Download App

Chapter 2: 2. Secret Travel..?

===

===

===

PS : Silahkan membayangkan nada bicara masing-masing karakter.

**.....** : inner talk

'

'

'

Butuh semalam penuh untuknya menyusun dan menata pikiran serta kesadarannya. Dirinya berharap setia ia membuka mata, sedang berada dikamarnya sendiri di dimensi asli.

mentalnya terus saja terganggu dan kadang hatinya dipenuhi dendam pada mereka yang mengutuknya

Baiklah, Rin memutuskan untuk tetap mencari cara kembali sambil berpetualang dan bersenang-senang.

Ngomong-ngomong, dia sendiri jarang menonton anime atau membaca manga, paling sesekali kalau gabut. Dia harus menjaga rahasia tapi tetap ingin bersenang-senang

(Pikiran perempuan memang rumit)

.

.

YOSH!!

Keputusan telah ditetapkan.

.

.

.

Wiper tidak dalam tenda bersama Rin, dia ada didepan pintu luar tenda. Kan tidak enak juga peluk-peluk anak orang terus.

Rin berdiri, dia sangat siap!!

Baru kali ini dia memperhatikan pakaian yang ia kenakan. Serba putih, mini dress sutra lengan panjang dengan selendang tipis menjulur dari pinggang hingga menyentuh tanah, sepatu bot hingga paha, pita rambut dan anting panjang berwarna emas serta kalung mutiara yang berkilau entah asli atau palsu.

Dia memuji penampilannya sendiri dan bersiap keluar tenda.

Tapi langkahnya terhenti oleh pembicaraan diluar.

'

'

Kepala suku : Sepertinya gadis itu sudah tidak kesakitan, Wiper.

Wiper : Tapi dia masih belum bisa terlalu jauh dariku.

Rin : **ARH !! I.. Itu.. kejadian tadi .. salah paham saja** (pikiran panik)

kemudian sejenak dia berpikir bahwa.

**Mas Wiper boleh juga kan xixixi**

`

`

Baru selangkah dari pintu masuk bermaksud sok anggun, si gadis menginjak ujung selendang membuatnya tubuhnya oleng.

Tidak jadi keren.

Namun dia tak kunjung menyentuh tanah, dirasakannya tangan besar melingkari pinggangnya.

Suara berat : Daijobu? {kamu baik-baik saja?}

Suara berat pemilik tangan langsung mendapat tatapan dari si gadis.

Roronoa Zoro..!!

Si gadis dengan pelan melepaskan diri lalu membungkuk tanda terimakasih.

Dia memandangi orang-orang yang ada didepannya, Zoro yang terlihat lebih ganteng dari versi manganya, Sanji dengan rokok yang menyala, ada kepala suku dan yang terakhir dia menatap Wiper beberapa detik, lebih tinggi dari perkiraannya.

`

`

`

Kepala suku : Nona muda kami ingin mendiskusikan sesuatu, apakah anda sudah sehat??

Sanji : Melihatnya sudah bisa berdiri sepertinya dia baik-baik saja.

Zoro : Dia sempat oleng kan?

Kepala suku : Nona? (menunggu jawaban)

Rin : (mengangguk pelan) **suaraku masih belum keluar**

Mereka berempat berjalan santai menuju tenda yang lebih besar, melewati beberapa orang yang sedang berpesta.

Rin berjalan disamping Wiper membuatnya merasa seperti kurcaci. Tidak butuh waktu lama, semuanya sudah ada di depan pintu tenda ala suku Indian.

Berhenti sejenak untuk menarik nafas, Rin berusaha tenang. Identitasnya harus tetap terjaga.

Wiper : Nona?

Rin : oh? (tersadar dari kesibukan berpikir)

Semua orang sudah masuk, Wiper menunggu dirinya untuk masuk bersama. Jadi baper kan?

.

.

JRENG

Didalamnya sudah ada banyak orang duduk melingkar langsung membuat Rin nerveous. Berusaha menenangkan pikiran dan jantungnya lalu menganalisis semua orang yang ada didalam tenda secepat dia bisa.

`

`

Rin : **Itu Luffy, senyumnya sangat ceria, disampingnya ada Ussop memangku Chopper, lalu Robin dan Nami tampak lebih seksi secara nyata. Lalu ada Kamakiri juga ...**

Luffy : YO!! Dewi penyembuh namaku Luffy si manusia karet!!

Yaiks!!

Luffy mendekat dengan cepat menarik pipinya yang elastis.

Nami : Hentikan Luffy kau menakutinya!!

Luffy : Gomen {maaf}

`

`

`

Sanji : Apa dia tidak bisa bicara? (meminum bir)

Wiper : Tidak, tadi dia menyebutkan namaku.

Zoro : Oi, kau yang meyembuhkan kami bertiga. Jelaskan sesuatu.

Rin : (berkedip bingung dengan topik diskusi)

Kepala suku : ehem ehem biarkan aku bicara dulu.

