Download App

Chapter 6: I Miss You

Malam itu emily dengan segala kemelut fikirannya sedang termenung. Daniel sudah tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Wajah daniel menunjukkan segalanya, dia sangat mirip dengan ayahnya. Ada dua hal yang mengganggu fikiran emily saat ini, tentu saja penyebabnya adalah datangnya seseorang yang tidak pernah ia harapkan untu berada disini saat ini.

Disatu sisi emily sangat senang bertemu lagi dengan masa lalunya, dengan cintanya yang sudah lama ingin ia temui. Tapi disisi lain, ketakutan itu sangat kuat menyerang dirinya. Emily tak berdaya, semua yang sudah terjadi dimasa lalu membuat keraguannya pada semua perkataan laki-laki itu berkumpul menjadi satu, membentuk dinding kokoh yang sangat sulit untuk di robohkan.

Davied, mantan suaminya itu kenapa harus datang disaat emily berusaha melupakan segalanya, merelakan semuanya yang telah terjadi dan merelakan orang yang dia cintai. Saat itu hatinya hancur berkeping-keping hingga tak berbentuk lagi. Entah memang sudah seharusnya begini atau memang takdir yang begitu kejam untuk menguji hatinya.

Semilir angin malam itu menemaninya, sesekali mengusik anak rambutnya hingga emily harus membenarkannya. Emily tersenyum, davied masih sama seperti dulu bahkan setelah sekian lama waktu berlalu. Emily pergi dalam keadaan hamil, dengan semua penderitaan yang ia tinggalkan dirumah itu. Benar, sebuah rumah besar yang di sebut sebagai mansion milik suaminya. Dengan berbekal keberanian dan uang yang tak seberapa, emily lari dari rumah itu setelah mencari kesempatan.

Fikiran emily kembali berkecamuk, bagaimana laki-laki itu bisa menemukannya setelah tujuh tahun lamanya. Mungkinkah, apa laki-laki itu mencarinya selama ini. Tapi bagaimana bisa menemukannya, emily sangat yakin ia tidak meninggalkan jejak sedikitpun saat ia pergi. Benar, itulah alasan laki-laki itu tidak menemukannya selama ini. Tapi bagaimana bisa setelah tujuh tahun lamanya emily malah bertemu kembali dengan masa lalunya yang masih ia cintai itu. Satu hal lagi yang membuat emily penasaran, apa tujuan sebenarnya laki-laki itu menemuinya.

Emily pusing, kepalanya mulai berdenyut sakit. Emily menggelengkan kepalanya tapi dalam beberapa saat ia mulai tak fokus, emily bisa melihat ada sesuatu dibawah sana. Sosok itu menatapnya, mungkin sudah mengawasinya sejak tadi. Emily merasakan tubuhnya bergetar, emily mungkin harus segera tidur sebelum otaknya tidak bekerja dengan baik.

Emily segera beranjak dan menutup jendela, menutup tirai dan kemudian bergabung dengan daniel yang sudah berada di alam mimpi. Emily memeluk putranya, ketakutannya membuatnya nyaris tak bisa bernafas baru saja. Emily tidak peduli kalau memang takdir mempermainkannya, asalkan putranya baik-baik saja kali ini.

.

.

Emily menolaknya, davied tau kalau dia pantas menerimanya. Tapi davied sangat merindukannya, seorang wanita yang membuatnya mampu menundukkan kepalanya, davied yang sangat angkuh bahkan bersedia bertekuk lutut di hadapannya. Davied akan berusaha, davied akan melakukan apa saja asalkan emily mau kembali padanya. Davied akan menebus segalanya, menebus dengan segala yang ia mampu beserta dengan semua yang ia miliki.

Dulu emily sangat mencintainya, davied tau itu. Untuk itu davied akan memberikan jiwa dan raganya asal emily mau tetap mencintainya. Emily selalu berpakaian sederhana, davied akan memberikan apapun yang emily mau dengan hartanya. Emily ingin belajar, maka davied akan memberikan fasilitas apapun yang diinginkan oleh emily. Segalanya, davied akan emmberikan segalanya untuk emily.

Tapi bagaimana kalau emily masih tidak mau menerimanya?

