Download App

Chapter 24: Bermalam di Bekasi

Hari Sabtu sore Syauqi dan Shania pergi ke Bekasi dan akan bermalam dirumah pak Amir,ayahnya Shania.Shania sudah rindu kampung halamannya,rindu ayah dan adik semata wayangnya Shakila juga rindu dengan sanak familinya.Sebelum mereka berangkat ke Bekasi,Syauqi mampir ke toko kue dan membeli dua puluh box berisi chocolate moist cake sebagai oleh oleh untuk keluarga Shania.

Selang beberapa menit kedua pasutri itu sudah sampai di depan rumah pak Amir,

Shakila yang sedang menyiram tanaman nampak kegirangan melihat sang kakak bertandang kerumah ayahnya bersama dengan suaminya.Shania dan Shakila baru bertemu lagi sejak dia pindah ke Jakarta,

mereka hanya berkomunikasi melalui video call saja.Namun demikian Shakila sangat memaklumi kesibukan kakaknya sebagai seorang istri sekaligus seorang mahasiswi.

"Kakaaaak....!"teriak Shakila saat Shania keluar dari mobil range rover sport warna merah metalik.

"Hai....apa kabar Kila?"tanya Shania,dia menyambut pelukan hangat adiknya itu.

"Bapak dimana..."?tanyanya pada Shakila

"Bapak sedang mandi kak..."ujar Shakila.

"Kak Syauqi,apa kabar?"Shakila mencium punggung tangan kakak iparnya .

"Kabar baik,dek!gimana dengan sekolah

kamu?"Syauqi bertanya dengan ramah.

"Alhamdulillah,lancar kak....!"sahut Shakila

"Syukurlah....."ucap Shania sumringah.

Pak Amir menyambut kedatangan Shania dan Syauqi dengan penuh sukacita,apalagi keduanya akan bermalam dirumahnya.

Seketika rumah pak Amir menjadi ramai kembali,setelah tiga bulan lamanya Shania pindah ke apartemen Syauqi di Jakarta.

Nenek Romlah dan putrinya segera datang kerumah pak Amir setelah mendapat kabar jika Shania dan Syauqi akan menginap.

"Bagaimana kuliahmu,Nak?tanya pak Amir pada putri kesayangannya.

"Alhamdulillah Pak....Shania bisa mengikuti semua mata kuliah dengan baik berkat bantuan kak Syauqi..."jawab Shania sambil melirik suaminya.

"Shania itu sangat cerdas kok,Pak...!"

sanggah Syauqi merendah.

Pak Amir tersenyum senang mendengar cerita dari anak dan menantunya,bahkan Syauqi bercerita mengenai kesibukannya dikantor dan mengantar jemput Shania.

Semua Syauqi lakukan demi cintanya pada Shania,hingga Syauqi tidak mempercayai seorang pun untuk dekat dengan istrinya meskipun sopir pribadinya.

"Kak....hati hati loh!Kak Shania itu cantik pasti banyak cowok yang naksir dia..."

celetuk Shakila.

"Kilaaaa...jangan mengompori kak Syauqi dong....?"pinta Shania dengan muka sendu.

"Iya nih.....anak satu ini selalu membuat onar!"sela nenek Romlah,matanya melotot ke arah Shakila.

"Biasa saja dong,nek...!nanti mata nenek kelilipan tuh....!"sahut Shakila cuek bebek.

"Sudah.....sudah.....jangan menggoda nenek Romlah terus dong.....!"pekik Shania pada adiknya yang ceriwis itu.

Mereka saling melepaskan rindu satu sama lain dengan canda dan tawa bahagia,indah sekali kebersamaan yang mereka ciptakan.

Ternyata bahagia itu sangat sederhana,

kebahagiaan tidak menuntut kemewahan dan imbalan,kebahagian itu lahir dari rasa yang membentuk asa dan cinta.

Malam harinya keluarga besar pak Amir telah berkumpul dirumahnya,untuk makan malam bersama.Paman Dading membuat ayam bakar dan ikan bakar dibantu oleh sanak saudaranya.Nek Romlah mendapat bagian memasak nasi dan sambal lalapan,

Shakila dan Shania menata piring dan sendok.Pak Amir sendiri menyiapkan air minum mineral dan menata buah dibantu oleh Atina.

"Ayo anak anak.....merapat semua!"Titah Nek Romlah

"Iya,Nek...."sahut mereka serentak.

"Jangan lupa baca doa dulu,Mir!"seru Nek Romlah pada pak Amir yang sedang duduk disamping Syauqi.

