Download App

Chapter 2: Emily

"selamat pagi em!"

Si cantik tersenyum, senyuman cantik yang luar biasa mengagumkan "selamat pagi juga zach, membeli bunga untuk Elle lagi?" senyuman itu tidak pudar, tangannya terus saja merangkai bunga mawar merah yang sudah bersih dari duri hingga menjadi sebuah buket bunya "hari ini hari senin, itu artinya mawar merah mengikuti urutan cinta pelangimu zach!"

Remaja yang di panggil dengn nama zach itu hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal "terkadang aku mau menyerah saja rasanya, tapi membayangkan dia bersama dengan yang lain itu membuatku kesal. Mawar merah untuk hari senin, mawar jingga hari selasa, mawah kuning hari rabu, mawar hijau hari kamis, mawar biru hari jum'at, mawar biru tua untuk hari sabtu dan mawar ungu untuk hari minggu. Tentu saja, mawar putih untuk hari special. Tapi em, kapan Elle akan suka padaku? Lama sekali!"

Si cantik tersenyum "dengar zach, kau masih punya wkatu dan kesempatan untuk berjuang. Melihatmu selalu membeli bunga setiap hari dengan uang sakumu yang entah berapa itu, Elle pasti menerima bungamu kan. Itu artinya kau maish punya kesempatan, selagi kesempatan dan waktunya masih ada itu artinya kau harus tetap berjuang zach!" si cantik mengacak rambut zach dengan gemas.

"tapi emily, bagaimana kalau dia tetap menolakku dan tidak mau menerimaku?" zach memancarkan rasa putus asa melalui matanya.

Emilly, ternyum lembut pada remaja itu. Kalian benar, si cantik itu adalah emily yang saat ini sedang hidup dengan tenang tanpa ada bayangan masa lalu yang dapat mengejarnya sampai ke desa kecil di daerah california ini. Suaminya pasti sudah mencarinya di seluruh penjuru amerika, tapi emily terlalu pandai untuk bersembunyi. Selama satu tahun emily tidak pernah menggunakan identitasnya untuk melakukan apapun. Bahkan disaat paling penting dalam hidupnya, ia hanya memanggil dokter tanpa mau kerumah sakit.

"zach, walaupun aku menyuruhmu untuk berjuang, terkadang ada saatnya kita memang harus berhenti. Disaat kau tidak memiliki harapan lagi, disaat semuanya sudah menjadi bintang di langit yang tidak bisa kau gapai, barulah kau boleh menyerah zach. Ingat, menyerah tidak akan membuatmu menjadi pengecut, kau hanya berusaha untuk mempertahankan hatimu yang hanya tersisa beberapa keping, mengerti!"

Zach tergolong remaja yang hampir dewasa mengingat sebentar lagi zach akan lulus dari sekolah menengah. Zach sangat tampan, emily juga tau ada beberapa teman sekolah zach yang seringkali diam-diam mengikuti zach. Tapi sayangnyam zach sudah memiliki tambatan hati seorang gadis cantik bernama Elleana Scott yang juga menjadi teman satu sekolah zach sekaligus Queenbee disekolahnya.

'Brakkkkk'

Lihatlah, yang digalaukan oleh sang pangeran sekolah saat ini hampir saja menghancurkan pintu toko bunga milik emily. Ups, satu rahasia yang tidak pernah diketahui oleh zach, emily mengenal Elleana scott yang sangat cantik dengan rambut bergelombang berwarna coklat alami dan mata kuning keemasan yang berkilau.

"Elle!" zach terlihat cukup kaget dengan mulutnya yang menganga lebar.

Bukannya terkejut dengan keberadaan zach, bahkan elleana tidak melirik zach sedikitpun. Elleana duduk dengan tenang di sebelah zach, mengambil sebuket bunag mawar merah untuk hari seninnya yang biasanya ia terma di sekolah "hari ini aku berniat tidak sekolah jadi aku mau mengambil bunga seninku sendiri hari ini!" elleana terlihat senang dengan senyuman di wajahnya, mencium aroma bunga mawar yang ia pegang saat ini.

"elle, kau baik-baik saja?" emily meletakkan gelas dan menuangkan teh hangat yang tadi sempat ia buat sebelum zach datang.

Elleana menghela nafas "tidak, ayahku datang lagi dan mereka sedang bertengkar dirumah. Ibuku pasti menolaknya lagi kali ini, lagi pula itu memang salahnya sendiri. Menyesal sekarang itu tidak ada gunanya, semuanya sudah terlambat untuk diperbaiki. Menyatukan kaca yang pecah tidak akan membuatnya kembali memantulkan cahaya dengan sempurna, itu malah akan melukaimu!"

