Download App

Chapter 9: Ke kediaman DARMAWAN

Setelah tau anak-anak akan pulang dengan aman, aku pun memutus kan untuk segera pergi ke kediaman darmawan. Aku yakin perjalanan ini tidak lah mudah.. bagaimana bisa orang biasa seperti ku di persilahkan bertemu dengan orang besar!!!

"Huh tapi aku hanya mempunyai kenekatan ini. Aku tak ingin jika suatu saat mereka mengetahui lambang keluarga mereka ada pada orang miskin seperti ku, kemungkinan mereka akan berfikir jika aku mencurinya.

Mungkin juga kedatangan ku kali ini mereka akan

berfikir seperti itu. Tapi lebih baik menyerahkan dari pada mereka menemukan sendiri giok itu padaku kan??

Karena itulah, kali ini aku mengenakan sepatu, tas dan topi mahal pemberian teman-teman kaya ku.. paling tidak, dengan begini mereka akan bertanya terlebih dahulu daripada menuduh kan??? Haih.. semoga saja firasatku kali ini benar.." aku mengelus dada ku pelan agar aku bisa sedikit tenang..

Sebelum ke kediaman darmawan, aku pun mampir terlebih dahulu untuk membeli cake yang lagi viral itu sebagai buah tangan.. sungguh tak sopan menurutku jika berkunjung ke rumah orang hanya dengan tangan kosong..

Setelah membeli 2 buah cake ukuran besar dengan variant rasa keju dan coklat, aku pun segera memesan ojek online dari aplikasi habdphone ku.

Tak membutuhkan waktu banyak untuk menunggu, abang ojol pun datang..

15 menit berlalu dan sampai lah kami di sebuah gerbang villa yang begitu besar dan tinggi menjulang. Terdapat beberapa orang security yang menjaga gerbang nan megah itu.

"Ya ampun.. gerbangnya aja semewah ini.. gimana rumahnya??" Pikir ku dalam hati

"Non.. mon maap ni ye, aplikasi kite ngelarang para ojol memasuki wilayah pribadi ini non.. makenye ini hp aye bunyi mulu dari tadi. Ngasih tau untuk murdur dari lokasi ni non.. jadi aye cuma bisa anterin non ampek ni gerbang aje non.. mon maap ye non" ucap abang ojol

"Oh.. ya udh ga apa-apa bang.. makasih udah mau anterin, ini ongkosnya" jawabku.

"Trimakasih ye neng.."

Aku pun menjawab dengan mengangguk dan tersenyum.. ku hela nafas panjang sebelum bertanya terlebih dahulu pada security di gerbang itu. Ada kemungkinan akan diusir.. tapi.. lagi-lagi... tak ada salahnya mencoba kan???

"Permisi pak?? Apakah saya bisa menemui tuan darmawan?" Tanyaku pada seorang security

"Sebelumnya sudah buat janji belum non?" Tanya pak security itu sopan padaku.

"Belum pak"

"Kalau belum, nona tak bisa bertemu dengan tuan darmawan.. nona harus membuat janji terlebih dahulu"

"Hmm pak.. bisakah anda membantu saya mengembalikan ini??" Ucap ku sambil menyodorkan giok kepala naga itu pada security itu.

"Ah ini...! Tunggu sebentar disini jangan kemana-mana" kemudian security itu pun beranjang memasuki pos jaga nya.

Aku melihat tadi ekspresi kaget nya saat melihat giok ini. Sebenarnya ada apa dengan giok ini? Tanya ku dalam hati.

Ternyata security itu menghubungi orang yang berada dalam villa melalui layar monitor yang berada di post jaga nya. "Hmmm kehidupan orang kaya ternyata benar-benar secanggih dan seribet ini.."

Setelah mematikan panggilan vidio pada layar yang ada di pos itu, pak security itu pun kembali mendatangi ku.

"Nona dipersilahkan masuk ke dalam villa.. ini bawalah giok nya dan kembalikan langsung pada tuan besar antonio, beliau ingin sekali bertemu dengan nona.."

"Villa nya di sebelah mana pak?? Saya tak bisa melihat nya dari sini.. apa masih jauh??"

"Ah iya ini... villa nya sebenarnya ada di penghujung jalan ini nona.. memang tak akan terlihat dari sini.. biasanya kami mengantar kan tamu menggunakan golfcar.. tapi sayangnya mobil2 itu baru saja dibawa untuk pergi ke carwash.. kemungkinan 20 menit lagi baru kembali.. mau kah anda menunggu sebentar disini nona??"

