Download App
56.66% JULIA'S STORY

Chapter 17: bab 17

ke esokan paginya sebelum berangkat kerja dengan menumpang ojek pengkolan Julia menuju ke rumah Raka untuk membawakan sarapan untuk kekasihnya.

" Assalamu'alaikum.."

"Assalamu'alaikum.."

" Bang..., Apa belum bangun ya..,"

Julia pun mencoba mengintip tapi gak ada cela yang bisa di intip akhirnya Julia manggil Raka lagi dan tak lama Raka keluar sambil mengucek ngucek matanya.

" Sayang...,maaf ya Abang ketiduran..,tadi abis sholat subuh Abang main game eee taunya ketiduran.." jelas Raka.

" Ini bang aku mo nganter bubur ayam buatan mamak.." kata Julia sambil memberikan rantang berisi bubur ayam.

" mmmmm...harumnya...." kata Raka sambil mencium aroma bubur ayam dari dalam rantang stenlis.

" Ya udah Abang sarapan dulu aku mo berangkat kerja.." kata Julia kemudian ingin bergegas pergi, tapi Raka meraih tangan Julia

" Sayang..baru jam berapa sih buru-buru amat." kata Raka

" Iya bang takut telat.."

" ok deh...,sore nanti ke sini kan..? tanya Raka lirih. " Iya Abang sayaaaaang.."

" Ya udah .., be carefull honey..." kata Raka sembari mengelus rambut Julia yang mulai tumbuh panjang.

" thanks baby honey.." kata Julia kemudian bergegas meninggalkan Raka dan menghampiri tukang ojek yang sedari tadi menunggu Julia.

sepeninggal Julia Raka pun segera menyantap bubur ayam kesukaannya.

Memang bubur buatan emak endol surendol tak kendol - kendol m selesai Rakapun mulai beraksi .Ia mencoba menelpon seseorang yang telah meneror Julia dengan SMS nya, tapi beberapa kali ditelpon masih tak ada jawaban.

" mmmmm..., mungkin dia tau bakalan di telpon."gumam Raka dalam hati.

" Lain kali aku bakal telpon kamu lagi.." kata Raka membisik. Raka pun kembali duduk di sofa sambil nonton TV , tiba-tiba Ikis menelpon memberitahukan bahwa dia tidak bisa kerja karena membawa anaknya ke RS.

Rakapun mengizinkannya.

Ikis pun tidak lupa memberitahukan kepada Kiki bahwa dia membawa anaknya ke RS karena panas badannya tak kunjung Reda.

" Bawa ke klinik dekat rumah aku aja bang..!"

kata Kiki yang waktu itu kebetulan sedang off day. " ya udah Abang bawa ke sana sama mamak Abang.." kata Raka sedikit panik

" iya bang aku tunggu di klinik buk Nana ya.."

Kiki pun langsung menuju klinik buk Nana yang cuma jelang dua rumah saja dari rumahnya.

" wah bakalan ketemu mamak bang Ikis ni.."

gumam Kiki dalam hati.

Tak lama Ikis sudah ada di klinik buk Nana dekat rumah Kiki bersama ibundanya.

Kiki langsung mencium tangan emak dan langsung meminta Bilqis anak Ikis untuk dia gendong, dan emak memberikannya, anehnya Bilqis tidak menangis saat Kiki menggendongnya. Emak memandang Ikis sambil tersenyum, seakan mengisyaratkan bahwa Kiki cocok menjadi ibu pengganti buat Bilqis. Ikis hanya tersenyum kemudian menyusul Kiki ke dalam ruang periksa begitu pula emak.Setelah memeriksa kondisi tubuh Bilqis Dr. pun memberikan obat Paracetamol untuk menurunkan panas dan beberapa obat pendukung lainnya.

" Kalau tiga hari belum turun juga panasnya bawa ke RS ya Ki.." kata Dr. Nana yang memang sudah mengenal Kiki.

" iya buk.." kata Kiki kemudian segera membayar .

" Udah dek gak usah biar Abang aja.."

" Gak papa bang.." kata Kiki dan langsung memberikan beberapa lembar uang ke Dr. Nana. Setelah itu mereka keluar dari klinik .

Saat itu emak Ikis sangat senang sekali dengan keberadaan Kiki.

" Rumah Kiki yang mana ..?" selidik emak

" Ini buk .." kata Kiki sambil menunjuk rumah dengan cat warna biru.

" mmm...mak kita langsung pulang aja ya.." kata Ikis .

