Download App
17.77% UnHuman

Chapter 32: #31 - Terbentuknya The Executor

Ichariuz menghela napas lega. Padahal dia sudah menyiapkan jawabannya dengan baik, namun dia kalah cepat dengan pengawalnya Britery. Ichariuz kemudian kembali berkata,

"Sepertinya sudah saatnya aku menjelaskan semua ini. Alasan rapat ini bisa terlaksana adalah, karena bantuan tuan Enwuu dalam menemukan keberadaan kalian. Tanpa dirinya, aku tidak akan pernah bisa tahu dan menemukan tempat persembunyian kalian selama ini."

Semua orang mengangguk dengan diam dan tenang seraya mendengarkan Ichariuz.

"Sebagai sang kaisar dari negeri ini, serta perwakilan ras manusia, aku akan menyatakan bahwa kami ras manusia berhak untuk hidup! Kami bukanlah ras rendahan yang pantas mereka jadikan makanan! Jika kami terusik, kami akan melawannya! Jika mereka membunuh satu dari kami, maka manusia akan menentangnya! Kuakui kalau selama ini banyak dari kami telah terlena dengan keegoisan untuk saling berperang satu sama lain. Namun kini, pandangan kami sebagai umat manusia sudah berubah."

Tak seorangpun dari mereka mengalihkan pandangannya ketika Ichariuz sedang berbicara.

"Kami bukanlah makanan! Kami punya hak untuk bertahan hidup! Meski seberapa lemahnya kami, dan rendahnya keberadaan kami, umat manusia bukanlah ras yang pantas dijadikan sasaran mereka! Karena itu, keputusan terberat kami adalah memerangi ras Unhuman, sehingga menciptakan semua kengerian dan pemandangan suram ini. Sejak kehadiran Unhuman di antara kami, mereka telah memberikan kerusakan yang tidak terbendung jumlahnya, serta merenggut banyaknya rekan dan keluarga kami! Karena itu, izinkan aku sekali saja untuk menyatakan satu hal ... kami umat manusia telah berhasil menang! Ini adalah deklarasi kemenangan pertama kami di hadapan kalian semua!"

Ichariuz menjelaskan semuanya tanpa ada seorangpun berani mengeluarkan suaranya.

Sorot kekaguman terpancar pada tatapan mata para perwakilan dan penguasa ras. Mereka masih mendengarkan, seraya menatap ke arah Ichariuz.

'Kata-kata yang sangat bagus, Manusia.' Wickens menyunggingkan senyum tipis. Dan ekspresinya masih terlihat santai.

"Sebagai keputusan akhir dari solusi masalah ini, aku sebagai perwakilan ras manusia, dan tuan Enwuu sebagai perwakilan ras penyihir, telah mencapai satu hasil kesepakatan yang sama. Kami berniat membangun suatu kelompok pasukan yang bertugas melindungi, sekaligus memburu Unhuman. Nama dari organisasi ini adalah, The Executor."

"Inti dari rumusan masalah ini adalah, aku akan membuat seluruh negara dari umat manusia, maupun bukan manusia, agar bisa terhubung melalui organisasi The Executor ini nantinya. Tujuan kami hanyalah ingin melindungi umat manusia, maupun bukan manusia dari ancaman Unhuman," sambung Ichariuz menjelaskan.

"Maaf kalau aku menyela, tuan Ichariuz," kata Wickens seraya mengangkat satu tangan kanannya.

"Memangnya, kekuatan apa yang umat manusia miliki agar bisa menjaga ras kalian sendiri? Aku pernah melawan seorang Unhuman yang dapat menggunakan kemampuan supranatural, kurasa makhluk seperti itu bukanlah lawan seimbang bagi seorang manusia biasa," sambung Wickens.

"Kalau begitu, izinkan aku memperkenalkan salah satu dari sembilan pedang sihir pengutuk yang ras penyihir tempa menggunakan materi khusus, serta formula rune sihir ... aku menyebutnya sebagai, Execution Sword." Seraya mengatakan itu, Ichariuz mengangkat sebilah pedang yang masih terbungkus rapi dalam suatu sarung, pada tali sabuk pinggulnya.

Ketika Ichariuz menghunuskan pedangnya itu ke atas, tatapan mata mereka semua menunjukkan ketertarikan akan senjatanya. Seluruh batang pedangnya terselimuti energi sihir, dan setiap energi itu menjalar ke tangan kanannya Ichariuz. Perwujudan energi itu memancarkan gelombang warna-warni seperti spektrum cahaya.

Ichariuz bisa merasakan suatu efek ketika menggenggam pedangnya, seperti peningkatan daya kekuatan fisik, serta penambahan statistik kemampuan yang tidak dapat dia jelaskan.

