Download App
66.66% AkSara

Chapter 2: Awal Kepindahan

Pagi ini, adalah hari pertamanya masuk sekolah. Sara siswa sekolah yang baru saja pindah dari Bandung ke Jakarta. Dia mengikuti orang tuanya yang baru ditugaskan ibu kota.

Seorang wanita yang masih bergelut dengan selimutnya, jam weker di meja samping tempat tidurnya berbunyi menunjukan angka 6.30 wib. Sara meraba raba jam weker yang berbunyi setelah ia temukannya.

Dengan malas ia bangun dan mencari kacamatanya di samping bantalnya.

Hari ini sekolah akan dimulai jam 8.00 wib. Pagi ini ia bersekolah di hari pertama setelah pindah. Dia merasa senang sekaligus juga takut karena keadaannya yang cupu.

Waktu disekolah dulunya ia sempat dibuly habis habisan oleh teman sekelasnya. Sara berpikir kenapa orang cupu selalu ditindas. entah lah.

Tak butuh waktu lama gadis itu untuk mandi. Hanya lima belas menit dia mandi dan memakai setelan baju putih abu abunya.

Sara duduk di depan meja rias menatap dicermin sambil tersenyum tipis.

"Semoga hari ini adalah hari bahagiaku bukan

hari kesialan"harapnya didepan cermin

Sara memoles wajahnya dengan bedak dan memakai lip bam lalu kemudian mengikat rambutnya dan tidak lupa memakai kacamatanya.

****

Sara segera keluar kamarnya dan menuju ke ruang makan, disana sudah ada mama, papa, dan kakaknya. Papanya seorang polisi begitu juga dengan kakaknya maka dari itu didalam keluarga ini harus disiplin.

"Pagi semua" ucap Sara yang turun dari tangga

"Pagi sayang" balas mama dengan lembut

Setiap paginya Sara selalu mencium mama, papa, dan kakaknya di ruang makan.Karena Sara sayang sama mereka semua.

"Wahhh,, enak banget nih makanan" ucapnya girang

"Pasti laa, siapa dulu yang masak mama, emang lo taunya makan doang" Sela Rio kakaknya.

"Iya, aku bisanya cuma makan doang" ia memasang wajah sedihnya

"Sar, hari ini sekolah pertama kamu disekolah barumu, papa harap kamu senang ya?" Hibur Wijaya

Wijaya dan Santi tau bahwa anaknya waktu disekolah lamanya mengalami bulying. Mereka baru tau beberapa seminggu kejadian kemarin.

"Kamu kalau ada yang bersikap seperti itu lagi, bilang ke papa jangan diam aja" nasehatnya

"Iya pa"

Akhirnya mereka makan tanpa suara. Setelah selesai Sara dan Rio pergi keluar rumah.

"Bang buruan" ucap Sara di dalam mobil

"Sabar dong Sar, ini masih jam 07.15. gak bakal terlambat kesana" Ucap Rio yang masih memasang sepatunya

"Ih abang, Sara gak mau terlambat dihari pertama sekolah"

"Ya Ampun sabar kenapa. Kenapa gue punya adik kaya dia?" ucap Rio membuka pintu mobil

"Emang kenapa punya adik kaya aku bang?" tanyanya

"Lo masih gak sadar?" tanyanya dengan menyetir

"Sadar lah, aku kan adik yang baik, pinter, cantik, seksi, rajin menabung lagi. Seharusnya abang bangga sama aku" pujinya diri sendiri

"hahahahahaha cantik, noh kacamata lo kaya pantat botol gede banget!"

Sara mendengar itu langsung mencubitnya"

"aarrgghhhhh sakit Sara!"

"Makanya jangan ngomong kaya gitu bang, mau tangan abang ilang dua duanya" ancam Sara

"Kok lo yang jadi serem sih? yang polisi kan gue"

"Bodo amat"

"Turun lo, udah sampai tuh. Apa perlu gue anter lo sampai ke depan kelas?" ledek Rio

"Aku bisa sendiri" ucapnya keluar dari mobil Rio.

Rio memang sering menjailinya. Tapi Sara tau kalau Rio sangat sayang kepadanya. Terlebih waktu itu saat dia tau Sara di bulying, dia orang pertama yang memeluknya.

"Belajar yang rajin ya, awas bikin ulah"

"Idih aku kan murid pinter, gak bakal aku bikin ulah. Emang abang bikin masalah mulu" ucap Sara meninggalkan abangnya disana

"Gue pecat lo jadi adik" ucap Rio tak direspon dengan Sara yang sudah jalan menjauh.