.

.

Seketika semua orang diam menatap sang kepala suku.

Kepala suku : Aku mengetahui beberapa sejarah tentang dewi kesembuhan dan dewi perang tapi ..

Luffy & Ussop : Tapi?

Kepala suku : (mengelus jenggot) Asklepios atau dewi kesembuhan bertugas menyembuhkan penyakit yang berasal dari alam. Sedang Athena atau dewi perang adalah dewi yang membantu para pahlawan untuk memenangkan peperangan dan tidak diberi kemampuan untuk menyembukan.

Robin : Dengan kata lain..? (penasaran)

Kepala suku : Dia tidak tertulis dalam sejarah manapun.

Semua orang memandang Rin.

`

`

Zoro : Dia datang sangat ada bunyi lonceng.

Robin : Aah, Aku ingat, dia juga berhenti bersinar ketika lonceng berhenti berdentang.

Luffy : Sugoi {hebat} apa kau dewi penunggu lonceng? (kembali mendekat)

Rin : (menggeleng cepat)

SREEEEKKK

Nami : (menarik Luffy) sudah kubilang jangan menakutinya!!!

Kamakiri : Sepertinya dia manusia biasa.

Sanji : Tapi kalau diperhatikan (menopang dagu) dia hanya menyembuhkan luka 3 orang terparah saja.

Kepala suku : Ditambah lagi dia terikat dengan Wiper.

Kamakiri : Benang jantung ya?? (mengingat kejadian kemarin)

Robin : Ngomong-ngomong bagaimana kami memanggilmu?

Semua memandang Robin sejenak lalu mnatap si gadis yang bengong.

Ussop ; Sepertinya dia tidak punya nama.

Luffy : Bagaimana kalau aku yang memberimu nama? (nyengir)

Mugiwara crew : JANGAN SEENAKMU SENDIRI..!!!!

Jadi begini keceriaan mereka. Rin tersenyum bahagia.

Wiper : Rin

Wiper mengucapkan 1 kata sambil menatap lekat gadis disampingnya yang juga balas menatap.

Kepala suku : Kau tahu namanya??

Wiper : Tidak! hanya saja tubuhnya dingin = Rin

Gadis Muda : **Namaku memang Rin, Rin Rie**

Luffy : SUGEEE..!!!! dia merespon

Sanji : Kalau begitu kami akan memanggilmu Rin

Entah kenapa si pemilik nama sangat sulit bicara padahal dia tidak bisu.

Kepala suku : Jadi.. nona Rin

Rin : (menatap kepala suku)

Kepala suku : Apakah tugasmu sudah selesai? atau ada tugas lain yang harus kau selesaikan?

Rin : (bingung)

Ussop : Kalau menganalisis cerita tadi (menggaruk dagu dengan jari telunjuk) termasuk benang jantung yang diceritakan Kamakiri, sepertinya kau diturunkan untuk menjadi pendamping Wiper.

.

.

Nami : Tapi dari tadi dia tidak bicara.

Dan untuk kedua kalinya dia bicara.

Rin : (mengangkat jari telunjuk ke bibir)

Luffy : Haa ? (memiringkan kepala)

Wiper : tugas rahasia?

Rin : (mengangguk)

Segala tentangnya harus rahasia demi dunia ini, nyata ataupun mimpi.

Chopper : Wiper_san, kau bisa memahami ucapannya (takjub)

Kepala suku : Lalu, Wiper, bisakah kau menanyakan apa yang akan dia lakukan selanjutnya? jika tugasnya di sini masih belum selesai, kita akan menyambutnya dengan hangat, bila tidak, kita akan membantu minimal perjalan menuju tugas selanjutnya. (meminum teh)

Wiper : Disini bersamaku atau .... (memandang Luffy)

Luffy : Kau mau berlayar bersama kami (ceria) akan ada banyak petualangan di laut dan kami belum punya tukang es.

Nami : Hentikan Luffy!!! kita harus mendengarkannya dulu!!

Rin : (menghela nafas ringan)

.

.

.

Wiper : Rin akan bersama kalian.

SEMUA ORANG : NANI..!!!!!!!!!

Luffy : Sugeee (berbinar)

Ussop : Tunggu dulu, bagaimana kau tau itu?? (gugup)

Wiper tidak menjawab pertanyaan Ussop, yang manapun dari kedua pilihan itu tidak masalah bagi Rin.

Dia harus menemukan misinya lalu segera pergi.

Luffy : Ada banyak tempat di kapal dan banyak petualangan yang mungkin belum pernah kau temukan di langit.

Sanji : ooh tempat kami terbuka untuk gadis cantik sepertimu. (menari gurita)

S

K

I

P

Malam yang sangat tenang, Rin ada di perbatasan agak jauh dari tempat tinggal para Shandora, berusaha menenangkan rasa pusing hebatnya. Dia menjatuhkan lututnya ke atas tanah menahan sakit yang mulai menjalar ke seluruh tubuh.

