Download App

Chapter 28: See you soon

Nina yang sedang membantu sienna tiba-tiba dikejutkan oleh panggilan seorang pelayan lainnya yang bernama Mira, mendatangi Nina dan menyuruhnya menemui boss.

"Maaf, Nona, ini ada surat titipan," kata Mira setelah Nina pergi meninggalkan mereka membuat Sienna mengernyitkan dahinya. 

Sienna menerima surat itu dan menaruhnya di meja rias yang ada di fitting room, lalu ia kembali melepaskan gaunnya dibantu Mira. Begitu gaun itu terlepas, Sienna memakai pakaiannya kembali.

"Saya pamit dulu, Nona," pamit pelayan yang sudah membantu Sienna. 

"Terima kasih," kata Sienna sopan.

Sienna mendudukan dirinya di kursi depan meja rias. Dia mengambil surat yang ia letakkan tadi, membolak-balikkan surat itu perlahan lalu Sienna membuka surat itu kemudian ia membacanya.

Dear My Baby.

 See you soon 

Your Love,

A

Sienna merobek-robek surat itu. Napasnya mulai memburu, ia melihat ke sana kemari, memastikan apa ada orang lain yang mengintipnya saat ini atau tidak. Sienna keluar dari fitting room lalu ia membuang surat yang sudah dirobek-robek tadi ke tong sampah. Dia menghelakan napasnya berusaha terlihat tenang di hadapan semua orang.

"Sayang, akhirnya kamu kembali. Lihat deh, kita sudah memilih baju seragam buat dipake di pernikahan kamu," kata Jenny dengan raut wajah bahagianya.

"Ya, Ma. Bagus kok bajunya, cocok," balas Sienna malas-malasan.

"Ada apa dengan putriku? Wajahnya bermuram durja seperti itu, mungkin karena lelah," gumam Jenny sambil melirik ke arah Sienna.

"Sayang, kamu suka tidak seragam keluarga kita warna merah maroon?" tanya Samuel sambil merangkul erat pinggang Sienna.

Sienna mengangkat dagunya lalu matanya menatap mata kekasihnya.

"Iya, aku suka kok, Sayang," balas Sienna.

"Jenny, semua sudah oke ya buat baju seragam kita dan baju pengantin anak-anak kita?" tanya Vina.

"Iya, Vina. Terima kasih. Setelah ini kita akan ke mana, ya?" tanya Jenny.

"Lebih baik, kita ke gedung pernikahan yang sudah dibooking Papa aja, Ma. Sekalian food testing. Ini jamnya pas kok, sekalian dinner," kata Samuel

"Kamu enggak mau rugi banget sih," balas Sienna terkikik.

"Itu namanya calon suami yang memperhatikan keefisienan waktu, Nak. Bukannya perhitungan," kata Victor.

"Ya elah, belain anak sendiri nih," balas Pedro dengan nada mengejek.

"Nanti dikira anak gue perhitungan lagi," kata Victor.

"Mulai lagi deh, sok gaulnya," ejek Vina.

"Ma, Pa, aku pergi bayaran dulu ya," kata Samuel lalu melepaskan pelukannya dari Sienna.

Sienna menganggukkan kepalanya. Setelah melakukan pembayaran, Sienna beserta keluarganya dan juga keluarga Samuel pergi menuju gedung pernikahan yang berada di salah satu hotel mewah di kawasan London. 

Sienna yang satu mobil dengan orang tuanya melihat orang tuanya sangat antusias dan senang mempersiapkan pernikahannya merasa terharu dan bersyukur. Ketika dia akan menikah, ia masih didampingi kedua orang tuanya. 

"Anak Mama yang paling cantik. Tadi kamu terlihat murung, ada apa?" tanya Jenny membuat Sienna terkejut dengan pertanyaan dari mamanya.

"Iya, Ma. Tadi aku cuma kecapekan saja kok," jawab Sienna gugup.

"Tapi Mama ngerasa kamu lagi membohongi Mama loh. Kamu jangan diam saja jika ada yang membuatmu kesal atau apa pun itu, ceritalah pada kami atau Samuel. Nanti Samuel akan menjadi suamimu, jadilah istri yang baik dan terbuka pada suami ya," kata Jenny menasihati Sienna.

