Download App
Ssttt.. Manis Lihat Aku Ssttt.. Manis Lihat Aku original

Ssttt.. Manis Lihat Aku

Author: CherrysBlooming

© WebNovel

Chapter 1: Bab 1 : Terlahir Kembali

Seorang wanita terlelap dalam tidurnya dahinya berkerut dengan tidak nyaman, perlahan kelopak matanya terbuka pandangannya masih agak kabur kemudian ia mengerjabkan matanya sebelum ia akhirnya bisa melihat dengan jelas. Dia menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, di depannya ia melihat langit-langit kamar yang sudah di kenalnya. Dia mengusap matanya lagi sebelum kembali membuka matanya lebar.

"Ini.. Ini nyata? Aku benar-benar kembali ke tempat ini?" bisik pada dirinya sendiri. Adinda Rahmadina namanya.

Dia bangun dari posisi tidur, melihat ke segala arah. Kemudian, ia menatap dengan tidak percaya. Tapi, juga penuh kerinduan.

Seorang pria terlelap sisi tempat tidurnya, dia adalah suaminya Aditya Putrajaya. Dia adalah orang sangat di bencinya dulu tanpa tau bahwa sebenarnya suaminya sangat menyayanginya dan mencintainya, apa yang dilakukannya saat itu hanya untuk melindunginya.

Saat Adinda melihat wajah tidurnya membuatnya mengingat apa yang terjadi di masa lalu.

....

Saat itu Adinda sangat naif tidak mengerti apapun dan terlalu mudah mempercayai apa yang di katakan orang lain termasuk adik tirinya Puspitasari bahkan ibu tirinya yang dikiranya menyayanginya sebenarnya selalu menghasutnya untuk bersikap buruk dengan suaminya. Hingga ia bercerai dengan suaminya.

Adinda lahir di keluarga yang kaya, ibu kandungnya meninggal saat Adinda berumur tujuh tahun. Ayahnya masih sangat menyayanginya saat itu hingga ayahnya menikah lagi saat Adinda berumur sepuluh tahun, kasih sayangnya berpindah pada istri barunya dan anak tirinya. Anak perempuan yang di bawa ibu tirinya berada di usia yang sama dengan Adinda.

Setelah itu ayahnya mengabaikan dirinya di matanya hanya ada anak tirinya seorang. Melihat semua itu Puspitasari menjadi sangat berani padanya terkadang dia akan mengeluh pada ayah dan membuat Adinda menjadi sangat buruk di mata sang ayah yang tidak di ketahui Adinda. Kemudian, saudara dan ibu tirinya bersikap sangat baik padanya yang membuatnya luluh dan sangat bergantung padanya.

Adinda memiliki seorang kenalan pria di masa SMA ia berasal dari keluarga biasa walau begitu ia terkenal sangat cerdas dan dengan wajah tampannya ia menjadi idaman semua gadis di sekolah saat itu. Namun, pria itu selalu mengganggunya, memgerjainya lambat laun ia menjadi kesal tapi juga sedikit takut.

Beberapa tahun kemudian pria itu menjadi sangat sukses ia adalah pengusaha muda sekaligus pemilik perusahaan terbesar di negara ini. Aditya Putrajaya.

Hingga suatu hari pria itu datang melamarnya, dan ayahnya setuju dengan lamaran itu. Adinda pun menikah dengannya.

Saat mereka sudah menikah suaminya Aditya selalu memintanya untuk menjauh dari saudara dan ibu tirinya tanpa tau alasannya Aditya selalu mengatakan itu untuk kebaikannya. Tapi, itu membuat Adinda sangat marah menurutnya ibu dan saudara tirinya selalu memperlakukan dirinya dengan baik.

...

Adinda menatap kesal pria di hadapannya.

"Kenapa kau selalu bersikap buruk padaku? Mereka keluargaku kenapa aku tidak boleh dekat dengan mereka?!"

Aditya hanya meliriknya sekilas dan berkata dengan acuh tak acuh.

"Kau hanya perlu melakukan apa yang kukatakan."

Mendengar itu membuat Adinda berang.

"Egois!!!"

Aditya tidak terlalu memperdulikanya hanya berkata seadanya.

"Terserah apa yang kau pikirkan."

...

Keesokan harinya Adinda pergi ke rumah keluarganya tanpa peduli larangan suaminya.

Di sana ia berbicara dengan sang ibu tentang apa yang di alaminya.

Ibu tirinya mengusap bahunya dan berbicara lembut padanya, di balik tatapan lembut di balik pupil mata itu ada ada pandangan menghina pada Adinda yang tak ia sadari.

"Adinda, suamimu sangat buruk padamu, bukankah dia sangat jahat?"

Adinda tertunduk dan berkata dengan sedih.

"Dia sangat buruk, sangat egois. Dia juga berkata untuk menjauhi ibu dan saudaraku."

Sang ibu terus menghasutnya dengan hal-hal buruk.

...

