Download App

Chapter 26: Member Harem Ke 2 (21+)

Setelah membereskan matras, dan membersihkan ruang club, rei mulai menjelaskan kepada adi, tentang ruangan yang ada di dalam club, seperti ruang ganti, ruang peralatan, ruang loker dan juga tempat mereka menyimpan penghargaan yang mereka terima.

Mengetahui bahwa adi, memiliki ilmu tombak yang lebih hebat dari kaichonya, Rei dengan antusias berdiskusi dengan adi, hingga diskusi mereka menjadi cerita yang lebih lebar dan luas, dengan pemahaman adi dan pengetahuannya membuat adi selalu menemukan topik yang baik untuk mengobrol hingga tak lama kemudian terdengar suara ""Doarrrrrr"" dan kilat menyambar kemudian diiringi oleh hujan yang deras menguyur sekolah.

Melihat ini Rei dan adi hanya bisa menunggu reda, terlebih hujan diluar sangatlah deras dan banyak petir menyambar ""Rei, kamu ga bawa payung? Atau di club ga ada payung?"" adi bertanya kepada rei melihat hujan yang semakin deras dan lebat.

""Aku lupa membawa payung, dan di club juga tidak ada payung"" berkata rei dengan wajah yang kawatir

""Nah kalo gitu kamu ga menelpon orang tuamu untuk mengabarkan mereka,kalo kamu pulang terlambat "" kembali adi berkata melihat hari yang sudah mulai gelap.

""Ga, orang tuaku sedang berlibur ke luar kota, mungkin 2 hari baru pulang, nah kamu sendiri adi bagaimana?"" kembali bertanya kepada adi

""ya, sama seperti kamu, saya tidak membawa payung terlebih dirumah hanya ada kakak perempuan saya, jadi rasanya tidak baik untuk meminta jemput, kasian dia harus hujan-hujanan""

""Ya, kamu betul laki-laki tidak boleh terlalu manja"' berkata sambil tertawa

""Nah kalo begitu, aku permisi dulu, aku mau ngabarin kakak aku dirumah rei""

Berjalan menuju ke suatu sudut kelas dan mulai menelpon Hiromi di rumah ""sayang aku masih disekolah nunggu reda dulu hujannya yah""

""Oh pantas, kamu membuat aku kawatir sayang, nah tidak usah pulang gapapa sayang""

""Ehhhh,..kamu marah sayang"" adi mendengar Hiromi melarangya untuk pulang

""Bukan sayang, aku juga sedang tidak ada dirumah, aku lagi berkunjung dirumah sahabat wanita aku sayang, sudah 3 tahun lebih kita ga ketemu dan rencananya aku mau menginap juga, jadi tadinya aku mau bilang kamu, aku ga bisa masakin kamu sayang, terlebih dilaporan berita saat ini, ada berita bahwa akan ada topan yang datang ke kota, jadi karena itu kamu sebaiknya berlindung disekolah, dulu "" kata Hiromi prihatin

""Baiklah sayang kamu tidak usah terlalu kawatir, aku akan baik-baik saja terlebih aku juga bawa bekel yang cukup ko tadi pagi, jadi bisa buat makan malam""

""Nahh, kalo begitu sukurlah sayang, aku jadi lega""

"'Yaudah kamu hati-hati disana ok, dan selamat reuni ingat cincinya jangan sampai dilepas dan hilang ok"" mengingatkan adi kepada Hiromi

"Ok sayang, bye...Daisuki""

""Bye...love you tooo"" jawab adi menutup telepon, dan ada senyum aneh di bibir adi.

Berjalan ke arah semula, kini adi sedang melihat rei duduk sambil memandang hujan di jendela ruang club

""Rei ada 2 berita yang aku dapat, satu baik satu tidak mana yang pingin kamu mau dengar ?"" berkata adi menhampiri Rei

""emmmm berita buruk dulu "" jawab Rei setelah beberapa saat

""ada topan yang menuju kota, dan itu akan berlangsung sampai besok, jadi kita terjebak disini"'

Rei sedikit mengerutkan keningnya dan beberapa saat kemudian dia mengehal nafas pasrah. ""Nah berita baiknya apa?""

