Download App

Chapter 22: 22. Pentas Seni Valentine 4 (End Of Valentine seabad)

Helloo!!

Maaf keun judul part yang gaje, ini part Valentine emang udah dari sebelum hari Valentine hingga lebaran usai belom kelar-kelar karena otor males nulis, sampai-sampai dijuluki Valentine seabad sama my sobat yang nggak ada ahlak, hahaa(garing sumpah).

______________________________________________

"Guys! udah siap semuakan?" Axe yang terlihat cool dengan Hanfu biru langitnya, sekali lagi menanyakan kesiapan semua hal yang perlu dipersiapkan untuk memastikan kelancaran acara mereka hari ini, bagai manapun ini adalah pertama kalinya mereka menggelar acara dengan tema QiXi yang notabennya sangat jarang terjadi.

"Siap semua Axe! Ini tinggal nunggu semua penontonnya memasuki ruang teater aja." Timpal Mario selaku ketua Klub Drama sekaligus tokoh utama dalam Pentas hari ini.

*****

Detik demi Menit berlalu! Setelah semua murid berkumpul di ruang teater, tirai diangkat dan pertunjukan pun dimulai.

Dentingan Guzheng yang merdu membelai telinga setiap penonton, membuat mereka menghentikan aktivitas berbincang-bincang dan mencari arah sumber suara.

Tatkala semua perhatian tertuju pada Xuan yang memetik senar Guzheng dengan merdu, dan Chinese hanfu yang melengkapi penampilannya, Suara lain datang dari samping panggung.

"Once Upon a time."

"A story from China!"

"About love, without blessing that brings sorrow!"

"And meeting once a year that brings a smile!"

Suara pembaca naskah yang memulai cerita.

"One day!"

"When Zhinu was tired of living in heaven, She and her six sisters came to earth to have fun!"

Bersamaan dengan itu, 7 gadis cantik dengan hanfu yang berbeda warna muncul dari belakang tirai, berbincang ria dengan penuh senyuman, mereka melepaskan selendang di bebatuan dan bermain air tanpa memperhatikan segalanya.

Sementara para Bidadari sedang bermain air, mari dengarkan pembaca naskah cerita lagi, hehe.

"Niulang, who is on an odyssey and passing through an area!"

"Accidentally saw 7 beautiful girls having fun in the river."

"When his gaze fell on the pile of scarves, he took them all in, and waited to see what might happen."

Mario dengan seruling di genggamannya, muncul dari balik tirai dan membuat semua penonton wanita berteriak histeris!

Dengan hanfu hitam yang menambah kesan gagah.

Memainkan perannya dengan professional!

Tirai ditutup, MC kembali berdongeng dengan dentingan Guzheng yang selalu mengiringi!

"The girls, finding that their shawls have disappeared, sent their youngest sister Zhinu to look for their shawls!"

Tirai diangkat, memperlihatkan Anggie yang berperan sebagi Zhinu (Gadis penenun), yang sedang mencari selendang mereka dengan raut wajah kebingungan ditengah hutan!

Sementara itu, Mario yang memerankan Niulang (Penggembala sapi), mengintip dari balik pohon (taulah ya wujud pohon di panggung kek apa, bayangin aja udah), begitu takjub melihat seorang gadis dengan hanfu merah yang sangat menawan hatinya.

"Zhinu, who felt himself being watched, turned his gaze to a large tree!"

"That's where she saw a handsome young man with a shawl in his hand."

"They met eyes and fell in love at first sight!" Eaaaaakkkk (Author gaje baper sendiri)

Bukan hanya Author, para penonton juga baper lihat Anggie dan Mario tatap-tatapan di atas panggung.

"Because Niulang fell in love with Zhinu, he proposed to her, and Zhinu, who was already seen wet, agreed to Niulang's proposal!"

"They married without the knowledge of the goddesses of heaven!"

"Zhinu proved to be a good wife!"

"Niulang is also a good husband!"

Panggung sedang mempertunjukkan adegan di mana Zhinu dan Niulang menjadi pasangan yang serasi dan bahagia, hingga tiba-tiba..

Tirai tertutup...

"The queen of heaven, knowing that Zhinu has married a human, is furious!"

"He took Zhinu, made him do his old job of weaving colorful clouds!"

"The queen of heaven took her hairpin, clawed at the wide river in the sky, to separate the two lovers forever!"

Tirai kembali diangkat dan memperlihatkan seorang wanita disamping sebuah sungai, dengan raut murka memisahkan dua kekasih untuk selamanya.

