Download App

Chapter 3: penemuan kedua

-Happy Reading-

Aku duduk menatap langit sore seraya meneguk minuman soda. Tatapan ku  tidak terlalihkan menatap indah perkotaan.  Sudah seminggu ini aku di sibukan oleh jadwal.  Menghadiri acara di kampus dan bekerja pagi sampai malam. 

Waktunya untuk beristirahat menikmati masa liburku.  Hari sudah mulai gelap,  matahari terbenam.  Aku masih setia duduk di tepi atap. Lampu kota perahan menyala menyapa malam. 

Burung -burung beterbangan mengitari langit mencari makanan sisa. Angin berembus kencang menerpa wajahku. 

"udah mau mal dek,  ayok ke dalam."

Aku mengangguk, aku tahu siapa pemilik suara lembut itu. Aku beranjak berjalan menuruni tangga di ikuti oleh kak mew.

"kakak masak apa?" tanyaku

"bi wat memasak masakan kesukaan kamu."

Aku tersenyum mempercepat langkah kakiku.  Tiba di ujung tangga aku melihat bright sudah duduk di meja makan menikmati makanan.

Ah...  Sudah biasa dia datang ke rumah ku hanya untuk makan terkadang juga dia datang tanpa tujuan yang jelas. Aku mendengus pelan lalu duduk di kursi makan menyantap makanan di hadapanku.

"Di mana win?" tanya kak mew

"gak tau,  Bright datang sendiri."

Aku tidak tertarik sama sekali dengan percakapan mereka. Aku memilih menghabisikan makan malamku.  Bright dengan kak mew dekat, mereka selalu bermain bersama. Walaupun kak mew sibuk dia akan meluangkan waktu sebentar untuk bermain game bersama Bright.

"kemarin gulf bilang dia sakit."

Aku langsung mendongak.  "Kenapa kamu gak ngasih tau? Dia sakit apa?

Kak mew dan gulf menatapku bingung, wajah mereka berdua berubah. Mungkin karena aku tiba-tiba melayangkan pertanyaan.

"mana aku tahu, aku kan ikan."  jawab Bright acuh

Menyebalkan! Aku bertanya dengan serius malah di jawab acuh. "jawab kek!" sarkasku

"tumben kamu perhatian sama orang yang baru kenal."  sahut kak mew

Aku terdiam,  aku juga tidak tahu kenapa aku begitu perhatian sama gulf.  Apa mungkin aku mulai menyukai nya?

"cuman nanya aja."

Kak mew menggangguk memincingkan mata.  Aku tidak tahu apa yang di pikirkan kak mew.  Sepertinya dia curiga denganku.

"Ini enak! Aku mau nambah!"

Aku menatap Bright yang sedag menambahkan porsi makan. Badannya kurus tapi Makanny banyak. "kamu makan udah berapa piring, Bright?" tanya kak mew.

"dua piring sama yang ini."

Sepertinya dia tidak peduli Jika berat badan nya naik. Lihat saja dia makan dengan lahap tanpa mengunyah pelan.  Aku dan kak mew hanya menggelengkan kepala.

"hai semua!  Lihat aku bawa apa?"

Tiba-tiba win datang  berteriak memperlihatkan barang bawaannya. Sepertinya rumahku akan kotor lagi dengan mereka berdua.

"Hai!"  tiga orang datang dia tersenyum ke arah ku sambil membawa minuman Kemasan.

Gulf?  Sejak kapan mereka berteman? Kata Bright  gulf sakit. Gulf tidak sendiri, dia bersama kak off dan kak tay,  teman kak mew.  Mereka juga sering ke rumah sekadar bermain saja.

"kalian bawa apa?" kak mew beranjak dari kursi menghampiri mereka berempat mengambil barang bawaan mereka dan kemudian meletakannya di  atas meja.