Kalau seperti ini bukankah dunia terlalu jahat padanya. Oh emily, apakah wanita itu tau bagaimana selama ini davied sudah menggila karenanya. Wajah cantiknya, senyuman manisnya, bahkan sentuhan kulitnya. Semuanya, semuanya membuat davied gila karena merindukan wanita itu. Tapi semuanya terasa lebih menyakitkan saat emily dengan sangat terang-terangan menolaknya dengan berpura-pura tidak mengenalinya di depan anak mereka. Ya, davied sangat yakin kalau anak itu adalah anaknya.

Tunggu, anaknya? Apakah itu artinya saat emily pergi meninggalkannya saat itu dia tengah hamil. Betapa brengseknya davied, dia membiarkan istrinya untuk melahirkan seorang diri, bahkan hidup serba kekurangan. Bagaimana emily mengatasi trisemester pertama kehamilannya. Bagaimana emily bisa mengurus anak mereka saat wanita itu baru saja selesai melahirkan. Siapa yang ada disampingnya. Davied merasakan hatinya terasa sangat nyeri, sakit sekali mengetahui dirinyalah penyebab semua hal buruk yang terjadi pada anak dan istrinya. Emily, apakah wanita itu mau menerimanya kembali.

"permisi tuan!"

Davied sedikit melirik pada ron yang saat ini sudah sedikit membungkukkan tubuhnya pada davied sebelum kembali berdiri tegak. Davied sudah menunggu ron untuk datang, dia menunggu kabar tentang istri dan anaknya "apa yang sudah kau temukan ron?"

Ron meletakkan sebuah map di atas meja davied "ini semua yang saya dapatkan tentang nyonya!" ron menunggu davied untuk membuka map yang sudah ia bawa tapi tidak ada reaksi pada laki-laki yang menjadi boss besarnya itu "nyonya datang kemari tujuh tahun yang lalu dalam keadaan hamil sekitar lima bulan. nyonya sempat bekerja sebagai petugas kebersihan saat sedang hamil tujuh bulan dan melahirkan di bantu oleh seorang dokter perempuan yang saat itu sedang mengabdi di tempat ini!" Melihat masih tidak ada reaksi dari bossnya, davied menghentikan apa yang akan ia katakan hingga menghasilkan hening beberapa saat.

"lanjutkan!" akhirnya davied bicara

"setelahnya nyonya menyewa rumah yang ia tinggali sekarang setelah tuan muda berumur dua bulan. nyonya setelah itu bekerja di kebun milik seseorang, setahun setelahnya nyonya membuka toko bunga sampai sekarang. Nama tuan muda adalah Daniel Davied Sky, itu yang tercatat di sekolah tuan muda. Tetapi tuan, tuan muda tidak memiliki akta kelahiran dan mereka tidak memiliki identitas lain selain kartu identitas nyonya!" ron kembali menunggu reaksi dari bossnya, masih diam saja "nyonya memiliki beberapa pelanggan tetap dan yang paling sering berkunjung adalah remaja bernama Zach Dalton yang membeli bunga mawar dengan warna berbeda setiap hari untuk ia berikan pada elleana scott. Mereka adalah orang yang paling sering berinteraksi dengan nyonya!"

"apakah ada hal yang sangat penting, seperti pria yang mendekati wanitaku?" davied berbicara dengan nada yang tajam, mebuat asistennya langsung merinding seketika.

"Menurut penyelidikan yang saya lakukan, hanya ada seorang pria tua yang berumur 48 tahun yang selalu mengganggu nyonya. Tuan, ini adalah salah satu alasan kenapa tidak banyak yang mendekati nyonya, hal ini karena tidak mau bertemu dengan tuan Peter maxhwell. Dia sudah sejak lama ingin menjadikan nyonya sebagai istri keempatnya!"

"aku mengerti, pergilah!"

Mendengar perintah dari davied, ron langsung menundukkan kepalanya sedikit dan kemudian langsung pergi dari sana. Asisten davied itu tidak mau berlama-lama berada di ruangan yang sama dengan davied terutama dengan aura mencekam yang sangat berbahaya.

Setelah ron pergi. Davied kembali merenungkan apa yang sudah ia lakukan kepada anak dan istrinya. Istrinya begitu menderita, bahkan ia bekerja di saat hamil besar. Davied sungguh berdosa, bukan hanya dosa karena telah menyakiti istrinya tapi juga karena telah menelantarkan istri dan anaknya. Davied sungguh bodoh. Emily, kenapa semuanya harus menjadi seperti ini.

Cukup lama davied terdiam dan merenungi penyesalannya hingga akhirnya davied memutuskan untuk mengambil jasnya dan menemui emily, mereka harus berbicara tentang banyak hal.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C6
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login