Download App

Chapter 2: Before the Storm

[15 Juli 1914]

Muller sedang menuju ke pasar untuk membantu ayahnya berdagang,Ia membawakan Sekarung Bread Rolls untuk dimakan bersama ayahnya,disaat ia sedang berjalan sendirian,tiba tiba dari belakang,ia di kejutkan oleh seseorang yang ia kenal

(Di jalan)

-Emma: "Heiiii!!!!" Teriak dan menepuk punggung Muller

-Muller: "Ha!? Wer ist das!? (Ha!? Siapa itu!?)" Terkejut dan memalingkan pandangannya kebelakang

-Emma: "Pfffttt....Kamu lucu kalau kaget" Sambil tertawa kecil

-Muller: "E-..e...Jangan gitu lah"

-Emma: "Kenapa emang!?"

-Muller: "E...enggak papa dah.."

-Emma: "Cieee...salah tingkah ya" Sambil memukul pelan lengan muller

-Muller: "Dihh...sakit tau"

-Emma: "Haha...iya iya maaf,mau kemana omong omong?"

-Muller: "Mau Bantuin ayah di pasar"

-Emma: "Beneran!? Boleh ikut?"

-Muller: "GAK!"

-Emma: "Halah...jangan gitu lah,Aku juga pingin ketemu ayah mu"

-Muller: "Mati gw anj-.." Dalam hati muller

-Muller: "Eeee...bentar doang kok,enggak lama uga,cuman nganter ini doang" Sambil mengangkat sekarung roti gulung di tangannya

-Emma: "Ehem....kek nya enak tuh"

-Muller: "Hidih...malah ngincer makanan sekarang"

-Muller: "Dah dah sana....Kamu mau kemana sih?"

-Emma: "Mau ke pasar,hehe" Tertawa kecil

-Muller: "Bangsyat!!!" Dalam hati muller

-Muller: "Hadeh...yaudah lah,kamu tau jawabannya"

-Emma: "Ehek...."

Mereka berdua pun menuju ke pasar bersama sama,selama di jalan mereka membicarakan tentang Anak kucing yang di temuin Emma minggu lalu,Emma sangat suka dengan hewan peliharaan,terutama Anjing dan kucing,Di rumah Emma juga terdapat banyak Anak kucing dan Anjing sampai sampai Muller memberikan nama rumah Emma "Rumah hewan" karena Rumahnya terlalu banyak hewan peliharaan sehingga rumahnya sendiri seperti hanya sedang di huni oleh Hewan saja,Emma adalah seorang Yatim piatu,Ibunya meninggal karena penyakit turunan sedangkan Ayahnya Meninggal di saat Emma masih Balita,Dia sekarang tinggal bersama kakek nenek nya yang Seorang Pemilik BAR

Mereka pun akhirnya sampai di pasar,Sesampainya di pasar,mereka memutuskan berpisah untuk menuju tujuan mereka masing masing

(Di depan pasar)

-Muller: "Dah sampek sini aja,entar ketemu lagi disini"

-Emma: "Ya tapi kan...Aku pingin ketemu ayah mu"

-Muller: "Hilih....dah dah sana,entar aku sisain Roti buat kamu"

-Emma: "Beneran ya!?"

-Muller: "Iya iya sans.."

-Emma: "Ehek..Ok ok Tschüs (Bye)" Sambil melambaikan tangan ke muller

-Muller: "Hu'um" Melambaikan tangan ke Emma

Muller berjalan menuju toko ayahnya,sepanjang jalan,Muller masih memikirkan Emma,Apakah ia layak untuk jadi suami Emma,Karena ia tidak yakin ia bisa menghidupi keluarganya nanti,Apalagi Muller hanya bekerja sebagai Petani yang penghasilannya Pas pas an,Beda dengan keluarga darah biru yang penghasilannya 2-5 Kali lipat daripada Muller,Tetapi Muller bersikap biasa saja dan positif agar tidak ada suatu hal yang ia tidak sukai terjadi,Sesampainya Di toko ayah nya,Muller memberikan sekarung Roti gulung itu untuk di makan Ayah nya

(Di toko)