""Berita baiknya ada saya juga terjebak disini, jadi kamu ga usah kawatir sendirian hehehe"' adi tertawa

""Huuuu...itu mah maunya kamu"" jawab Rei dengan sedikit rona merah dipipinya.

Dan jadilah mereka berdua menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama, hingga suatu ketika tiba- tiba saja terdengar suara ledakan keras "'Duarrrrrrrr"' dan seketika lampu padam.

Yang membuat adi dan Rei menjadi kaget, menyadari bahwa lampu telah padam, keduannya menjadi terdiam untuk sesaat "'Rei ada senter atau lilin, hp ku mulai lobet nih"' kata adi memecah suasana diantara keduannya.

""Ohhh aku rasa ada, ayo kita ke ruang peralatan di kotak obat rasanya ada lilin dan korek"' berkata Rei kepada adi

Setelah menunggu beberapa saat tidak ada gerakan ""Rei kok kamu belum jalan?"" tanya adi bingung

""Emmmm....ano..... aku takut gelap adi, bisakan kamu menemaniku ke ruang peralatan""

""Oh jadi kamu takut gelap hahahaha""

"auhhhh....sakit Rei jangan cubit dong"' kata adi berpura-pura kesakitan setelah di cubit oleh Rei

""Huuuuu..abisnya kamu, berani meledek aku"' jawab Rei dengan kesal

""Ok baiklah aku minta maaf, nah sekarang mumpung masih ada daya di hp aku ayo kita ke ruang peralatan"' berkata adi sambil mulai mengajak Rei ke arah ruang peralatan, dan tanpa sadar adi menggengam tangan Rei.

Rei yang awalnya kesal, menjadi malu karena di gengang tangannya oleh adi, tetapi memikirkan ketakutannya ia membiarkan adi memegangnya

Setelah berjalan beberapa saat ke arah ruang peralatan, dan mencari lilin ke dalam kotak kesehatan, adi menemukan 2 buah lilin sedang dengan korek kayu.

""Nahhhh ini ada Rei tapi cuma dua, kayakya cuma bisa bertahan 2-3 jam"' kata adi

""Gapapa daripada ga ada, lumayan"' menjawab perkataan adi sambil kembali menuju ke ruang tengah club

Memasang lilin di tengah ruang club, cahaya sinar yang menghangatkan datang diantara kegelapan, dan tak lama wajah cantik Rei terlihat jelas di depan adi. Rei yang di tatap adi menjadi malu, dan menundukan kepalanya.

""Rei adakah yang bilang kalo di dalam kegelapan wajahmu begitu indah"' kata adi mulai melancarkan serangan ke arah Rei, dan Rei yang mendengarkan perkataaan adi menjadi semakin merah malu, tidak tahu harus berkata apa, dan sesaat kemudian terdengar suara ""Grururuhhhh"' suara perut Rei yang lapar memcahkan suasana ambigu keduannya.

""Ohhhhh, jadi Rei yang indah ini lapar hhahaha"' ledek adi kepada Rei

""ahhhhhh...adi berhenti meledek aku"" Rei berkata dengan malu sambil berteriak kepada adi.

""Ok, kamu beruntung Rei, aku masih punya makanan bento tadi siang yang belum sempat aku makan"' berkata adi berpura-pura meraba tas, dan mengambil makanan hangat yang ada di dalam ruangnya. Makanan ini selalu adi siapkan untuk keadaan darurat, dan terbukti dia benar saat ini.

Mengeluarkan bento yang telihat cukup besar, adi kemudian membuka ya di depan Rei, dan seketika aroma harum makanan tersebar di dalam ruangan club dan semakin membuat malu wajah Rei.

"'Ok sekarang kamu bisa makan, tapi karena sumpitnya hanya ada satu jadi kita harus bergantian, nah kamu ga keberatan kan?"" berkata adi sambil tersenyum.

Memikirkan sumpit yang dipakai oleh keduannya Rei kembali menjadi merah, tetapi karena godaan harum dari makanan dan terlebih karena rasa laparnya, menjadikan ia menyerah terhadap perutnya.

