Download App

Chapter 114: Isei masuk sekolah

u"Ok Akeno dan Tsubaki, kalian bisa masuk kelas duluan, ada sedikit hal yang masih ingin saya urus" mengecup kedua kening Akeno dan Tsubaki, Adi berpamitan

"Ok sayang"

" Baiklah" jawab keduannya serentak

Setelah berpisah dengan Akeno dan Tsubaki, Adi kemudian berjalan menuju ke halaman dari klub sekolah, dimana kini setelah penerimaan siswa dan siswi baru di sekolah Kouh, banyak klub yang keluar untuk merekrut anggota baru

Meski belum dimulai, nampak jelas persiapan yang ramai dari banyaknya stan yang ada di kedua sisi jalan dekat gedung klub

Maklum saja jalan ini dipilih karena jalan ini selain menghubungkan dengan gedung klub yang menampung dari banyak kegiatan klub sekolah, juga satu jalan ke fasilitas lapangan, base ball, lapangan lari, kolam renang, bola voli, basket, tenis dan juga taman belakang sekolah

Jadi tempat ini bisa dibilang sebagai salah satu pilihan dari murid di sekolah Kouh untuk dapat bersantai dan juga bermain

Berjalan dengan ringan, adi harus mengapresiasi dari kerapihan dan juga kemandirian para siswa di jepang, stan ini tidak didirikan oleh pihak lain, tapi semua didirikan dan dihias oleh setiap anggota klub

Yang penting dengan usaha mereka sendiri, mereka membuat stan yang menarik bagi para siswa baru, jika kalian biasa dengan anime jepang tentu saja kalian juga tahu dengan festival sekolah

Dimana kegiatan dalam mempersiapkan acara tersebut hampir sepenuhnya dilakukan oleh semua siswa, tentunya dengan kordinasi dari Osis dan juga guru, namun yang jelas peran mereka lebih dominan

Dan disini seperti festival mini, dengan puluhan stan yang berjejer rapi di kedua jalan, ditambah dengan hiasan yang ada, membuat tambah cantik area di sekitar stan

" LIhat Isei...apakah ada klub yang menarik bagi kita untuk masuk" berkata seorang remaja kepada kedua temannya yang saat ini sedang sibuk melihat-lihat

" Ya motohama, mata kita harus teliti dalam mencari" balas teman yang berkacamata"

" tidak penting itu semua, yang penting rasio oppai adalah target utama" kata seorang anak remaja dengan wajah mesum dan bersemangat

"Ahhhhh...apakah kita harus ke klub renang, dimana pakaian renang akan dengan tegas meggambarkan keindahan oppai... atau-atau.....kita harus ke klub tennis dimana baju ketat dan sporty bisa membuat penampilan yang sempurna...""

"Itu terlalu konservatif Isei, ada yang lebih baik, bukankah klub cosplay itu lebih indah.....membayangkan mereka berpakaian seperti idola..ahhhh aku tak tahan"

" Kalian berdua jelas hanya amatir, semua itu hanya pada level dasar, untuk mendapatkan yang terbaik jelas kita harus melihat ke atas, dan klub dengan semua keunggulan yang kalian bicarakan ada di klub teh, dimana keanggunan dan juga kecantikan yang dibalut dengan seragam sekolah dan terkadang kimono, ditambah dengan atitute yang menawan jelas adalah yang terbaik" jawab kembali teman mereka yang berkacamata

Tak jauh dari ketiga trio yang sedang berbicara ini sosok adi yang tersenyum penuh tak bedaya, jelas sangat kontras dengan antusiame yang mereka bertiga lakukan, mengetahui dari anime

jelas berbeda dengan mengetahui secara langsung, adi tak mengira otak mereka akan mampu memikirkan poin kunci seperti itu dalam memilih klub, meski diakui bahwa pendapat mereka tak salah dari kacamata pria normal ( yang ga normal wajar, beda selera)

Melihat ketiganya yang masih bersemangat membahas kelebihan dan kekurangan setiap klub, adi hanya bisa tertawa kecil, membayangkan mereka yang hanya bisa berfantasi tanpa memiliki kemampuan untuk membuat nyata

Tak lama bel pelajaran pertama berbunyi, dan segera perlahan dengan teratur, siswa-siswi yang berkeliaran disini bergegas ke kelas masing-masing tak terkecuali adi dan juga trio mesum.

##########

Saat ini jam makan siang tengah berlangsung, dan seperti biasa adi bersama dengan dua pacarnya ditemani oleh anggota klub penelitian ghaib dan anggota Osis makan siang bersama di halaman belakang gedung klub Ghaib

Hal ini telah ia lakukan selama dua bulan, semenjak keberasilannya dalam membuat Sona dan Rias dekat dengan dirinya, meski belum menentukan hubungan sampai titik pacar, namun jelas hubungannya bukan hanya seperti teman biasa pada umumnya

Terlebih dengan dua ratu yang membujuk mereka dari waktu ke waktu, untuk bergabung dalam harem adi membuat Rias dan Sona la kelamaan menjadi terbawa arus, dan disinilah kesenangan adi dalam memancing keduannya

Jelas ia hanya membutuhkan dorongan sedikit untuk membuat mereka takluk dalam pelukannya, namun adi juga jelas plot baru akan dimulai jadi dimana kesenangannya jika sudah harus dijatuhkan, terlebih lagi bai adi hubungan ini jelas lebih asik

Namun kini setelah kedatangan trio mesum, yang lebih tepatnya Isei, dia tahu panen akan segera hadir, menantikan jalannya plot ia tak bisa dalam sua hati yang senang

" kamu nampak sangat bahagia adi, apakah ada hal yang baik?" tanya Rias yang duduk di seberang adi

" Ya dari tadi semenjak kita makan bersama, kamu selalu tersenyum" tambah Sona yag ada di sebelah Rias

" bagaimana aku tidak senang, ada acara yang menarik di sekolah kita" jawab adi sambil memakan bekal bentonya

" Maksud kamu acara perekrutan anggota baru klub" jawab Tsubaki

" Bisa ya, bisa tidak" hanya menjawab separuh Tsubaki" goda adi kepadanya

" ara---ara..... jelas kamu Hanya ingin kami menebak Anata" kata Akeno, memberikan suapan manis kepada adi

" ya, kamu memang pintar Sayang" jawab adi membalas Akeno

" Huuuu....jelas masalah sepele begitu, kamu sangat senang" balas rias mendengus sedikit cemburu kepada Akeno

" Ya...ada bau lemon disini...." goda akeno

" Tidak sesederhana itu Rias, mana mungkin dia senang dengan hal sepele seperti itu" sanggah Sona

" Maksud mu, ada yang lain?" tanya Rias kepada Sona

Mengangguk-angguk kepala sebagai afirmatif

" ok aku tak akan menggoda kalian lagi, acara itu memang tidak begitu menyenangkan, tapi mereka yang ikut dalam keramaian di dalamnya, adalah sesuatu yang mungkin kalian butuhkan, kususnya Rias dan Sona" berkata adi dengan ambigu

"yang kami butuhkan" gumam serentak keduannya

Saat mereka berpikir keras untuk memecahkan petunjuk yang adi berikan, sekejap kedua wajah Rias dan Sona menjadi serius, memikirkan sesuatu dan tak lama seperti mendapat jawaban keduannya saling menatap dan berkata "sacred gear".


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C114
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login