Download App

Chapter 14: ~Usaha untuk Pergi~

Pagi ini, Grace agaknya meringkuk sendirian. Tubuhnya masih tanpa busana, tapi dia seolah enggan untuk sekadar menutupi tubuhnya itu. Dia memeluk dirinya sendiri, air matanya masih mengalir dengan begitu nyata sampai menetes pada kasur yang ia tempati.

Tubuhnya benar-benar terasa sakit semua, remuk, ngilu dan perih. Bahkan dia melihat pergelangan tangannya tidak hanya sekadar memar, melainkan telah lecet dengan cara yang sangat mengerikan. Dia tak pernah menyangka, jika dia mendapatkan kejutan yang terduga setelah beberapa bulan dia bekerja di rumah keluarga besar Kyle. Sebuah pekerjaan yang jauh dari angan-angannya yang awalnya dia pikir membosankan. Dia disuruh menjadi budak seks dari seorang laki-laki gila! Yang melampiaskan semua nafsunya dengan cara yang amat mengerikan dengan cara menyiksa wanitanya dengan cara kejam dan luar biasa.

Semua mimpi manisnya, jika mungkin dia mendapatkan kekasih yang sangat lembut dan mampu menuntunnya yang masih awam dengan hal-hal semacam itu ternyata telah keliru. Ya, dia benar-benar keliru, karena yang dia hadapi bukanlah manusia. Melainkan, monster berbentuk manusia.

Tubuh Grace menggigil hebat, bahkan setelah dia sadar dia nyaris tak berani memejamkan mata barang sedetik saja. Dia takut, dia benar-benar sangat takut jika kalau sampai dia memejamkan mata, maka laki-laki monster itu akan datang menyerangnya lagi, dan membuatnya harus melakukan pekerjaannya dengan melayani monster itu dengan benda-benda mengerikannya lagi. Setelah putingnya yang sekarang mengalami luka bara dan bengkak, serta pergelangan tangannya dan seluruh tubuhnya yang remuk redam, dia benar-benar tak bisa membayangkan apa lagi yang akan digunakan untuk memuaskan nafsu laki-laki jalang itu.

Dan Graca tak ingin, pengalam pertamanya dengan seorang pria akan berakhir dengan tragis seperti ini.

Ya, hanya ingin hidup normal seperti pasangan pada umumnya. Berkencan dengan seorang pria yang begitu mencintainya kemudian keduanya memutuskan untuk tinggal bersama di sebuah apartemen kecil. Menghabiskan malam-malam musim dingin bersama, sambil memadu cinta dengan begitu panas dan menggoda. Bukan menjadi pemuas nafsu dari monster dengan segala kesakitan yang ia derita.

Grace tampak menggeser tangannya, jemarinya menyentuh bendak kotak kecil yang berbentuk bersegi panjang. Secarik kertas pun ada di sana juga, membuat Grace tampak mengerutkan keningnya bingung. Sebuah salep—sepertinya beserta surat sama seperti biasa. Dan Grace tak tahu, untuk apa obat ini ada di sana?

'Gunakanlah salep ini untuk mengobati luka bakar serta luka di pergelangan tanganmu, Garce. Sungguh, aku minta maaf atas kemarin. Aku benar-benar tak tahu kalau kau masih virgin. Kau tahu, sebuah kehormatan untuk menjadi yang pertama untukmu.'

Grace langsung berteriaka, dia melempar salep itu sejauh mungkin dari ranjangnya, kemudian merobek-robek kertas yang ada di tangannya itu. Dia akan gila, ya dia benar-benar akan gila kalau dia berada di sini setiap saat. Dia tidak mau seperti ini, dan dia tidak mungkin akan tetap terjaga selamanya. Saat dia tidur, bisa saja monster itu menjamahnya, dan itu adalah hal yang paling menakutkan di dunia bagi Grace. Tidak… dia harus segera bangkit, dia tak mungkin terpuruk dengan cara menyakitkan seperti ini. Dia harus mengundurkan diri dari pekerjaannya ini, untuk kemudian dia kembali ke kotanya dan tinggal bersama kembali dengan Korvy. Dia rindu Korvy dan dia begitu ingin memeluk adik laki-lakinya itu. Setidaknya, apa yang dikatakan oleh Leon adalah benar, satu-satunya laki-laki yang tak akan pernah menyakiti perasaan kita adalah keluarga, dan selebihnya… jangankan perasaan, bahkan tubuh saja disiksa sampai sedemikian rupa.