Dalam kepalanya terdapat sekilas gambaran-gambaran ingatan yang bukan miliknya.

Ingatan siapa dan kenapa adalah pertanyaan yang belum ada yang bisa menjawab saat ini.

Beberapa saat kemudian Rin berdiri, perlahan menjulurkan tangan kanannya kedepan, dari telapak tangannya keluar tongkat kaca berwarna biru sangat cerah yang di kedua ujungnya berbentuk ukiran abstrak berwarna perak berkilau. Rin mengayunkan tongkat digenggamannya ringan membuat beberapa batu dan pohon dihadapannya membeku seketika.

.

.

.

Rin tidak tahu, itu sudah ada pada ingatan yang bukan miliknya, dia mengayunkan tongkatnya sekali lagi, kali ini di tanah muncul hamparan karpet es halus namun bila dilihat lebih teliti, itu berduri kecil bagaikan jarum dan itu melukai kakinya sendiri karena tidak minggir.

Rin : **Aku kenapa??** (duduk memegangi kepala lalu memeluk kaki)

Wiper : Kau bermain terlalu jauh.

Rin : Wiper..? (lirih)

tenggorokannya terasa sakit ketika bicara

Wiper dari tadi mengikuti Rin dan menyaksikan apa yang terjadi kini berdiri tepat didepan Rin yang duduk, hidungnya mulai berdarah saking parah sakit kepalanya.

Wiper meletakkan sebelah lututnya ditanah, berhati-hati mengusap darah di hidung Rin, meski darahnya tak keluar banyak, tetap saja mengkhawatirkan.

Wiper : Kenapa?

Rin : Hm?

Wiper : Kenapa menyembuhkanku? Kenapa mengikat jantungku?

Rin : ??

Yang ditanyai juga tidak tahu harus menjawab apa. Tidak mungkin dia mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal kan?

Wiper : Apa karena leluhurku?

Rin : (menggeleng) Karena Wiper kuat. Sangat kuat.

Wiper : Ku .. at ??

Rin : Ya (tersenyum)

Wiper tak menyangka akan jawaban itu. Dalam hati dan pikirannya ada sesuatu lain yang bertolak belakang.

Rin : Wiper tidak suka??

Wiper : Ap?

Rin : Kalau tidak suka, berikan aku pada yang sekuat dirimu.

.

.

.

_____Bersambung_____To Be Continued______

Hay hay aku kembali di part II

Bagaimana kabar kalian yang sudah lama request??

Disini sekali lagi aku menerapkan sistem lama yaitu menuliskan komentar yang masuk ke inbox dari chapter sebelumnya pada akhir part.

Enjoy it

Q & A

Q : Halo kak.. Duh akhirnya dibuatin juga I lop you. BTW kenapa lompat nih? kebanyakan kan dari awal banget kan?

A : Karena aku ingin yang beda hehehe

=

=

Q : Wiper kak? Really? Seleramu kok absurd sih? Aku sebagai salah satu penonton One Piece merasa agak merinding.

A : Kan dia suangaaattt setrong hahaha

=

=

Q : Gimana "Bukan Mahram" orang si Wiper pake cangcut doang. BTW kak, kenapa seleramu sedikiiit kurang normal..?? Langsung sama Wiper lho.

A : Ayah, kenapa seleraku berbeda T_T

=

=

Q : ANJRIT!! masuk OP langsung jadi orang penting donk. Cie yang di veluk cie. Love story nggak lupa donk?? tapi jangan banyak-banyak ya kak? Utamakan action.

A : Veluk akhu~ . Action is nomber wan

=

=

Q : KAK!! LU KAGAK BISA SUKA SAMA YANG NORMAL DIKIT GITU~!!. kan ada banyak tuh yang biasanya jadi faforit FF. Ada Roronoa Zoro, Vinsmoke Sanji, Trafalgar D. Water Law, Portgas D. Ace. Kaget aku tiba-tiba veluk-velukan sama Wiper. Tapi aku bakal tetep baca karena aku suka FF yang minim Romance tapi tajam haha

A : Siapapun veluk aku T_T ... ada yang nge GAS

=

=

Q : Ini konsepnya gimana kak? kalau FF One Piece yang kebanyakan aku baca kan ; si tokoh utama masuk dunia mimpi a.k.a dunia OP selama bertahun-tahun dan hanya menghabiskan waktu sedikit saja di dunia nyata plus latar belakang si tokoh utama. Oh iya, Romancenya jangan terlalu banyak ya kak? hehe Banyakin Action-Comedy nya

A : Itu akan terungkap perlahan. Tetap tunggu selanjutnya ya.

'

'

'

Silahkan tinggalkan tulis komentar karena aku terbuka dengan saran dan kritik yang membangun.

Silahkan tinggalkan jejak bila kalian suka.

Jangan lanjutkan bila tak suka. See ya~


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login