"Pedang ini akan secara otomatis membagikan energi sihir kepada pemegangnya, dan memberi penggunanya kekuatan setara pengguna sihir," sambung Ichariuz.

"Itu ... kekuatan dari batu itu, bukan?" gumam Aberama Gold. Dia sempat bereaksi kaget, namun dia segera bersikap tenang kembali.

"Sepertinya benar, guru. Apa anda akan bertindak lagi?" bisik pengawalnya.

"Tidak, sampai tuan besar bangun, seluruh penghuni dunia bawah tidak boleh bergerak. Ini masih belum waktunya." Aberama mengerutkan sudut matanya saat menjawab.

"Baik, guru."

Sementara Britery malah terlihat kegirangan saat bisa melihat pedang seperti itu. Detik itu juga dirinya melompat dari tempat duduknya, dan dalam sekejap mata pedang yang dipegang Ichariuz sudah menghilang dari tangannya.

"Ehh!?" Ichariuz refleks mengeluarkan suara aneh karena rasa terkejutnya.

Britery tampak kagum melihat pedang sihir milik Ichariuz yang kini berada di atas telapak tangannya.

"Whoaaah! Aku baru pertama kali melihat pedang seindah ini! Energinya begitu kentara sekali!"

Britery kemudian menggenggam pedangnya, dan menghampiri Ichariuz, seraya berkata,

"Berapa kau menjualnya!? Katakan padaku seberapa banyak kekayaan yang kau mau! Aku memiliki gunung penyimpanan yang dipenuh dengan kotak emas dan perak! Kau bisa mengambil semuanya kalau kau mau menukarnya dengan pedang ini! Ayoolaahhh."

Britery menatap Ichariuz dengan sorot mata memelas. Bibirnya yang terkatup tampak berkedut. Dia berusaha terlihat seimut mungkin dengan gayanya.

"Hentikan itu, tuan Britery! Tolong jangan membuat masalah lagi. Tidak di rumah, atau tempat orang lain, kau selalu bersikap kekanak-kanakan!" Pelayan Britery tampak lelah dengan sikap tuannya.

"Heh? T-tunggu! Kenapa kilauan auranya memudar? Apa ada yang salah dengan pedang ini?" Britery kebingungan, dan membolak-balikkan pedangnya memeriksa keanehan ini.

"Pedang pengutuk akan menjadi pedang biasa jika orang yang memegangnya memiliki darah tidak suci, atau juga darah Iblis." Tenwuu-Ra menjelaskan secara halus, dan dia sangat berhati-hati dalam memilah katanya.

"H-hoo ... hoo! Kau b-berarti ti-tidak layak, da-darah campuran!" ucap Enwuu dengan suara yang terdengar gemetaran.

"Barusan kau bilang apa, Kakek Tua? Darah campuran?" Suara Britery yang mendadak berubah jadi berat.

Tiba-tiba saja semua orang di dalam ruangan itu berdiri, dan memasang kuda-kuda bertarung. Mereka semua telah menyadarinya, bahwa sesuatu akan segera terjadi.

Ketika itu juga aura hitam yang menyelimuti sekujur tubuh Britery pecah dan meluap tak terkendali. Sisik hitamnya bergetar, bersama ekor dan tanduknya yang memanjang. Gigi taringnya membesar, dan berubah semakin tajam. Ia menggemeretakkan giginya saat melirik tajam ke arah Enwuu, dan energinya semakin bertambah besar setiap detiknya.

"Tenanglah, tuan!" Bersama teriakannya, sang pengawal Britery segera melompat ke samping tuannya.

Pengawal Britery segera menyiapkan suatu racikan bunga Wisteria berwarna ungu ke dalam telapak tangan kanannya. Dia segera membekapkan tangannya ke arah Britery, dan memaksanya mencium aroma harum dari bunga itu. Perlahan-lahan Britery mulai tenang kembali. Efek aroma bunga itu cukup ampuh untuk menghilangkan amarah tuannya ketika ia akan hilang kendali.

Ketika pupil matanya Britery mulai mengecil kembali, dan dirinya sudah mulai tenang, dia lantas tertawa terbahak. Paras lugunya sekarang malah terlihat begitu riang.

Semua orang di dalam ruangan itu padahal sudah bersiap siaga jikalau Britery akan mengamuk. Namun kini mereka tidak perlu repot untuk meladeninya. Tetapi, di sini hanya seorang Aberama Gold yang masih duduk dengan kalem di kursinya, dia bersikap seolah tidak melihat apapun sedari tadi.

"Maaf semuanya! Setelah dua ratus tahun tertidur, sepertinya aku menjadi sedikit sensitif," kata Britery, selagi ia mengusap-usapkan rambutnya.

