Download App

Chapter 28: BAB 28. UNTUKMU SELAMANYA

( PERAWAN CINTA)

Dua bulan kemudian. Thamus membawa aku dan Sulthan pindah ke Jakarta. Karena Thamus tak sanggup berlama lama jarak jauh denganku. Sesampainya di rumah thamus aku di sambut hangat oleh bibi Ijah.

" Selamat datang kembali mba Lolita" ujar bibi Ijah.

" Makasih bibi ijah" Ujar.

" Aduh ganteng banget nih tuan mudanya. Namanya siapa?!" tanya bibi Ijah.

" Namanya Sulthan Malik Al Ghifari. Panggilan nya Sulthan" ujar Thamus.

" Ganteng kaya mas Thamus" ujar bibi Ijah.

" Ya jelas dong ganteng nya mirip aku. Kan aku ayahnya Sulthan" ujar Thamus.

" Bibi gendong ke kamar ya mbak Lolita" ujar bibi Ijah.

" Iya makasih bibi Ijah." Ujarku.

Esok harinya saat Thamus sedang bekerja. Datanglah mba miya dan mas Valir datang ke rumah mas Thamus untuk melihat anakku dengan membawa anaknya.

" Aku mau minta maaf waktu di rumah aku udah mempermalukan kamu" ujar mba Miya mengajak salaman.

"Iya enggak apa-apa mbak. Saya juga salah sama mba miya dan mas Valir" Ujarku tersenyum.

" Mana anak kamu?!" tanya mba miya.

" Lagi bobo di kamar. Maaf jadi enggak bisa di ganggu dahulu" Ujarku memberitahu.

" Iya enggak apa-apa." jawab mba miya.

Dan tak berapa lama kemudian Thamus datang setelah pulang kerja dengan membawa buah-buahan dan kue bolu buat aku dan bibi Ijah.

" Eh miya dan mas Valir" sapa thamus.

" Eh Thamus. Baru balik kerja?!' ujar miya.

" Dari tadi atau baru sampai?!" tanya Thamus.

" Udah dari Tadi" ujar miya.

" Oh ya aku tinggal dulu ya mau lihat sulthan" Ujarku bergegas ke kamar.

" Toilet dimana ya?!" tanya mas Valir.

" Di ujung dekat dapur" ujar Thamus.

" Oh iya. Terimakasih" ujar Valir yang melangkah mengikuti aku.

Saat miya sedang mengobrol di ruang tamu. mas Valir ternyata mengikuti aku sampai kamar tidur ku. Dan aku pun kaget saat mas Valir masuk ke kamar tidur ku saat aku sedang menyusui sulthan.

" Astaghfirullah!! Mas Valir!! kamu ngapain di kamar aku!!" Ujarku terkejut.

" Aku masuk kesini pengen lihat kamu dan anakmu. Dan aku boleh nanya?! Apa benar setelah kita pisah kamu udah hamil?!" tanya mas Valir penasaran.

" Iya benar. Setelah kita pisah aku telah hamil sebelum menikah dengan Thamus" Ujarku sambil ketakutan.

" Dan apakah benar anak yang telah lahir itu anak kandung aku?! Darah daging aku?! " tanya mas Valir lagi.

" Untuk apa mas Valir tanyakan lagi. Semua sudah masa lalu buat aku. Semua kenangan kita sudah aku kubur dalam-dalam" Ujarku.

" Cepat jawab siapa anak ini" ujar mas Valir sambil merebut Sulthan dari pelukan aku.

" Tolong mas Valir!! Jangan sakiti anakku!!" Ujarku teriak.

" Cepat jawab ini anak siapa?!!" ujar Valir sambil teriak.

Dan saat Thamus sedang mengobrol dengan mba Miya kemudian mendengar teriakan aku di kamar. Thamus dan mba miya langsung bergegas berlari ke kamar tidurku. Dan melihat aku menangis sambil berteriak-teriak. Sedangkan mas Valir Sedang menggendong anakku.

" Tolong mas berikan Sulthan kepadaku!! Jangan sakiti dia!!" Ujarku menangis.

" Aku bakalan kasih ke kamu asalkan kamu kasih tahu siapa ayah biologis dari anak ini" ujar mas Valir marah.

" Dia anakku!! Jangan kamu sakiti dia" ujar Thamus berlari sambil merebut Sulthan dari genggaman mas Valir.

" Cukup mas Valir!! Kita kesini mau silahturahmi bukan cari ribut!!" teriak Miya.