"gulf kamu kok ada di sini?  Tanyaku

"kami sengaja mengajaknya biar tambah ramai" jawab kak tay

"kita ke atap,  kita berpesta di sana!" seru kak mew

Mereka semua langsung berjalan menaiki tangga  sedangkan aku masih di tempat menikmati makan malamku.  Bright juga masih di tempat menghabisi semua makanan di atas meja.

"ah... Kenyang nya. " Bright beranjak dari kursi menaiki tangga tanpa mempedulikan aku di sini.

Aku menggelengkan kepala tidak tahu kenapa teman kak mew seperti ini semua? Membuatku  repot.

"nona,  biar saya saja yang membereskan ini. Nona ke atas saja." ujar bi wat

Aku mengangguk lalu melangkah menaiki tangga. Saat tiba di atap aku melihat mereka sedang bernyanyi, konser.  Mereka memakai barang seadanya untuk di jadikan alat musik. Kak mew jadi vikalis dan memegangi alat.

aku melihat gulf duduk manis di kursi sambil menonton konser musik dadakan.  Sepertinya dia menikmati. Dengan ragu aku menepuk bahunya "gulf..."

Dia menoleh dan kemudian menggeser posisi duduk nya agar aku bisa duduk. Sepertinya dia anak baik, tidak seperti yang lain.

"gulf kemarilah!" kak mew memanggil nya.

Gulf langsung menghampiri kak mew lalu mengambil botol di atas meja.  "kita nyanyi bareng!" seru mew

Gulf berjoget mengikuti alur musik. Ah.. Dia sama saja,  sama gilanya dengan yang lain.

"ganti yang lain!"!teriakku

Gulf mengangguk kemudian mulai bernyanyi. Mereka sangat menikmati acara musik. Apalagi aku. 

Gulf duet bersama kak mew,  dia bagian rapper.

Aku menikmati acara ini,  sangat menyenangkan.

"joget yang heboh!" teriakku

Win yang sedang memukul botol plastik berlari mendekati gulf dan mulai melakukan aksi gilanya. Berjoget menggoyangkan tubuhnya.  Gerakannya aneh,  seperti monyet. Aku tertawa terbahak -bahak melihatnya. Dia memang berbeda.

"lanjut bosku! "seru win

Win berjoget layaknya bapak-bapak yang sedang menyawer ke biduan dangdut.

"hahaha...  Bales gulf!" ujar ku

Gulf tidak kalah heboh, dia berjoget dengan gerakan melebihi win.

Sudah dua jam kami di sini,  belum juga selesai. Win dan gulf belum berhenti dari aksinya.

"sudah berhenti, aku lelah." kak mew berkata dan di ikuti yang lain.  Mereka berhenti memukul alat dan kemudian duduk di bale, tempat aku dan kak mew duduk. Kami duduk melingkar dengan makana minuman di tengah.

"Besok libur, kita lakukan sampai tengah malam. Bagaimana?" usul kak tay

"boleh tuh. " jawab kak off

(´ ▽`)..o♡

A

ku terbangun ketika mendengar kegaduhan di lantai bawah.  Suara peralatan dapur berjauhan menimbulkan suara.  Pikiranku sudah Kemana-mana, jantung berdetak kencang. Dengan rasa takut dan was-was aku berjalan menuruni tangga menuju dapur.

Prang!

Astaga! Aku terkejut sampai loncat. Sepertinya itu gelas. Aku berjalan cepat dan menemukan seseorang dengan tubuh ramping dan tinggi sedang melakukan sesuatu di dapur, memasak.

"siapa kamu? " aku bertanya

Lelaki itu menoleh kemudian tersenyum.

"hai, udah bangun ya?"

Gulf?  Lelaki manis itu bisa masak?

Aku melirik ke arah wajan dan mendapati omlet yang siap untuk di sajikan.  Aku tidak tahu sedekat apa dia dengan kakakku sampai berani masuk ke dapur membuat makanan.

"selagi kamu di sini, kita sarapan bareng yuk!"

Gulf meletakan omlet di atas piring lalu memberikan kepadaku.  Ini masih pagi, dia rajin sekali bagun pagi dan membuat sarapan. Aku seorang gadis tidak se rajin ini.

