Download App

Chapter 2: Bab 1 - Malam Yang Mencekam -

Tanpa terasa waktu pun begitu cepat berlalu. Kini tiba saatnya waktu jam bekerja ku pun juga telah usai. Sehingga itu membuat ku begitu bersemangat sekali untuk kembali ke rumah sederhanaku.

Dan apa kalian tahu? Baru saja aku selesai mengganti pakaian kerja ku dengan seragam sekolah. Tiba-tiba saja seseorang menepuk bahu ku dari belakang, sehingga itu membuat ku tersentak seketika. Lalu aku pun membalikkan tubuh kecil ku menghadap ke seseorang yang berada di belakang ku.

"Astaga kak Sam, kau mengejutkan ku tahu!" protesku pada pemuda yang bernama Samuel Alexander.

Kak Samuel pun hanya menyengir tanpa dosa di sana. Lalu tak lama kemudian ia pun berkata, "Maaf maaf"

"Iya deh, aku maafin. Tapi lain kali jangan seperti itu lagi ya kak. Aku kaget tahu" celetuk ku yang membuat Kak sam sedikit terkekeh.

"Iya iya Alana yang bawel" kata Kak sam sembari mengacak-acak poni lucu ku.

Aku pun seketika mendengus kesal sembari membenarkan rambutku, "Ih kak Sam jail"

"Oh ya Alana, hari ini ada ada janji dengan seseorang. Jadi maaf ya aku tidak bisa mengantarkan mu pulang" kata kak Sam.

Mendengar hal itu, aku pun seketika menggangguk cepat.

"Kakak tenang aja, aku bisa jaga diri kok" kata ku yang mencoba membuat Kak Sam tak khawatir padaku.

"Baiklah kalau ada apa apa cepat kau hubungi aku atau pegawai yang lainnya ya", aku pun kembali menganggukkan kepala dengan cepat.

"Ya sudah kakak pergi sana, nanti telat loh" titah ku pada Kak Sam.

"Bye ya, Alana" pamit Kak Sam pada ku.

"Bye juga Kak", tak lama kemudian Kak Sam pun meninggalkan ku sendirian di sebuah kedai cokelat.

Dan selepas kepergian Kak Sam, entah kenapa suasana kedai menjadi sangat menakutkan sekali. Sehingga itu membuat ku langsung bergegas mengunci kedai itu dan kemudian berlalu untuk pergi dari sana.

Namun apa kalian tahu? Baru saja aku mendapat beberapa kilo meter meninggalkan area kedai, kini tiba lah aku di sebuah gang kecil yang akan menghubungkan ku ke jalan arah rumah ku berada.

Entah kenapa jalanan ini semakin lama semakin mencekam, tak ada lampu-lampu jalanan yang biasanya menerangi jalanan ini. Melihat itu nyaliku pun sontak menciut, dan dengan sekuat tenaga aku pun seketika mempercepat jalanku untuk segera keluar dari gang ini.

"Tenang Lana tenang, semuanya baik baik saja kok. Kamu gak perlu khawatir, ini masih pukul 10 malam kok" bisik ku pada diri ku sendiri.

Akan tetapi ketika ku akan mencapai ujung dari gang ini, tiba-tiba saja ku mendengar suara teriakan seorang wanita dari dalam lorong di gang kecil ini. Teriakan itu semakin lama semakin kencang di dalam sana.

Sebenarnya ada apakah gerangan di dalam lorong itu. Batin ku yang begitu penasaran juga bercampur aduk dengan rasa ketakutan.

'Tap, tap, tap', dengan perlahan kini langkah ku pun semakin mendekat ke arah lorong itu.

Dan, Deg!!!

Betapa terkejutnya aku melihat seseorang berpakaian serba hitam tengah memukul mukul seorang wanita dengan sebuah balok besar.

Tak lama kemudian, seseorang berpakaian serba hitam itu pun mengeluarkan sebuah pistol dari dalam jas tebalnya. Lalu mengarahkan pistol itu ke arah wanita yang telah tak berdaya di bawah sana.

"Duaaar!!!", dan pada akhirnya peluru itu pun telah berhasil mengenai kepala wanita itu. Wanita itu pun tewas seketika akibat peluru itu.

Sementara aku yang melihat kejadian itu, kini tubuh kecil ku pun seketika menegang di sana. Rasanya aku ingin secepatnya untuk pergi.

Oh astagaa!. Batin ku yang sembari menutup mulut ku dengan kedua tangan mungil ku.

Setelah itu aku pun sedikit berjalan mundur untuk mencoba kabur dari sana, tapi tiba-tiba saja, "Kraaak"

Aku pun tak sengaja menginjak sebuah botol bekas di bawah sana, alhasil seseorang berpakaian serba hitam itu pun mendengar nya. Lalu sedikit berkata, " Siapa itu ?"

