Download App

Chapter 11: Bab 10 : Kedatangan Shikaku

Desa Konoha terkenal dengan kekuatan tempur para ninja yang sangat kuat serta efisien dalam menjalankan tugas mereka. Dari segi kekuatan tersebut, Desa Konoha tidak bisa terlepas dari klan-klan ninja yang ada dan bergabung di dalam desa Ninja tersebut. Klan-klan yang dimaksud antara lain Klan Uchiha, Klan Hyuga, Klan Sarutobi, Klan Yamanaka, Klan Akimichi, Klan Nara, dan berbagai Klan lainnya. Klan Nara adalah sebuah Klan yang sudah lama mendiami dan bergabung dengan desa Konoha. Klan ini terkenal dengan berbagai anggota Klan mereka yang sangat jenius tetapi juga sangat pemalas. Klan ini memiliki kemampuan dalam memanipulasi bayangan dengan mengandalkan kemampuan Yin mereka.

Dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Klan Nara, hampir setiap dari generasi dalam pejabat pemerintahan Komandan Jounin hampir diduduki oleh Klan Nara berkat daya pemikiran mereka serta strategi perang yang mereka punya. Klan ini juga terkenal dengan obat-obatan mereka yang cukup baik menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan bahan dasar pembuatan mereka yaitu tanduk rusa. Pada saat ini Klan Nara sekarang dipimpin oleh seorang Nara yang terkenal dengan strategi serta kejeniusannya yaitu Nara Shikaku sekaligus menjabat sebagai Komandan Jounin desa Konoha ini.

Rumah Klan Nara.

Dalam rumah kepala Klan terlihat seorang laki-laki dengan bekas luka di wajahnya, rambut hitam yang diikat seperti nanas, serta wajah serius sedang menatap ke arah papan Shogi yang sedang dimainkan beserta dengan seorang anak laki-laki yang memiliki penampilan persis seperti dirinya akan tetapi dengan penampilan seorang anak kecil berumur lima tahun. Kedua orang ini adalah Nara Shikaku dan Nara Shikamaru.

Bersamaan dengan itu, dari arah samping tiba-tiba seorang ninja yang mengenakan pakaian Anbu langsung muncul halaman rumah sambil berjongkok dengan hormat kepada Shikaku. Kedatangan Anbu ini menarik perhatian Shikaku "Apa ada sesuatu?" Tanya Shikaku dengan nada malas sambil memindahkan pion miliknya.

"Iya. Shikaku-sama, Hokage-sama ingin Shikaku-sama datang ke tempat dia sekarang" Kata Anbu itu dengan nada hormat.

"Baiklah" Kata Shikaku tetapi masih duduk santai.

Mendengar jawaban dari Shikaku tidak membuat Anbu tersebut langsung pergi, hal ini menarik perhatian Shikaku kembali "Apa ada yang lain lagi?" Tanya Shikaku.

"Mohon Shikaku-sama untuk segera mengikuti saya untuk pergi ke tempat pertemuan, karena hal ini sangat mendesak atas perintah Hokage-sama" Kata Anbu Bear.

"Sangat mendesak?" Tanya Shikaku sambil mengerutkan kening "Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang" Pikir Shikaku.

"Shikamaru, katakan kepada Ibumu bahwa saya memiliki sesuatu yang harus dikerjakan dan mungkin tidak akan pulang malam ini" Kata Shikaku sambil berdiri dengan lemas.

"Merepotkan, Nanti akan saya sampaikan kepada Ibu" Kata Shikamaru tetapi matanya masih fokus kepada bila Shogi yang dimainkan olehnya.

Shikaku berbalik menatap ke arah Bear "Ayo kita pergi!" Kata Shikaku sambil menggunakan perpindahan tubuh bersama dengan Bear menghilang dari rumah mereka. Shikamaru yang melihat kepergian dari Shikaku dan Anbu hanya bisa menghela nafas "Sungguh merepotkan, lebih baik saya pergi tidur" Kata Shikamaru sambil mulai berkemas dengan peralatan Shogi miliknya.

Malam hari atap rumah Konoha, terlihat dua orang yang sedang bergegas menuju ke arah Hokage. Keduanya adalah Shikaku dan Bear.

"Apa Sandaime-sama tidak berada dikantor?" Tanya Shikaku mengetahui bahwa arah mereka sekarang bukan menuju ke arah kantor Hokage.

Bear menggelengkan kepalanya "Tidak, Sandaime-sama sekarang berada di pegunungan patung batu Hokage sedang mengawasi beberapa orang yang dicurigai sebagai penyusup yang datang ke Konoha" Kata Bear.

"Seorang penyusup? Apa tidak berlebihan sampai Sandaime yang langsung datang melihat keberadaan orang itu?" Tanya Shikaku dengan nada geli sambil mengangkat alisnya.

Bear menggelengkan kepalanya "Saya rasa tidak, karena salah seorang yang dicurigai sebagai penyusup ini bahkan tidak memiliki latar belakang sama sekali, serta yang lainnya, berkat informasi dari Neko, salah satunya muncul secara tiba-tiba di samping orang itu" Kata Bear.

"Muncul secara tiba-tiba? Apa itu kemampuan ruang?" Guman Shikaku sambil mengerutkan kening "Kalau begini, kemungkinan ini masalah serius" Kata Shikaku dengan nada serius.