"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, tuan-tuan." Pengawal Britery turut merasa menyesal saat mengatakan itu.

"Uhumm! Ti-tidak masalah!" kata Ichariuz. Wajahnya sudah berkeringat dingin.

Ichariuz terlihat sangat gugup, wajahnya sudah memucat begitu melihat reaksi Britery barusan. Dia segera mengambil kembali pedangnya yang terjatuh ke lantai akibat Britery.

"Aura barusan itu terlihat sangat mengerikan! Aku bisa saja muntah jika tidak menahan diri dalam acara penting seperti ini," gerutu Tenwuu-Ra. Dia bahkan merasa merinding, dan tubuhnya berkeringat dingin.

"Fhuu ... hampir saja. Aku sudah berniat mengaktifkan skill Re-Gain milikku jaga-jaga kalau dia ingin meledakkan tempat ini." Wickens kemudian tersenyum kecut, seraya kembali duduk ke kurisnya.

Setelah semua orang sudah mulai tenang, dan kembali duduk ke tempatnya, Ichariuz kembali melanjutkan,

"... Tujuan diadakannya rapat kali ini adalah, agar aku bisa meminta langsung pendapat kalian sebagai ras selain manusia, untuk bisa mengemukakan pendapat pribadinya. Seperti yang sudah kalian dengar, organisasi usulanku merupakan suatu kelompok yang bertugas memburu Unhuman, ataupun suatu ancaman setara Unhuman."

"Menurutku, tidak ada yang salah dengan usulanmu. Kau hanya ingin melindungi orang-orang dari ras-mu, bukan?" Wickens menunjuk dengan satu jarinya ke arah Ichariuz, dan suara lembutnya terdengar begitu ramah.

"Memang benar. Namun, rumusan masalah ini adalah pada bagian keduanya. Apakah kalian bersedia memberikan akses menuju wilayah dari tempat tinggal ras kalian?" sambung Ichariuz.

Wickens tiba-tiba tersenyum kecut. Dia berkedip sekali, dan memasang tatapan mata malasnya, seraya berkata,

"Maaf karena harus mengatakan ini, Manusia. Tapi permintaanmu tidak bisa kuterima. Ada beberapa alasan, dan salah satunya adalah, aku tidak ingin membiarkan manusia mengetahui adanya keberadaan ras sepertiku. Aku berniat menyembunyikan wilayah ras-ku demi menghindari konflik yang tidak diperlukan."

"Itu mustahil, lho. Aku memiliki alasan tersendiri. Pertama, tempat tinggalku itu berada dalam pegunungan. Kedua, aku harus mengikuti perjanjian lama yang ditetapkan oleh penguasa dunia bawah," kata Britery.

"Penguasa dunia bawah?" Ichariuz memiringkan wajahnya ke satu sisi karena merasa bingung.

Ichariuz kemudian menoleh ke arah Aberama Gold. Pria berambut hitam itu memberi anggukan halus, dan ia menatapnya dengan sorot mata yang dingin. Ichariuz lalu melihat ke arah kirinya, dan Treya mengangguk seraya tersenyum ke arahnya.

"Siapa penguasa dunia bawah, tuan Aberama Gold?" tanya Ichariuz.

"... Kurasa aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu sekarang. Maaf." Suara Aberama begitu datar dan dingin. Raut wajahnya tak sekalipun berekspresi. Namun parasnya memiliki pesona tersendiri.

Ichariuz sedikit merasa kecewa, namun tidak langsung dia tunjukkan pada ekspresinya. Dia kemudian berkata,

"Tidak masalah. Jika itu memang menyangkut privasi wilayah kalian, maka aku tidak akan mempermasalahkannya. Sebagai gantinya, aku hanya ingin meminta persetujuan kalian. Tentang usulanku dalam pembentukan organisasi 'The Executor', apakah akan ada yang keberatan? Atau mungkin memberi pendapat? Serta kritiknya terhadap usulanku ini. Selagi di sini, sebisa mungkin aku akan mendengarkannya."

"Menurutku, sudah seharusnya kalian membentuk organisasi seperti ini. Kalian mungkin tidak akan pernah tahu, jika nantinya akan ada makhluk yang jauh lebih mengerikan dari Unhuman." Suara Aberama terdengar serius, dan sorot matanya semakin tajam.

"Dia benar sekali," sahut Treya.

"Mungkin Unhuman adalah ancaman mengerikan pada era ini, namun jauh sebelumnya, ada lebih banyak monster menyeramkan yang menghuni dunia ini," sambung Treya.

Treya menyunggingkan senyum lembut, dan paras cantiknya sangat menggoda. Suaranya bagaikan alunan musik yang menggema di hati pendengarnya.

"... Bolehkah aku menanyakan satu hal?" kata Ichariuz.

