Download App

Chapter 302: Dalam Bayangan, Selalu Disertai Kegelapan

Ketika sesi salaman selesai, Yuuki segera menyemprotkan hand sanitizer ke telapak tangannya dan mengelapnya dengan handuk yang diberikan Rita kepadanya.

"Ahh, najis, najis. Aku tidak mau ketularan mendapatkan topi hijau sama sepertimu." kata Yuuki.

Rita hanya tersenyum dan menatap Otto dengan pandangan yang saaaaangaaaatttt....indah~

Melihat ini, Durandal yang mengenal Rita dengan baik merasa sedikit kasihan kepada Otto. Itu adalah pandangan yang selalu Rita berikan ketika dia menemukan mainan kecil yang menyenangkan...

Otto sendiri hanya tersenyum sementara tangannya juga dia gosok ke jubah putihnya disana.

Kedua orang itu menatap dengan pandangan sengit, namun kemudian keduanya secara bersamaan mengayunkan tangan kanan mereka kesamping untuk...

Bam! Bam! Bam! Bam! Bam! Bam!...

Rantai emas yang tak terhitung jumlahnya jatuh dari ruang di langit sekitar, bersamaan dengan logam yang tak terhitung jumlahnya membentuk sebuah penghalang fisik.

Di luar sana, lusinan tentara yang sudah menyiapkan senjata mereka terkejut.

Morito yang melihat segera mengetuk-mengetuk hal itu dan mendecakkan lidahnya.

Dia mengulurkan tangannya kesamping, dan seorang tentara disana memberikan tiga C4 kepadanya.

"Kalian semua! Ledakkan saja semua ini! Jangan hemat bom !!!!"

"Sir! Yes Sir !!!" xN

Sementara itu di dalam sana, Yuuki tiba-tiba meregangkan tubuhnya dan bertanya: "Aku tidak ada tenaga tambahan mengenai masalah tentara ini."

"Kebetulan, aku juga."

"Yup, karena kita sudah memutuskannya, kapan menurutmu kita akan kesana?" Yuuki tiba-tiba menambahkan pertanyaan.

"Biar aku pikirkan....tiga hari lagi, beri aku tiga hari untuk mempersiapkan beberapa hal." kata Otto ketika menunjukkan tiga jarinya.

"Diterima, kebetulan aku juga harus mengatur beberapa hal di sekolah." Yuuki setuju, "Dan akan kukirimkan lokasi pertemuannya, oke?"

"Ya, Ya, itu memang seharusnya kau lakukan sebagai remaja seusiamu."

"Berisik. Katakan itu kepada Durandal disampingmu jika kau berani."

Keduanya bertautan satu sama lain dengan nyaman, dan Durandal yang menjadi topik menunjuk dirinya sendiri dengan bingung.

Tapi kalau dipikirkan sendiri, Durandal sebenarnya tidak lebih tua dari Yuuki disana. Paling banyak hanya terpaut beberapa bulan dari bocah itu.

Jadi dia tidak bisa mengatakan bahwa Yuuki salah bukan?

"Rita, apakah kau akan pergi bersama kami sekarang?"

Rita membungkukkan badannya sedikit dan menjawab, "Mohon maaf sebesarnya Bishop-sama. Tapi saya sekarang adalah pelayan pribadi Yuuki-sama."

"Hmmm, nah, apa boleh buat jika sudah seperti itu. Jika bisa, curi beberapa data penelitian penting dari anak itu kepadaku nanti."

"Yes, Rita akan menjalankan itu dengan baik, Bishop-sama."

Yuuki hanya mendengus jijik mendengar ini. Ingin mencuri darinya? Haha, bahkan jika Bumi meledak, itu tidak mungkin, mustahil !!!

Tentunya dia tahu ini hanya lelucon, tapi apapun hal yang keluar dari mulut Otto, Yuuki tidak akan mudah percaya!

Pada akhirnya dia menatap Nanoha yang kelelahan di pelukannya, dan akhirnya dia langsung mengangkatnya kedalam pelukan putri.

"Wha ?!– Apa yang kau lakukan ?!" Nanoha dengan kejutan besar memberontak disana.

