Download App

Chapter 8: Kontrak pernikahan

Shafa berusaha mengontrol emosi nya pada laki-laki yang telah menikahi nya. Harapan nya untuk dapat berdamai dengan pria itu nampak nya semakin sulit dari hati ke hari. Entah harus bersikaplah bersikap ia pun bingung sendiri. Shafa menyambar sebuah tas di meja lalu hendak keluar dari kamar tersebut. Dev yang melihatnya langsung menarik nya. Hingga kedua nya saling berdekatan satu sama lain. Tatapan mata kedua nya kembali bertemu.

"Apa mau mu sekarang?" Tanya Shafa tanpa menatap ke arah Dev. Pria angkuh di depan nya telah memberi banyak luka di hati nya meskipun baru menikahi nya. "Mungkin aku akan jadi janda ke 6 dari Devan" batin nya.

Menunggu Devan tak juga memberikan jawaban, Shafa menyingkir kan tangan sang suami dari yang sedang memegang nya.

"Menyingkirkan aku akan pergi, pengacara ku telah mengurus perceraian kita" ujar Shafa dingin.

"Apa yang kamu tuntut dari perceraian kita?" Ujar Devan

"Aku tidak menuntut apa pun, cukup kita di putus cerai saja" ujar Shafa dingin.

"Benarkah?, Aku tidak salah dengar? Ponakan edwin biasa nya tidak seperti itu, sudah jadi rahasia umum jika ponakan tuan Edwin begitu mudah di kencani pria demi uang, mobil rumah, aku tak percaya ini" ujar Devan sedikit mengejek. Ia masih berharap Shafa mau mengakui jika dia bukan lah orang yang telah di jodohkan dengan nya. Namun seperti nya Shafa bertahan dan tidak mau mengakui nya.

"Semua orang dapat berupa bah termasuk aku, sudah lah lepaskan aku, saat ini aku hanya ingin pergi dari sini dan menjauh dari mu selama nya" ucap Shafa dingin.

Devan tidak menghiraukan kata-kata Shafa. Ia tetap berdiri di depan pintu dan tangan nya menahan Shafa untuk keluar dari kamar tersebut.

"Aku mau melepaskan kamu tapi kamu harus menandatangani surat ini kamu baca baik2 dan segera aku akan melepaskan mu.

Shafa lalu mengambil kertas yang di berikan Devan dan membaca nya.

perjajian pertama pihak

1. Pihak 2 harus nurut dan patuh pada perintah pihak 1

2. Pihak ke dua tidak boleh mencampuri urusan pihak 1, termasuk jika memiliki hubungan dengan wanita lain

3. Pihak ke 2 harus bisa bersikap baik pada pihak 1 dan seluruh keluarga nya.

4. pihak 1 tidak akan di berikan uang oleh pihak 1.

"Aku setuju, aku nggak butuh uang mu juga. Tapi aku juga akan menulis ke inginanku jika begitu" ucap shafa seraya mengambil kertas dan pulpen dari tangan devan.

1. Tidak ada kontak fisik selama pernikahan berlangsung antara pihak 1 dan pihak ke 2

2. pihak ke 1 tidak boleh melarang pihak 2 mau bertingkah apapun kecuali berbuat kriminal.

3. Pihak ke 1 tetap mengizinkan pihak ke 2 untuk tetap bekerja, dan mengizin kan kapan pun ia ingin pulang ke rumah nya tanpa perlu meminta izin pada pihak 1.

4). pihak 1 tidak membatasi pihak ke 2 untuk bergaul dan berhubungan dengan pria manapun.  jika diri nya me mempunyai kekasih

Devan pun membaca poin2 yang di berikan istri,

Pihak 1 wajib memberikan apapun yang di inginkan oleh pihak 2.

ia tidak segera menanda tangani surat perjanjian tersebut, ia lalu mengambil pulpen dan menambahkan poin terakhir pada shafa

4. Pihak ke 2 tidak boleh menggugat cerai pihak 1 selama pernikahan, kecuali pernikahan telah mencapai 3 tahun.

Shafa membaca poin terakhir, ia agak keberatan karena selama 3 tahun tidak bisa mengugat cerai suami nya, arti nya dia harus bertahan selama 3 tahun dengan pernikahan ini.

"Apa tidak salah 3 tahun saya tidak bisa menggugat cerai? Ini terlalu lama aku nggak mau!? " ujar shafa

" Ya sudah kamu boleh menggugat cerai kapan pun terserah! Tapi aku berhak menolak semua gugatan yamg kamu ajukan " jawab devan

Devan segera mengambil pulpen dan merevisi poin yang tak di setujui. lalu segera menanda tangani nya lalu menyodorkan kertas tersebut pada shafa untuk di tanda tangani.

"Lalu guna nya untuk apa?, Banyak poin nggak jelas

shafa pun segera meletakkan surat tersebut. Ia menolak untuk  menandatangani surat tersebut. lagi pula kamu sudah mengambil semua dari ku" ujar Shafa.

Kamu inginkan urusan kita cepat selesai kan?, Cepat tandatangani!" Ujar Devan memberikan perintah. Dengan menarik nafas panjang, Shafa akhir nya menandatangani surat tersebut agar Dev segera pergi dari hadapan nya.

Shafa memberikan salinan nya pada devan. Dan yang satu lagi untuk diri nya. Shafa langsung menyimpan salinan kertas tersebut di dalam tas nya.

Setelah itu devan keluar kamar menepati janji nya meninggalkan shafa dan masuk ke kamar sebelah nya yang ia sewa.

Devan lalu merebahkan diri di kasur hotel tersebut, ia masih memikirkan shafa, pikiran terus terpaku pada wanita pilihan ayah nya itu.

Setelah tau istri nya punya ilmu bela diri yang cukup bagus, 'ukup menarik perhatian nya. Selama ini ia memiliki istri yang lemah dan matre, tapi beda dengan Shafa. Dia bahkan sanggup jika tidak di berikan uang oleh nya. "Sungguh wanita yang langka " batin nya

"Devan tersenyum menatap surat perjanjian di depan nya tertidur akibat rasa kantuk Nyang mendera mata nya

****Bersambung***

terima kasih telah membaca cerita ini.. mohon dukungan nya dengan memberikan vote power stone, komentar kritik dan saran nya.

mohon maaf banyak kesalahan update sehingga membuat pembaca tidak nyaman


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C8
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login