Download App

Chapter 10: Part 9

Saat di perjalanan, Raffa meminta maaf pada Airin.

"Aku minta maaf ya rin.. karena tadi aku udah buat kamu terluka..." ucap Raffa.

"Iya kak gak apa-apa kok kak.." ucap Airin.

"Ya udah kita beli makanan di cafe itu aja ya.." ucap Raffa.

"Iya kak terserah kakak aja.." ucap Airin.

Raffa pun memberhentikan motornya di depan sebuah cafe. Airin lalu turun dari motor Raffa, kemudian Raffa pun ikut turun.

"Ayo Rin.." ucap Raffa sambil menggenggam tangan Airin dan membawanya masuk ke dalam cafe.

Mereka pun melangkah memasuki Cafe. Sesampainya di dalam Cafe, Raffa meminta Airin untuk duduk di sana.

"Kamu duduk di sana ya dulu... aku pesan dulu makanannya untuk take away.." ucap Raffa.

"Iya kak.." ucap Airin lalu duduk di sebuah kursi.

Sementara Raffa, dirinya pergi memesan makanan.

Tak lama, Raffa pun kembali dan ikut duduk di dekat Airin.

"Tunggu sebentar ya.. aku udah pesan.. kita tinggal tunggu pesanannya selesai aja.." ucap Raffa.

Airin pun mengangguk.

"Kening kamu masih sakit??" ucap Raffa melihat pada kening Airin.

"Hmm sedikit kok kak.. nanti juga sembuh.." ucap Airin.

Raffa pun mengangguk.

"Sekali lagi aku minta maaf rin karena udah buat kamu sampai terluka kayak gitu.. Maaf juga karena tadi aku gak bisa tahan emosi aku sama Alvino.." ucap Raffa.

Airin pun mengangguk.

"Iya kak gak apa-apa kok kak.." ucap Airin.

"Pokoknya nanti sesampainya kita di rumah, aku akan langsung obatin luka kamu.. kamu ada P3K gak di rumah??" ucap Raffa.

"Aku kurang tahu sih kak... Karena biasanya yang suka simpan barang-barang seperti itu adalah ibu.." ucap Airin.

"Ya udah nanti kita mampir ke apotek dulu untuk membeli P3K nya dan cream untuk hilangin bekas lukanya." ucap Raffa.

"Iya kak.. lagian ini cuma luka kecil aja kok kak.." ucap Airin.

"Luka yang kecil jika tidak segera diobati maka akan semakin membesar Rin.. Luka itu sama seperti masalah, jika tidak segera diselesaikan, maka masalahnya akan merambat ke mana-mana.." ucap Raffa.

Airin pun tersenyum.

"Iya kak.. Aku paham.." ucap Airin.

Pelayan pun datang membawakan pesanan mereka.

"Mas, ini pesanannya... Terima kasih.." ucap pelayan.

"Sama-sama.. Ayo rin.." balas Raffa datar pada pelayan Cafe.

Raffa pun langsung menggenggam tangan Airin dan membawanya ke luar Cafe.

.....

Alvino telah selesai membeli makanan di sebuah restauran. Ia pun kini sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat.

"Lihat aja lo Raf.. Gue gak akan pernah biarin lo enak-enakan di rumah Airin.. Gue akan balas.. Gue akan gangguin lo dan Airin.." gumam Alvino dengan senyum miring.

Ia pun menaikkan kecepatannya menuju rumah Airin.

......

Kini, Raffa dan Airin pun telah tiba di rumah Airin. Airin sedang membuka kunci pintu rumah. Namun saat Airin sedang membuka kunci pintu rumah, sebuah motor berhenti tepat di depan rumahnya.

Airin pun menoleh ke arah di mana motor itu berhenti.

"Kak Al??" gumam Airin.

Raffa yang melihat kehadiran Al pun merasa kesal.

Alvino pun melangkah ke teras rumah Airin dan berada di dekat Airin.

"Hai rin.." sapa Alvino dengan senyumnya.

"Kakak ada keperluan apa ya ke sini??" ucap Airin.

"Gue cuma mau minta tanggung jawab lo untuk mengobati luka gue yang dibuat sama Raffa.." ucap Alvino.

"Lho, kok aku yang harus tanggung jawab kak??" ucap Airin.