Yuuki tidak peduli, "Otto, jangan coba hentikan aku. Jangan keberatan dengan ini, oke?"

"Terserah. Itu adalah hasilmu sejak awal." Otto setuju dengan senyuman professional sejak awal, tapi Durandal masih mengerutkan keningnya diam.

Pada saat itu pula, ledakan besar terjadi disana, tapi Otto menjentikkan jarinya, dimana rantai emas disana segera mengikat seluruh tentara yang masuk, dimana dia kemudian melambaikan tangannya pada Yuuki dan menghilang disaat berikutnya, diikuti oleh Durandal yang menatap Rita sejenak, sebelum akhirnya dia mengikuti Otto.

Yuuki sendiri, dia bertanya pada Nanoha: "Menurutmu apa yang harus kulakukan dengan tentara disana? Bagi mereka, kau adalah targetnya bukan?"

"Biasanya aku akan menghapus mereka. Tapi sekarang aku tidak peduli, lebih baik turunkan aku dulu!"

"Ahhhh, masalah itu tidak mungkin." Yuuki menjawab dengan polos, dimana dia sudah terbang menuju kapal tempur Anti-Entropy.

Rita yang menyusul mereka menjawab dengan nakal: "Fufu~ Yuuki-sama, apakah Anda sudah ingin mengulurkan cakarmu kepadanya?"

"Rita, jika aku mau, aku akan memilihmu lebih dulu, apakah kau tahu itu?"

"Eh?"

Rita dengan terkejut berhenti disana, dan kemudian dengan sedikit kemerahan di pipinya dia mengejar keduanya disana.

Tapi yang tidak mereka semua tahu, bahkan untuk Otto dan Yuuki sendiri....

Dibawah sana, lebih tepatnya diantara para tentara yang masih terjebak oleh rantai Judah, terlihat seorang pria yang mengenakan kacamata, dengan pakaian pria formal yang terdiri dari topi dan setelan bisnis sedang duduk dan melipat kedua kakinya di atas tank yang ada disana.

[Image: Simon Beiler – Gun x Clover]

Dia melihat kepergian kedua belah pihak, pria itu tersenyum santai: "Apakah itu kekuatan yang dimiliki oleh para "Juri" Dunia ini?"

"Hehe, itu benar-benar menakutkan. Bahkan dia memiliki kekuatan yang sama denganku. Bukan begitu, Gray."

Ketika suara itu jatuh, dari bayangan kegelapan tank dibawah sana, terlihat sesosok yang mengenakan setelan serba hitam dan topeng, dengan payung hitam di tangan kanannya.

[Image: Gray Serpent – Honkai Impact 3]

"Simon, itulah kekuatan sebenarnya dari musuh kami untuk saat ini. Kau harus paham juga bukan, kalkulasimu sendiri tidak sehebat Herrscher of Reason yang sekarang?"

"Aahhh, tentu saja aku paham. Menghitung ledakan Nova dan mengkompresnya kedalam sebuah peluru energy frontal. Woaahh, bahkan ratusan peneliti dibutuhkan untuk menghitung itu semua selama beberapa hari~" kata pria gentle bernama Simon itu dengan senyuman.

Gray menatap bagian langit yang sudah normal dan ingin mengatakan, "Bukan hanya itu saja, dia mampu membentuk Realita baru hanya dengan Numerology. Bahkan "Ibu" tidak mampu melakukan itu."

Ketika dia memikirkan ini, dia menggelengkan kepalanya sedikit dan berbalik.

"Sudah mau pergi?"

"Ya. Meskipun sekarang gagal, tapi ada baiknya memancing mereka semua untuk kedalam Quantum Realm. Itu adalah saatnya kita untuk melawan mereka semua!"

"Hehe, pembohong yang buruk Gray. Lalu bagaimana dengan Laughing Coffin?" Simon juga berdiri dan menurunkan sudut topinya.

Gray mendengus: "Itu hanya bidak catur. Sesuka mereka bermain seperti binatang."

"Tujuan kita, lebih mulia dari orang-orang bodoh itu!"

