Download App
66.66% JULIA'S STORY

Chapter 20: bab 20

Ternyata Ikis dan Kiki sudah menunggu dari satu jam yang lalu.

" Gak kerja Ki.." tanya Julia.

" Gak Jul.., lagi cuti H.." jelas Kiki.

" Loh kok sama..." kata Julia sambil tersenyum kemudian mereka masuk ke dalam rumah.

" Kayaknya ada yang udah jadian ni..." ejek Julia..Kiki tersipu malu demikian pula Ikis , tapi Ikis buru-buru ke dapur dan menyiapkan makanan buat mereka.

" Gak bantuin ayang beb nya.." ejek Julia lagi

" iih.. Julia apaan sih..." kata Kiki malu-malu sambil tersenyum.

" Iya...bantuin donk ayang beb nya..." sambung Raka ikut mengejek

" Iih sama aja Kelen la.." kata Kiki kemidian beranjak meninggalkan Raka dan Julia. dan menuju ke dapur

" Ada yang bisa di bantu bang..." kata Kiki

" Liatin Abang aja.." kata Ikis sambil tersenyum, Kiki pun jadi tersipu malu.

" buat sup ya bang ..?"

" iya ..,adek suka kan..?"

" suka kali pun apa lagi tinggal makan.."

" maunya...tapi gak papa Abang yang masak adek yang makan .." ejek Ikis

Akhirnya mereka berdua berkutat di dapur Raka. Sedangkan Julia masih sibuk dengan game nya, sengaja ia lakukan karena masih marah

dengan Raka, tapi di depan Ikis dan Kiki Julia bersikap seperti biasa.

"Sayang..."

" ya ."

" Sayang ."

" ya.."

Julia menjawab tapi mata dan tangannya fokus main game. Raka merasa Julia nyuekin dia, kemudian perlahan Raka meraih tongkat penyangga nya dan bangkit dari sofa , Julia masih tetap sibuk dengan game nya.

" Hmmmm...Gak enak banget di cuekin.." gumam Raka dalam hati kemudian meninggalkan julia dan masuk ke kamarnya.

Julia memandangi kepergian Raka,

" Maapin aku bang..., aku masih kesel sama Abang.." kata Julia dalam hati, tiba-tiba terdengar suara gelas pecah dari dalam kamar Raka. Julia langsung lari menuju kamar

" Abang...!!" teriak Julia panik.

Ternyata bukan gelas yang pecah melainkan sebuah teko kaca yang masih penuh berisi air, makanya suaranya terdengar agak keras.

julia langsung membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai, Raka hanya mandangi kekasihnya tanpa sepatah kata.

" Abang mau minum kenapa gak bilang.." kata Julia, Raka hanya diam saja tapi Julia langsung tersadar saat Raka berkali-kali memanggilnya..."

" Astagfirullah.., berarti tadi bang Raka manggilin aku mau minta minum.." gumam Julia dalam hati. Julia buru-buru membuang pecahan kaca di tempat sampah dan kembali lagi ke kamar Raka di sana sudah ada Ikis dan kiki yang terkejut juga mendengar suara pecahan kaca dari kamar Raka.

Dan tak sadar kaki Raka ternyata menginjak pecahan kaca sehingga mengeluarkan banyak darah yang berselemak di tempat tidur .

Dengan sigap Julia langsung menangani Raka.." Bang tolong ambilkan kotak P3K di sebelah TV.." kata Julia setengah panik.

Ikis langsung bergerak mengambil kotak P3K

dan memberikan ke Julia kemudian mengajak Kiki keluar dari kamar Raka.

Setelah membersihkan luka dengan alkohol Julia langsung memberi Betadine dan membungkus kaki Raka dengan perban.

" kenapa nangis...?" tanya Raka saat melihat air mata menetes di pipi Julia.

" Aku gak bermaksud nyuekin abang..cuma masih kesel aja sama Abang..tapi Abang ..udah kayak gini..." kata Julia sambil menangis.

" Abang juga gak sengaja mecahin tekonya.."

jelas Raka.

" Ya udah Abang gak papa.." kata Raka sambil mengusap kepala Julia.

" Trus jalannya cemana bang ..,yang kiri masih sakit sekarang yang kanan luka..."

" Ya..gak usah jalan.." jawab Raka santai.