-Muller: " Ayah" Mengetok Pintu toko ayah nya

-Muller: "Ayah..!!" Mengetok untuk ke 2 kali nya

-Muller: "Ayah!!!" Mengetok untuk ke 3 kali nya

-Ayah: "Iya iya...bentar" Jawab ayah dari dalam Tokonya

-Ayah: "Hadehhh....Kamu kenapa disini Jam 12 an,Pasti panas ya" Sambil membukakan pintu

-Muller: "Enggak enggak hehe,Ini Yah...Aku bawain Roti gulung kemarin buat Ayah"

-Ayah: "Hadehhh...disini kan Ayah bisa buat sendiri,Udah udah Ayo masuk"

-Muller: "Hehe...ok ok" Masuk ke Toko

-Muller: "Gimana yah? Laku?"

-Ayah: "Puji tuhan Tadi ada sekitar 12 Orangan lah"

-Muller: "Oooo....Omong omong yah,Kenapa Ayah enggak dirumah aja? Kan bisa Aku aja yang jaga toko,Lagian Ayah juga udah Masuk umur lansia,Entar malah sakit sakit an gimana coba?"

-Ayah: "Halah...Kamu mah bicara apa,Emang udah tugas ayah buat menghidupi kamu,Lagian kamu itu harusnya nyari Jodoh buat masa depan kamu,Setelah kamu Nikah,baru Kamu Boleh gantiin Posisi Ayah"

-Muller: "Ya kan Ayah sekarang Umur nya sudah mau 60..."

-Ayah: "Halah....Udah udah,Sini makan aja" Memberikan Sepotong Roti gulung ke Muller

-Muller: "o ok ok"

Mereka pun akhirnya makan bersama sambil membicarakan tentang masa depan Muller,Ayah muller tampak sedikit khawatir dengan Muller,karena Muller seseorang yang susah Bersosialisasi dengan Orang asing,Ia takut bahwa nanti Anak nya kelak susah mencari pekerjaan lain selain bertani

Jam sudah menunjukkan Jam 5 Sore,Waktunya mereka untuk pulang ke rumah

(Di toko)

-Muller: "Ayo yah Kita pulang"

-Ayah: "Dah kamu duluan aja,Ayah masih ada kerjaan ini,Nanti ayah nyusul"

-Muller: "Mana? aku bantu"

-Ayah: " Udah udah kamu pulang duluan aja,entar ayah susul"

-Muller: "O...ok ok,Yaudah Yah,Aku pulang duluan ya" Menuju pintu

-Ayah: "Iya...Hati hati di jalan ya"

-Muller: "Ok ok" Muller membuka pintu dan keluar toko

(Di pasar)

-Muller: "Wahh geloo...Panasnya anjim di dalam Toko" Muller berbicara pada diri sendiri

-Muller: "Hmm...kek ada yang kurang..."

-Muller: "Ehhh iya...Roti nya enggak gw sisain buat Emma" Sambil menepuk kepalanya sendiri

-Muller: "Yehh dah lah..Paling juga dia enggak nungguin"

Muller meninggalkan Toko ayahnya dan pulang menuju rumah,Saat Muller melangkah beberapa meter dari Toko ayahnya,Muller melihat Emma sedang duduk menunggu Muller di depan Pasar,Karena merasa kasihan Muller mendatangi Emma untuk mengajaknya pulang

(Di depan pasar)

-Muller: "Eeee...neng...,Gojek nya neng?" (Sumpah canda doang,w gabut anj-... '<')

-Muller: "Eeeee....mbak nya namanya siapa ya?" Sambil menunduk Ke arah Emma

-Emma: "Heii...jan ngagetin gitu lah" Menampar Pelan Muller

-Muller: "Adeehh...ya kan enggak teriak teriak"

-Emma: "Iya iya maap Hehe"

-Muller: "Udah berapa jam nunggu,Maaf ya,aku kira kamu tadi udah pulang"

-Emma: "Bentar doang kok,enggak papa"

-Muller: "Soal roti nya...."

-Emma: "Lupa kan...?"

