Download App

Chapter 30: SebuahPenyesalan Part 29

Sesampainya Rania dan juga Raka di tempat dimana anak-anak jalanan kumpul,mereka langsung turun dari mobil.

Raka langsung membuka pintu bagasi mobil dan menurunkan makanan yang akan di kasih oleh anak-anak jalanan.

Rania juga ikut membantu Raka untuk membawakan belanjaan yang mereka beli tadi.

Rania dan Raka berjalan menghampiri Anak-anak jalanan tersebut.

"Hai Ade-ade kakak bawain makanan nih buat kalian"Rania dengan senyum bahagianya.

Anak-anak itu langsung mengambil makanan yang sudah di berikan oleh Rania dan juga Raka.

Karena disana tidak ada alas untuk duduk,disana hanya ada koran untuk mereka tidur,Rania melihat kondisi disekitarnya sangat sedih,ia sebenarnya mau membantu untuk menemui tempat tinggal yang layak tetapi semua itu tidak mungkin karena Rania tidak mempunyai biaya.

Dengan cepat Rania langsung duduk bergabung dengan mereka tanpa alas apapaun.Raka yang melihat tindakan Rania sangat terharu,karena menurutnya masih ada Cewek baik yang tidak mau kotor,tidak seperti Shila.

Raka langsung duduk disamping Rania tanpa berfikir panjang "Kamu engga takut kotor bajunya?"Tanya Raka didekat kuping Rania.

Rania menoleh ke arahnya "Engga Ka,kan kalo kotor bisa dicuci lagi bajunya"Rania dengan senyuman.

Rania langsung melihat anak-anak jalanan yang sudah duduk di depan mereka.

"Gimana kalian suka gak sama makananya?"Tanya Rania.

"Sukak ka"Jawab anak-anak jalanan serentak.

"Makasih ya Ka,udah jadi orang baik"Salah satu anak jalanan.

Rania tersenyum "Iya sama-sama,makasih juga dong sama Ka Raka,dia yang beliin ini semua loh"Rania menoleh ke arah Raka.

"Makasih ya Ka Raka"Serentak anak-anak jalanan.

"Iya sama-sama,bareng-bareng ya makan nya"Raka dengan senyuman.

Rania menoleh ke arah Raka dengan senyuman "Makasih ya Ka buat semuanya"Ucap Rania.

"Iya Sayang"Jawab Raka dengan senyum manisnya.

Rania yang mendengar kata Sayang dari mulut Raka,sangat senang dan sampai salah tingkah.

"Oiya Kakak minta doa ya sama kalian,semoga kakak bisa ketemu lagi sama Papah kakak"Rania meminta anak-anak jalanan untuk mendoakan nya.

"Iya Kak,semoga cepet ketemu ya kak"Salah satu anak jalanan dan Rania hanya tersenyum.

Raka yang mendengar ucapan Rania,sangat sedih,begitu besar harapan Rania untuk bisa bertemu dengan Papah nya 'TENANG AJA RAN,AKU AKAN CARI TAU DIMANA PAPAH KAMU' Batin Raka.

Akhirnya Rania dan juga Raka bercerita-cerita,nyanyi-nyanyi,dan juga bercanda satu sama lain bersama anak-anak jalanan.

Karena waktu sudah makin sore akhirnya Rania dan Raka pamit untuk pulang.

"Ade-ade,Kakak sama Kak Raka pamit pulang dulu ya,nanti insya allah sebulan sekali Kakak bakal kesini lagi"Rania dengan senyuman

"Iya Kak,Makasih ya"Serentak anak-anak jalanan.

"Yaudah kalian jaga diri baik-baik ya,jangan nakal"Begitupun dengan Raka.

Rania dan Raka langgsung berdiri dari duduknya.Rania melihat celana Raka sangat kotor karena duduk di bawah tanpa alas.

"Ka,celana kamu kotor,gimana dong!"Rania terus memperhatikan celana Raka yang kotor.

Raka menatapnya "Udah engga apa-apa sayang,nanti juga di cuci"Senyum Raka.

Raka langsung menggandeng tangan Rania "Yaudah Kakak pulang dulu ya,Assalamualaikum"Senyum Raka untuk anak-anak jalanan.

"Waalaikumsalam"

Rania dan juga Raka berjalan kearah mobil dan segera masuk kedalam mobil.

Raka menyalakan mesin mobilnya dan langsung melajukan perjalanannya untuk mengantarkan Rania pulang.

Selama perjalanan 25 menit akhirnya sampai dirumah Rania,Rania langsung membuka seatbelt nya.

Raka menoleh kearah Rania "Aku masuk apa langsung pulang?"Tanya Raka denga lembutnya.

"Kamu langsung pulang aja,langsung mandi soalnya celana kamu kotor tuh,maaf ya"Jawab Rania.

Raka tersenyum "Iya engga apa-apa santai aja"Raka mengelus rambut Rania.

"Yaudah aku masuk ya,kamu hati-hati dijalan"Rania membuka pintu mobilnya.