Deg!!

Tamatlah riwayat kau Alana. Batin ku yang mengutuk diri ku sendiri.

Dengan memberanikan diri, aku pun seketika lari sekencang kencang nya untuk bergegas meninggalkan lorong itu. Aku tidak ingin mati konyol hanya karena tak sengaja melihat kejadian itu.

Oh, Neneeeeeek!!!. Batin ku yang ingin menangis karena kejadian ini.

Sedangkan seseorang berpakaian serba hitam yang telah melihat ku berlari menjauh darinya, kini langkah nya semakin lama semakin di percepat sembari membawa sebuah balok besar di tangan kanan nya.

Oh tuhaaan, selamatkan lah aku. Aku pun berdoa kepada tuhan, agar ada seseorang yang mau menolong ku sesegera mungkin. Sebab kaki mungilku sudah tak sanggup lagi untuk berlari.

Dan ketika ku ingin berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya. Tiba-tiba saja,'Sreeek'

Seseorang menarik lengan mungil ku untuk masuk kedalam lubang yang penuh dengan sampah. Lalu ia mendekapku ke dalam pelukannya agar seseorang itu tidak melihat keberadaan ku.

"Kak Sam!", Kak Sam pun sontak menutup mulut ku sesaat langkah seseorang berpakaian serba hitam itu semakin terdengar di telinga Kak Sam.

"Hey gadis kecil, dimana kamu? Ayo keluarlah?"

Deg!!

"Jangan bersembunyi? Ayo kita bermain?" celetuk seseorang di luar sana yang sontak membuat jantung ku berdetak tak karuan. Ingin rasanya aku menangis.

"Kamu tenanglah, jangan bergerak sedikit pun" bisik Kak Sam tepat di telinga ku.

Aku pun menurut akan perintah Kak Sam, jika tidak tamatlah riwayat ku.

'Tap, tap, tap'

'Srek, srek, srek'

Tak lama kemudian langkah kaki seseorang itu pun perlahan lahan mulai menjauh. kini aku tak mendengar lagi suara suara mengerikan yang keluar dari mulut orang itu. Huaa malam ini sungguh malam yang sangat menegang kan, bisa bisa nya aku bertemu dengan seorang pembunuh.

"Akhirnya dia sudah pergi" celetuk Kak Sam yang langsung melepaskan dekapannya. Lalu membuang nafas beratnya.

"Kak makasih ya udah nolongin aku", Kak Sam sontak menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.

"Tapi kamu gak papa kan", aku pun langsung mengangguk.

Kak Sam yang mendengar itu, ia langsung membuang nafas leganya.

"Syukurlah"

"Oh ya bukannya tadi kakak sedang ada janji dengan teman kakak, tapi kok kakak ada di sini. Ini kan arah mau ke rumah ku" kata ku yang seketika membuat Kak Sam mengernyit bingung.

"Iya sih, tapi tadi bukannya kamu mengirimi ku pesan ya untuk segera datang ke rumah mu?" celetuk Kak Sam.

Aku pun mengernyit sembari berkata, "Hah? Sejak kapan aku mengirim pesan pada Kakak? Ponsel ku mati loh Kak? Kakak jangan bercanda deh? Gak lucu tahu kak?"

Deg!!!

Kak Sam pun begitu terkejut, "Lah aku serius loh? Tadi kamu kirim pesan ke aku, kalau kamu di rumah berada dalam bahaya. Makanya itu aku tidak jadi ke rumah temanku, aku langsung pergi ke rumahmu"

"Tapi ponsel ku mati loh kak!" kata ku

"Terus siapa dong yang kirim pesan seperti itu ke aku", Kak Sam semakin bingung.

Mendengar itu aku pun seketika menggidikkan bahuku, "Aku juga gak tahu kak"

"Kalau begitu, lebih baik kamu ganti nomor sajalah. Aku takut kalau orang itu akan bertindak lebih padamu" titah Kak Sam.

Aku seketika mengangguk paham disana.

"Ayo aku antar kamu pulang, ini sudah hampir tengah malam", pada akhirnya Kak Sam pun mengantarkan ku pulang ke rumah dengan selamat.

.

.

.

BERSAMBUNG...


CREATORS' THOUGHTS
KimMomo KimMomo

Hi wak! Ada cerita baru netas nih! Baru gabung juga sih di Web Novel hehehe..

Jangan lupa vote and komentarnya ya! Cause masih butuh Krisan (Kritik and saran) nih wak!

Gomawo!!

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login