Download App

Chapter 2: Lampu Hijau

Setiap manusia memiliki paling tidak satu elemen sihir, bisa juga dua jika mereka berbakat ataupun penyebab genetik. Namun, tidak mungkin bagi seseorang untuk menggunakan lebih dari dua elemen sihir.

"Hoam, sudah waktunya kah."

Tiga hari sudah berlalu, untungnya aku sudah pernah ke Iwo Jima jadi aku tinggal pindah kesana.

"Warp gate open." Aku berjalan menuju gerbang yang kubuka ke Iwo Jima.

Perlu kalian ketahui, kemampuanku yang kubilang sangat cocok denganku itu adalah imicopy. Gabungan dari imitate dan copy, dengan kemampuan ini aku hanya perlu melakukan kontak dengan seseorang untuk meniru dan menduplikat semua kemampuan yang ia miliki. Tidak hanya meniru dan menduplikat, kemampuan yang kudapatkan itu bisa kugabungkan bahkan kuperkuat sesuai dengan keinginanku.

"Sampai."

Warp gate adalah teknik teleportasi yang membuka pintu menuju tempat yang aku inginkan, seperti pintu kemana saja. Aku sengaja melakukan warp ke tengah-tengah Iwo Jima, karena pasti mereka akan melakukan start dari pesisir pantai aku juga sudah merasakan ada banyak orang di daerah pantai. Untuk itu agar tidak dicurigai, aku berjalan santai menuju pantai terdekat. Akan sangat merepotkan jika mereka melihatku yang pengguna elemen es menggunakan teknik warp.

"Ah itu dia, oi Niko disini."

Itu Gaius Marius, disekitarnya aku melihat dua orang yang waktu itu dan kini ada tambahan satu wanita.

"Hah!? Itu orangnya? Apa-apaan pakaiannya itu sendal, celana pendek, dan kaos kutang apa kau tidak salah sangka kalau dia itu gelandangan?"

Wah pedasnya omongan wanita ini, ingin kutebas mulutnya itu dengan api si kaisar.

"Yah sudahlah biarkan saja, Niko apa kau mau menggunakan kemeja ini? Maaf kalau Erika sangat cerewet."

"Ya"

Aku mengenakan kemeja yang dia berikan tanpa mengancingkannya. Dia juga memberikan celana panjang dan sepatu padaku.

"Tidak terimakasih, itu akan menganggu pergerakanku."

"Baiklah aku mengerti."

Aku melihat kapal-kapal lainnya juga sudah sampai ditempat ini, ada yang memancarkan hawa keberadaan yang besar ada juga yang tidak memancarkan energi sama sekali. Sudah kuduga kalau petarung yang akan berpartisipasi akan variatif, aku jadi ingin menghabisi mereka tapi aku santai saja untuk sekarang ini.

"Erika, Heinz, ayo perkenalkan diri kalian."

"Cih, baiklah. Oi orang tak tahu malu, namaku Erika Wagner, kemampuanku adalah elemen api."

"Namaku Heinz Tein, kita sudah bertemu sebelumnya dan benar seperti yang kau bilang aku adalah pengguna elemen angin."

"Nikolai Zephyr, elemen air juga bisa es."

Aku menjabat tangan mereka berdua.

"Kau memang hobi bersalaman atau apa?"

"Kebiasaan."

"Yah sudahlah lupakan saja, ayo kita fokus ke rencananya. Erika paparkan datanya."

"Baiklah, seperti yang kalian ketahui ini adalah turnamen battle royale. Kita harus bekerja sama sebagai tim untuk dapat memenangkan turnamen ini, aku dan Heinz sudah bisa menggunakan sihir kombinasi tornado api tapi untuk Nikolai karena kita belum pernah latihan bersama sama sekali kuharap kau tidak menghambat kami."

Aku mengangguk saja. Dia melanjutkan.

"Kita mendapatkan info tentang setiap petarung yang ada disini, tapi informasi ini juga masih meragukan kita juga harus waspada akan kemungkinan lain. Pertama adalah petarung dari Asia mereka diketahui berlatih di cincin api pasifik yang menjadi letak dari gunung-gunung berapi, sepertinya mereka menggunakan kekuatan elemen magma, topan, dan air. Selanjutnya untuk Amerika Utara, petarung mereka adalah tipe hybrid semua yang bisa menggunakan dua kemampuan sekaligus entah itu artifisial atau alami tidak ada informasi lebih lanjut karena daerah mereka sangat tertutup."