""Ok biar aku saja yang yuapin kamu yah"" berkata adi kepada Rei tanpa menunggu jawaban nya, sambil mengambil makanan di dalam bento dan menyuapi Rei, Rei yang awalnnya malu lambat laun menjadi terbiasa karena rasa makanan yang enak, dan juga perhatian yang diberikan oleh adi.

Dia tidak pernah merasa sangat yaman dan diperhatikan seperti saat ini, melihat wajah adi yang tersenyum lembut yang dengan sabar dan telaten memberinya makan, ada perasaan aneh dan senang di dalam diri Rei * Ding terdeteksi tingkat kesukaan Rei kepada host sebagai teman 60 poin* mendengar notifikasi dari sistem ada senyum yang lebih besar di dalam hati adi, selangkah lagi.

Dan akhirnya setelah setegah jam dengan diselingi obrolan keduannya menyelesaikan malam mereka. Dan saat mereka sedang mencerna makanan yang baru saja mereka makan, terlihat kilat yang bersinar terang di luar jendela dan sesaat kemudian ""duarrrrrrr"' suara petir yang lebih besar menghantam di luar, Rei yang takut secara reflek memeluk lengan adi, menyadari aksinya Rei hanya memerah dan tetap memeluk erat tangan adi.

Semakin lama, semakin banyak suara petir yang bergemuruh dan sinar kilat yang terus bersinar di luar.""sebaiknya kita pindah posisi Rei, diruang penyimpanan nampaknya lebih baik, dan lebih hangat"" adi menyarankan karena di ruang penyimpanan tidak ada jendela dan hanya ventilasi, dan terlebih disana tidak terlalu besar space yang ada.

Rei, hanya mengangguk dan memeluk tangan adi sambil, menuju kearah ruang penyimpanan. Memasuki ruang penyimpanan dan menutup nya, tiba-tiba saja ruangan menjadi jauh lebih cerah, dengan luas ruangan yang kecil seukuran 3x 3 M, dengan satu matras yang menumpuk di sebagian ruangan, hanya menyisahkan ruang yang sedikit bagi adi dan Rei untuk duduk dan rebahan, dengan tidak ada sisa ekstra lagi ruangan.

Tapi setidaknya, ini lebih baik karena lebih kedap suara dan hangat, Setelah adi dan Rei duduk bersandar di satu dinding, dan menaruh lilin di tempat yang tidak mudah terbakar. Keduanya hanya diam dan bersandar satu sama lain, tapi kali ini Rei sedikit mengendurkan pelukannya di tangan adi.

""Ya, kamu bisa menceritakan kenapa kamu takut dengan petir dan gelap"' suara adi memecah kesunyian keduannya.

Jadilah Rei mulai menceritakan kisah masa kecilnya kepada adi, kenapa dia terroma dengan petir dan gelap. Ternyata itu semua berawal dari Rei ketika berada di kelas 2 sd, dia ditinggal ibunya di rumah untuk membeli makanan di luar, karena dia sedang tidur jadi ibunya beranggapan meninggalkannya dan tidak membangunkannya.

Dan saat dirinya sedang tidur, dia terbangun oleh suara ledakan yang keras disertai dengan hujan, yang membuatya takut, meneriaki mamamnya dan berjalan ke luar kamar, tapi Rei tidak bisa menemukan ibunya, saat dia semakin panik, tiba-tiba suara ledakan besar terdengar dan lampu seketika itu padam, dia yang masih kecil menjadi semakin takut dan juga bingung, akhirnya dia hanya menangis kembali ke kamarnya dan menutupi dirinya dengan selimut sambil menangis keras, hingga ibunya tiba dan mendengar tangisan Rei, segera bergegas ke kamarnya dan menenangkan Rei, dan setelah kejadian itu dia takut akan petir dan kegelapan, dan hanya keluarganya yang tahu dan adi saat ini yang mendengar ceritanya.

""Ohhhhh...jadi saya beruntung menjadi orang luar pertama yang tahu rahasia Rei kita yang cantik"" goda adi kepada rei

""hemmmm"" mengalihkan pandangannya, ke arah lain

Adi yang melihat ini hanya tertawa ""Hhahahaah....imut sekali wajah mu Rei, ketika sedang marah"" kembali suara ledekan adi terdengar.

