Download App

Chapter 24: CH24 : Akhir tim basket ? (1)

*DUAGHH* *BRAKK*

"Aghh"

Terlihat Yohei dan anak buah Hotta sedang berkelahi, anak buah Hotta sudah banyak yang babak belur dihajar Yohei. Kemampuan bertarung Yohei memang bukan main-main, mungkin di Geng Sakuragi dia yang terkuat setelah Sakuragi. Setelah melihat lawannya tumbang Yohei bergegas untuk ke gym basket berniat membantu Sakuragi, namun tanpa disadarinya, salah satu musuhnya masih sadar dan berniat memukul Yohei dengan sekop, untungnya Geng Sakuragi datang dan memukul orang itu hingga dia pingsan.

"Hei apa yang kau lakukan Yohei, memberikan dia kesempatan untuk memukulmu dari belakang seperti itu, apakah kau sudah melemah.?" ucap Noma sambil tersenyum. Noma terlihat sangat babak belur.

"Heh, siapa yang melemah dari penampilan kita sekarang Noma." ucap Yohei sambil tersenyum

"Ayo kita pergi." kata Yohei.

Mereka pun bergegas menuju gym basket untuk membantu Sakuragi dan anggota tim basket.

*Sementara itu dengan Tim Basket*

Sementara itu terlihat Mitsui dan teman-temannya memasuki gym basket tanpa melepaskan sepatu mereka yang mengotori lantai gym. Anggota tim basket yang melihat ini sangat marah. Kogure berusaha memberitahu mereka untuk melepas sepatu mereka, namun dia diabaikan

"Biarkan kami bergabung Miyagi." ucap Mitsui sambil tersenyum jahat. Miyagi hanya diam tak menyangka Mitsui sampai membawa urusan ini ke gym basket.

"Mitsui-san tolong kami sedang berlatih, dan banyak yang tak terlibat masalah kita disini." ucap Miyagi mencoba membujuk Mitsui

"Apakah kau bermaksud kalau kita tak melibatkan yang lain kau tak apa-apa untuk kami hajar.?" ucap salah satu anak buah Mitsui sambil tertawa.

"Bukan begini caranya, aku baru keluar dari rumah sakit. Aku mohon padamu untuk pergi Mitsui-san. Tempat ini adalah tempat yang sakral bagi kami." ucap Miyagi memohon.

Mereka terkejut mendengar omongan Miyagi. Sementara itu Tetsuo melihat ini sambil merokok, dia membuang abu rokoknya ke gym basket. Bukan hanya itu saja dia menyundut rokoknya ke bola basket yang dipegang Mitsui.

"Apa kau bodoh, kami datang kesini untuk menghancurkannya." kata Mitsui sambil memegang bola basket kearah Tetsuo yang masih menyundutkan rokoknya ke bola basket itu.

Semua anggota tim basket marah, Sakuragi yang melihat semua kejadian itu menundukkan kepalanya hingga matanya tak terlihat. Saat ini dia masih memegangi Haruko, tubuhnya bergetar dengan amarah. Haruko dan teman-temannya melihat dengan khawatir dan cemas. Tiba-tiba bola basket terlempar dengan keras kearah Mitsui, dia dengan cepat menghindar dan bola itu mengenai orang yang dibelakangnya. Mereka terkejut dan melihat siapa yang melempar bola itu, dan ternyata yang melemparnya adalah Rukawa.

"Ah aku meleset." katanya sambil menggerakan pergelangan tangannnya.

"Hahaha Ryota, sepertinya temanmu lebih berani daripada dirimu." ucap Mitsui, tiba-tiba dia menendang bola basket yang dipegangnya keperut Miyagi membuatnya terjatuh.

"Miyagi/Ryota." teriak anggota tim basket lainnya khawatir.

"Hei kau urus dia." kata Mitsui kesalah satu anak buah Tetsuo sambil menunjuk ke Rukawa.

"Hei mereka tak ada urusan denganmu." teriak Miyagi

"Berisik, kau terlalu banyak bicara." ucap Mitsui sambil mengangkat kepala Miyagi dengan menarik rambutnya.

Tiba-tiba Mitsui menanduk hidung Miyagi, mengakibatkan hidungnya berdarah, setelah itu dia melanjutkan dengan memukulnya.

"Hentikan." ucap Sakuragi dengan dingin, kini dia berdiri didepan Mitsui. Nada dinginnya menyebabkan semua orang merinding, wajahnya masih ditutupi oleh rambutnya

"Sakuragi-kun jangan." ucap Haruko melihat Sakuragi berdiri didepan Mitsui

"Hanamichi jangan biarkan dia memprovokasimu." teriak Miyagi.