Mendengar perkataan elleana membuat emily memikirkan tentang masalahnya sendiri, masalah yangs udah lama sangat ingin ia lupakan setelah ia memutuskan untuk pergi dan membuka lembaran baru hanay berdua dengan buah hati kesayangannya. Semuanya memang sudah berlalu, tapi hati yang tersakiti sama seperti kaca yang sudah retak, dia tidak bisa dikembalikan ke bentuknya semula. Pecahan itu masih disana, melukai emily setiap saat.

"em!" panggilan dari elleana menyadarkan emily "kau mendengarku?" elleana menatap emily dengan tatapan curiga, tapi emily hanay tersneyum menanggapi dirinya.

"em, aku harus pergi!" zach yang sejak tadi gugup dan salah tingkah karena kehadiran elleana disana segera melarikan diri, ternyata sesulit itu dia untuk bernafas dikala elleana ada di dekatnya seperti ini.

Zach baru saja akan melangkah keluar dari pintu saat elleana kembali melanjutkan ceritanya "kau tau em, ayahku itu orang kaya kudengar dia sangat sukses di bisnisnnya sendiri walaupun ia sudah berbagi kekayaan sama rata dengan saudaranya yang bahkan lebih kaya darinya itu. Lalu apa, aku tidak peduli sama sekali!" elleana meletakkan kepalanyaa di atas meja, dia masih kesal.

Emily kembali tersenyum melihat tingkah elleana, remaja itu sangat menggemaskan sekarang "kau tau, walaupun kau berbicara kalau kau kesal dengannya tapi tetap saja aku tau kalau kau sangat mengharapkan kasih sayangnya sebagai seorang ayah. Ibumu juga tidak menikah lagi bahkan setelah tujuh tahun merek tidak bertemu dan tiga tahun ayahmu mengejar ibumu, itu artinya hanya ada dua kemungkinan!" emily meletakkan bunga kedalam vas kaca yang sangat cantik dan kemudian memasukkan airnya.

Elleana mendesah kesal "aku menunggumu berbicara tapi kau malah diam saja dan menuangkan air kedalam vas itu!" elleana memutar bola matanya masih dengan wajah kesal.

Emily terkekeh geli "hanya ada dua kemungkinan, ibumu sudah menutup diri atau ibumu masih mencintai ayahmu. Dilihat dari ibumu yang bahkan tidak membawami lari dari sini sampai sekarang, aku berani bertaruh itu pasti opsi yang kedua. Walaupun sulit untuk mempertahankan seseorang, lari dari seseorang yang kita cintai itu bahkan juga lebih sulit!" emily mensejajarkan beberapa vas yang sudah ia isi dengan bunga dan air.

"em, apa kau punya masalah yang sama seperti yang aku hadapi, kau terlihat seperti sangat tau tentang apa yang dirasakan oleh ibuku!"

Perkataan elleana membuat emily terdiam selama beberapa waktu sebelum si cantik itu merekahkan senyuman manisnya. Eropa sangat menyenangkan dan memiliki berbagai wisata romantis disana, tapi kisah cinta emily di eropa bagaikan mawar yang berdurim baginya bergitu indah bagaikan novel dan juga begitu menyakitkan untuk diingat. Kenangan itu begitu indah karena orang yang mencintainya tapi juga begitu menyakitkan karena orang yang sama.

"elle, aku sudah berada di kota ini selama lebih dari tujuh tahun sejak saat aku meninggalkan suamiku. Semuannya hampa dan tak bersisa. Aku menutup diriku untuk semua hal elle. Aku masih mencintainya tapi aku juga bahkan menutup diriku untuk dirinya saat ini!" emily akhirnya duduk setelah sejak tadi ia berdiri, ia meletakkan kain lap yang tadi ia gunakan untuk memastikan vas bunganya dalam keadaan bersih.

Elleana menggenggam tangan emily, ia takut mengungkit luka lama emily "em maafkan aku, kau tidak perlu bercerita kalau kau tidak mau!"

Emily menggeleng sambil tersenyum, dia fikir mungkin sudah waktunay ia berbagi cerita dengan orang lain. Emily yang memendam semuanya saat ini, mungkin remaja yang sebentar lagi akan memasuki usia dewasanya ini akan menjadi pendengar yang baik walaupun tidak bisa memberi nasehat. Mungkin itu yang emily perlukan, ia hanya butuh di dengarkan untuk saat ini.

"aku dan dia bertemu tidak sengaja waktu itu, sebelum aku tau masa depan apa yang menungguku!"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login