Lalu Thamus memberikan lagi Sulthan pada pelukan aku sambil aku menangis karena ketakutan.

" Mas Valir bilang mau ke toilet!! Tapi kenapa malah masuk ke kamar istriku?! Mas Valir mau ngapain lagi?! Kurang cukup sudah permalukan istri saya kemarin!!" ujar Thamus kesal.

" Saya kesini cuma mau lihat anaknya Lolita saja" ujar mas Valir berbohong.

" Bohong!! Jangan bohongi saya lagi mas!!" ujar Thamus emosi .

" Iya saya kesini pengen tahu siapa ayah biologis anaknya Lolita?!" tanya mas Valir.

" Kenapa harus tahu?! Terus apa untungnya buat mas Valir?! Ini anak dari istri aku. Sudah jelas ayah biologis nya aku" ujar Thamus kesal.

" Enggak mungkin. Karena tadi Lolita bilang saat kami berpisah dia telah hamil sebelum menikah dengan kamu" ujar Valir masih ngotot.

" Iya setelah kalian pisah. Memang Lolita pacaran denganku dan kami melakukan hubungan intim berdua. Dan sudah jelas itu anak biologis aku" ujar Thamus berbohong.

" Bukan . Itu bukan anak kandung kamu!!" ujar Valir yang memukul wajahnya Thamus.

Mendengar mas Valir bertanya tentang ayah biologis membuat Thamus naik pitam(marah). Dan memberikan pukulan tangan nya ke wajah nya mas Valir. Merekapun bertengkar di depan aku dan mba miya.

" Cukup mas Thamus!! Hentikan!!" Ujarku kesal.

" Apa-apaan ini semua!! Bikin malu aja!!" ujar bibi Ijah yang memisahkan Thamus dan mas Valir.

" Cepat jawab siapa ayah biologis anakmu" ujar mas Valir dengan wajah lebam.

" Brengsek!! Kurang ajar!! Masih bertanya lagi" ujar Thamus emosi.

Thamus menghajar lagi tubuh dan wajah mas Valir hingga banyak luka dan darah. Dan aku menangis melihat mereka bertengkar sedangkan mba miya pun malu dan menangis melihat Thamus dan mas Valir bertengkar. Dan sekali lagi bibi Ijah memisahkan Thamus dan mas Valir.

"Udah jawab saja Lolita siapa ayah biologis anakmu!!" ujar mba Miya menangis.

" Baiklah. Akan aku jawab pertanyaan dari mas Valir dan mba miya. Ayah biologis dari anak aku adalah mas Valir. Tapi aku sudah melupakan semua nya yang pernah terjadi di antara aku dan mas Valir. Karena aku telah menjalani hidup yang baru dengan mas Thamus" Ujarku sambil menangis.

" Astaghfirullah" ujar miya sambil menampar wajah nya mas Valir dan kemudian pamit pulang.

" Maafkan aku Lolita. Sudah bersalah dan menyakiti hati kamu!! Maafkan aku sudah membuat kamu menderita. Tolong maafkan aku!!" ujar mas Valir menangis.

" Tolong tinggalkan rumah ini. Dan jangan berani datang lagi ke rumah ini. Aku tak ingin menatap ataupun bertemu dengan mas Valir lagi" Ujarku mengusir mas Valir.

" Tolong maafkan semua kesalahanku!! Aku bakalan ngelakuin apapun untuk menebus dosaku padamu!!" ujar mas Valir sambil berlutut di hadapan ku.

" Tolong pergi dari sini. Aku mohon mas!!" Ujarku sambil memalingkan wajahku.

" Anda sudah dengarkan semua jawabannya dari istriku. Jadi pergi dari sini dan jangan pernah berharap untuk bertemu lagi dengan istriku!!

Akhirnya Thamus dengan sengaja memaksa mas Valir untuk pergi meninggalkan rumah. Dan mengancam untuk jangan datang lagi ke rumah ini.

" Kamu baik-baik saja sayang?!" tanya mas Thamus sambil memeluk dan menciumku.

" Aku syok dan stress dengan sikap dari mas Valir . Bikin aku down. " Ujarku dengan wajah memelas.

" Sekarang kamu enggak usah takut. Karena kamu hanya untukku selama nya. Dan aku juga hanya untukmu Selamanya. Aku akan berusaha untuk melindungi dan menjaga kamu dari mas Valir." ujar thamus sambil menenangkan hatiku.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C28
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login