Heinz melanjutkan.

"Amerika Selatan memiliki petarung yang diberkati oleh sihir roh, diketahui mereka adalah pengguna sihir roh tanah, air, dan api."

"Apa itu sihir roh?" Aku bertanya.

"Sihir roh artinya mereka didukung oleh alam sendiri untuk menggunakan sihir mereka. Iklim tidak berpengaruh sama sekali pada mereka, dan jika kita melawan mereka dengan elemen sihir yang sama maka mereka bisa menyerap sihir kita. Itulah rumor yang kudengar"

Hm menarik, aku mengangguk.

"Australia, mereka sepertinya bukan menggunakan sihir elemen dari alam. Mungkin seperti besi? Pikirkan hal aneh yang tidak pernah kau bayangkan akan menjadi sihir, mungkin mereka adalah penggunanya. Terakhir, benua yang digadang-gadang adalah pemenang mutlak dari turnamen ini adalah petarung dari benua Afrika. Mereka mengeksploitasi khatulistiwa dan melakukan percobaan-percobaan gila untuk menciptakan petarung terkuat mereka, hasilnya? seorang monster gila panas yang sepertinya bisa memakan matahari dan untuk dua lainnya mungkin elemen pasir tidak ada informasi lebih lanjut tapi aku yakin mereka bukan orang sembarangan."

"Kau dengar itu Nikolai? Kita harus menghindari petarung Afrika sejak awal, kau mengerti?"

"Ya."

"Rencananya kita akan bertahan selama mungkin dengan mengendap-endap, seperti gerilya. Aku harap kau mengerti maksudku. Namun sepertinya orang-orang dengan kekuatan gila akan meratakan pulau ini agar mereka bisa bertarung."

"Benar sekali, kita harus menghemat energi di awal-awal ini."

Aku tidak menyangka kalau akan semenarik ini, entah berapa banyak kemampuan yang bisa 'kuambil'. Namun ada satu hal yang mengangguku.

"Antartika?"

"Mereka sudah dihancurkan, apa kau lupa? Turnamen sebelumnya mereka kalah pertama, sehingga mereka yang dijarah dan diekstrak seluruh wilayahnya oleh benua yang juara."

Oi, oi, oi apa maksudnya itu, sebenarnya apa maksud turnamen ini? Kukira ini hanya untuk mencari petarung terkuat di bumi ini, untuk sekarang aku bersikap biasa saja.

"Begitu ya."

"Kau ini, apa kau tidak punya alat komunikasi kah? Ini zaman sudah modern tuan Nikolai."

"Maaf."

"Yah lupakan saja. Bersiaplah sebentar lagi akan dimulai."

Aku melihat seseorang menaiki stand yang ada diujung pantai, dia menggunakan pengeras suara.

"Baiklah, sepertinya semua perwakilan sudah sampai disini. Perkenalkan saya Ulrich Lehnsherr ketua panitia dari turnamen ini dan ini adalah Patrick Maximoff sebagai wakil ketua. Tanpa berlama-lama lagi turnamen ini resmi kami buka, berikut adalah peraturan-peraturan yang harus dipatuhi para petarung.

1. Setiap petarung menggunakan kalung yang berfungsi untuk eliminasi. Petarung yang sudah tereliminasi bisa pingsan hingga akhir turnamen atau menyerahkan diri ke pantai.

2. Setiap perwakilan benua melakukan start dari tempat-tempat yang sudah ditentukan.

3. Meninggalkan pulau artinya diskualifikasi.

4. Dilarang membunuh lawan.

5. Semua kemampuan diperbolehkan, namun tidak boleh menggunakan alat yang bukan berasal dari kemampuan sendiri. Contohnya membawa pisau dan sebagainya.

6. Turnamen tidak akan berakhir sebelum ada juaranya yaitu tim yang bertahan terakhir atau orang terakhir itulah sang juaranya.

Itu saja. Adakah pertanyaan?"

Semuanya terdiam.

"Baiklah, kalau begitu silakan pergi ke tempat masing-masing."

Kami pergi ketempat yang ditentukan, sepertinya tempat-tempat ini sudah dipilih agar setiap benua dapat menggunakan kekuatannya dengan maksimal. Contohnya saja kami dari benua Eropa mendapatkan tempat yang cukup dingin dan berangin.

"Semua sudah pada posisi ya?"

Dengan pengeras suaranya yang terdengar diseluruh pulau.

"Turnamen Seluruh Benua DIMULAI!!!!!"


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login