"Iya, Ma," balas Sienna.

"Papa sangat yakin, kamu akan menjadi istri yang terbaik untuk Samuel dan juga sebaliknya Samuel juga begitu, kalian harus saling terbuka mulai sekarang. Jangan sampai kalau ada permasalahan, kalian pergi dan pulang ke rumah orang tua kalian, itu sangat tidak baik. Jika kalian emosi, lebih baik diam dulu. Nanti jika sudah dingin kepala kalian, barulah kalian berbicara baik-baik dari hati ke hati," kata Pedro lembut.

"Iya, Papaku sayang," balas Sienna dengan senyum manis ke orang tuanya.

Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sudah sampai di depan The Royal Hotel. Mobil mereka sudah terparkir di parkiran VIP. Mereka semua keluar dari mobil lalu menginjakkan kakinya di lobby hotel. Mereka semua berjalan didampingi concierge hotel menuju restaurant untuk melakukan food testing. Saat sudah sampai di restaurant, mereka disambut hangat oleh para waiter dan manager di sana.

"Saya pamit undur diri," pamit concierge hotel lalu ia pergi dari sana.

Mereka diantarkan ke meja mereka. Pemandangan restaurant itu langsung menghadap pantai. Restoran tersebut memiliki suasana tenang dengan sajian makanan yang unik dan enak.

"Restaurantnya bagus ya, Sayang," kata Sienna sambil menggenggam tangan Samuel.

"Iya. Kalau kamu suka tempat ini, nanti kita booking di sini aja untuk jadi tempat pernikahan kita. Jadi yang di halaman luar itu nanti buat jadi Altarnya, bagaimana?" tanya Samuel sambil membelai lembut pipi Sienna dengan jarinya.

"Aku suka banget, Sayang. Terima kasih banyak," balas Sienna sambil memeluk erat tubuh Samuel. Sienna tersenyum dan matanya terpejam saking senangnya.

Orang tua mereka yang melihat keromantisan anak-anak mereka ikut bahagia, sebentar lagi keluarga mereka akan bersatu dan memiliki cucu yang sangat lucu.

Tak lama, pelayan datang sambil membawakan makanan yang akan mereka coba. Appetizer yang disajikan berupa Pancetta Crips with goat cheese. Rasanya sangat menakjubkan garing, gurih dan manis secara bersamaan saat makanan tersebut masuk ke dalam mulut mereka. Sedangkan untuk supnya berupa mushroom, truffle, crouton yang merupakan sup yang lumayan mahal bahkan harganya hampir jutaan jika ingin memakan sup ini. Untuk pilihan Saladnya yaitu nichoise salad yang disajikan dengan telur, tuna, ayam, alpukat, kacang-kacangan dan sayuran. Untuk menu utama, mereka memilih wagyu steak dengan sauce black pepper, tekstur dagingnya yang lembut dan enak membuat yang memakannya tidak akan eneg. Sedangkan untuk dessertnya Panna cotta dengan strawberry dan siraman sauce blueberry diatasnya, dan untuk minumannya Wine dan classic jasmine tea.

Semua makanan dari appetizer sampai dessert dan minuman sudah tersaji di hadapan mereka. Mereka mencobanya satu per satu. 

"Tidak ada yang mengecewakan, semuanya enak," kata Pedro.

"Betul, gue juga setuju dengan pilihan menu-menu ini," balas Victor.

"Kita jadinya set menu aja ya, Pa?" tanya Samuel.

"Iya, Nak, karena tamu kita juga tidak terlalu banyak sehingga menunya set menu aja," jawab Victor.

"Tapi lebih baik begini, Samuel. Lebih elegan waktu nikahan kamu, jadi tamunya kamu tahulah, kalau cateringnya banyak tamunya dikit kan engak enak dilihat," balas Vina.

Jenny menganggukkan kepalanya setuju kepada Vina. 

"Aduh, jadi sakit perut lagi, pengen ke toilet," gumam Sienna sambil melirik keluarganya yang masih menyantap makanan dan mengobrol.

"Aku pamit dulu ya, Sayang. Aku mau ke toilet," bisik Sienna pada Samuel.

Setelah berpamitan pada semua orang, Sienna melangkahkan kakinya ke toilet.

Bugh


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C28
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login