""Aduhhhh"" sakit Rei kamu ini yubit mulu. Berpura-pura sakit karena cubitan Rei

Dan suasan keduannya menjadi semakin ambigu, di luar penuh dengan petir dan juga badai yang menerjang, tapi di dalam ruangan ini hanya hangat dan aman yang dirasakan Rei, entah kenapa dia merasakan ini dan tanpa dia sadari dia mulai berbalik arah menatap adi, adi yang di tatap oleh Rei, juga secara sadar menatapnya.

Hingga keduannya menjadi semakin dekat, dan ada nafas yang memburu dikeduannya, perlahan Rei menutup matanya, dan adi yang melihat ini mencondongkan dirinya ke depan untuk merangkul Rei ke dalam pelukannya dan menciumnya dengan penuh gairah. ""Muaachhhhh...muachhhh"" ciuman panjang keduanya berlangsung cukup lama, tetapi saat tangan adi mulai meraba payudara Rei denagn lembut, tiba- tiba saja ciuman keduannya terputus.

Dan ada jejak wajah penyesalan di muka Rei ""kamu kenapa Rei? Ceritakan saja kepada ku, aku tahu kamu menyimpan sesuatu"" berkata adi sambil memeluk Rei dan membelai lembut wajahnya.

Rei yang merasa kenyamanan adi, mengambil nafas panjang sebelum dia menceritakan kisahnya. Jadi ternyata Rei dalam dilema yaitu cinta segitiga, Rei memiliki teman masa kecil yang menyukainnya dan diapun memiliki rasa suka kepadanya juga, tetapi berjalan nya waktu teman masa kecilnya itu menjadi semakin tidak dewasa dan juga lebih mudah marah, di satu sisi sahabat dari teman masa kecilnya membuatya lebih yaman dan mampu melihat lelaki mana yang bisa diandalkan, tapi dia masih terus bergelut dengan apa yang ia rasakan. Dan adi yang mendengar ini berpikir, pantas si protagonis di tinggalin emang udah keliatan sifat ga dewasa sama kasarnya, jelas seorang pecundang yang tidak berani mengakui cintanya, dan hanya menyalahkan janji ketika mereka masih kecil ya child dis emang. Pikir adi

""Tapi adi saat ini aku merasa sangat yaman juga berada dengan mu dan ada perasaan lain yang tidak aku temukan selain dirimu dan juga ayahku""

""eh? Apa itu Rei? "" tanya adi penasaran.

"Rasa aman adi, kamu membuatku yaman dan aman, aku ga tahu aku merasa sangat aman bersamamu". menyandarkan tubuhnya lebih erat ke arah adi, dan menatap kembali ke mata adi dengan penuh harap. *Ding terdeteksi Parameter Harem sebesar 70 poin*

Adi yang tahu sinyal ini jelas tidak bodoh, segera kembali membenamkan ciumannya di bibir Rei, dan kali ini Rei seperti lepas kendali membiarkan dirinya mengikuti kemauan adi.

""muachhhhh"" keduanya saling berciuman dengan rakus dan mulai tak sabar untuk saling memakan, di sisi lain tangan adi mulai membelai dan meremas payudara Rei ""ukhhhhh....issshhhh....ahhhhh"" desah Rei membuat adi semakin panas dan mulai mencium dengan erat leher cantik nya "' yaaa....terusss....adi....."" desah Rei dengan wajah yang kini penuh nafsu dan gairah, dan adi tahu dia tidak bisa memberikan jalan kembali bagi Rei, jadi ini adalah waktu yang tepat membuatnya menjadi miliknya.

""Intan tolong belikan skill ciuman dan tangan perangsang?"" pinta adi kepada intan sambil masih mencium leher Rei, dan mulai membuka kancing seragamnya.

[Ok ka, tunggu sebentar.....ok sudah dibelikan dan siap di pelajari, kakak mau belajar sekarang?] tanya intan

""Ya"'

[Baik, onicannn...kalo begitu.....Hentaiiiiiiiiiii dasar]

Sesaat pikiran adi penuh denan pengetahuan, dan ada cahaya samar di bibir dan kedua tangan adi yang menghilang dengan cepat.

