Download App

Chapter 16: About Us

Emily terkekeh geli mendengar perkataan anaknya, walaupun terdengar seperti orang dewasa tapi cara bicaranya benar-benar sangat mencerminkan dirinya yang seorang anak kecil berumur enam tahun "ohh sayangku, selalu saja di pihak ibumu, kasihan sekali ayahmu yang tidak pernah mendapat perhatian darimu!" emily kembali mengusap pelan kepala putranya, menghadiahkan sebuah senyuman singkat untuk daniel "kau tidak mau bertengkar dengannya? Kau sudah terlalu lama mendiamkannya!" Emily tau itu, sifat sama persis yang dimiliki oleh ayah dan anak yang sangat mengerikan, mereka bahkan sama sekali tidak tau bagaimana cara untuk bicara pada satu sama lain.

Daniel melirik davied sekilas sebelum kembali memeluk ibunya "ibu saja yang bertengkar, nanti aku di pihak ibu dan ikut bertengkar dengannya!"

Emily melirik davied dan tertawa, jawaban anaknya yang sangat lucu ditambah dengan ekspresi bingung dengan wajah berseri dari davied benar-benar lucu "baiklah tuan sky, kau bisa menjawab pertanyaanku sakarang. Tapi tolong, jangan jawab pertanyaanku dengan pertanyaan, itu bukan jawaban yang aku inginkan!"

Davied yang tadinya tersenyum melihat tawa cantik dari emily kembali pada titik ketakutan yang sama "ada sedikit masalah di perusahaan, kebakaran terjadi pada gudang besar dan beberapa orang terluka, juga ada kasus penggelapan yang terjadi pada proyek yang sedang di jalankan, hanya karena aku tidak di tempat dan tidak mengeceknya secara langsung mereka langsung melakukan hal seperti itu!" davied menghela nafas pasrah, tapi istrinya hanya mengangguk mengerti.

Emily diam cukup lama, membuat davied bertanya-tanya apa yang sedang di fikirkan oleh istrinya itu, mungkinkah emily memikirkan bagaimana caranya untuk pergi dari rumah ini. Davied tidak akan membiarkan itu terjadi, tidak untuk sekarang ataupun nanti. Emily adalah istrinya dan daniel adalah anaknya, tentu saja mereka akan berada dimanapun davied berada bukan.

"kau terlihat memikirkan sesuatu dengan serius, apa masalah perusahaan masih belum terselesaikan? Kau bahkan tidak pulang tadi malam. Aku sudah terbiasa dengan ini, kau bahkan sering tidak pulang lebih dari satu minggu saat kita masih menikah dulu, tapi setidaknya kau bisa meluangkan waktu lebih pada anakmu, kalian perlu untuk menjadi lebih dekat!"

Perkataan emily membuat davied tersentak. Emily tidak berniat kabur dari tempat ini, di juga menginginkan davied dan daniel untuk menjadi lebih dekat. Tapi sayangnya perkataan emily tentang davied yang dulu seringkali tidak pulang membuat davied kembali merutuki kebodohanya, bagaimana bisa dulu davied sebodoh itu, mengabaikan emily yang begitu cantik dan lebih mmilih melihat dokumen kantor dan melakukan perjalanan bisnis.

"kau tidak berniat pergi?" davied tau dia hanya menanyakan pertanyaan bodoh, tapi davied hanya ingin memastikan saja apa sebenarnya yang diinginkan oleh emily.

Emily menaikkan kedua alisnya "apa kau ingin aku pergi, aku bisa melakukannya sekarang kalau kau mau, lagi pula kau yang membawaku kemari!" tangan emily tidak berhenti, daniel cepat sekali tertidur di pelukannya, membuat emily tersenyum memandang ke polosan wajah anaknya saat tertidur.

Davied menggeleng keras "tidak, kalian tetap disini, aku tidak akan biarkan kau atau davied untuk pergi!" davied merasakan nafasnya tercekat hanya dengan membayangkan kehilangan emily dan daniel sekali lagi. Emily telah mengisi ruang hatinya yang kosong, bahkan membuat davied begitu tersiksa tidak bisa bertemu dengannya selama bertahun-tahun lamanya.

Emily adalah anak yang pintar, dia menyelesaikan sekolahnya tepat waktu dan kemudian menikah dengan davied karena perjodohan tak masuk akal. Selama menikah dengan davied emily juga melanjutkan pendidikannya, sayangnya emily tidak bisa menyelesaikannya. Mengingat usia davied yang baru berjalan 29 tahun dan tahun depan 30 tahun, itu artinya emily akan berumur 27 tahun sebentar beberapa bulan lagi.