****

Sara berjalan menuju kegerbang sekolah. Untuk saat ini masih aman karena dihari sebelumnya Papa kesekolahannya untuk bertanya dimana kelas Sara.

Sara menuju ke ruang sekolah dengan pedenya dia berjalan kesana. Tapi langkah Sara terhenti saat dilapangan ramai dengan siswa siswi lainnya. Dengan rasa penasaran Sara menuju kesana dan melihatnya. Ternyata ada yang terkena hukuman dari guru dan disana ada seorang laki laki dan perempuan berlari dilapangan.

Saat Sara asik melihat itu, ada seseorang yang memegang pundaknya dari belakang, sontak Sara mengalihkan pandangan ke belakang.

"Hey, lo anak baru ya?" tanya wanita itu

Sara melihat perempuan ini sangatlah cantik dengan seragam yang sangat modis dan rambut yang terurai. Tidak seperti dirinya hanya seragam yang dimasukkan kedalam dengan roknya dengan kacamata seperti pantat botol dan rambut selalu terikat.

Sara tampak bingung "Iya"

"Pantesan gue gak pernah liat lo di sekolah ini. Kenalin gue Larisa" Dia mengulurkan tangannya ke Sara

"Sara" balasnya dengan senyuman

"Oh iya, lo kelas berapa?" tanyanya

"kelas XI IPA 3" jawabnya

"berarti kita sekelas dong"

"beneran?" ucap Sara dengan senang. Selama ini dia tidak mempunyai teman. Akhirnya sekarang disekolah barunya ia mendapatkan teman

"Iya"

"Itu kok pada ribut ya? padahal cuma dihukum doang"

"Biasa lah ratu dan raja queen bully"

"Oh"

Mendengar itu Sara wajahnya berubah menjadi pucat pasih. Dia membayangkan kejadian dulu terulang kembali.

*****

"Sialan masih pagi udah dihukum segala!" umpatnya

Mamanya benar benar tega membiarkan anak yang ganteng ini dihukum lari lapangan sepuluh kali apalagi bareng sama sepupunya Alena.

"Untung masih pagi coba kalau siang gosong dah nih kulit gue" ujarnya

"Argghhh bete bete bete. Kenapa gue harus ikut juga" ucap Alena yang terlihat kesal

Aksa dan Alena masih berlari dengan napas yang ngos ngosan. Kemudian menyadari bahwa fans nya telah meneriaki mereka.

"semangat gantengku"

"Semangat Cantikku kamu bisa"

"Semangat buat kalian berdua"

"love you"

"Woy semangat satu kali putaran lagi selesai" ucap sahabatnya Desta

Setelah menyelesaikan hukumannya mereka menghampiri Desta dipinggir lapangan dan memberikan minuman untuk mereka.

"ahhh capek banget" ucap Alena setelah meminum minumannya

"Banget, sadis banget tuh nyokap gue" ucap Aksa

"Lagian lo bully anak orang sampai masuk rumah sakit giman nyokap lo ngamuk"

"Iyah nih Aksa, gue juga kena" ucap Alena

"Heh, kalian tuh sama aja, sama sama tukang bully"

Akhirnya merekabangkit dari tempat duduknya sambil mengambil tas dan menuju kekantin mengikuti Desta dan Alena.

****

Larisa dan Sara sudah didalam kelas.

"Jadi yang tadi lari dilapangan itu siapa?" tanya Sara penasaran

"Mereka itu Aksa Prayoga dan sepupunya Alena Putri Cahya raja dan ratu bulying disekolah ini"

"Bisa bisanya mereka bisa membuat anak yang dibully masuk kerumah sakit, emang gak ada gitu yang ngelaporin?"

Seharusnya hal seperti itu dilaporkan kepihak sekolah atau polisi menurut Sara. Menyebabkan seseorang masuk kedalam rumah sakit.

"Yang bisa menghukumnya hanya nyokapnya"

"Kok bisa"

"Ya bisa lah, secara nyokapnya Aksa yayasan di SMA Tunas Bangsa siapa yang berani melaporkannya terlebih lagi sepupunya Alena dia lebih kejam" ucapnya

"Oh gitu"

Tidak lama kemudian bel sekolah berbunyi siswa siswi masuk kedalam kelas dan memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login