" I need ur smile always.." tambah Raka

" u need smile but i give u tears...,gak nyambung...kalo orang barat bilang Jaka sembung makan kacang.., gak nyambung sayang.., hehehehe.." kata Julia sedikit bercanda sembari meraih tangan Raka yang sedang bertengger di kepalanya kemudia mencium tangan Raka.

" Beli biskuit ke tanah Abang...so sweet sayang Abang..."

" Kejauhan....bang... hehehehe.."

Sedang asik berpantun Ikis datang membawakan sup buat Raka, Julia segera mengambilnya dan menyuapi Raka.

Di meja makan Ikis dan Kiki duduk bersebelahan dan tak ingin ketinggalan momen romantis Kiki pun menyuap kan sup ke mulut Ikis, dengan malu-malu Ikis membuka mulut dan mengunyah daging ayam beserta kuah sup.

" perasaan dulu gak pernah se mesra ini dengan istriku.." kata Ikis dalam hati.

" Enak bingit sup nya..., Abang kok bisa pinter masak itu siapa yang ngajarin bang..?" tanya Kiki. " Gak ada ...emang bakat dari lahir.." kata Ikis santai.. " Alah gaya...bang...bang.."

" Sejak istri Abang meninggal Abang jadi bisa apa aja..., bisa masak, bisa ngurus rumah, bisa nyuci, nyetrika tapi cuma satu yang Abang gak bisa...,"

"Apa itu bang...tanya Kiki serius

" Ngerayu perempuan .." jawab Ikis sambil tersenyum.

" Gak perlu di rayu bang..., aku mau kok.." bisik Julia dalam hati.

" Perempuan itu gak perlu di rayu bang cukup di perhatiin aja .." kata Julia seakan menggabarkan dirinya yang udah jatuh cinta walaupun tanpa di rayu.

" contoh nya aku.." bisiknya dalam hati.

" emang ada cewek yang tanpa di rayu langsung mau..?"

" Ya ..aku... ups....keceplosan.." Kiki langsung menutup mulutnya yang baru saja ke ceploskan, Ikis tersenyum melihat tingkah Kiki

" Sini mangkoknya biar Abang cuci.." kata Ikis

sembari mengambil mangkok bekas sup tadi.

" kita cuci sama-sama ya bang.." kata Kiki seraya mengikuti Ikis dari belakang.

Di kamar Julia juga sudah selesai menyuapi Raka . " minum obat ya bang..."

" Boleh gak libur sehari minum obatnya.."

" Ada aja Abang.."

" Bosen ...Abang ..tiap hari minum obat.."

" Mau cepet sembuh gak..."

" Ya mau.."

" Ya udah minum obatnya.." kata Julia sambil mberikan beberapa butir obat ke Raka.

" U my medicine.."

" Alah...udah minum lah bang .."

" hehehehe..iya sayang.." Raka pun meminum obatnya. Setelah selesai mengurus Raka Julia pun menuju ke dapur untuk membersihkan makngkok bekas sup, tapi Julia terkejut saat melihat Ikis dan Kiki sedang berciuman..

" Astagfirullah..." Julia membalikan badannya dan tak jadi mencuci mangkok dia bawa kembali mangkok itu ke dalam kamar Raka.

" loh kok di bawa lagi mangkoknya..?" selidik Raka

" Gak papa.." jawab Julia singkat tapi dengan ekspresi yang tidak biasa.

" Kenapa sih ..?" tanya Raka penasaran

" Gak papa.."

" Pasti ada sesuatu..ayo buruan ngomong.." desak Raka.

" Iih Abang ...gak ada apa-apa kok.." Julia tetap

tidak mengatakan apa-apa kepada Raka tapi saat dia mendekat ke Raka, Raka langsung menangkap nya.

" Naaaaa...masuk perangkap ..." Raka mendekap erat tubuh Julia...

" Iiiih Abang ..apaan sih..." kata Julia sambil berusaha membuka dekapan Raka.

" Buka bang...'

" Malu ah..." kata Raka bercanda

" Iih Abang ..buka ini..!" kata Julia sambil berusaha membuka dekapan Raka.

" Bilang dulu baru Abang buka..."

" Gak ada apa-apa bang .." bisik Julia

" Gak percaya Abang.." kata Raka sambil terus mendekap Julia.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C20
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login