Saat Adinda pulang ke rumahnya ia menjadi semakin kesal dan benci pada suaminya. Suara pertengkaran selalu terdengan di dalam rumah yang seharusnya hangat itu. Hingga setelah tiga tahun semua mencapai puncaknya atas saran adik tirinya ia bercerai dengan suaminya dengan alasan tidak tahan dengan segala pertengkaran yang selalu mereka lakukan setiap hari.

Suatu hari Adinda melihat ibu dan saudara tirinya menemui mantan suaminya di sebuah restoran, ia bersembunyi di balik dinding pembatas dan mendengarkan semuanya dengan tidak percaya.

...

Di pagi hari Aditya mendapat telepon dari mantan keluarga isrinya dan memintanya menemui mereka di sebuah restoran.

Sesampainya di restoran ibu dan anak itu telah duduk menunggunya.

Pelayan datang menyajikan dua gelas teh dan satu gelas kopi.

Saat ini Aditya memandang dingin dua orang yang duduk di hapadannya ibu dan saudara tiri dengan suara dingin ia berkata.

"Apa yang kalian ingin katakan aku tidak punya cukup waktu."

Sang ibu memandangnya dengan senyum tersanjung sedangnya sang anak perempuan memandangnya dengam senyum malu-malu.

Sejak awal Aditya tidak pernah menyukai keluarga yang sangat munafik ini. Hanya saja istrinya terlalu bodoh dan naif hingga mudah tertipu. Dan pada kenyataannya ia dan Adinda tidak pernah benar-benar bercerai. Aditya tidak pernah menyetujui itu lagi pula tidakungkin ia meninggalkan istrinya yang bodoh dengan keluarganya yang buruk penuh ke palsuan.

Wanita tua itu tesenyum dan berkata.

"Kenapa harus terburu-buru lihat putriku yang cantik ini sudah sangat malu saat melihatmu."

Gadis yang duduk di samping sang ibu hanya menatap Aris malu dan berkata dengan genit.

"Ibu apa yang katakan, kau membuatku malu."

Wanita tua itu tersenyum dan berkata.

"Kau baru saja berpisah dengan sangat buruk, aku tau seharusnya tidak menyetujui mu menikah dengan gadis jahat itu. Lihatlah putriku bukankah ia sangat baik dan lembut? putriku tidak seperti gadis liar yang kotor itu."

Mendengar ini membuat tatapan Aditya semakin dingin kedua tangannya yang bersidekap berkepal erat di baliknya. Ia melihat ibu dan anak itu dengan hinaan yang sangat jelas. Namun, dua wanita di hadapannya tidak menyadarinya.

"Saudaraku selalu bersikap tidak sopan bahkan ayah juga tidak menyukainya, dia juga sangat menjijikan terlalu sok polos. Maaf dengan sikap saudaraku selama ini."

Gadis di hadapannya tersenyum namun setiap kata yang di ucapkannya membuat pandangannya semakin tajam dan sangat dingin.

Aditya menatap mereka kejam tidak menutupi penghinaan yang ia tunjukan dan berbicara dengan sangat kasar pada mereka.

"Buruk? Menjijikan? Bukankah kalian paling jelas alasannya? Kalian sangat sombong bukan? Menurutku kalianlah yang sangat menjijikan. Siapa indentitas kalian, apakah sudah lupa? Tunggu kabar yang aku tunjukan apa kalian. Apa kalian masih mempertahankan sikap sombong kalian."

tanpa menunggu jawaban mereka Aris bangun dari kursi dan meninggalkan restoran tanpa menyentuh apapun di atas meja.

Pasangan ibu dan anak itu hanya memandang kepergian Aditya kesal.

.....

Adinda meninggalkan restoran dengan linglung pandangan matanya buram karena air matanya yang terus turun. Ia ingin segera bertemu dengan Aditya. Namun, karena pandangannya yang buram ia tidak melihat dengan jelas saat ia menyeberang jalan Adinda tidak melihat mobil yang melaju kencang ke arahnya. Setelah itu seakan dunia berputar pandangannya gelap dan kesadaran nya pun hilang.

...

Setelah itu ia tersadar dan kembali berada di kamarnya yang ia rindukan begitu juga pria yang masih tertidur di sampingnya.

Adinda terus menatapnya dan tidak mengalihkan perhatiannya sedikitpun. Saat Aditya terbangun yang ia lihat adalah istrinya yang bersikap sangat aneh dan tak biasa.

Adinda tersenyum dengan sangat lebar menunjukkan barisan rapih gigi putih miliknya dan berkata dengan manja tanpa di buat-buat.

"Sayang manisku selamat pagi."

"Cintaku apa kau lapar?"

"Ya ampun, suamiku sangat tampan."

Aditya menatap mata Adinda dengan mata terbuka lebar kaget dan juga takjub. Tapi, ia menjadi sedikit khawatir.

'Apa ini? Apa kepalanya terbentur? Pasti ini perbuatan ibu dan saudara tirinya! Mereka meminta kematian dengan cepat rupanya.' batin Aditya kejam.

______________________________________________

TBC


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login