"Hmmm kalau jalan kaki saja boleh g pak?"

"Sebenarnya tidak masalah.. hanya saja... jika berjalan kaki akan terasa sangat jauh non.. apalagi matahari sangat terik.. takutnya nona akan kelelahan nanti.. oh tunggu disini dulu, saya tlp tukang kebun dulu agar menjemput nona menggunakan sepeda motor kesini."

"Ah tak usah repot-repot pak.. saya tak keberatan untuk berjalan kaki.. saya sudah terbiasa.."

"Apa nona yakin??"

"He em.. "aku pun mengangguk"

"Baiklah kalau begitu saya tak akan memaksa lagi.."

"Sampai jumpa lagi pak security.. ini kue untuk bapak makan bersama teman-teman di pos.. semoga bapak suka..

Aku memutuskan untuk memberikan cake dengan rasa coklat pada pak security yang telah berumur itu."

Senyuman nya sungguh tulus seperti menghawatirkan anak gadis nya.. mungkin begini rasanya jika memiliki ayah pikirku..

Aku pun kembali melangkahkan kaki ku melewati gerbang itu. Sungguh aku tak menyangka semuanya akan berjalan lancar.. ternyata tidak semua orang kaya itu sombong.. bahkan tuan besar antonio saja ingin bertemu langsung dengan ku.

Ais... bagaimana ini?? Apa aku tersesat?? Harusnya tidak kan?? Aku sudah berjalan sesuai dengan instruksi pak security tadi. "Lurusss aja sampai bertemu pagar tinggi berwarna hitam".

Tapi aku sudah berjalan selama 15 menit ini.. dan tak menemukan pagar yang di maksud pak security tadi.. pak tua itu bukan mengerjai ku kan???

"Huh panasnya hari... kaki ku juga pegal.. sebagian bajuku telah basah oleh keringat lagi.. hingga menampilkan bra hitam berendaku..

sungguh bodoh.. harusnya aku tau hal ini bisa saja terjadi.. kenapaaa lah tadi aku mau pakai kaos oblong putih.. coba td pake kaos hitam.. gak akan begini jadinya..

Aku menungging sedikit dan bertopang tangan pada lututku dan meniup2 kan angin ke kerah baju ku agar sedikit kering dan tak menampilkan jelas warna dan bentuk bra yang sedang aku gunakan.

Tin.. tin.. tin...

"Sungguh sial!!!"Gerutu ku.. lagi menungging malah ada yang klakson dari arah belakang!!!

Aku pun beranjak menepi.. namun tak disangka ternyata mobil itu berhenti tepat disebelahku, kaca mobil bagian depan pun terbuka menampilkan sesosok pria tampan yang berada di kursi penumpang itu.

"Heyy nona.. kita bertemu lagi.."

"Hmm??? Kapan? Aku tidak pernah melihat mu tuh.."

"Jangan galak-galak nona.. kamu si gadis lampu merah itu kan? Apa secepat itu kamu melupakan mobil yang hampir menabrak mu?"

Aku pun menunduk sedikit dan mengintip siapa supir yang membawa mobil itu. Yah... tentu saja emosiku tiba-tiba meningkat lagi.

"Oh!!! Ini si supir songong dengan boss bermata vampir itu kan???"

"Boss bermata vampir?? Hahahaha Jadi kamu sudah menatap nya?? Hati-hati loh.. jaga ucapan mu.. jika tidak dy bisa saja menerkam dan menghisap mu, dy sungguh ahli dalam hal itu..

Aku mengernyit kan kedua alis ku.. dan berfikir dalam hati"Hmmm menerkam menghisap??? Kata-kata ini sungguh ambigu. Tak dapat ku mengerti"

Nngggggggg..... jendela penumpang bagian belakang pun terbuka, lagi-lagi hanya menampilkan 2 buah bola mata m tajam berwarna abu-abu menatap ke arah ku.

"Sikap mu yang seperti ini memang mirip seperti vampir.. but.. your beautiful eye can't make me scare.."

"Hey.. jangan perdulikan dy.. aku ingin tau, bagaimana cara mu melewati pintu penjaga depan yang sangat ketat itu. Kamu bukan hantu kan??


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C9
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login