Kembali melanjutkan aksinya, setelah mampu membuka seluruh baju Rei adi melihat dalam-dalam ke arah Rei, mengagumi sosoknya "'Rei...kamu begitu menawan, aku tidak tahan"" berkata adi kepada Rei sambil memijat payudarannya. ""Ukhhhhh..... "" Rei tidak menjawab hanya bernafas dengan penuh sesak dan ada mata memohon dimatanya.

Maka adi kembali melanjutkan tindakannya, kali ini setelah membuka BH Rei, adi disajikan oleh dua gunung cantik dengan puncak merah muda, tidak tahan melihat adi melumatnya.

""muuuuuuuu"" ...""ahhhhhhh....terussss...terusssss adiiiii"" teriak Rei dengan suara yang penuh gairah, sambil membenamkan kepala adi di dadanya, hingga tak lama adi mulai menjelajah ke arah bawah, membuka Rok rei dan dengan terampil memasuki jarinya ke dalam cd Rei.

""shhhhhhhh.....ahhhhhhhhhhhhh...kamuuuuu....."" desah Rei ketika dia merasakan taman edennya mulai dijelajahi, seakan sudah tidak puas lagi, adi membuka cd Rei, dan di depan ya saat dia menunduk ke bawah, di dalam remangnya cahaya lilin, dia bisa melihat taman eden yang begitu indah, dengan sedikit bulu halus yang tumbuh dan sangat rapi tertata, ada wangi yang sangat segar di depannya, dan ia langsung membenamkan kepalanya di bawah "" aaaahhhhhh....dame...jangan...adiiii....disana....kotorrrr....jawab Rei dengan nafas yang mulai semakin cepat.

""Tidak Rei, disana sangat indah dan aku tidak bisa tahan"'melanjutkan penyedotan nektar cinta dari taman eden ""slurupppppp...""

""ishhhhhhhhhhhhhhh...aahhahhhhhh"" dan tak lama adi menghisap dengan kuat taman eden Rei, ""aahhhhhhhh....aku cumingggggg....."' jawab Rei,saat tubuhnya bergetar dengan hebat, dan tangannya membenamkan kepala adi semakin dalam di tamannya.

"'Ahhh...haaa...haaaa"" melihat Rei yang masih terbang di surga adi mulai membuka seluruh pakaian di tubuhnya, dan dia mencium mulut Rei dengan lembut, sambil berbisik *Ding tongkat Para meter Harem terdekteksi menjadi 85 poin* baru saat dirinya akan berbicara, ternyata Rei sudah jatuh cinta kepadanya, tapi memikirkan wajar, jika tidak memiliki rasa dia tidak akan membiarkan adi melakukan ini.

""Sayang... mau kah kamu menjadi wanita ku?"" berkata adi dengan lembut sambil menatap mata Rei, dan membiarkan tanganya menyentuh adik kecilnya yang sudah mengganas.

Rei yang ditatap adi, seperti terhipnotis, terlebih memegang adik kecil adi, dia semakin tidak tahan dan diapun mengangguk, melihat ini adi tentu sangat senang dan berkata "' sayang ikuti sumpah aku ok"" dan dibalas anggukan oleh Rei sambil mencengkram adik kecil adi lebih kuat "'ukhhhh"" membuat adi kehilangan sedikit konsentrasi. ""Saya Adi Setiawan dengan ini, bersumpah atas nama Tuhan untuk menjadikan Rei Miyamoto sebagai istri saya, dan membahagiakannya baik di dunia ini dan dunia lain, hingga kematian memisahkan kita"' adi berkata dengan suara yang serius dan dalam ke pada Rei, mendengar sumpah adi, ada perasaan bahagia dan rasa senang yang tidak bisa di ucapkan Rei, dan dia mengulangi sumpah adi ""Saya Rei Miyamoto, bersumpah bersedia menjadi istri Adi Setiawan, dan berjanji untuk membahagiakannya bersamanya baik di dunia ini maupun di dunia lain, dan hingga kematian memisahkan kita"" dan kembali setelah pernyataan Rei cahaya segera bersinar menerangi kening Rei dan kembali gambar bulan menghilang ke dalam. Adi yang melihat ini senang karena berarti sumpah mereka disetujui.