"Hmm, apa itu?" sahut Treya.

"Aku hanya menduga-duga hal ini, tapi kalian semua adalah orang yang sangat kuat, bukan?" Ichariuz mengerutkan sudut matanya. Sorot keseriusan terlihat jelas pada raut wajahnya.

"Melihat adanya kalian di sini saja sudah membuatku merasa merinding. Bahkan orang seperti tuan Wickens sendiri pernah bertemu dengan keganasan seorang Unhuman, dan dia masih bisa berdiri di sini dengan anggota tubuhnya yang masih utuh. Melihatnya saja, aku sudah bisa menebak kalau dia bukanlah makhluk biasa," sambung Ichariuz.

"Jadi begitu. Seperti yang kau kira, tuan Ichariuz, aku adalah evolusi tertinggi dari darah campuran. Sebagai perwakilan ras Shoul, aku menjadi orang terkuat dari wilayahku. Meski begitu, kau salah kalau mengira aku tidak kesulitan melawan Unhuman," ucap Wickens dengan suaranya yang halus.

"Jadi begitu. Aku bisa mengerti maksudmu, tuan Ichariuz. Sebenarnya, dunia tempat tinggalku tidaklah terhubung dengan duniamu berada sekarang ini," kata Aberama.

"Apa maksudnya itu, tuan Aberama?" tanya Ichariuz.

"Ada dimensi pemisah antara realita, ruang, dan waktu. Tempatku berada merupakan dunia berbeda dari yang kau tahu. Ada tujuh dimensi di dunia bawah, dan bangsaku menempati salah satunya sebagai tempat tinggal."

Ichariuz bisa memahami maksud Aberama dengan mudah, dan dia jadi mengerti suatu hal terkait mereka semua. Jika awalnya Ichariuz mengira mereka sengaja membiarkan manusia berperang melawan Unhuman, kini pemikirannya sudah berubah, alasan mereka tidak pernah terlibat dengan manusia cukup sederhana, ini murni karena mereka memang berada di dunia yang berbeda.

"... Aku mengerti. Kalau begitu, izinkan aku mengakhiri topik rapat ini dengan menyatakan satu hal terakhir. Setelah organisasi The Executor mulai berlaku, maka izinkan setiap anggota pasukanku membantu kalian, atau bantulah mereka, dalam memburu ras Unhuman yang tersebar." Ichariuz sedikit menundukkan kepalanya seraya mengatakan itu.

Aberama tiba-tiba beranjak berdiri, seraya membuka kelopak matanya. Sorot matanya begitu serius dan tajam, dia kemudian berkata,

"Sebagai perwakilan dari ras Half-Human, aku membawa harga diri tuanku kemari. Namaku adalah, Aberama Gold. Aku setuju atas pembentukan organisasi kalian, dan akan memberi hak khusus bagi setiap The Executor, yang mau datang ke dunia bawah."

Wickens menyusul berdiri, seraya ia mengangkat topi musim dinginnya yang tebal. Dia kemudian mengayunkan tangan kanannya dan menyentuh sisi dadanya, seraya berkata,

"Namaku adalah Wickens, sang penguasa kastil es, dari negeri bulan biru. Aku setuju atas usulanmu, tanpa adanya rasa bimbang sedikitpun."

Treya kemudian ikut berdiri, seraya menyentuh sisi dadanya. Dia memberi hormat yang tulus, seraya tersenyum manis. Treya berkata,

"Aku sangat menyetujuinya, tuan Ichariuz."

"Aku tidak punya masalah dengan itu! Sebagai sang penguasa naga, aku sangat mendukung kalian, Manusia!" kata Britery. Dia menyunggingkan seringai lebar yang lucu.

"Sebagai saksi langsung dari kalian semua yang hadir di sini, organisasi The Executor, resmi diakui dan akan segera beroperasi dari wilayah Erteral. Hadirin sekalian, sejarah baru telah terukir, dan perdamaian akan segera tercapai. Sekali lagi, aku ingin beterimakasih kepada kalian semua."

...

Rapat itu pun berakhir dengan satu perjanjian baru yang harus disepakati oleh pihak manusia, mereka tidak boleh membocorkan hal apapun mengenai adanya keberadaan ras selain manusia yang hadir di sini kepada siapapun.

Fakta bahwa adanya ras lain selain manusia harus tetap disembunyikan agar mencegah terjadinya konflik yang sudah terjadi seperti sebelumnya.

Karena ketika ada lebih dari dua ras berkumpul dalam satu kelompok wilayah, maka naluri untuk menyingkirkan ras lain akan kembali muncul. Hal ini sudah terjadi kepada manusia ketika Unhuman muncul pertama kali.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C32
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login