Download App

Chapter 2: part 2

Alisya Alexander adalah gadis berusia dua puluh dua tahun yang selalu menghabiskan malamnya dalam kemerlip dunia malam. tidak ada hal yang menyenangkan di dunia ini selain berteman dengan alkohol. tujuan utamanya selalu menghabiskan malam di sebuah club bukan karena menjual diri tetapi ingin menikmati warna warni kehidupan karena menurutnya di muka bumi ini tidak ada yang dapat mengerti dirinya selain jejeran minuman beralkohol serta kemerlip lampu disko.

pagi ini Alisya telah berpakaian rapi dengan blouse tanpa lengan yang dipadukan rok span satu jengkal diatas lutut serta polesan make up tipis. berbeda dengan pagi sebelumnya yang hanya dihabiskan untuk tidur.

"Perfect." ucapnya setelah merapikan bagian rambut.

hari ini adalah hari pertama dia bekerja, sedikit bermalas tetapi tetap bersemangat karena akan bertemu banyak orang.

***

Tok tok tok

"Masuk." ucapan Bryan terdengar dingin melebihi kutub utara. Dia masih sibuk dengan berkas ditanganya, tanpa menatap siapa yang ada di hadapannya sekarang.

"Sepertinya kedatangan saya mengganggu!"

mendengar ucapan tersebut membuat pemilik ruangan terpaksa menghentikan aktifitasnya. seseorang yang memiliki akses bebas di kantornya adalah wanita bernama Vivi namun saat mendengar suaranya dia langsung menatap ke arah dimana gadis itu berdiri.

Deg!

Jantungnya seolah melompat dari bagian dalam. Astaga! Wanita itu sangat sexy dengan blouse tanpa lengan berwarna hijau di padukan rok selutut, membuat lekuk tubuhnya terpampang jelas.

"Saya fikir kau tidak akan datang, nona."

gadis itu membaca dalam hati sebuah papan kaca berbentuk persegi panjang yang terbuat dari kaca berlapis diamond bertulis Bryan Louiz William.

"Duduk." pria itu mempersilahkanny untuk duduk, karena beberapa menit lalu dia sibuk meneliti ruangan.

"Kau siap untuk interview?"

Alisya mengangguk, jelas dia siap karena ini adalah keinginannya membantu pria yang telah berbaik hati menolong.

"Siapa nama mu? pendidikan terakhir, berapa banyak pengalaman dalam bidang sekretaris?"

"Pertanyaannya terlalu banyak tuan, bagian mana yang harus saya jawab?"

"Urutan berdasarkan pertanyaan."

"Oke. nama Li.... eum maksud saya Ica Varisa pendidikan terakhir S1 bisnis dan tidak memiliki pengalaman bekerja."

Bryan menggelengkan kepalanya, beberapa calon sekretaris yang pernah mendaftar di perusahaannya rata-rata memiliki pengalaman paling sedikit dua tahun bekerja tetapi calon sekretrisnya yang satu ini benar-benar percaya diri untuk melamar.

"Kau tidak memiliki pengalaman apa pun bagaimana bisa akan bergabung dengan perusahaan?"

"Tuan, anda tidak memiliki banyak waktu untuk memilih wanita-wanita cantik dan cerdas hanya dalam satu hari, jadi jika anda membuang waktu hanya untuk hal-hal tidak penting seperti ini client akan kabur lebih memilih perusahaan lain."

Bryan tampak berfikir dengan kalimat monohok yang diberikan oleh gadis ini. sedikit ada benarnya dalam ucapan menyinggung itu karena tidak ada waktu lagi untuk melatih calon sekretaris baru dalam meeting penting yang diadakan siang ini.

"Baiklah. pelajari materi ini. meeting dimulai pukul satu."

tangannya langsung memberi kode mengusir halus gadis bernama Ica Varisa untuk segera pergi.

"Dimana ruangan saya?"

"Tangan kanan saya akan menunjukan ruangan mu."

***

Alisya menempati meja tepat di depan ruang CEO, sebuah meja berukuran besar dengan peralatan super lengkap tertata epic disana. kursi yang nyaman, pemandangan kota dari ketinggian yang indah karena mereka menempati lantai empat puluh.

mendapat tugas pertama dari atasan membuatnya jengah, dia dituntut untuk memperlajari diagram angka dengan nilai yang tinggi. tak hanya itu materi yang akan di presentasikan juga terbilang rumit karena berhubungan dengan naik turunnya saham.

"Huft... ternyata seperti ini cara pengusaha bekerja. sungguh membuatku pusing." Alisya menggaruk-garuk rambutnya, dia merasa frustasi.

setelah sedikit mempelajari , beberapa materi bisa dikuasai dengan mudah dengan cara telaten dan tidak putus asa.