" Iya loh kis...emak cuma nanyak doank..takut kali kau di ajak singgah.." kata emak polos

" ya udah Kiki pulang sama Ikis bawa Bilqis

biar emak naik ojek sekalian belanja ke pajak."

kata emak membuka peluang untuk Kiki dan Ikis jalan bersama.

" beneran mamak mo naik ojek..?"

" ya iya lah ..udah sana.., sekalian panggil kan

tukang ojek di depan .."

" ya udah kami duluan ya Mak.." kata ikis.

Akhirnya Kiki dan Ikis meninggalkan emak di dekat rumah Kiki dan memanggilkan tukang ojek untuk emak.

" Berapa umur Bilqis bang..?"

" 10 bln dek.."

" Kasian ya ..masih bayi udah di tinggal ibu nya.."

" Namanya juga umur dek, siapa yang tau , kita juga sedang nunggu giliran aja.."

Tak lama mereka pun sampai di sebuah rumah sederhana semi permanen .

" Inilah rumah abang dek...jelek.."

" gak papa bang yang penting gak nyewa.."

" iya..tapi gak sebagus rumah adek.."

" Bagus juga bukan rumahku bang...tapi rumah orang tua ku.." kata Kiki . Kiki masuk ke kamar Ikis dan perlahan dia letakkan Bilqis yang sedang tertidur di pangkuannya.

Ikis memandangi Kiki penuh perasaan.

Terlihat Kiki sangat menyayangi Bilqis.

Dan saat ingin beranjak Bilqis tiba-tiba menangis seakan tak ingin di tinggalkan, Kiki pun buru-buru menggendongnya lagi, dan herannya Bilqis langsung terdiam di gendongan Kiki. Ikis dan Kiki pun pandang-pandangan sambil tersenyum.

" Dia nyaman sama adek.."

" iya ya bang.." kata Kiki setengah girang

Ikis terus memandangi Kiki penuh rasa kagum sehingga Kiki jadi salah tingkah di buatnya.

" Apa sih bang...?" kata Kiki malu-malu

" Abang kagum sama adek.."

Raka pun menceritakan bahwa emak sudah dua kali menjodohkan Ikis dengan gadis dan seorang janda tapi Ikis menolak karena mereka belum bisa membuat suasana nyaman untuk Bilqis,tapi kali ini beda melihat Bilqis nyaman di pangkuan Kiki , Ikis langsung

menjatuhkan pilihan pada Kiki, itupun belum berani di ungkapkan Ikis, karena baru beberapa hari Ikis dan Kiki berkenalan, Ikis takut Kiki akan menolaknya.

" Bang buatin susu , kayaknya dia haus.."

" Iya dek bentar.." Ikis pun bergegas membuatkan susu untuk Bilqis.

" Nih dek susunya.."

Kiki langsung memberikan susu kepada Bilqis, sedangkan Ikis hanya memandangi Kiki yang sudah seperti ibu Bilqis saja.

" Dua bulan lagi dedek Bilqis ultah ya.." kata Kiki, tapi tak ada jawaban dari Ikis

" Bang...dedek Bilqis dua bulan lagi ultah kan."

" hmm..apa dek..?" kata Ikis setengah terkejut .." iiih Abang ngelamun ya.."

Ikis tersipu malu.

" emm..gak..kok.."

" bohong..ngelamunin apa hayo.."

" gak ada..."

" bohong ..pasti ngelamunin aku ya.. hehehe.."

ejek Kiki dan Ikis pun tersipu malu.

Setelah Bilqis di rasa tenang dan pulas tidurnya, Kiki pun meletakkan dedek Bilqis di kamar Ikis.

" udah pulas tidurnya bang.."

" iya..adek pinter ya ngurus anak.."

" iya..dulu sebelum kerja di pabrik aku sempat jadi baby siter anak kakak ku.."

" OOO patut la ...Lues kali adek gendong baby .."

Kiki pun tersenyum dan keluar dari kamar Ikis.

" laper bang.." kata Kiki manja sambil memegang perutnya.

" Ooo sebentar Abang buatin nasi goreng.."

" jangan bang.. gak bisa makan nasgor .."

" Jadi maunya apa..biar Abang buatin.."

" Buat telur orek aja bang...makannya pake kecap Bango anak bingit..."

" ya udah tunggu bentar ya Abang buatin.."

Ikis pun langsung ke dapur dan membuatkan telur orek buat Kiki, tak lama mereka sudah menyantap makanan yang di buat Ikis.

Sedangkan Julia pulang kerja langsung ke rumah Raka tapi apa yang terjadi...


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C17
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login