Grace berdiri, selimut yang sedari tadi menutup tubuhnya dengan sempurna itu pun langsung luruh dari tubuhnya. Dia melangkah menuju lemarinya, mengambil ranselnya dan memasukkan semua pakaiannya. Ya, pakaiannya, bukan pakaian yang telah diberikan oleh keluarga Kyle selama dia bekerja di sini. Grace kemudian segera mengenakan pakaian. Dengan rambut dia ikat satu sekenanya dia pun menarik ransel yang dia bawa. Menuruni anak-anak tangga sambil melingkarkan syal ke lehernya, memakai mantel yang sedari tadi dia bawa, musim masih dingin, dan dia yakin kalau di luar salju sedang turun dengan lebatnya.

Dia tampak menghirup napasnya berkali-kali pada telapak tangan, untuk kemudian dia mencari keberadaan penghuni rumah ini tapi tak satu pun dia dapati. Di mana gerangan mereka berada? Kenapa tak satu pun ada di sini semua? Padahal jelas, semua pengurus keluarga Kyle ada banyak orang. Apakah mereka telah diculik oleh sekelompok mafia? Ataukah ada hal yang lainnya yang terjadi hingga semua orang yang ada di sini enyah dengan sangat nyata?

Grace menggelengkan kepalanya, tidak… dia tak akan peduli dengan apa pun. tujuannya adalah satu, keluar dari sini sini segera.

Setelah Grace meletakkan surat pengunduran dirinya, dia langsung bergegas menuju pintu. Dan betapa kaget dia saat dia memutar knop pintu itu. Pintu itu tidak bisa terbuka, pintu itu terkunci, dan tidak didapati sebuah kunci di mana pun? padahal biasanya, khusus kunci pintu utama dibiarkan menggantung di tempatnya sebelum diambil pada pukul 21.00 malam. Lantas jika kuncinya tidak ada seperti ini, apakah itu artinya dia terkunci dari luar? Ataukah semua pengurus dari keluarga Kyle sedang pergi keluar secara bersama-sama? Bukankah itu merupakan suatu hal yang tak mungkin?

Grace langsung mencari celah, barangkali pintu belakang tidak terkunci. Dengan cepat dia berjalan menuju arah belakang, dan benar saja, apa yang dia khawatirkan jadi kenyataan. Pintu itu pun dikunci. Sampai pada akhirnya kepanikan mulai merayapi hati Grace, dia mencari setiap sudut jendela yang ada di sana. Dan semua jendela itu tertutup rapat-rapat semua. Seperti telah disegel dari luar hingga tak bisa dibuka oleh siapa pun dari dalam.

Apa ini artinya? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini adalah sebuah kesengajaan? Jika artinya dia sedang dikurung di sini dan tak boleh pergi ke mana pun juga?

"Hallo! Apakah di luar ada orang? Aku sedang terkurung di sini, Tuan, Nyonya! Jadi, siapa pun yang menolongku tolong bantu aku keluar dari sini! Hallo!"

Dan percuma, memangnya makhluk apa yang akan mendengarkan teriakannya jika dia benar-benar dikurung di sini sendirian? Rumah ini memiliki halaman yang sangat luas, hingga jaraknya dengan jalan pun sangat jauh. Terlebih, rumah ini seperti satu-satunya rumah sebelum di seberang jalan yang jauh itu ada rumah lagi. Paling-paling yang datang, adalah pemilik sayur yang biasa menjadi langganan bagi keluarga Kyle, untuk selanjutnya tukang pengantar koran yang sudah dua hari ini tak menampakkan batang hidungnya.

Grace nyaris gila, hingga pada akhirnya dia tak sengaja menyisir jendela kaca di sisi kanannya berdiri, sebuah tulisan tertempel manis dari luar. Jadi, di luar ada orang? Batin itu kini mengganggu pikirannya.

'Kau tak akan pernah bisa keluar dari rumahku, Grace. Karena kau adalah ratu di rumah ini. Jadi nikmatilah hari-harimu di sini, dari pada kau membuang tenagamu untuk berteriak dan melakukan hal-hal yang percuma.'


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C14
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login