"Kami belum bisa menyimpulkan bahwa itu kemampuan ruang, tapi hanya asumsi saja yang kami dapatkan bahwa salah satu dari mereka memiliki kemampuan ruang. Serta juga Neko menyampaikan bahwa orang yang memiliki kemampuan ruang itu sebenarnya sudah meninggal dan yang muncul itu hanya sebuah entitas chakra itu sendiri" Kata Bear.

Shikaku tidak bisa tidak terkejut dengan informasi yang baru saja dia dapatkan "Entitas chakra itu sendiri? Jika seperti itu kemungkinan orang yang muncul itu memiliki kekuatan yang sangat kuat bahkan bisa menciptakan entitas dari Chakra itu sendiri. Sialan!, apa pertahanan Konoha sangat lemah bahkan sangat mudah untuk disusupi oleh beberapa makhluk" Pikir Shikaku dengan serius. Shikaku tidak bisa menahan perasaan tenang miliknya, dengan cepat dia menambah kecepatannya "Ayo segera bertemu dengan Sandaime-sama, saya yakin kedua orang ini tidak akan muda" Kata Shikaku.

"Baik!" Kata Bear yang mulai menambah kecepatan miliknya untuk mengimbangi kecepatan dari Shikaku.

******

Pegunungan Batu Hokage.

Di belakang pegunungan terdapat sebuah hutan yang cukup lebat dengan beberapa orang yang sedang berada di sana sambil menatap dan mendengar seluruh isi percakapan yang dilakukan antara Shirou dan Hagoromo yang sekarang berada di atas patung batu Yondaime sambil meminum beberapa minuman. Salah satu dari yang mendengar itu adalah Sandaime atau Sarutobi Hiruzen.

Bersamaan dengan hal itu, dari arah samping seorang ninja muncul dengan penampilan serius "Sandaime-sama" Kata Shikaku yang baru saja tiba di lokasi yang diinginkan oleh Hiruzen.

"Shikaku, akhirnya kamu tiba dengan cepat. Apa kamu sudah mendengar beberapa informasi dari Bear?" Tanya Hiruzen sambil matanya masih menatap ke arah Shirou dan Hagoromo.

"Saya sudah mendengarkan semuanya" Kata Shikaku sambil berbalik menatap ke arah dua orang yang duduk santai di patung batu Hokage "Apa itu dua orang yang sedang dibicarakan?" Tanya Shikaku.

Hokage mengangguk sambil menghembuskan asap dari mulutnya "Iya, Mereka berdua. Tetapi sejauh ini keduanya masih berbicara beberapa hal tentang yang tidak terlalu penting" Kata Hiruzen.

"Membicarakan sesuatu yang tidak terlalu penting? Maksudnya?" Tanya Shikaku.

Hiruzen menggelengkan kepalanya "Saya tidak tahu Shikaku, tetapi menurut pengamatan Neko sebelumnya, setelah kepergian Klon miliknya melapor kepada saya tentang keduanya, mereka berdua langsung mengubah topik pembicaraan mereka ke hal-hal seperti makanan dan lainnya, berbeda dari topik pembicaraan sebelumnya. Seperti keduanya sedang menunggu" Kata Hiruzen.

"Menunggu? Tunggu!, Apa keberadaan kami sudah diketahui oleh keduanya?" Tanya Shikaku yang terkejut karena tidak mendapatkan informasi ini.

Hiruzen mengangguk "Iya, Sebelum saya datang, keduanya sudah mengetahui keberadaan Neko. Akan tetapi karena keduanya tidak memiliki niat untuk melakukan penyerangan, kami tetap bertahan di sini." Kata Hiruzen.

Shikaku tidak bisa mengatakan sepatu kata pun setelah mendapatkan informasi tersebut sampai mereka mendengar Hagoromo yang memulai berbicara yang sudah berbeda dengan topik yang mereka bicarakan sebelumnya. Shikaku dan Hiruzen langsung mengerti tanda itu bahwa mereka sudah diketahui serta juga keduanya tidak ingin menutupi apa yang kedua mereka bicarakan.

"Shikaku kamu lihat apakah ada sebuah informasi yang berguna dengan apa yang kedua mereka bicarakan itu" Kata Hiruzen dengan nada serius.

Shikaku mengangguk sambil mulai memfokuskan setiap dari pikirannya dan alat pendengarannya untuk mendengarkan isi percakapan yang dilakukan oleh Shirou dan Hagoromo.

******

Beberapa saat setelah Klon Neko pergi.

Shirou dan Hagoromo yang mengetahui hal itu masih tetap santai dengan Shirou langsung menggunakan kemampuan telepathy miliknya untuk berbicara dengan Hagoromo "Kita tunggu beberapa orang orang yang akan datang, nanti setelah itu kamu bisa memulai cerita kamu" Kata Shirou dengan transmisi suara yang digunakan melalui telepathy.

Mendengar perkataan Shirou ini, Hagoromo mengangguk "Apa ada alasan untuk Shirou-sama melakukan hal ini?" Tanya Hagoromo dengan transmisi suara.

"Iya, Karena kami sudah ditemukan, mungkin saya juga harus menjelaskan beberapa hal setelah ini. Akan sangat merepotkan menurut saya melakukan hal itu, lebih baik kami berjalan satu kali saja," Kata Shirou sambil meminum minumannya.

"Begitu" Kata Hagoromo sambil memandang ke arah desa Konoha yang cukup indah pada malam hari.


CREATORS' THOUGHTS
Kudo_Rey Kudo_Rey

Bagaimana menurut kalian cerita ini? Saya harap kalian menyukai cerita yang saya buat. Sampai jumpa dalam update selanjutnya teman-teman

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C11
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login