"Ica berkas ini memerlukan tanda tangan dari CEO, segera kerjakan dan jangan sampai membuat rugi perusahaan." ucap salah satu karyawan wanita.

diperkirakan wanita tersebut adlah senior yang selalu menindas junior baru seperti dirinya.

"Ada lagi?"

wanita itu menggeleng cepat tanpa memandang Alisya. Ia memainkan ponselnya.

tok tok tok

"Permisi, tuan Bryan berkas ini memerlukan tanda tangan anda."

"Letakan disana," Bryan tetap fokus dengan komputernya tanpa menoleh.

"Kembalilah bekerja! meeting akan dilakukan dalam empat jam dari sekarang."

Alisya mengikuti arah pandang Bryan yang menatap arlojinya,

"Oke. permisi."

***

Bryan memperhatikan langkah Alisya hingga tubuh itu menghilang dari balik pintu. Sejak pertemuan pertama mereka di club malam kemarin, gadis itu menarik perhatian karena memiliki sifat berbeda dengan wanita yang sering dikencaninya.

Biasanya wanita yang datang padanya akan bersikap manja untuk menarik perhatiannya, tetapi Alisya sangat beda.

Klik,

Bryan menekan sambungan telefon yang langsung terhubung dengan tangan kanannya.

"Ke ruangan sekarang!"

Bryan William adalah seorang CEO sebuah perusahaan mobil sport terbesar di Asia. wajahnya yang tampan, dengan postur tubuh tinggi, tegap dan memiliki tubuh atletis, kaya raya membuat suatu paket lengkap. Hingga banyak pria di luar sana iri padanya. Dia memiliki semua ya, harta, tahta dan wanita.

Tok tok tok

"Masuk!"

seorang pria dengan patuh menundukan kepala, tangannya berada pada dada lalu sedikit menunduk.

"Ini berkas yang harus kamu baca. Saya sudah menyuruh sekretaris baru itu untuk mempelajarinya."

Andri mengangguk dan mengambil map, lalu menundukan sedikit badannya dan bergegas pergi.

"Satu lagi, cari tau tentang Ica. Eumm maksud saya sekretaris baru itu." lanjutnya,

"Baik tuan."

***

"Ica, berkas yang saya minta untuk ditanda tangani tuan William sudah kau kerjakan?" lagi-lagi senior perempuan itu menghampiri Alisya dengan raut wajah tidak suka.

"Sudah. tuan William masih sibuk jadi kau tunggu saja."

"Ambil sekarang, karena aku harus meeting dengan client."

"Baiklah, kau kembali saja ke mejamu."

"Oke anak pintar."

tok tok tok

dalam tiga kali mengetuk pintu tidak pernah ada jawaban dari dalam, awalnya Alisya mengira jika Bryan masih sibuk dengan client yang beberapa menit lalu datang ke ruangannya.

Alisya berbalik menuju tempat kerjanya namun tiba-tiba dia teringat jika seniornya akan segera meeting penting, akhirnya dia kembali ke ruang Bryan tanpa mengetuk pintu.

Alisya terdiam di ambang pintu menyaksikan tmsebuah adegan dewasa. Bryan sedang melakukan hotkiss bersama seorang wanita cantik. Keduanya seakan di buat melayang seolah tidak sadar ada orang ketiga yang menonton mereka.

beberapa detik barulah dia menyadari kedatangan Alisya. Bryan langsung menjauhkan diri dari wanita tersebut, menatap Alisya dengan tatapan tajamnya. Sungguh tidak pernah terduga aktifitas pribadinya terlihat oleh pekerjanya sendiri.

setelahnya Alisya memutus tatapan mereka dan mengedarkan pandangan kesemua arah. Bryan langsung mendekati sekretarisnya sedang wanita itu membenarkan pakaian yang sedikit terbuka.

"Ada apa?"

"Saya ingin mengambil berkas, apakah sudah anda tanda tangani?"

Bryan mengangguk, kemudian berbisik tepat ditelinga Alisya

"Lain kali, ketuk pintu sebelum masuk."

"Vivi ambilkan berkas diatas meja."

wanita itu dengan penuh aura sensualnya berjalan kearah Bryan dan Alisya,

"Ini sayang, sepertinya karyawanmu tidak memiliki sopan santun saat berkunjung keruang atasannya." Sindir wanita itu dengan menatap sinis ke arah Alisya.

"Ck! seharusnya kalian yang harus tahu sopan santun! ini kantor bukan hotel yang bisa kapan saja jalang menjajakan tubuhnya!" Alisya tak kalah pedas dalam menyindir bos serta jalang itu.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login