Dan disisi lain setelah Rei mengucapkan sumpah itu, ada perasaan yang sangat lega dan plong yang ia rasakan, dan juga menyadari dia semakin merasa adi begitu penting dalam hidupnya.

Tanpa menunggu lebih lama lagi adi dan Rei kembali memulai sesi cinta mereka, dengan saling berciuman dan meraba satu sama lain, dan melihat taman rei semakin basah oleh cairan air terjun, adi mulai sudah tidak sabar dan berkata "" sayang aku masuk yah"' kata adi sambil mengambil posisi mensejajarkan adik kecilnya dengan lubang masuk taman, dan di jawab Rei dengan suara yang bergetar "" Baiklah, jadikan aku istrimu seutuhnya"' berkata dengan melingkarkan tanganya di leher adi.

Adi yang mendengar perkataan Rei tidak menunggu lebih lama lagi dan mulai memasukan adik kecilnya ke dalam lubang ""ahhhhhh....sakittt...sayanggg....pelan-pelannn"" berkata Rei dengan wajah yang mulai terisak, melihat Rei yang kesakitan, adi mulai memainkan kembali tangannya, dan membuat Rei lupa akan sakitnya, ""ahhhhhh...haaaa..hahahaha...."" dan ketika adi melihat adik kecilnya sudah separuh masuk dan terhalang oleh selaput darah, adi semakin mengintenskan remasan payudaranya dan juga mulai mencium dengan penuh gairah.

""muachhh,...muachhhhhhh....aahhhhhhhhhhhhh....sakittttt""tiba - tiba saja teriakan Rei terdengar dan ada air mata yang mengalir dari matanya yang sahdu. "'akhirnya aku benar-benar memiliki mu sayang"" berkata adi sambil menghapus air mata Rei, "' ya kali ini aku sepenuhnya istri kamu sayang, ingat jangan pernah tinggalkan aku"' berkata Rei dengan senyum bahagia.

Setelah beberapa menit, akhirnya sakitnya mereda, dan melihat bercak darah yang mulai mengering di bawahnya adi mulai membuat gerakan piston secara perlahan dan mantap ""plokkkk...plokkk.plok....plokkkk.....plokkkkkkk"" suara desahan dan suara keluar masuk adik kecil adi, di dalam taman eden Rei memenuhi ruangan itu.

"'ahahhhhh...terus sayang"' pinta Rei

"'ya....tenang sayang...kamu akan merasa semakin yaman"" memepercepat gerakannya

"'ohhhhhhhh...Kami Samaaaaa...sugoiiiiiii"" jawab Rei dengan penuh gairah sambil mengikuti ritme gerakan adi.

'""hahahah...hahaha...iku...iku...""

Keduannya terus berpacu hingga setengah jam kemudian.

"'sayang kamu sangat rapat di dalam, aku sangat sukaaaa"' jawab adi sambil meremas dada rei

"'semua milikmu sayang....jangan ragu...terussss...Ohhhhhhhhhhhh"'

Lima menit kemudian suara rei kembali terdengar berbicara kepada adi "" sayagggggg...aku mau...cumingggggggg""

""hahahah..hahahha...plokkk...plokkk...plokkk""

""ayo bersama sayang, aku juga sudah tidak tahan"" jawab adi dan tak lama kemudian keduannya mencapai klimaks.

""ahhhhhhhh...cuminggggggggg.....""

"

""huuuuuuu...cumiingggggggg..."' ""blurssssssss""suara air mani menyirami mahkota Rei.

Setelah beberapa saat keduannya terlihat puas dan butiran keringat sudah membasahi seluruh tubuh mereka, adi yang melihat wajah puas rei yang kemerahan, mencium kembali kening rei, dan berbisik "'kamu luar biasa sayang"" kata adi.

Rei yang mendengar jawaban adi tersenyum senang dan malu, berbalik melihat adi yang merebahkan dirinya di sampinya dia berbalik dan memeluk adi. Keduannya akhirnya tidur, karena ini adalah pertama kalinya Rei jadi adi harus toleran, tetapi melihat adik kecilnya yang masih berdiri tegak. Adi menggelengkan kepalanya. Meminta bantuan menatap Rei, dan Rei yang telah menjadi istri adi, tersenyum manis, sambil membantu adi dengan mulutnya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C26
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login