Acara makan malam bersama keluarga itu berlangsung seru dan meriah,semua orang merasa senang bisa berkumpul bersama.

Sejak Shania menikah dan tinggal di kota Jakarta,mereka tidak pernah berkumpul lagi mereka masing masing sibuk dirumah

sendiri.Ide makan bersama itu tercetus dari mulut Syauqi,dia ingin membuat istri tercintanya merasa bahagia dan terkesan saat bermalam di Bekasi.

Disamping itu Syauqi dan Shania harus bisa memanfaatkan waktu untuk melepas rindu dengan anggota keluarganya.Mereka makan dengan lahap,sembari bersenda gurau.Tampak Shania dan Syauqi saling menyuapi satu sama lain,dan saling tarik menarik seekor ayam kampung panggang yang masih panas.Pak Amir dan paman Dading pun mengulum senyumnya melihat kebersamaan Shania dan Syauqi.

Nenek Romlah lebih memilih ikan bandeng bakar kesukaannya,karena ikan bandeng lebih empuk dagingnya bila dibandingkan dengan ayam bakar.Gigi Nek Romlah tidak utuh lagi seperti dulu termakan usianya.

Dalam sekejap saja semua hidangan yang tersedia habis tak bersisa,hanya tinggal beberapa buah jeruk dan pisang sunprise yang masih ada sedikit. Syauqi tersenyum puas melihat Shania tersenyum sumringah, wajahnya berseri seri memandang satu persatu anggota keluarganya yang sangat disayanginya.

Malam semakin larut saat satu persatu anggota keluarga pak Amir meninggalkan rumahnya.Shania mengajak Syauqi masuk kedalam kamarnya,dan segera mengunci pintunya.Kamar itu masih seperti dulu,

selalu bersih dan rapih karena pak Amir dan Shakila membersihkan kamar tersebut setiap satu minggu sekali.

"Kak....terima kasih ya?untuk semuanya."

Ucap Shania pada suaminya,Syauqi yang membiayai acara makan malam tersebut.

"Iya sayang....itu sudah menjadi tanggung jawabku sebagai bagian dari keluarga ini"

sahut Syauqi dengan senyuman manisnya.

"Kak.....bolehkah aku pergi ke makam ibu?"

pinta Shania dengan manja.

"Heyyy...pasti boleh dong! kenapa tidak?kakak tahu,kamu sudah kangen ibu kan?"

sahut Syauqi menggoda istrinya.

"Aku sayang deh sama kakak...!" balasnya sambil bergelayut manja dilengan Syauqi.

"Yang benar,nih???mana buktinya....?"

Syauqi pura pura merajuk.

Shania tidak menjawab pertanyaan suami yang tampan itu,tetapi Shania melepaskan tangannya dari lengan Syauqi.Tiba tiba Syauqi membungkuk dan menarik Shania ke dalam pelukannya,lalu melumat bibir Shania yang sexy dan menggairahkan itu.

Tubuh Shania menegang seolah tersengat lebah yang mematikan,tubuhnya tak dapat bergerak sedikitpun.

Syauqi menggendong istrinya membawa ke tempat tidur,dia merebahkan tubuh Shania perlahan lalu mencium bibir Shania dengan intens.Shania membalas ciuman suaminya itu tidak kalah cepat,gadis remaja yang bukan perawan lagi mengelus pipi Syauqi dengan tatapan mendamba.Bahkan Shania mulai berani membuka kancing kemeja Syauqi dengan tergesa gesa dan nafas yang memburu.Lantas Syauqi membuka baju tidur model baby doll yang dikenakan Shania dan melemparkannya ke atas sofa.

Malam minggu itu menjadi malam panjang bagi Shania dan Syauqi, mereka bercinta dan mengulangi saat malam pertamanya dikamar itu.Kamar yang menjadi saksi bisu percintaan panas mereka,dan mereka pun melakukannya penuh dengan gairah dan hasrat yang membara.

Desahan manja dan erangan Shania yang terdengar sexy itu membangkitkan gairah Syauqi yang tidak ada habisnya.Keduanya bercinta dengan tempo yang cukup lama,

malam itu entah berapa kali Syauqi sudah mengeluarkan cairan hangat dalam rahim Shania.Sehingga Shania tak berdaya dan tenaganya pun habis terkuras,demi untuk memuaskan dan membahagiakan Syauqi suaminya.

○○☆○○

Salam Hangat

Azzahra071


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C24
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login