"makanlah,  jangan liatin aku."

Aku tersenyum simpul kemudian menyantap omlet di hadapanku. Sungguh ini enak sekali persis buatannya bunda. 

"ini enak gulf,  pandai sekali kamu masak. Pasti pacar kamu makin sayang sama kamu."ujarku

Dia tertawa pelan menggelengkan kepalanya

"Tidak, aku belum punya pacar."

Aku terdiam menatapnya,  sungguh?  Dia tidak punya pacar? Padahal dia manis dan tampan pasti para gadis memgantri untuk mendapatkam dia. 

"masa sih? Beneran? " aku bertanya memastikan kebenaran nya

Gulf mengangguk cepat

Aku hampir lupa untuk menawari omlet nya, ini sangat enak.  Gulf masih berdiri di depan wajan, memasak omlet untuknya. "itu untukmu?" tanya ku

"iya,  aku juga membuatkannya untuk mereka."

Gulf berucap sambil menujuk ke arah ruang keluarga.  Aku menoleh dan mendapati lima lelaki tertidur pulas di karpet. mereka seperti ikan pindang,  tidur berdampingan dengan di lapisi karpet. Tubuh mereka kemana-mana.  Ada yang di atas sofa,  ada yang di atas perut dan ada di atas wajah temannya. Sepertinya mereka lelah akibat tadi malam.

"aku bangunin mereka dulu ya. " gulf beranjak dari dapur  sedangkan aku masih duduk diam di tempat dengan rasa kantuk dan kekenyangan.

"hey bangun!"

Gulf berusaha membangunkan teman -temanya tapi mereka tidak kunjung bangun. Gulf dengan segala cara untuk membangunkan mereka mulai dari menepuk pipi, menggoyangkan tubuh mereka. Gulf tidak lelah nya untuk membangunkan mereka.  Aku yang merasa kasihan beranjak dari kursi menuangkan air ke dalam gelas lalu menumpahkan ke arah mereka secara bergantian.

"bangun woy!"  aku berteriak

Meraka bangun dengan wajah terkejut,  Aku dan gulf tertawa.

"ih kamu mah alice!  Baju aku jadi basah." keluh win ketika menyadari baju nya basah

"maaf win,  aku sengaja." jawabku dengan sedikit tertawa.

"kak mew!  Bangun! Kakak harus ke kantor!" aku berteriak kencang tepat di telinga kakaku membuat sang empu melonjak kaget

"astaga!  Alice!  Apa-apaan kamu ini!" kak mew berteriak marah.

"mew kamu harus ke kantor, ada berkas yang harus kamu tandatangani." ujar gulf

Kak mew langsung bangun,  dia beranjak berjalan menuju kamarnya. Sedangkan Bright, kak tay dan kak off tidur lagi.

"malah tidur." cerca win

"biarin aja win,  kita kan lagi libur." ujarku

"iyah emang kita libur, tapi mereka berdua kerja." imbuh win

Aku melotot dan langsung melempar bantal ke arah tay dan off. "bangun!"

"aduh! Apa sih!" dercak kak tay dan off

"kerja! Liat jam berapa!"

Mereka melirik jam dinding melotot lalu beranjak pergi berlari ke luar rumah.

"dasar!"

Aku tidak menyadari kalau gulf tidak ada di sisikku . Lantas di mana dia?  Aku menoleh ke kanan dan ke kiri tapi di mana lelaki itu?

"kamu mau kemana gulf?" aku menoleh ke kanan dan mendapati gulf dan kak mew berjalan menuruni tangga dengan menggunakan jas kerja. Gulf sekretaris kal mew?

"aku ada keejaan, kalian di sini aja ya tunggu in alice." ucap kak mew

"siap komandan!" win dan Bright berdiri tegak hormat kepada kak mew.  Aku menggelengkan kepala melihat tingkat laku mereka.

>To Be continue<

@Vnista


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login