Raka melihat Rania dari dalam mobil ia senyum-senyum sendiri rasanya sangat bahagia jika akhirnya hati nya ingin membuka kembali untuk mengizinkan Rania masuk didalam kehidupan nya.

Raka langsung melajukan perjalanannya untuk kembali kerumah,karena waktu sudah semakin sore.

Rania masuk ke dalam rumah,kebetulan sudah disambut dengan Indira yang sudah menunggunya di depan pintu.

"Ko Raka tumben engga masuk?"Tanya Indira degan penasaran.

Rania langsung mencium tangan Mamahnya "Engga Mah,Raka mau buru-buru udah sore soal nya"Jawab Rania.

"Yaudah kamu mandi sana langsung istirahat"Indira meminta Rania untuk masuk kedalam kamar dan Rania hanya mengangguk kan kepalanya.

Indira berbalik badan dan masuk kedalam rumah diikuti dengan Rania.

*********

Sesampainya Raka dirumah,ia langsung keluar dari mobilnya dan masuk kedalam rumah.Raka juga melihat jika mobil Ayah nya sudah berada di rumah itu artinya mereka sudah pulang dari rumah Ferdi.

Raka langsung masuk kedalam rumah,ternyata sudah ada kedua orang tua nya di ruang tamu.

Raka menghampiri mereka dan mencium tangan kedua orang tua nya.

Salsa yang melihat jika belakang celana Raka sangat kotor,ia juga bingung tumen-tumbenan sekali pakaian Raka kotor.

Salsa melihat kearah Raka "Bang,ko celana kamu kotor?"Sambil melihat ke arah celana Raka.

Raka yang menyadari langsung melihat kebelakang celana nya "Iya Bu,abis anter Rania tadi"Jawab Raka.

Salsa memasang muka bingung "Anter kemana Bang,ko sampe kotor kaya gini,abis ngapain emang kalian?"Tanya Salsa lagi.

"tadi Raka sama Rania abis dari tempat anak-anak jalanan,karna disono engga ada alas yaudah Raka duduk aja dibawah tanpa alas"Jawab Raka.

Salsa dan Doni saling tatap "Ngapain bang?"Tanya Doni.

"Rania pengen kasih anak-anak jalanan makanan Yah"Jawab Raka dengan datar.

Doni tersenyum "Kamu beruntung loh Bang,punya pacar kaya Rania,bukan hanya cantik aja tapi hatinya juga baik"Ucap Doni dan Raka hanya tersenyum.

"Yaudah kamu mandi dulu sana ganti baju"Salsa langsung meminta Raka untuk segera mandi.

Raka dengan cepat langsung berjalan ke arah tangga dan masuk kedalam kamar.

Pada saat Raka di dalam Kamar,ternyata pintu kamarnya lupa ia kunci yang membuat Dimas berhasil masuk kedalam kamarnya.

Raka yang melihat Adik nya masuk kedalam kamarnya langsung menghela nafas.

Dimas langsung duduk di atas tempat tidur "Bang lo mau tau gak?"Tanya Dimas.

"Emmm"

"Ternyata rumah Om Ferdi gede banget Bang!"Dimas dengan muka kagetnya.

Raka tidak membalas ucapan Adik nya,ia sangat tau gimana Dimas.

"Terus mobil nya juga banyak Bang"Ucap Dimas.

"Tapi aneh nya,dia dirumah segede itu tinggal sendiri masa. Katanya dia sama istrinya udah pisah gitu,jadi anak nya tinggal sama Mamah nya. Gue juga liat foto anaknya,cantik banget Bang waktu kecil nya"Dimas terus menjelaskan kepada Raka.

Raka yang mendengar ucapan Dimas ia langsung kaget dan menatap Dimas dengan cepat.

"Maksud lo,Om Ferdi udah pisah sama istrinya?"Tanya Raka dengan wajah serius nya dan Dimas hanya mengangguk kan kepalanya.

"Terus lo tau dimana Anaknya?"Tanya Raka lagi.

"Ya enggalah! Yakali gue nanya dimana anak nya.Tapi Om Ferdi bilang kata nya anak sama istri nya udah pindah"Jawab Dimas.

Mendengar ucapan Dimas,Raka makin penasaran dengan Ferdi karena ia memiliki fealing kalau Ferdia adalah Papah nya Rania yang selama ini Rania cari 'GUE BAKAL CARI TAU MASALAH INI' Batin Raka.

"WOYY!"Dimas mengaketkan Raka yang tengah bengong.

"Mikirin apaan si lo!"Ucap Dimas.

"Udah sono keluar! Gue mau mandi!"Ketus Raka.

Dimas hanya menghela nafasnya,karena menurutnya percuma juga ngobrol dengan Kakaknya yang sangat cuek disekelilingnya.Dimas langsung beranjak dari duduk nya dan keluar dari kamar Raka.

Setelah Dimas kelaur dari kamar nya,Raka langsung mandi dan segera istirahat.

#Salampenulis


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C30
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login