Download App

Chapter 33: Kirito vs Heathcliff

"Zen, apakah kau sudah mendengar kabar tentang Kirito yang akan melawan Heathcliff?" tanya Asuna.

Saat ini Zen dan Asuna sedang bersantai diteras rumah mereka dengan ditemani secangkir teh yang dibuat oleh Asuna.

"Aku mendengarnya, kenapa?" tanya Zen

"Mengapa Kirito mau menerima duel tersebut, terlebih lagi mengapa ketua kelompok itu sangat menginginkan seseorang dengan kemampuan dua pedang seperti yang dia lakukan kepadamu sebelumnya saat dia mengetahui kamu mendapatkan kemampuan itu?" Tanya Asuna

"Kalau alasan dia mencari orang dengan kemampuan sepertiku, aku tidak mengetahui alasannya. Namun jika Kirito menerima duel ini dengan taruhan dia memasuki kelompok itu mungkin aku tahu alasannya" kata Zen sambil meminum teh buatan Asuna

"Benarkah?" tanya Asuna dengan bersemangat. Melihat tingkah laku Asuna, Zen hanya tersenyum karena Asuna seperti wanita pada umumnya yang senang mendengarkan beberapa gosip.

"Apakah kau tahu siapa wakil kapten kelompok tersebut?" tanya Zen

Lalu Asuna mengangguk sambil berkata "Sachi kan? Wanita yang kita selamatkan dulu bersama Kirito?"

"Ya, dan apakah kau mendengar kabar tentang skema pembunuhan di safe zone dan mereka berdua yang menghentikannya" kata Zen dan dibalas anggukan oleh Asuna.

"Kurasa mereka menyukai satu sama lain atau bisa dibilang mereka mempunyai sebuah hubungan, karena mereka berdua sangat dekat dan selalu bersama. Apakah kau dengar saat Kirito melawan boss lantai 74 dan melawan boss itu menggunakan kemampuan dua pedangnya, kudengar dia sedang membentuk sebuah party dengan Sachi dan melawan mosnter itu bersama." Kata Zen.

"Lalu apa hubungannya" tanya Asuna yang masih bingung dengan arah pembicaraan Zen

"Jadi begini Asunaku yang cantik, Kurasa ketua kelompok itu mungkin mengetahui bahwa mereka mempunyai suatu hubungan dan menggunakan Sachi sebagai bahan taruhan agar Kirito mau mengikuti duel tersebut" kata Zen.

"Ahhhh, jadi begitu" kata Asuna yang mulai paham.

"Lalu apakah kita akan menonton pertandingan mereka?" tanya Asuna kemudian

"Tentu, dan mungkin kita harus mengajak Lis dan Silica, karena tempat itu pasti akan seperti festival dan sudah lama kita tidak berlibur bersama" kata Zen

"Baiklah, kalau begitu aku akan mengabari mereka" kata Asuna yang langsung mengirimi kedua orang itu pesan untuk mengajak mereka menonton pertandingan bersama keesokan harinya.

.

.

Keesokan harinya Kelompok Zen sedang bersiap dan hendak pergi ke pertandingan yang menjadi bahan perbincangan belakangan ini.

"Apakah kalian sudah siap?" kata Zen setelah mereka sudah bersiap untuk menuju tempat berlangsungnya pertandingan.

"SIAP!!" kata ketiga wanita dari kelompok Zen serempak.

"Baiklah, mari kita berangkat" kata Zen kepada kelompoknya.

Saat ini semua kelompok Zen menggunakan pakaian yang kasual, karena mereka memutuskan untuk hanya fokus menikmati pertandingan Kirito.

Setelah mereka sampai tempat yang mereka tuju, para player mulai memperhatikan mereka. Saat ini para player mulai takjub karena dapat melihat Beast Prince Zen dan Flash Queen Asuna beserta kedua anggota tambahan mereka yaitu Dragon Slayer Sillica dan Smith Master Lisbeth dari kelompok mereka yang bernama Elite.

Setelah Zen menunjukan rupanya kepada publik agar tidak membuat rumor yang menjelekan Asuna berlanjut, sekarang Zen dijuluki Beast Prince karena ketampanannya, sedangkan untuk Sillica mendapatkan julukan Dragon Slayer karena dia bertarung bersama peliharaannya yang tangguh.