-Muller: "Eeee...iya,Maaf ya,Entar aku beliin deh habis ini"

-Emma: "Kamu mah gitu suka nya,Dari kita SD pasti kamu Pelupa"

-Muller: "Ya maaf...Hehe,Yaudah sini ikut aku beli Roti"

-Emma: "E..e...Ok ok"

Muller dan Emma berjalan kaki menuju toko Roti terdekat,tentu bukan Toko Ayah muller yang di datangi,tapi toko lain,Selama di jalan mereka membicarakan tentang kejadian bulan lalu yang membuat Putra mahkota Franz ferdinand mati di tempat

(Di jalan)

-Muller: "Eeee...kamu udah tau berita kematian Putra mahkota Franz ferdinand?"

-Emma: "Ehh iya...Bulan kemarin kan,Bisa bisanya Orang sebaik Franz ferdinand,Mati di tembak gitu"

-Muller: "Aku juga heran,Pengawalan nya gimana gitu"

-Emma: "Di bunuh sama orang mana sih? Kemarin aku denger denger doang,jadi kurang tau"

-Muller: "Katanya sih orang Serbia gitu,senjata nya juga dari Serbia"

-Emma: "Waduhh....Bisa bahaya nih,mana tetanggaan lagi"

-Muller: "Huum"

-Muller: "Omong omong,kalau misal terjadi perang,terus Jerman ke seret gimana ya?"

-Emma: "Dihhh....kamu mah nakut nakut in aja,Jangan sampek lah"

-Muller: "Ya kan tanya doang hehe"

-Emma: "Intinya kalau misal ada perang,Ka-kamu jangan ikut ikut an lah"

-Muller: "Ya setidaknya aku harus bantu lah,Yakali aku diem diem aja"

-Emma: "Kamu kira kalau kena tembak,Luka mu bisa Pulih sendiri

-Emma: "Kan ya enggak kan,Kamu kena tembak terus-.."

-Muller: "Dihh ya enggak lah,kamu mah suka nya gitu" Memotong emma yang sedang berbicara

-Emma: "Dihh..ya intinya kamu jangan ikut ikut an perang lah,Kamu disini aja"

-Muller: "Iya iya"

-Emma: "Janji ya"

-Muller: "Iya iya,aku janji"

Mereka pun akhirnya sampai ke toko roti yang Muller maksud,Sesampainya di toko roti,Muller membelikan Roti apa saja yang Emma mau untuk permohonan maaf

(Di dalam toko)

-Muller: "Bangkrut gw bangsat-.." Dalam hati muller

-Muller: "Eeee..ini pak,Makasih ya pak"

-Penjual Roti: "Iya iya nak...Sama sama"

-Emma: "Makasih ya..Ehek.." Sambil tertawa kecil

-Muller: "Iya iya..." Dengan ekspresi Bete

-Emma: "Ayo keluar.."

Mereka berdua keluar dari toko tersebut dan menuju ke Ladang rumput yang luas,Mereka berbaring disana dan menikmati suasana Sore hari yang Sejuk

(Di ladang rumput)

-Emma: "Nahh...disini aja enak kek nya" Emma duduk di atas Rumput

-Muller: "Hu'um iya"

-Muller: "Anj-...Duit segitu tadi bisa gw buat beli Baju anj-.." Dalam hati Muller

-Emma: "Eeee....Mau?" Menawarkan sepotong Roti ke Muller

-Muller: "Ehem..Iya iya boleh" Menerima tawaran Emma

Mereka berdua Menyantap Roti sambil berbaring di atas hamparan rumput yang luas

-Muller: "Eeeee..Emma"

-Emma: "Hmmpph...Napa?"

-Muller: "Eeee...kamu sudah ada perasaan ke orang kah?"

-Emma: "Eeee...Ada"

-Muller: "Bangsat ter NTR" (Canda doang ini,enggak alur cerita aslinya '<')

-Muller: "Sial...Telat" Dalam hati Muller

-Muller: "Siapa emang namanya?"

-Emma: "Ya nanti kamu tau sendiri lah"

-Muller: "Hmmphh....Siapa?

-Emma: "Rahasia."

-Muller: "Siapa?"

-Emma: "Rahasia."

-Muller: "Siapa eyy?

-Emma: "Ya rahasia... hehe" Sambil tertawa kecil

Muller: "Dihhh..kamu mah gitu"

Mereka berdua pun mengobrol sambil menyantap Roti hangat yang muller beli tadi.


CREATORS' THOUGHTS
Katyusha_7356 Katyusha_7356

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login