Dulu wajah emily masih terlihat lugu untuk seorang istri yang baru saja memasuki usia 20 tahun, tapi sekarang wajah emily terlihat lebih dewasa dan semakin cantik. Emily semakin lama semakin cantik, dia sudah memasuki puncak keemasannya. Davieh hanya bisa menatapnya penuh puja, sungguh sangat cantik sekali. Betapa bodohnya davied dulu, untungnya belum ada laki-laki lain yang menarik perhatian istrinya, davied bisa gila karena cemburu nanti.

"em, apa kau lapar?" davied tidak tau mau menanyakan apa, tapi ia ingin terus berbucara dengan emily, entah apa saja yang dibahas, davied hanya ingin emily berbicara padanya, davied ingin mendengar suara istrinya yang bagaikan musik merdu di telinganya "atau apa kau ingin makan sesuatu?"

Emily yang sejak tadi diam dan memeluk daniel yang sudah tertidur setelah mengtakan akan membelanya kalau bertengkar dengan davied kembali mengalihkan perhatiannya pada sang mantan suami. Emily tersenyum, semakin memperlihtakan kecantikan wajahnya. Emily tidak ingin makan apa-apa hanya saja ia ingin memberi daniel makan sesuatu.

"aku ingin membawa daniel makan di restoran italia!" benar sekali, restoran italia. Pada saat hamil emily sempat sangat menginginkan makan di restoran italia, sayangnya tidak pernah terpenuhi sampai ia melahirkan daniel. Emily ingin membawa daniel setidaknya satu kali saja untuk makan makanan italia, emily merasa bersalah pada anaknya saat masih di dalam kandungan dan tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan oleh anaknya. Sekarang ayah anaknya ada disini, jadi apa salahnya membiarkan daviedn melaksanakan kewajibannya.

Davied mengerutkan keningnya "restoran italia?"

"mungkin dia mengikuti kebiasaan mewahmu itu, aku sempat ingin makan makanan di restoran italia saat davied masih dalam kandungan, sayangnya aku tidak punya cukup uang bahkan sampai daniel umur enam tahun seperti sekarang. itu salahmu, jadi kau bisa menebusnya dengan memberinya makan makanan italia hari ini!" emily kembali menatap davied "kau punya cukup uang untuk memberikan makanan yang disukai anakmu, setidaknya itu lebih baik daripada tidak sama sekali!"

Lama davied terdiam sebelum kembali mengeluarkan suara "kau meninggalkanku em!"

Usapan penuh kasih emily pada anaknya terhenti "aku tidak pernah meninggalkanmu tuan sky, karena sejak awal aku tidak penah benar-benar menjadi istrimu!"

Rasa sakit itu nyata, disaat keduanya hanya bisa saling diam, dengan perasaan masing-masing. Davied mengakui kesalahannya yang membuat emily pergi, tapi perkataan emily baru saja menghantamnya dengan telak. Kenapa davied begitu bodoh, davied bahkan tidak menyadari perasaannya sendiri. Sekarang emily sudah berlari jauh, sangat jauh hingga davied sangat sulit untuk mengejarnya.

"semuanya tidak akan sama lagi em, setidaknya beri aku kesempatan untuk benar-benar menjadi suamimu!"

Emily menggeleng pelan sambil tersenyum "apa dulu kau memberiku kesempatan bahkan saat aku memohon padamu, kau terlalu sibuk dengan duniamu. Bagimu pekerjaanmu sangat penting, aku hanyalah pajangan yang bahkan tidak pernah kau anggap ada di dunia. Kau hanya memberiku uang, seakan uang adalah segalanya di dunia ini. Aku bisa memaafkanmu untuk semua yang sudah kau lakukan dulu dave, tapi aku tidak bisa memaafkan perlakuan kasar dan tuduhanmu saat aku sedang mengandung anakmu!"

Emily menghela nafas lelah "entah seperti apa aku di fikiranmu saat itu, sampai kau tega memukulku yang sedang berjuang bertahan dan menjelaskan padamu. Tapi kau buta dave, kau tidak bisa melihat bagaimana saat itu kau adalah duniaku, kau adalah segalanya untukku. Tapi kau abai dengan itu semua, kau lebih percaya pada egomu. Setelah kufikir kembali, aku sangat bodoh dulu!" emily tersenyum kecil "bagaimana bisa aku berharap tuan Sky yang sempurna bisa memberikan sedikit saja perhatian untukku!"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C16
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login