Sedangkan untuk Lisbeth, karena semua senjata yang dibuatnya adalah senjata – senjata yang bagus sehingga dia dijuluki Smith Master. Saat ini semua player akan mencarinya untuk memintanya dibuatkan senjata, tidak terkecuali semua guild top akan merlomba – lomba untuk menjadikannya anggota namun mereka ditolak dengan tegas oleh Lisbeth.

Mereka berempat berjalan bersama menuju arena tempat pertandingan, sambil melihat – lihat sekitar karena banyak player yang membuka berbagai macam stan disini. Kelomok Zen lalu mencoba untuk melihat semua stan disini, mulai dari menjual senjata, pakaian, makanan, potion dan sebagainya dan kelompok Zen mulai mencoba satu persatu stan ini.

Setelah mereka berkeliling, Asuna melihat seorang yang dikenalnya. Seorang wanita berpakaian putih dengan topi koboi yang menutupi rambut cokelatnya serta membawa sebuah sitar. Melihat wanita itu, Asuna mulai mendekati wanita itu bersama kelompoknya.

"Halo penyair-san" kata Asuna kepada wanita itu.

"Halo Asuna-san" kata wanita itu dengan nada senangnya. Namun setelah dia melihat pria yang dibelakang Asuna, wanita itu mulai gugup.

"H-Halo Z-Zen-san" kata wanita itu.

"Yo Yuna, apakah kau sudah memutuskan memasuki kelompokku?" kata Zen.

Sebenarnya Yuna yang mendengar ajakan Zen sangat senang, namun karena dia sudah mempunyai kelompok, maka dia menolaknya.

Mereka akhirnya mengobrol ringan disitu, namun dari kejauahan seorang pria sedang mengawasi mereka dari jauh sambil mengepalkan tangannya.

Setelah puas mengobrol kelompok Zen berpamitan kepada Yuna dan mereka mulai berjalan menuju loket penjualan tiket karena pertandingan akan dimulai.

"Yo Nautilus, apakah kau menjadi penjual tiket sekarang?" canda Zen setelah melihat orang yang dikenalnya.

"Tentu tidak Zen-san, aku hanya menjual tiket pertandingan ini saja" jawab pria itu dengan senyum ramah.

"Baiklah, bisakah aku mendapatkan 4 tiket?" Kata Zen.

Lalu pria itu mulai memerikan tiket masuk pertandingan ini kepada Zen. Zen yang sudah mendapatkan tiket lalu pergi meninggalkan loket tersebut.

Pria penjualan tiket yang sebelumnya tersenyum ramah, tiba – tiba raut wajahnya berubah dengan tangannya yang mulai mengepal.

"Kau mungkin yang menyelamatkan nyawa kami Zen, tetapi aku yang akan menyelamatkan cinta kami" katanya kemudian.

Lalu kelompok Zen menuju kedalam arena tersebut dan mulai menempati bangku penonton menantikan pertarungan ini.

Setelah beberapa lama menunggu, sorak sorai ditempat ini mulai memanas setelah melihat bintang dari acara ini mulai memasuki Arena.

Kirito dengan jubah hitamnya serta kedua pedang berada dipunggungnya dan Heathcliff yang menggunakan armor perang guildnya yang berwarna putih dengan membawa tameng serta pedang sucinya.

Arena ini kembali menjadi menggila saat pengumuman bahwa pertandingan ini akan segera dimulai.

Kirito dan Heatchcliff mulai mengobrol sebentar dan Heatchcliff langsung mengirimkan undangan untuk berduel melawan Kirito dan diterimanya.

Mereka berdua mulai mengambil ancang – ancang untuk menyerang, Kirito mulai mengeluarkan kedua pedangnya dan Heathcliff sudah memegang senjata dan tamengnya hingga tanda memulai duel dimulai.

Kirito langsung menyerang lawan didepannya dengan ganas, dia menggunakan serangan cepat namun dapat dihindari oleh lawannya. Sedangkan Heathcliff yang berhasil menahan sebagian besar serangan Kirito mulai menyerang balik menggunakan tamengnya dan pedang sucinya.

Pertarungan ini sangatlah seru, dan membuat tempat ini menjadi semakin heboh akan sorakan sorakan dari para player yang menonton.

Hingga akhirnya sebuah kesempatan terbuka bagi Kirito menyerang, namun serangan itu berhasil ditahan dengan cepat oleh lawannya dan mulai membalas serangan itu dengan pedangnya yang mengakibatkan berakhirnya duel itu dengan kemenangan Heathcliff.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C33
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login