Zhinu, kembali ke tugas lamanya untuk duduk di sebrang sungai dan menenun awan pelangi dengan pilu, sementara Niulang merenung sambil merawat kedua anak mereka di ujung lain sungai.

"The magpies all over the world, see the deepest longing."

"They also expressed their sympathy by building a magpie bridge "Que Qiao" over the star Deneb in the constellation Cygnus, Once every year."

"So that two lovers can be together all night, on the 7th night of the 7th month on the Chinese lunar calendar."

Panggung teater mempertunjukkan adegan dimana Axe yang terlihat keren menggunakan hanfu biru dengan bordir murai yang menghiasi, tak kalah membuat para ciwi-ciwi menjerit histeris.

Terbang, dan memobilisasi semua murai untuk membuat jembatan di atas sungai yang memisahkan Zhinu dan Niulang.

William dan Gabriel yang berperan sebagai anak-anak mereka dan mengapit sisi Mario juga tak kalah keren membuat para gadis hampir mimisan hehee.

(Author sebenarnya pengen nulisin nama peran William sama Gabriel guys, tapi karena kisah Niulang dan Zhinu ini sebenarnya adalah kisah dari sebuah galaksi dan kebetulan para tokohnya adalah bintang-bintang, sedangkan tokoh anak-anak Zhinu dan Niulang tidak menggunakan nama tapi simbol, takut dibanned guys, jadi seadanya ajalah hehe).

Penonton yang sudah heboh dengan penampilan para most wanted boy di atas panggungpun semakin dihebohkan dengan adegan penutup cerita, pada saat Niulang dan Zhinu bertemu di tengah-tengah jembatan murai, Anggie dan Mario melakukan adegan ciuman untuk mengekspresikan rasa rindu yang mendalam.

Di balik kemesraan yang terlihat, sebenarnya ada punggung yang berkeringat karena ancaman yang terkandung dari sebuah pelototan, siapalagi kalo bukan Mario yang dipelototi Gabriel karena tengah mencium mesra adik semata wayangnya.

Mario yang merasakan cubitan di perutnya menghentikan aksi perebutan wilayah kekuasaannya di mulut Anggie, dia menundukkan kepalanya, melihat Gadis dalam pelukannya yang ngos-ngosan karena aksinya, dia merasa sedikit bersalah tapi suka, (Anjir lu).

"Kamu kaku banget ciumannya!" Bisik Mario yang membuat Anggie sangat malu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Mario.

"Kakak aneh sih, Akukan baru juga pertama kali ciuman masa langsung topker," bisiknya dengan malu-malu.

Mario yang mendengar bisikan Anggie seperti mendengar guntur, rasa kaget sekaligus senang membuatnya terbengong bodoh untuk sementara waktu, sampai Gambriel memukul pundaknya setelah tirai ditutup.

"Sialan lu, gw udah bilang sebelumnya kalo lu cuma boleh nempelin bibir doang, lu ngapain pake acara lumat-lumatan segala sih?" Omel Gabriel yang merasa seperti seorang ayah yang anak daranya sudah ternodai oleh seorang mesum non ahlak.

Mario yang mendapat omelan hanya ngengir tanpa dosa dan berlenggang ria menyusul Anggie yang sudah kabur ntah ke mana.

*****

Anggie yang kabur saat Kakaknya tengah mengomeli Mario, di tengah jalan dicegat oleh ketiga sahabatnya, Dia langsung saja dibuat memerah seperti kepiting rebus karena malu oleh kehebohan Ara yang secara terang-terangan mendeskripsikan bagai mana hotnya adegan kissing antara dirinya dan Mario di atas panggung!

"Ajegile lu Gi, ya ampoooonn, gw baru tau kalo lu bisa kissing sehot itu!" Anggie yang mendengar kehebohan Ara langsung memerah sampai lehernya.

"Gw cuma diem pe'a! Itu Kak Rio doang yang kissing, Kalian percayakan?" Tanya Anggie melihat Aya dan Ain yang memandangnya dengan senyuman. Melihat sinar jahil di mata mereka berdua, Dia langsung merasa putus harapan untuk mendapatkan pembelaan.

Ara yang masih ingin menggoda Anggie! Melihat seseorang mendekat dan mendapatkan kode untuk diam, lantas menarik kedua sahabatnya pergi dan meninggalkan ruang untuk pedatang berduaan dengan Anggie.

_____________________________________________

Hayooooo siapa yang datang???

Tungguin yaaa

Mungin beberapa bulan lagi, hahaaaaa!!

NEXT


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C22
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login