"Lo jangan macam-macam ya Al!! Ngapain lagi sih lo pakai ke sini segala?!" ucap Raffa emosi.

Alvino pun tersenyum miring.

"Karena gue gak bisa balas memukul lo, jadi gue cuma mau minta pertanggungjawaban dari Airin aja... Kenapa lo marah?? Seharusnya lo senang dong karena gue gak bales pukulan lo.." ucap Alvino.

"Gak usah modus lo!! Gue tahu kalau lo cuma modus!!" ucap Raffa.

"Mau ini modus atau pun enggak, ini sama sekali bukan urusan lo tuan Raffael.." ucap Alvino menyentuh dada Raffa dengan ujung jari telunjuknya.

"Ini adalah urusan gue!! Lo ganggu Airin sama aja kalau lo ganggu gue!!" ucap Raffa emosi.

"Kak... udah.. Jangan diperpanjang lagi kak.. Aku akan obati kak Alvino.. jadi kak Alvino gak perlu khawatir lagi.. Dan kak Raffa, udah kak.. ini juga sudah menjadi tanggung jawab aku untuk mengobati kak Alvino yang terluka karena pukulan kakak.. jadi udah kak.. jangan diperpanjang lagi.." ucap Airin.

"Gak bisa gitu dong rin.. Dia itu cuma modus doang sama kamu.." ucap Raffa.

"Udah kak udah.. aku bersedia kok untuk mengobati kak Al.. lagian lukanya hanya sedikit, aku juga gak akan lama kok untuk mengobatinya." ucap Airin.

"Oke fine!!" ucap Raffa akhirnya pasrah.

Alvino pun tersenyum miring.

"Udah rin, bukain pintunya.." ucap Alvino.

"Iya kak.." ucap Airin lalu kembali membuka kunci pintu. Dan akhirnya pintu rumah pun terbuka.

"Silahkan masuk kak Al, kak Raffa.." ucap Airin.

Alvino masuk begitu saja.

"Gak punya sopan santun!" ucap Raffa. Namun Alvino mengabaikannya.

Airin pun hanya geleng kepala melihat kelakuan keduanya. Ia pun ikut menyusul masuk.

"Berantakan banget rumah lo rin.. Perasaan tadi siang gue ke sini masih rapi deh ini rumah.." ucap Alvino.

"Hmm iya kak.." ucap Airin kaku.

"Oh gue tahu.. ini pasti karena kelakuan Raffa kan?? Dia tuh emang perusuh.. Lihat.. sampah ada di mana-mana.. tamu kok gak punya sopan santun!!" ucap Alvino menyindir dengan tajam.

"Yang gak punya sopan santun tuh elo!! Airin belum masuk tapi lo udah main masuk aja ke dalam rumah Airin!! Gak punya sopan santun!!" ucap Raffa.

"Well... sesama tamu yang gak punya sopan santun gak usah saling menghina apa lagi menjatuhkan.. We are same although I'm better than you.." ucap Alvino dengan senyum miring.

"Kayaknya lo harus berkaca deh Al!! Lo tuh lebih buruk dari gue!!" ucap Raffa.

"Ha?? Gak salah??" ucap Alvino.

"Stop!! Ya Allah kak... Udah jangan ribut terus dong.." ucap Airin jengah.

"Sorry.." ucap Alvino.

"Maaf ya rin.. dia duluan soalnya.." ucap Raffa.

"Sadar diri!!" ucap Alvino.

"Udah kak udah... lebih baik kalian duduk tenang.. aku mau bersihin dulu sampah-sampah yang berserakan.." ucap Airin.

"Kalau lo tahu diri dan tahu malu, lo pasti beresin sampah lo sendiri! Bukannya Airin yang beresin!! Apa lagi kening Airin tuh lagi terluka karena kelakuan lo! Pasti kepala Airin saat ini pusing banget!" ucap Alvino.

"Udah gak apa-apa kok kak.. biar aku aja.. lagian ini kan rumah aku dan kalian adalah tamu, jadi sudah sepantasnya aku yang bersihin kak.." ucap Airin.

"Ya dia tahu diri ajalah ya rin.." ucap Alvino.

..........

Thank you for reading..

Follow my ig : @lizakarennita01

Please share, subscribe, give your best review and please support this story by collection it!!

❤❤❤❤


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C10
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login