajah yang lumayan tampan namun dibalik wajah mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Melvin yang banyak bicara, Milo yang kalem, Alfandy yang dingin, dan Varrel yang suka bicara blak-blakan tanpa tau tempat dan terkadang perkataannya yang terkesan tajam untuk didengar.

Bruk~

Tiba-tiba ada seseorang menabrak dada bidang Alfandy dan membuat mereka menghentikan langkahnya.

Alfandy_pov

Saat gue berjalan tiba2 ada seorang cewek berjalan sambil menunduk tanpa tau ada gue yang jalan berlawanan arah dengannya. Saat gue mulai melangkah ke tepi agar dia ngak nabrak gue.

Bruk~

Gue reflek memegang pundak dia agar dia ngak jatuh.

"lo ngakpapa?" ucap gue memastikan. Walau gue sempet heran sama nih cewek. Bisa-bisanya dia jalan sambil nunduk.

"eh- maaf, aduh kayaknya aku agak ngak enak badan deh" ucapnya sambil bersender kegue. Sedangkan temen2 gue cuma nyimak drama yang dibuat olehnya.

'modus ini mah'-batin teman-temannya.

Gue mendorong pelan tubuh cewek yang ngak gue kenal ini menjauh dari gue, membuat dia mendongak menatap wajah gue yang lebih tinggi darinya.

"Emb, sorry sebelumnya kita belum kenal ya. Emb, kenalin gue Irana" ucapnya sambil senyum malu-malu lau nyodorin tangannya kearah gue.

"gue Alfandy" ucap gue datar. Gue sebenernya udah sering ngelihat cewek kayak dia yang modus kegue dengan pura-pura sakit tapi ternyata ngak sakit sama sekali.

Alfandy_pov.end

"Lo kalo sakit ke uks, jangan drama didepan kita" ucap Varrel yang mungkin sedari tadi ia tahan membuat cewek itu menatapnya terkejut dan tidak menyangka kalau dirinya baru saja mendapat kata-kata mutiara dari Varrel.

Bagaimana bisa ada orang yang tidak terpesona oleh wajah rupawannya. Bahkan ia disebut sebagai bunga kampus. Orang-orang yang melihatnya akan langsung terpesona dan bahkan tidak ada yang bisa menolaknya kecuali mereka berempat dan rifalnya yaitu Ara dan teman-temannya.

'untung gue cantik, cewek cantik ngak boleh marah'-batin Irana sambil tersenyum kearah mereka.

Sedangkan mereka yang melihatnya tersenyum menatapnya aneh sambil berlalu meninggalkannya.

Sesampainya mereka ditempat parkir. Alfandy menghentikan langkahnya saat melihat Ara berbincang dengan seorang wanita. Sedangkan teman-temanya sudah memasuki mobilnya. Tak lama ia juga masuk ke mobilnya tanpa menyalakan mesinnya.

"Pokoknya gue ngakmau tau, lo harus jauhin cowok itu " ucapnya dengan percaya diri sambil melihat Ara dengan rendah.

"maksut lo?" ucap Ara

Wanita itu terlihat memutar bola matanya malas.

"Berani banget lo duduk sebelahan sama pangeran gue. Inget lo itu jangan tinggi2 standarnya kalo cari cowok. Lo itu sebatas bulu ketek gue" ucapnya merendahkan.

Ara terlihat tersenyum miring meremehkannya karena ia merasa tidak terintimidasi olehnya.

"apa urusan lo. Lo siapa dia? Pacarnya?" ucap Ara tenang sambil memakai helmnya. Ia tidak sedikitpun terpengaruh dengan perkataan Olin tadi.

"gue calon gebetannya" jawabnya yang berusaha tidak terlihat terintimidasi.

"oh"

Perkataannya barusan membuat Oline tidak bisa berkata-kata dan membuatnya semakin kesal Sehingga dia pergi meninggalkan Ara dengan wajahnya yang memerah menahan amarah. Sedangkan Ara geleng-geleng kepalanya heran.

'bisa-bisanya ada cewek kayak gitu disini'-batin Ara

Tanpa Ara sadari ada beberapa pasang mata yang sedari tadi mengawasinya dari dalam mobil.

"kayak bukan Ara yang kita kenal" ucap milo yang diangguki Melvin.

"apa rencana lo var" ucap Melvin.

"gue bakal jujur ke bang El dan nerima konsekuensinya karena udah nyakitin adeknya" ucap Varrel tanpa mengalihkan pandangannya dari Ara yang mulai melajukan motor Scoopy hitamnya.

Alfandy yang mendengarnya menatap Varrel sekilas lalu memakai seatbeltnya dan mulai menjalankan mobilnya.

"lo serius?" tanya Melvin sekali lagi dan mendapat anggukan keyakinan dari Varrel.

Menginggat Gabbriel tidak akan mengampuni siapapun yang menyakiti keluarganya terutama adik kesayangannya tanpa pandang bulu. Membuat Melvin yang membayangkannya saja membuatnya bergidik ngeri.

"good boy, lo cowok harus gentle" ucap milo salut dengan Varrel.

Sedangkan Alfandy sedari tadi diam menyimak sambil bergelut dengan argumennya sendiri.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login