"Kau dengarkan Ryota, jika tim basket dilarang mengikuti turnamen akan sangat buruk kan." ucap Mitsui sambil tertawa.

"A-apa." ucap anggota lain kaget. Haruko dan Ayako yang mendengarnya juga khawatir.

"Tim basket berkelahi digym jika itu diketahui, maka semuanya akan dilarang tampil di turnamen, yang terburuk tim akan didiskualifikasi." ucap Mitsui

"Ah gigimu masih ada, tanganku sakit." kata Mitsui

"Mitsui." kata Tetsuo yang kini memegang kain pel kayu sambil memberikannya ke Mitsui. Mitsui pun mengambilnya

"Salah, gunakan bagian ini Mitsui." kata Tetsuo sambil membalikan kain pel yang dipegang Mitsui, kini bagian bawah untuk mengepel yang akan digunakan Mitsui.

Mitsui langsung mengayunkan pel itu ke wajah Miyagi berniat menghancurkannya dengan bagian keras kain pel itu. Namun tiba-tiba Sakuragi memegang kain pel tersebut, dan Rukawa mencengkram tangan orang yang memegangi rambut Miyagi.

"Itu sudah cukup." ucap Sakuragi sambil memandang mata Mitsui dengan sangat dingin, Mitsui yang ditatap Sakuragi merasa merinding.

"Lepas sepatumu." ucap Sakuragi

"Bersihkan bola ini." kata Rukawa sambil menyodorkan bola yang disundut oleh Tetsuo tadi, namun Mitsui malah meludahi lantai dan bola tersebut. Sakuragi yang melihatnya langsung meledak dan berniat menghajar Mitsui. Namun Haruko segera bergegas untuk menghentikannya.

"Tidak Sakuragi-kun jangan, aku tak mau kau dihukum. Tolong jangan." ucap Haruko sambil memeluk dan menahan Sakuragi dari belakang. Semua orang yang melihat itu terkejut dan khawatir terhadap Haruko.

"Ha-Haruko." ucap temannya

"Tidak Haruko-chan." ucap Ayako.

Sakuragi berhenti dan melihat Haruko.

"Haruko-chan." ucap Sakuragi pelan sambil memandangi Haruko.

"Aku ingin kau mengikuti turnamen, aku tak ingin kau dilarang bermain Sakuragi-kun." ucap Haruko sambil memandang mata Sakuragi.

Sakuragi hanya menghela nafas dan mengangguk. Tiba-tiba Yasuda menghampiri Mitsui dan memohon.

"Tolong jangan ganggu kami, jika kami tidak bisa mengikuti turnamen tahun ini..." ucap Yasuda

'Aku tak tahu apa yang bisa aku katakan ke Akagi-san.' lanjut Yasuda dalam hati.

"Kumohon hentikan ini, dan pergilah." mohon Yasuda sambil membungkuk sedikit.

"Heh kau cukup berani, namun kau idiot." ucap Mitsui langsung memukul Yasuda.

Yasuda terpental kebelakang dan langsung ditangkap Miyagi dan Sakuragi. Rukawa yang melihat itu langsung melempar bola ke Mitsui, namun Mitsui menahannya. Rukawa menghampiri Mitsui.

"Aku tak akan memaafkanmu." ucap Rukawa. Tiba-tiba anak buah Tetsuo memukul Rukawa dengan kain pel yang dijatuhkan Sakuragi tadi ke kepala Rukawa menyebabkan kepalanya bocor dan mengeluarkan darah. Namun Rukawa tetap berdiri dan berbalik ke orang itu, namun orang itu menghajar Rukawa dengan memukul perutnya.

"Huh tangguh juga." ucap orang itu.

Rukawa tiba-tiba menghajar perut orang itu membuatnya kehilangan nafas sebentar dan orang itu memegangi perutnya kesakitan

"Menyebalkan." ucap Rukawa tak memperdulikan kepala dan mukanya yang sekarang ditutupi darah.

*Sementara itu dengan Akagi.*

Kini terlihat Akagi sudah selesai dengan mata pelajaran tambahannya, dia pun merapihkan peralatan sekolahnya dan segera keluar menuju gym basket untuk berlatih. Tanpa diketahui Akagi, kini timnya dalam kondisi yang sangat buruk, bisa saja ini adalah akhir dari tim basket tahun ini. Nasib tim basket sedang berada diujung tanduk.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C24
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login