Simon juga tersenyum, ketika saat berikutnya tubuhnya berfragmentasi menjadi bubuk sambil meninggalkan kalimat:

"Aku tidak sabar menunggunya, ketika World Serpent melingkarkan ekornya ke seluruh Dunia!~"

.....

Kembali ke sisi Yuuki. Dia masih memegang Nanoha yang hanya bisa pasrah disana karena dia memang kelelahan dan tidak bisa bergerak banyak.

.....Dan anehnya, dirinya yang lain tidak mau bertukar tubuh!

Jika Yuuki tahu ini, dia mungkin akan menjawab: "Nah, itulah persaudaraan antara wanita. Persaudaraan Plastik~ Kau sudah dijual oleh mereka~"

Sebenarnya Yuuki agak penasaran mengenai satu hal.

Ini masalah Kepribadian Kotonoha. Maksudku, ketika dia ada dalam wujud Futaba, Mitsuba, Yotsuba, dan Itsuba mereka terlihat seperti gadis SMA biasa dengan perawakan yang bisa dibilang sudah berkembang dengan baik.

Tapi ketika itu masuk ke Nanoha, kenapa dia tiba-tiba menjadi sosok Milf? Dan bagaimana bisa payudara nya membesar?

– Apakah kekuatan Herrscher bisa memperbesar payudara juga? Hei, apakah aku harus meneliti ini?

"Ahhhhhhh !!!–"

"Hah?" Yuuki mengangkat alisnya kesal mendengar teriakan itu.

Nanoha dan Rita juga mengerutkan keningnya. Tapi pada saat berikutnya ketiganya melihat sosok....pangsit loli putih!

"Theresa?"

Yuuki terkejut bukan main melihat loli legal yang terlihat menatapnya dengan marah disana.

Saat berikutnya, Einstein dan Tesla muncul dengan wajah lelah dan kebingungan.

"Tidak, tunggu...jika aku tidak salah, aku membuangmu ke Lubang Hitam bukan? Bagaimana kau bisa disini ?!" Yuuki berteriak.

Nanoha mengangkat alisnya mendengar ini. Kata-kata yang menakutkan terdengar...

Lubang Hitam?

Theresa sendiri ingin mengatakan sesuatu, tapi Einstein segera menutup mulutnya, sementara dia menjawab: "Kurasa ini juga takdir."

"Apa maksudmu, Eins?"

"Yahhh....Kau harus tahu, sepertinya penemuan Dr. Tesla sekali lagi menghasilkan sesuatu yang aku sebut "White Hole". Meskipun aku tahu ini hanya kebetulan, tapi karena penemuan itu, Theresa muncul disini."

Tesla membusungkan dadanya mendengar penjelasan ini, dan dia tiba-tiba melemparkan sesuatu kepada Yuuki.

Yuuki melepaskan Nanoha sehingga membuatnya terjatuh ketika dia menangkap hal itu dibawah pandangan kejutan para wanita disana.

Hanya Rita yang tersenyum tipis, "Yuuki-sama, antara wanita dan teknologi, lebih memilih yang kedua?"

Yuuki: "Teknologi lebih harum~"

Yuuki kemudian menatap hal di tangannya ketika Nanoha berdiri dengan gigi gemertak.

Itu adalah sebuah bola dengan seukuran telapak tangan dengan warna metalik biasa yang dipisahkan oleh bagian atas dan bawah dengan tombol di tengahnya.

"Bukankah ini Bom Black Hole yang memang kalian kembangkan?" Yuuki penasaran.

Einstein mengangguk, "Itu sebenarnya penemuan Dr. Tesla. Dan karena itulah aku menyebutnya penemuan yang kebetulan. Karena itu seharusnya Bom yang membentuk Black Hole, tapi malah menjadi White Hole."

".....Tunggu, kenapa rasanya aku seperti akrab dengan hal seperti ini?"

Yuuki menatap bola di tangannya, dan untuk beberapa alasan kalimat ini muncul dengan matanya yang menjadi polos:

"Bukankah ini versi Pokemon Ball ???"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C302
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login